HOME

Kembali ke Kelas Bayi

Arsip: Milis Diskusi e-BinaGuru <subscribe-i-kan-binaguru@xc.org>, Juli 2003

Oleh: Meilania <meilania@telkom.net>

 

Topik: Hukuman bagi Anak 2 Tahun?

Deskripsi: pro dan kontra jenis hukuman “pukulan” pada anak

 

Dari:  meilania

Erlyta wrote:

> Kalo menurut saya kalo anak nakal , apalagi masih kecil cukup diberi

> pengertian dulu, lalu kalo enggak bisa juga dibentak or di cubit sudah

> cukup kapok buat mereka. (tergantung tingkat kenakalannya bisa di

> tolerir tdk !! )

 

Dear Erlyta dan rekan-rekan semua,

Hingga saat ini rupanya para psikolog, teolog, ahli pendidikan, dan para orang tua BELUM sepakat ttg teknik mendisiplin anak yg tepat. Hal ini terbukti dg beragamnya "saran" maupun "panduan" cara mendisiplin anak yg kita temukan di berbagai literatur.

 

Khusus untuk hukuman "pukulan" pada anak, mari kita pertimbangkan pendapat  DR. James Dobson (pendiri Focus on The Family) berikut ini yg saya ambil dari bukunya yg berjudul "Kendalikan Selagi Mampu".

 

Banyak ahli berpendapat bahwa PUKULAN sebaiknya diberikan BILAMANA semua jalan "damai" telah dicoba (misal: memberi pengertian, merayu, membujuk, memperingatkan, membentak, memarahi, dsb).

 

DR. James Dobson justru MENENTANG cara pandang di atas.

Berikut sanggahan beliau:

"Mereka mengusulkan agar hukuman badan ini dijalankan hanya apabila semua cara sudah gagal. Saya sama sekali tidak setuju. Pukulan hanya diberikan bila anak dengan sengaja membangkang, kapan saja hal itu terjadi. Titik! Akan lebih efektif bila pukulan diberikan pada saat anak mulai melawan, pada waktu orang tua masih dapat menguasai dirinya, daripada setelah sembilan puluh menit anak mencakar dan mencengkeram orang tua."

 

Jadi, khusus untuk hukuman "pukulan", DR. James Dobson memberi satu batasan yg sangat jelas: HANYA diterapkan BILA anak membangkang thd orang tua.

 

Lalu, mulai usia berapa anak boleh di"pukul"?

Berikut saya coba paparkan pendapat beliau:

 

[1] dari lahir s/d 7 bulan

     Anak tidak boleh (dan tidak semestinya) dipukul, karena mereka

     belum memahami "pelanggarannya". Perlakuan yg bisa ditolerir

     pada masa ini adalah: membiarkannya menangis dalam jangka

     waktu yg wajar (yg dianggap sehat untuk paru-paru). Misal: anak

     sedang "rewel" dan ibu kelelahan atau ada kesibukan lain yg

     penting serta mendesak.

 

[2] 8 - 14 bulan

     Banyak anak sudah mulai "menguji" otoritas orang tuanya dalam

     rentang usia ini, jadi orang tua perlu mengambil sikap yg tegas.

     Misal: bila si Ibu sudah memperingatkan anak untuk TIDAK

     menginjak lantai dapur yg sedang dibersihkannya, hendaknya si

     Ibu MENANG dalam "pertempuran" dg si kecil yg nekad melanggar

     larangan si Ibu. Tidak perlu memukul, namun cukup angkat dan

     pindahkan si kecil bila dia tetap "nekad" melawan. Lakukan terus,

     hingga si kecil menyerah (bila kemudian si kecil menangis, biarkan

     saja).

 

[3] 15 - 24 bulan

     Anda dapat memberikan pukulan yg tidak terlalu keras pada pantat

     nya di rentang usia ini, namun sebaiknya anak tidak terlalu sering

     dipukul. Ingat, pukulan hanya diberikan BILA anak dg sengaja

     membangkang. Disarankan menggunakan "alat" untuk memukul,

     namun bila situasinya sangat mendesak, tanganlah yg digunakan

     untuk memukul (misal: anak hendak memegang kompor panas

     atau benda berbahaya lainnya, maka tangan si anak langsung

     dipukul).

 

[4] 2 - 3 tahun

     Cara yg dianjurkan untuk mendisiplin anak usia ini adalah dg

     menyuruh anak DUDUK DIAM di kursi dan memikirkan apa yg

     baru saja dilakukannya. Lalu, bagaimana bila si anak "menolak"?

     Mau tak mau, perlu ada "pukulan" untuk memberi peringatan pada

     si anak bahwa orang tua bersungguh-sungguh dg "hukuman" tsb.

     Misal: si Ibu / Ayah memberi peringatan pada anak untuk tinggal

     diam di tempat tidurnya dan tidak boleh turun dari situ. Bila kaki si

     anak menginjak lantai (atau bila anak keluar kamar) langsung kaki

     si anak dipukul. Letakkan rotan (atau alat pemukul lainnya) di tempat

     yg dapat dilihat oleh anak. Jelaskan bahwa Anda serius. Bila anak

     tetap "nekad", tanpa perlu kata-kata peringatan lagi, langsung

     pukul kaki si anak. Ulangi terus hingga Ibu / Ayah yg meMENANG

     kan "pertempuran" ini, sampai anak "mengakui" kepemimpinan

     Anda sbg orang tua.

 

<Cat. lanjutannya tidak saya sertakan krn kita membatasi diri untuk

  anak usia 2 tahunan saja>

 

Sebenarnya, ide DR. James Dobson sederhana sekali ...

Sejak kecil anak sudah punya kecenderungan untuk berbuat dosa (dhi. melawan otoritas orang tua), sama seperti Adam dan Hawa mencoba melawan otoritas Tuhan dg melakukan perbuatan yg sudah jelas-jelas diLARANG oleh Tuhan.

Mendisiplin anak, harus dimulai sedini mungkin untuk memenangkan masa depan mereka kelak. Bila masa kecil ini dilalui dg "sukses" (meski dg sangat berat dan melelahkan), jalan selanjutnya akan jauh lebih mudah untuk dilalui - baik oleh anak maupun orang tua.

 

Pukulan, sepertinya hanya efektif mulai usia 15 bulan hingga masa balita. Bila masa ini dilalui dg "baik", maka teknik mendisiplin selanjutnya juga akan berjalan dg baik. Namun, bila masa ini "terlewatkan", akan sulit melakukan disiplin pada anak. Hukuman "pukulan" sudah tidak lagi cocok untuk anak yg lebih besar, dan karena mereka tidak biasa menghargai otoritas orang tua, teknik disiplin yg lain pun juga sulit untuk mereka terima. Inilah pentingnya menerapkan disiplin pada anak selagi mereka masih relatif mudah "dibentuk".

 

"Kendalikan Selagi Mampu", saya kira merupakan buku bacaan yg baik bagi para orang tua kristen yg mau dan berani untuk mendisiplin anak-anaknya. Buku DR. James Dobosn lainnya ttg topik serupa adalah "Dare to Discipline" (Berani Mendisiplin).

 

Yg menjadi pemikiran saya adalah,

bagaimana dg anak yg diasuh oleh baby sitter atau pembantu?

Bagaimana kita menanamkan nilai-nilai serta teknik mendisiplin ini pada para pengasuh anak? Adakah yg punya pengalaman ttg hal ini?

 

Moderator (meilania).

 

Baca TANGGAPAN:

Dari Fiertra Cahya -Usul,  Sebelum kita menghukum, coba di-pertimbangkan/ dibedakan,

Dari Ardianto - Dengan Hormat, Ibu Anna, sewaktu kecil saya termasuk anak yang sangat nakal

Dari Yusub Tri H. - Yth, Rekan-rekan, Saya bagikan pengalaman saya waktu kecil.

Dari Inda - Diskusi ini sungguh menarik sekali, dari beberapa pengalaman rekan-rekan

Dari Anna S. Setiyowati - rekan Inda , dan semua .. bersyukur yg sharing disini mengalami " pengalaman kecil  -

Dari Erlyta Stefani - Dear Ibu Anna, Wah... saya setuju sekali bu' tentang pendapat ibu,

Dari Meilania - Erlyta wrote: > Kalo menurut saya kalo anak nakal ,

Dari Fiertra Cahya - Sekedar masukkan, Tindakan disiplin kepada anak (yang dilakukan ortu-nya),

Dari Ardianto - Tentang disiplin saya pikir sampai seorg anak belum dewasa dan masih tinggal

Dari Meilania - Ardianto wrote: > Tentang disiplin saya pikir sampai seorg anak belum dewasa