Objek-objek wisata di Sumatera Utara dapat berupa Lembah, air terjun, dan gunung berapi dan banyak lagi. Dan cerita-cerita tentang kaum kanibal dan makhluk hidup yang dianggap mirip dengan manusia yang disebut "Orang Utan". Dimana kita dapat melihatnya di film-film produksi Holywood nyata apabila kita mengunjungi pulau-pulau di Sumatera Utara ini.

Pintu masuk ke pulau-pulau yang eksotik tersebut, Medan, adalah kota dengan pasar-pasar yang ramai,  pohon-pohon yang rindang dan sejuk, jalan-jalan yang lebar, hotel -hotel berbintang, tranportasi yang baik, buah-buahan yang tersebar diseluruh Sumatera Utara akibat dari pembangunan ekonomi  dan pengembangan  wilayah  yang cukup baik.

Awalnya adalah sebuah kerajaan kecil di pulau kecil, di Sungai Deli, Medan menjadi pusat kesultanan pada akhir tahun 1800, dan kemudian berkembang dengan adanya perkebunan - perkebuanan pada awal tahun 1900 yang dikenal sebagai tembakau Sumatera, karet, minyak sawit, teh yang dijual dengan harga tinggi pada pasar perdagangan dunia. Sebagai kota yang mandiri, Medan berkembang terus menjadi salah satu kota terbesar di Indonesia di luar jawa, dengan minyak dan hasil-hasil industri yang dapat di eksport keluar negeri

Dibawah ini kita dapat melihat gambar sebuah  tempat tinggal bagi seorang sultan yang diberi nama Istana Maimoon.

Istana Maimoon,Medan

Ada beberapa sudut kota yang memiliki nilai seni arsitektur. Istana kesultanan Deli yang diberi nama Istana Maimoon, yang mengambil gaya arsitektur Timur Tengah dan Barat yang dirancang oleh seorang berbangsa Itali tahun 1888. Gaya klasik melayu yang terdapat pada Mesjid Agung yang terletak disudut kota Medan.Dengan seni arsitekutur yang berasal dari ARAB

Mesjid Agung, Medan

Dalam beberapa abad gaya lama neo kalasik tergeser dan beberapa rumah-rumah mewah dibangun dibeberapa jalan besar. Hotel Dharma Deli juga direnovasi dengan gaya deco-masterpiece yang juga menarik perhatian turis dan meningkatnya jumlah yang menginap. Restoran Tip Top, pada jaman kolonial merupakan tempat untuk berkumpul, yang tetap menyajikan es krim yang lezat dan kopi, yang berada di pusat kota Medan.

Gundaling di Kota Brastagi

Kita sekarang  menuju ke dataran tinggi, keindahan alam yang berada dibagian utara Sumatera yang dipenuhi dengan pohon-pohon yang rindang dan desa-desa yang indah, dengan latar belakang bukit yang membentang yaitu Bukit Barisan. Beberapa jam dari Medan, dibawah asap belerang dari Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung, berada dikaki bukit Brastagi.

Yang merupakan tempat favorit para kolonial, dengan udara yang sejuk dan tanah yang subur merupakan tempat yang cocok untuk buah-buahan Eropa. Seperti jeruk, alpukat, dan beberapa yang lainnya yang memenuhi pasaran, merupakan makanan yang baik untuk kesehatan.

Kota Brastagi merupakan pusat dari Suku Karo. Seperti suku Batak lainnya, Karo mempunyai kehidupan tradisional, baju dan budaya daerah. Penduduk setempat terkenal ramah dan hangat.

Orang Utan

Keadaan Sumatera Utara relatif mudah untuk dijelajahi. Gunung api Sibayak yang masih aktif dapat kita lihat dari kota Brastagi. Bagian dari Gunung Leuser, yang merupakan batas Daerah Sumatera Utara dengan Aceh, terbuka untuk dikunjungi melalui sungai Alas dan kita dapat juga melihat Orang Utan di Bahorok yang mana dinyatakan masih liar.

Di daerah bahorok ini juga terdapat  Sungai, yang mana digunakan sebagai tempat rekreasi. disitu terdapat permainan arung jeram.

Arung Jeram

Pusat dari Sumatera Utara adalah Danau Toba dengan iklim yang sejuk dan pemandangan yang menakjubkan yang serasa menyentuh perasaan dan menyegarkan pikiran. Di Toba, kota Prapat, dibangun penginapan-penginapan yang menarik dan tenang yang merupakan daya tarik tersendiri dari Danau Toba.

Danau Toba di Sumatera Utara

Menurut sejarah, danau tersebut terjadi akibat letusan gunung berapi. Dan merupakan danau terbesar diseluruh Asia Tenggara dengan panjang 100 km dan salah satu yang terdalam di dunia . Dikelilingi bukit, pohon-pohon yang menutupi lereng-lereng bukit, uadara yang sejuk dan menyegarkan, dengan curah hujan yang cukup untuk menunjang tumbuhnya sayur-sayuran.

Samosir, adalah pulau terbesar yang terletak ditengah danau, yang merupakan kampung halam batak toba, yang dianggap sebagai orang asli Suku Batak. Satu hal yang menjadi kebiasaan adalah masyarakat Batak yang merantau akan selalu ingat untuk pulang ke kampung halaman.

Tiga tempat duduk batu di Samosir merupakan bukti kebesaran dari cerita batak. Tempat duduk tersebut terbuat dari batu yang berumur 300 tahun dan dengan meja berada di bagian tengah. Tempat duduk pertama diduduki oleh Raja Batak, ditempat kedua duduk orang yang akan dihukum atau tahanan, yang apabila didapati bersalah akan dipindahkan ke kursi ketiga untuk mendapatkan hukuman.

Daya tarik yang lain adalah Rumah Tradisional Batak, yang penuh dengan aneka ragam dekorasi. Juga ada pertunjukan boneka "Si gale-gale" yang pada saat bersamaan juga dimainkan musik batak yang akan memainkan lagu tradisional, yang terdengar sangat indah walaupun dalam penataan yang sederhana.

Pegunungan di Samosir

Dengan hanya ada beberapa kendaraan bermotor, pulau ini benar-benar menyenangkan untuk ditelusuri dengan berjalan kaki.
Pemandu wisata lokal terbiasa mengelilingi danau dan tidak kesulitan dalam menelusuri dataran tinggi yang ada. Mereka terbiasa mendaki hingga 1.600 m untuk mencapai desa yang bernama Roonggurni dan merasa bangga dengan kemampuan mereka. Dan anak-anak biasa mendaki tempat tersebut setiap akan bersekolah.

Pulau Nias sangat terkenal dengan Pantai Lagundrinya, dengan banyaknya atraksi dari peselancar terbaik didunia. Dan pada dekade ini merupakan tempat yang sangat menarik bagi para ahli antropologi.

Peselancar dari Manca 

Beberapa dari pahlawan Nias sangat mahir dalam pertunjukan melompat tumpukan batu setinggi 2 meter. Tetapi tampaknya banyak kesenian-kesenian daerah yang sudah pudar seperti meja ornamental atau alat musik tradisional dan yang lainnya.

Tarian Loncat Batu