PROFIL PROPINSI SUMATERA UTARA



Propinsi Sumatera Utara merupakan bagian dari wilayah Republik Indonesia.

 

Peta Propinsi Sumatera Utara

Propinsi Sumatera Utara memiliki ibukota yaitu Medan, Yang mana merupakan pusat dari administrasi Pemerintah Daerah Tk. I di Sumatera Utara. Pemerintah Daerah Tk. I Sumatera Utara adalah salah satu dari 32 Pemerintahan Daerah Tk-I di Indonesia.

Propinsi Sumatera dalam posisinya sebagai pemerintahan Daerah memegang wewenang, otoritas dan obligasi baik secara fisik maupun mental serta kemakmuran dan kesejahteraan masyarakatnya.

Untuk memenuhi obligasi tersebut, Pemerintah Daerah Tk. I Sumatera Utara telah membangun Sumatera Utara tahun 1975-2001 dengan master plan yang realisasinya akan diselesaikan berdasarkan panduan pembangunan Sumatera Utara yaitu Rencana Pembangunan Daerah Lima Tahun (Repelita) IV, V, dan VI.

PETA PROPINSI SUMATERA UTARA

Konsokuensi dari kelanjutan master plan Propinsi Sumatera Utara, Pemerintah Daerah Tk. I Sumatera Utara membangun 4 daerah pembangunan, yang masing-masing memiliki pusat pembangunan. Rencana Pemerintah Daerah disempurnakan dengan Repelita Daerah ke-IV, V, VI dan selanjutnya.

Dalam usaha mempercepat pembangunan dan menyelesaikan masalah-masalah utama Pemerintah Daerah Tk. I Sumatera Utara, telah dikeluarkan peraturan pada tahun 1992-1997 yaitu : "Rencana Strategi Pembangunan Sumatera Utara".

Hasil dari penyempurnaan pembangunan oleh Pemerintah Daerah Tk. I Sumatera Utara selama 25 tahun pembangunan jangka panjang pertama telah terjadi banyak perubahan dan mengalami kemajuan.

Pada sektor ekonomi Sumatera Utara berkembang cepat selama tahun 1989-1993 yaitu ; 9,57 % per tahun (target Pelita V = 7 %), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional tahun yang sama yaitu 6,92 % pertahun. Kemajuan pertumbuhan ekonomi ini menyebabkan meningkatnya income perkapita berdasarkan harga pasar adalah Rp 2.266,344 sedangkan berdasarkan harga tetap adalah Rp 1.698,013. Akibat dari perubahan ini, sangat berguna bagi masyarakat miskin. Jumlah penduduk miskin berkurang, pada tahun 1995 : 472.677 jiwa (5,36 %) dibanding 686.504 jiwa di tahun 1989 (8,49%) dari total jumlah penduduk Sumatera Utara.

Sektor kesejahteraan sosial juga telah meningkat dari beberapa indikator. Angka kematian menurun dari 5 jiwa per mil tahun 1989 menjadi 4 jiwa per mil tahun 1993. Aplikasi ini juga disebabkan karena menurunya angka kelahiran dari 27,7 per mil 20 - 21,5 per mil, dimana angka kematian bayi menurun dari 33 bayi per mil menjadi 31,8 bayi per mil. Umur penduduk Sumatera Utara yang hidup juga meningkat dari 59 tahun pada tahun 1989 menjadi 63 tahun pada tahun 1993. Program pendidikan untuk anak-anak kelompok umur 7-12 tahun (sekolah dasar). Jumlah anak-anak yang bersekolah pada kelompok umur diatas pada Tahun Ajaran 1993/1994 telah mencapai 97,03 % , yang berarti bahwa hampir seluruh anak-anak pada kelompok umur 7-12 tahun di Sumatera Utara telah menikmati bangku sekolah.

Selain kemajuan-kemajuan tersebut, masih terdapat beberapa masah yang harus ditangani dengan serius dan diselesaikan. Masalah-masalah tersebut dikategorikan dalam 6 (enam) kelompok yaitu :

  1. Kinerja Badan-Badan/Departemen di pemerintahan masih rendah,
  2. Pendapatan Daerah tetap belum optimum,
  3. Pelayanan masyarakat tetap tidak memuaskan,
  4. Kesejahteraan pengusaha kecil tetap rendah,
  5. Kualitas penataan kota yang buruk terutama pada masalah kebersihan/sanatasi dan penghijauan, dan
  6. Kesenjangan sosial masyarakat masih tetap ada.

Dalam menanggapi masah-masalah tersebut dan berdasarkan peraturan dari Pembangunan Jangka Panjang Daerah Ke-II, objek dari Repelita VII Propinsi Sumatera Utara adalah implementasi target pembangunan Nasional dan Sumatera Utara dengan :

Pertama : Melaksanakan dan menetapkan tidakan yang diambil dalam mendukung masyarakat Sumatera Utara untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dalam pembangunan baik secara fisik maupun mental dan dapat meningkatkan kesejahteraan,

Kedua : Menyusun kerangka dasar pembangunan yang kuat untuk pembangunan selanjutnya

Dengan beberapa masalah yang harus diselesaikan dan disempurnakan dari berbagai objek dalam Repelita VII, Pemerintah Daerah Tk. I Sumatera Utara telah menetapkan 4 (empat) dari 7 (tujuh) prioritas pembangunan :

  1. Mengurangi jumlah penduduk,
  2. Peningkatan pendapatan per kapita Daerah,
  3. Transportasi umum, dan
  4. Mengurangi sektor informal.

Empat prioritas pembangunan ini harus disempurnakan melalui sektor politik, ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan kesejahteraan masyarakat, agama, ilmu pengetahuan dan teknologi, hukum, keamanan dan ketertiban, aparat pemerintah, politik, informasi/penerangan, komunikasi dan media massa, serta kebijakan khusus. Sektor-sektor dan kebijakan khusus ini membawahi 20 sektor pembangunan. Pembangunan adalah tanggung jawab pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu membutuhkan pendanaan dan kapasitas dari pemerintahan itu sendiri, pemerintah pusat seperti halnya masyarakat, dibutuhkan untuk memobilisasi dan meningkatkan secara optimum agar tercapai pembangunan Daerah yang dicita-citakan untuk peningkatan kesejahteraan.



PROFIL WILAYAH


Geografi

Propinsi Sumatera Utara terletak diantara 98°-100° Bujur Timur dan 1°-4° Lintang Utara dengan luas daerah 71.680 Kmē atau 3.72 % dari Luas Wilayah Indonesia. Dikelilingi 162 pulau, yang mana 156 pulau tersebar sepanjang Pantai Barat dan 6 Pantai Timur. Sebelah Utara berbatasan dengan D.I. Aceh, sebelah Selatan berbatasan dengan Sumatera Barat dan Propinsi Riau, sebelah barat dengan Samudera India sebelah timur dengan selat Malaka. Propinsi ini juga berdekatan dengan Singapore, Malaysia, Thailand.

Administrasi

Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara dibagi atas 4 Wilayah Pembangunan, 19 Daerah Tingkat II yang meliputi 13 Kabupaten dan 6 Kotamadya, 3 Kota Administratif, 38 Wilayah Pembantu Kabupaten/Kotamadya, 252 Kecamatan, 37 Kecamatan Pembantu, dan 473 Kelurahan dan 4.762 Desa.

Topografi

Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Medan, jumlah penduduknya sebanyak 2 juta jiwa dan dapat dicapai dalam 1 jam dengan pesawat terbang dari Singapura atau sekitar 45 menit dari Kuala Lumpur. Pelabuhan utama Belawan terletak di Pantai Timur yang secara langsung berhubungan dengan rute pelayaran internasional di Selat malaka sebagai pintu gerbang masuk pariwisata ketiga setelah Bali dan Jakarta, Medan melayani penerbangan langsung ke Amsterdam, Munich, Quangzhou, Singapura, Kuala Lumpur.

 

Pembagian Topografi Sumatera Utara dibagi dalam 3 daerah yaitu berdasarkan daerah datar di Pantai Timur, daerah yang tidak rata dan berbukit di Dataran Tinggi, dan daerah yang curam sekali sepanjang Pegunungan Bukit Barisan di Pantai Barat.

 

Datar

Tidak Rata

Berbukit

Curam

Curam Sekali

38.29 %

17.70 %

7.80 %

14.35 %


23.84 %

 


Iklim

Propinsi Sumatera Utara mempunyai iklim dingin/panas, tergantung wilayah. Temperatur rata-rata selama beberapa tahun ini sekitar 23 derajat Celcius. Berdasarkan situasi ini di garis Ekuator Utara, mengakibatkan bertiupnya angin Monsoon.

Angin Monsoon Barat : Nopember - April

Angin Monsoon Timur : Mei - Oktober

Sebagian dari kota-kota di pesisir pantai setiap hari kondisinya dipengaruhi angin laut yang bertiup dari Utara ke Selatan. Rata-rata curah hujan per tahun adalah 2.000 mm, dan mencapai batas maksimum pada bulan Januari. Temperatur bervariasi antara 16,42 derajat Celcius (minimum) - 28.76 derajat Celcius (maksimum), kelembaban (relatif) 77,97 %.


Demografi

Jumlah Penduduk Sumatera Utara menurut sensus penduduk tahun 1990 adalah 10.250.027 jiwa, tahun 1996 menjadi 11.306.300 jiwa atau bertambah sebesar 1,59 % setiap tahun. Kepadatan Penduduk Sumatera Utara tahun 1990 adalah 143 jiwa/Kmē dan tahun 1996 menjadi 158 jiwa/Kmē. Ditinjau dari sudut demografi, Sumatera Utara merupakan daerah yang berpenduduk terbanyak ke-empat di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Penduduk asli Sumatera Utara terdiri dari 8 etnis yang memiliki kesenian daerah tersendiri.



[Home] [welcome] [Kata Sambutan] [Pemerintahan] [Profil] [Pariwisata] [versi inggris] [link]