Kembali ke Kelas Bayi
Arsip: Milis Diskusi e-BinaGuru <subscribe-i-kan-binaguru@xc.org>, Januari 2003
Oleh: Meilania <meilania@telkom.net>
TANGGAPAN DISKUSI tentang KELAS BAYI
Deskripsi: membicarakan latar belakang dibukanya Kelas Bayi
Dari Fiertra Cahya
Untuk mengatasi masalah "keributan bayi" di waktu jam ibadah (kotbah,
terutama), selain dipersiapkan "kelas bayi" (< 2.5thn) yang nanti
dilanjutkan ke SM "kelas anak2" (2thn.>), bisa juga dengan membangung
"ruangan kedap suara" dengan 1-way mirroring-glass ke arah mimbar, dimana
ruangan-nya sejuk, cukup leluasa u/ para ibu memberi ASI/ menidurkan bayi,
TETAPI...
Sambil tetap bisa mendengarkan kotbah/ mengikuti jalan-nya ibadah melalui
speaker internal ruangan.
Di jemaat kami, anak2 < 2.5thn sudah dipisahkan dari ortu (keluar dari ruang
ibadat) sesaat sebelum FT. Kesulitan utama adalah masalah kepercayaan orang
tua u/ "melepas" anak-nya, dipercayakan ke GSM. Trik-nya:
- 1-4 minggu pertama anak baru harus di-temani oleh ortu/ bibi/ suster-nya,
bermain bersama di dalam kelas, GSM sebagai "instruktur" & "helper", ringan!
- step berikut-nya, anak2 diantar sampai ruangan, sementara ortu/ bibi/
suster di luar ruangan kelas, jadi sewaktu2 bisa dipanggil kalau anak-nya
menangis terus menerus, mulai "berat" !
- paling akhir, anak2 di-percayakan sepenuh-nya di dalam kelas, sementara
ortu/ bibi/ suster di ruang ibadah/ diluar ruangan kelas, menunggu sampai
acara kelas selesai baru bisa menjemput anak-nya, paling berat!
Kegiatan anak2 kelas kecil ini, biasa-nya di dalam ruangan, di lantai
ber-karpet, ruangan yang lega & cukup segar/ sejuk sirkulasi udaranya, yang
terpenting adalah "tertutup" (tidak bisa melihat orang dr. dalam ruangan):
- dimulai dengan persembahan & bermain (+/- 15 menit) --> menguras tenaga
anak2 supaya tidak terlalu aktif waktu mendengarkan FT
- menyanyi memuji Tuhan (+/- 5 menit) --> guru2 dan helper harus ikut
bernyanyi+gerakan
- mendengarkan FT/ cerita (+/- 5 menit) --> helper menjaga suasana kelas &
perhatian anak2 tetap fokus, sementara GSM bercerita & tidak terganggu
konsentrasi-nya.
- doa penutup & makan snack (+/- 10 menit) --> mulai dari cuci tangan,
makanan dipilih biskuit/ choco-crunch/ stick dengan ukuran kecil2, taruh di
wadah plastik (mangkuk), lalu di-bimbing oleh para helper & GSM.
- apabila masih tersisa banyak waktu, bisa di-isi aktifitas (prakarya), atau
bermain lagi.
** perlu di-ingat, di dalam kelas ini untuk satu jenis mainan harap
dipersiapkan dengan jumlah cukup, sehingga tidak rebutan.
Hal yang mendorong kita GSM, bahwa menurut penelitian para ahli, anak2 sejak
umur < 2thn mereka sudah menangkap suatu "kesan" dengan panca indera-nya.
Dan jika suatu rutinitas sudah dibiasakan sejak umur tsb, mereka tidak akan
"sulit" u/ duduk tenang di kelas SM yang lebih besar kelak... Dan dapat
menangkap suasana belajar-mengajar lebih "cepat" dari yang tidak pernah ikut
"kelas bayi", dan otomatis juga akan punya "self-control" yang baik lagi
kelak...
Karena-nya, GSM... Tetap lah bersemangat, investasi kita tidak akan sia2
pada masa
3-5 thn mendatang u/ mereka...!!
Best Regards,
FRC'03
BACA TANGGAPAN :
Dari Melanie - Wah thanks banget beri ide baru, di kelas TK di sekolah minggu yang aku layani bayi itu banyak
Dari Riani Josephine - Wah, menyenangkan sekali ada kelas bayi. bisa2 suatu saat ada kelas untuk ibu2 hamil....
Dari Ardianto - Rekan-rekan saya punya perasaan yang sedikit berbeda, dg apa yg dirasakan oleh Ibu Moderator ....
Dari Fiertra Cahya - Untuk mengatasi masalah "keributan bayi" di waktu jam ibadah (kotbah, terutama),
Dari Fiertra Cahya - Semakin kecil umur si anak, kelas SM sebaiknya semakin banyak "di-tongkrongin" staff dong..! ;o)
Dari Melissa Angga - Sebenarnya yang menjadi pertanyaan saya, dan mungkin para orang tua bayi lain adalah
Dari Monika - Sebenarnya mengganggu atau tidak si bayi tergantung tiap orang yah...