Bulan dan traktor bersatu di ladang
Malam-malam begini, komputer & cengkerik
Sama-sama menyanyikan rindu padamu
Lalu kamu, sedang apa sahabatku?
Di Tiom, bersama komputer & traktor
Kubayangkan engkau sedang mengolah Indonesia
Sementara di eskalator ini aku berdiri
Menatap masa depan dan masa lalu
Yang tiba-tiba terkumpul jadi hari ini
Aku paham London berderak, bangsa bergerak
Di stasiun ini aku cuma berdiri
persis seperti lazimnya manusia.
Padahal engkau bergolak, Tiom menggelegak
Orang bertanya Irian ini siapa yang punya
Kalau yang punya pohon, kenapa banyak
salesman dan televisi?
Orang-orang menukar koteka dengan komputer
Supaya modern, katanya, supaya berbudaya.
Sementara aku dan sejuta merpati tidur
Menyiapkan tenaga, agar bisa terbangkan puisi, katanya juga diperlukan
Untuk menyuruh sarjana menanam rambutan, piara ayam dan ikan di kolam.
Atau sekedar memaksa pemburu berhenti menembaki burung, menyate penyu.
Kalau sajak ini sampai, sahabatku
Katakan pada kepala suku, aku tidak diam.
1989
Eka Budianta, Rumahku Dunia