halaman utama
exterior
interior
spesifikasi
galeri
artikel
links
profil
|
ARTIKEL
Karimun
Vs Atoz/Visto/Matiz
Mengenai Karimun
Vs Visto/Atoz/Matiz:
Hallo, perkenalkan saya member baru, pemakai Karimun pertengahan thn
2000.
Saya dulu pernah bikin catatan dari review2 di berbagai majalah/website.
Catatan dari review2 tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mesin
a. Visto/AtoZ
Mesin Epsilon yg dipakai Visto/AtoZ bermasalah karena setelah 2 tahun
performanya merosot, bunyi2 mulai muncul dan tambah boros. Para pemakai
di
India mengeluh bahwa bunyi yang berasal dari Fan Belt nggak bisa
direparasi
oleh teknisi bengkel.
b. Matiz:
800cc - kurang bertenaga,. Cepat rusak
2. Komparasi performa
a. Suspensi
SITUASI: Melewati lubang jalanan selebar +-1/2m TERBAIK: Matiz (kecepatan
40
Kph) Wagon R /Karimun (untuk kecepatan 40-70 KpH).
b. Pengereman
SITUASI: pengereman dari 70Kph dengan sudut pembelokan 15 derajat. NILAI
TERTINGGI: Wagon R/Karimun
c. Noise Level
SITUASI: Kecepatan 60 KpH, gigi 4: TERBAIK: Wagon R/Karimun
d. Konsumsi bahan bakar
SITUASI: City drive, full AC. TERBAIK: WagonR/Karimun
c. High speed handling
SITUASI: jalan tol bergelombang. TERBAIK: Wagon R/Karimun; NILAI
TERBURUK:
Matiz
3. Tes slalom : Opel Agila (Karimun versi Eropa) Vs Peugeot 306
Vs BMW
528(?) - acara TV Top Gear dari BBC sekitar awal tahun 2001
SITUASI: Adu cepat - slalom sekitar 10x, belok putar-mundur 360 derajat,
parkir. WAKTU TERBAIK: Opel Agila/Karimun, TERAKHIR: Peugeot 307
4. Komentar negatif mengenai Wagon R/Karimun
a. Penampilan
Kebanyakan menilai penampilan Wagon R/Karimun agak terlalu "kotak"
. Mobil
ini pernah masuk dalam daftar ugly cars of the world (www.uglycars.co.uk),
walaupan AtoZ juga masuk.
b. Korosi/karat
Wagon R/Karimun India dinilai menunjukkan karat dalam waktu yang relatif
cepat. Mudah-mudahan Karimun versi Indonesia lebih bagus dari ini.
c. Harga
Wagon R/Karimun dinilai agak "mahal" dibandingkan dengan
fasilitasnya.
Sekitar 10% diatas harga yang layak.
d. Suspensi
Karimun Indonesia memang banyak yang bunyi suspensi belakangnya, tetapi
problema ini bukan masalah di negara lain.
e. Konsumsi bahan bakar
Banyak review yang menyayangkan bahwa konsumsi bahan bakar agak dibawah
angka pabrik
5. Komentar dari pengalaman pribadi
a. Mesin
Kebanyakan (terutama media di Indonesia) berkomentar bahwa Karimun
dengan
mesin 1000 cc lebih cocok untuk dalam kota. Saya nggak setuju, karena
mesin
Carry yg dipakai Karimun selain bandel (nggak perlu turun mesin
sampai>100,000 km) enak untuk daerah pegunungan dan biasanya
gampang
nyerobot Kijang/Kuda/Panther. Kalau AtoZ/Visto yang otomatis, biasanya
dengan mesin 1000cc tarikan tanjak mesin otomatis nggak begitu bagus.
Dan
saya kurang setuju komentar DuniaOto.com tentang kecepatan maks Karimun
yang
dibawah AtoZ/Visto. Dari pengalaman pribadi Karimun juga bisa jalan 150
Kph
- tetapi AC sebaiknya distel ke "econ" dan nggak ada terlalu
banyak angin
dari depan....
b. Banjir:
Tidak ada masalah, walaupun untuk banjir yang sampai setinggi kap depan
mobil, fan pernah korslet dan mesin menjadi overheat. Kalau Visto/AtoZ
yang
otomatis, pasti lebih susah untuk melweati daerah banjir.
c. Pengereman:
Di jalan yg licin/hujan agak berbahaya. Pada kecepatan 60 Kph perlu
perlu
jarak yang agak jauh - ini pernah hampir menyebabkan tabrakan yang parah
di
depan mal Taman Anggrek.
d. Parkir:
Luar biasa gampangnya - muat di tempat2 yang tak terduga seperti di
tempat
parkir motor kantor istri saya. AtoZ/Visto saya dengar parkirnya lebih
susah
krn penglihatan kebelakang agak terbatas karena kaca yg menyempit.
Salam,
Kennyarso F. Soejatman
kenny@bahana.co.id
kembali
ke atas
duniaOTO.com
Kamis, 9-11-2000 04:33 WIB
Komparasi Suzuki Karimun vs Hyundai Atos vs Kia
Visto vs Daewoo Matiz.
City car sedang merajalela. Tersedia ragam pilihan. Tapi, mana yang
lebih unggul?
Pasar
mobil mini sedang menggejala kembali. Perseteruan
antar ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) untuk merebut segmen pasar
mobil mini kian ramai. Selain Suzuki Karimun, ada pula Hyundai Atoz, Kia
Visto, dan Daewoo Matiz. Keempatnya siap menggempur pasar mobil dalam
negeri yang belakangan mulai membaik, termasuk di segmen pasar city car.
Sampai dengan semester pertama tahun ini, Suzuki telah berhasil menjual
lebih dari 3.300 unit Karimun.
"Bila dilihat dari volumenya, memang tak seberapa. Tapi,
pertumbuhan penjualan mobil ini menunjukkan pertanda yang menggembirakan,"
kata Angky Camaro, Vice President Indomobil Group suatu kali. Salah satu
indikasinya, masih kata Angky, dapat dilihat dari munculnya beberapa
kompetitor seperti Atoz, Visto, maupun Matiz. "Artinya, di segmen
city car ini
tersembunyi daya tarik pasar yang potensial," ujar Angky
menganalisa.
Membanjirnya
mobil mini ini pernah terjadi tahun 80-an. Cuma, tampil dengan
format yang sedikit beda. Bila dulu masyarakat kita tidak banyak menyoal
faktor kenyamanan, maka sekarang justru telah menjadi semacam keharusan.
Produsen mobil pun telah
memahami adanya pergeseran selera dan kebutuhan konsumen itu.
Suzuki
Karimun misalnya. "Mobil ini tak lagi dikembangkan dengan
basis pikap, tapi berasal dari
platform sedan," sebut Angky suatu kali. Sehingga, meski
bentuk luarnya hampir menyerupai minibus, tapi fasilitas dan
kenyamanannya tak beda halnya dengan sedan. Ciri lainnya adalah
konstruksi bodi monokoq, dimana bodi dan sasisnya telah dibuat model
menyatu. Yang membedakan city car dengan lazimnya sedan hanyalah
dimensinya. Bila sedan dibuat pendek memanjang, maka city car boleh
diumpamakan sebagai sedan yang panjangnya dikerutkan tapi ketinggiannya
sedikit dimelarkan.
Persoalannya sekarang, mana yang lebih
unggul diantara keempat city car itu? Jawabannya
tergantung dari mana cara pandangnya. Dari aspek teknologi, ketiga city
car Korea bisa dibilang lebih unggul ketimbang Karimun yang berasal dari
Japang. Disektor mesin misalnya. Baik Atoz, Visto, maupun Matiz
telah dilengkapi dengan dapur pacu yang jauh lebih modern ketimbang
mesin St100 milik Karimun. Ketiganya juga telah menggunakan mesin bensin
dengan sistem injeksi bahan bakar elektronis (EFI) yang sudah pasti
lebih efisien dan lebih bertenaga ketimbang pemasok tenaga Karimun yang
masih menggunakan karburator.
Meski begitu, bukan berarti mesin
Karimun tak memiliki keunggulan komparatif dibanding tiga mobil lainnya.
Misalnya bila dilihat dari
sisi durabilitasnya. Sejak terpasang pada Suzuki Carry 1000 keluaran
1984, ketahanan mesin SOHC (Single Over Head Camshaft) 8 katup
berkapasitas 970cc yang menghuni dapur pacu Karimun ini telah teruji.
Selain itu, meski masih menggunakan sistem karburator, kinerjanya juga
tak jelek-jelek amat. Menurut klaim Suzuki, mesin model segaris 4
silinder ini mampu memuntahkan tenaga puncak 54,25hp pada 5.500rpm dan
torsi maksimum 10,2 kg-m pada 4.000rpm.
Coba
Anda bandingkan dengan mesin Epsilon 12 katup milik Atoz dan Visto,
keluaran tenaga mesin Karimun memang 4,15hp lebih rendah, tapi torsinya
justru lebih besar sekitar 2,2 kg-m. Terhadap
mesin Matiz, keluaran tenaga mesin Karimun masih lebih besar 3,25hp.
Artinya, Karimun memang tak dapat berlari lebih kencang dibanding Atoz,
Visto, maupun Matiz. Akan tetapi,
berbekal keluaran torsi yang lebih baik, maka Karimun pasti akan lebih
enjoy diajak merambah kemacetan di dalam kota.
Sementara bila dilihat dari rasio berat
terhadap keluaran tenaganya, mesin Karimun memikul beban 15,9 kg/tk,
beban mesin Atoz dan Visto berada di angka 13,86 kg/tk, sedang mesin 3
silinder SOHC model M-TEC milik Matiz memanggul beban 14,9 kg/tk.
Sehingga, dapat dipastikan Hyundai dan Visto memiliki kemampuan berlari
yang lebih kencang dibanding Matiz, apalagi Karimun yang mesinnya
ditugasi untuk mengusung beban jauh lebih berat.
Salah satu bukti dapat dilihat dari
kemampuan akselerasinya. Untuk menembus 0-100 km/jam, Karimun butuh
waktu 22,85 detik, sementara Atoz dan Visto lebih lebih gesit 7,95 detik
ketimbang Karimun. Sedang Matiz, menurut klaim Daewoo, masih lebih cepat
6 detik dibanding Karimun, tapi lebih lambat 1,95 detik dibanding Atoz
dan Visto. Atoz dan Visto
juga terbukti lebih
kencang.
Kedua mobil yang hanya berbeda label ini mampu menembus 150 km/jam, atau
lebih cepat 6 km/jam dibanding Matiz, dan 10 km/jam ketimbang Karimun.
Sekarang,
coba Anda cermati perangkat keselamatannya. Secara umum, keempatnya
telah dibekali sistem keselamatan yang jauh lebih memadai dibanding
lazimnya minibus yang dirakit di dalam negeri. Bahkan, Daewoo
mengkalim Matiz telah dilengkapi dengan perangkat safety berstandar
Eropa. Lebih dari 47% bodi Matiz terbuat dari baja jenis high tensile strength,
yakni baja olahan yang memiliki kekuatan
menahan tegangan dan regangan.
Selain itu, baik Daewoo maupun tiga
city car lainnya juga telah dilengkapi dengan sistem peredam benturan
manakala mobil itu tertubruk dari arah depan, belakang, maupun samping.
Utuk meredam gaya tabrak dari depan dan belakang, keempat mobil ini
memiliki zona kerisut bodi bagian depan dan belakang. Setiap pintunya
juga telah dilengkapi dengan baja pelindung untuk menghindari cidera
berat penumpang mana kala mobil itu tertubruk dari arah samping. Bila
mobil ini terguling, semua mobil mini ini juga tidak mudah ringsek
berkat adanya penguatan di bagian lantai, pilar B, maupun bagian atapnya.
Sayangnya, Karimun, Atoz dan Visto tidak memiliki kelengkapan standar
rem ABS dan katung udara seperti yang terdapat pada Matiz.
Dalam hal penampilan, Matiz terbilang
lebih cantik dibanding city car lainnya. Lekuk bodinya tak terputus
mulai dari bemper depan hingga bagian atapnya. Sehingga, jauh lebih
aerodinamis dan berpenampilan atraktif ketimbang tiga lainnya. Meski
begitu, empat mobil ini sejatinya memilih banyak keserupaan. Agar
mudah digunakan untuk pengendaran keseharian, keempatnya
menganut pakem bodi model 5 pintu: empat disamping, dan satu pintu
lainnya menempati bagian buritan yang sekaligus berperan sebagai bagasi.
Salah satu kelebihan Karimun
yang tak dimiliki oleh Atoz, Visto, maupun Matiz adalah layanan purna
jualnya. "Saat ini, kami telah memiliki ribuan bengkel resmi, dan
toko onderdil yang tersebar di seluruh Nusantara," kata Angky suatu
kali. Sedang Hyundai dan
Kia, bengkel layanan purna jualnya
masih
terbatas di beberapa kota besar saja. Apalagi Daewoo, jangan tanya
berapa jumlah bengkel di daerah, di Jakarta pun masih langka.
Hal lain yang patut menjadi
pertimbangan adalah harga. Saat ini, Karimun
hanya dipatok Rp 74,750 juta, sedang Atoz, Visto, dan Matiz dibandrol
sekitar Rp 81,5 juta untuk jenis transmisi manual. Lantas,
mengapa
Karimun
lebih murah? Ada dua hal penting yang patut Anda ketahui. Pertama,
Karimun
adalah mobil yang didatangkan Indomobil dari Jepang secara terurai
atau CKD (Completly Knoc-Down). Tidak seperti Atoz, Visto, maupun Matiz
yang
diimport secara utuh atau CBU (Completly Built-Up). Menurut
deregulasi bidang otomotif yang
mulai berlaku sejak 24 Juni 1999, untuk mobil bermesin kurang
dari 1000cc seperti Karimun, yang didatangkan secara terurai akan
terkena pajak Bea Masuk (BM) 25%. Sedang
versi CBU seperi Atoz, Visto, dan Matiz,
bakal terkena BM sebesar 45% dari harga dasarnya.
Karimun
memang lebih murah. Tapi mobil ini memiliki muatan teknologi
mesin
tak sehebat lainnya. Atoz, Visto, dan Matiz telah menggunakan mesin
dengan sistem injeksi bahan bakar elektronis (EFI), yang tentu
saja membutuhkan biaya produksi
lebih mahal dibanding mesin konvensional milik Karimun.
Ketiga mobil Korea itu memang tampil lebih canggih. Fakta itulah yang
membuat perbedaan harga, disamping faktor bea masuk ikut mempengaruhi.
Sekarang
Anda telah memiliki gambaran secara gamblang. Soal pilihan,
terserah Anda. Anda memiliki otoritas
penuh untuk memutuskannya. Silakan! [cq]
Komparasi Data Spesifikasi :
Uraian |
Karimun |
Atoz |
Visto |
Matiz |
Mesin
model |
SOHC
8v - 4 cyl |
SOHC
12v - 4 cyl |
SOHC
12v - 4 cyl |
SOHC
6v -3 cyl |
kapasitas |
970cc |
999cc |
999cc |
800cc |
Rasio
Kompresi |
8,8:1 |
9,5:1 |
9,5:1 |
? |
Tenaga
Max (hp/rpm) |
54,25/5500 |
58,8/5500 |
58,8/5500 |
51/6000 |
Torsi
Max (kpm/rpm) |
10,2/4000 |
8,4/3100 |
8,4/3100 |
7,3/3.500 |
Dimensi: |
|
|
|
|
Panjang
(mm) |
3.410 |
3.495 |
3.495 |
3.495 |
Lebar
(mm) |
1.575 |
1.495 |
1.495 |
1.495 |
Tinggi
(mm) |
1.705 |
1.615 |
1.615 |
1.485 |
Jarak
roda Dpn/Blk(mm) |
2.355 |
2.380 |
2.380 |
2.340 |
Jarak
Pijak Depan (mm) |
1.360 |
1.315 |
1.315 |
1.315 |
Jarak
Pijak Blkg (mm) |
1.355 |
1.300 |
1.300 |
1.280 |
Berat
Kosong (kg) |
865 |
810 |
810 |
760 |
kembali
ke atas
Jakarta
- 19 Februari 2001 15:04
WIB (mobildanmotor.com)
Karimun vs Atoz vs Visto
Padatnya kondisi lalu
lintas kota, sedikit banyak mendorong konsumen
mengalihkan pilihan dari kendaraan
normal menjadi mobil kota. Tak
aneh jika populasi "si kutu" terus bertambah. Saat ini,
konsumen dapat memilih salah
satu dari sedikitnya 3 merek mobil kota yang populer di pasaran; Hyundai
Atoz, Kia Visto, dan Suzuki
Karimun. Semuanya sama-sama menjual atribut sebagai mobil kota dengan
berbagai keunggulan. Siapa yang memberikan tawaran paling optimal?
MESIN & TRANSMISI
Atoz dan Visto:
Kubu Korea yang diwakili Hyundai Atoz dan Kia Visto, sama-sama memakai
mesin
tipe Epsilon sehingga karakternya
tidak banyak berbeda. Dari sudut rancang bangun, mesin ini tergolong
modern karena telah dilengkapi teknologi EFI (electronic fuel injection)
dan sistem multi katup (3 katup per silinder).
Hasilnya, Atoz dan Visto mampu
berakselerasi cukup baik serta mencapai kecepatan puncak lumayan tinggi.
Kecuali
memiliki performa lebih baik, mesin Epsilon relatif bebas dari gejala
tersendat yang biasa terjadi saat AC hidup dan tidak ada gejala "kosong"
pada berbagai posisi gigi transmisi. Kedua hal itu memang menjadi
masalah utama pada mesin-mesin berkapasitas kecil yang dibebani
perangkat
AC. Hal lain yang patut
diacungi jempol adalah perpindahan dan pengoperasian tuas girbok yang
lembut. Lebih lanjut, tersedia 2 varian girbok sesuai kebutuhan; manual
5 kecepatan atau otomatis 4 kecepatan.
Karimun:
Alasan sudah terbukti dan teruji kemampuannya mendorong PT Indomobil
Suzuki
Internasional, ATPM Suzuki,
memilihkan mesin F10A untuk Karimun. Sebelum
terpasang di Karimun, mesin F 10 A
sudah berbakti pada pikap/minibus Carry ST100 dan jip Jimny & Katana
sebagai mesin yang benar-benar tangguh tak
perlu dikomentari lagi,
sekalipun komposisinya masih konvensional, karena
tetap menggunakan
karburator dan sistem SOHC 2 katup per silinder yang belum berubah
sampai sekarang.
Akibat pilihan tersebut, performa F10A tertinggal dari Epsilon sehingga
saat
AC hidup, daya mesin tersedot
cukup banyak akibat tambahan beban yang dibarengi getaran keras. Toh
dibanding Epsilon, daya kerja F10A terasa lebih responsif pada putaran
bawah terutama gigi 1,2 dan 3, namun mulai kedodoran saat memasuki gigi
4 dan 5. Repotnya, tuas transmisi Karimun agak labil sehingga Anda perlu
meluangkan waktu beberapa lama agar terbiasa dan tidak kagok
menggunakannya.
Komentar :
Pilih Hyundai Atoz atau Kia Visto jika Anda ingin menikmati mesin yang
lebih
nyaman
dan responsif. Sedangkan Suzuki Karimun memiliki mesin yang
terkenal bandel dan mudah dirawat.
INTERIOR
Menurut ukuran orang
Asia, dimensi ruang depan ketiga mobil kutu tergolong
lapang dan lega. Sebaliknya
wilayah kabin belakang terasa sempit sehingga lebih cocok untuk
ditempati anak kecil karena ruang kaki sangat terbatas. Bisa saja kursi
belakang diduduki penumpang bertubuh besar, asalkan bersedia
menekuk kaki sepanjang perjalanan
dengan risiko pegal. Tapi harap maklum saja, karena mobil ini
mengutamakan kelincahan bermanuver dan fleksibilitas di
tengah lalu lintas kota yang padat. Hebatnya, setelah disesaki 5
penumpang, masih tersedia ruang
bagasi yang cukup luas. Malah
kalau kurang,
tinggal melipat kursi
belakang untuk menambah volume muatan. Sebagai
penjelajah hutan beton, mereka bertiga mempunyai fasilitas standar yang cukup
lengkap seperti AC, cup holder, central lock, power steering, dan
power window.
Atoz dan Visto:
Tata letak dasbor Atoz dan Visto bak pinang dibelah dua alias sangat
mirip
dengan nuansa serba bulat. Bedanya,
nuansa Atoz terasa lebih mewah daripada
Visto. Mulai dari dasbor
yang dilengkapi jam digital. Lalu posisi atap yang
terasa lebih tinggi. Begitu juga plafon atau bahan pelapis atapnya,
terlihat lebih mewah daripada Visto yang memakai Vynil berlubang. Atoz
tidak punya glove box, tapi diganti sepasang laci dibawah kursi depan
kiri dan kanan. Disain
kursi belakang Atoz dibuat terpisah 50 : 50. Untuk memudahkan akses
bongkar muat barang, sekat pemisah ruang bagasi dikaitkan dengan tali ke
pintu belakang. Bagaimana Visto?
Kondisinya berkebalikan dari hal-hal yang telah disebutkan di atas.
Karimun:
Menampilkan dasbor bergaya serba kotak khas Suzuki. Untuk menyimpan
barang,
tersedia ruang berupa glove box
dan parcel tray sekaligus di sisi kiri dasbor. Dibandingkan kutu Korea,
jumlah cup holder Karimun hanya kalah 1 karena Atoz dan Visto juga
menyediakannya di konsol tengah. Perbedaan lain,
ruang bagasi tidak diberi sekat
pemisah atau panel penutup apapun. Seperti
Atoz, kursi belakang Karimun juga
dipisah 50:50 untuk memudahkan penempatan barang berukuran panjang.
Komentar:
Selera berbicara dan berperan penting di sini. Masalahnya tinggal suka
dengan satu pilihan.
SUSPENSI DAN
MEKANIKAL
Karena
berasal dari satu kandang, konstruksi suspensi Atoz dan Visto juga
sejenis; independen McPherson strut di roda depan dan torsion
beam 3 link offset untuk roda belakang. Yang unik performa suspensi Atoz
serta Visto berbeda jauh. Berdasarkan ujicoba mobilmotor, suspensi Atoz
memiliki
karakter agak keras untuk mengejar
stabilitas pada kecepatan tinggi, dengan konsekuensi kenyamanan
berkurang di jalan keriting dan berlubang. Di sisi lain, suspensi Visto
terasa empuk, stabil, dan sedikit body roll. Menurut
Frans Wibowo, direktur teknik PT
KIA Mobil Indonesia, ATPM Kia, hal itu
memang disengaja karena sesuai
dengan target market (pasar sasaran) Visto, yakni segmen anak muda dan
wanita kelas menengah.
Lain lagi rancangan
suspensi Karimun yang menggabungkan McPherson strut di
depan dan isolated trailing link
untuk belakang. Dengan karakter peredaman yang menyerupai sedan,
stabilitas Karimun tetap mantap di kecepatan tinggi dan body rollnya
sedikit. Guncangan akibat
kondisi permukaan jalan yang
"jerawatan" dapat
diserap dengan baik, malah terasa kelewat empuk.
Komentar:
Kalau Anda menghendaki mobil kota bernuansa sport, pilih Atoz yang
memiliki
suspensi agak keras sehingga lebih
stabil pada kecepatan tinggi. Jika Anda lebih suka kenyamanan, tinggal
menimbang nimbang antara Visto dan Karimun. Keduannya sama-sama
mempunyai suspensi yang lembut tapi stabil dan bodi rollnya minimal.
Bedanya, peredaman Karimun cenderung terlalu lembut. Bahkan dalam
beberapa kesempatan uji coba, Karimun bisa dikemudikan hanya dengan satu
tangan di roda kemudi.
***
kembali
ke atas
|