![]() |
Tubuh Psikologis
Murat Yagan
| |
|
Di dalam pasal ini kita akan berhadapan dengan pikiran dalam manifestasinya yang terdiri dari tiga tingkatan yang pelik: intelektual, spiritual dan kejiwaan. Seperti halnya penting untuk menyucikan sistim fisik pada sampah fisik untuk memampukan seseorang menanggulangi dengan sukses upaya menghidupkan kehidupan fisiknya, demikian juga penting untuk menyucikan sistim psikologis pada sampah psikologis untuk memampukan seseorang menanggulangi dengan sukses upaya menghidupkan hubungan dengan lingkungannya dan mengatasi dengan gemilang persoalannya yang berhubungan dengan lapangan kerja, keluarga, orang tua, tanggungjawab suami-istri, aktivitas sosial dan pribadi. Sampah psikologis seseorang muncul dalam berbagai bentuk seperti misalnya: marah, cemburu, keragu-raguan, tidak berarti, benci, dendam, keegoisan, ketidakadilan, kekasaran, arogansi, ketidakramahan, dan takut kehilangan. Hanya ada satu pemurni untuk semua bentuk sampah psikologis ini yaitu Kasih yang tak bersyarat. Kini, semua masalah terletak pada bagaimana mencapai kasih yang tidak bersayarat tersebut. Pertama-tama: aoa itu kasih? Kasih adalah sebuah bidang kosmis, elektro-magnetis di alam, dan di dalamnya kita hidup, berfungsi dan mengekspresikan diri kita sendiri. Kasih mewujudkan dirinya sendiri di dalam kehidupan manusia dengan tiga bentuk: kasih eros, kasih philos dan kasih agape. Kasih Eros Ini adalah kasih karena timbulnya rasa sayang. Semua hal yang berkaitan dengan cita-rasa keindahan dan keinginan kita adalah rasa sayang, seperti sekuntum bunga yang cantik menyenangkan indra penciuman dengan baunya dan menyenangkan idra penglihatan dengan kecantikan lahiriahnya. Kasih Philos Ini adalah kasih yang dilahirkan oleh saling ketertarikan. Dua orang mempunyai kegandrungan dan ketertarikan serta keterlibatan pada hal yang sama, misalnya: hoki, musik, puisi, agama atau filsafat, akan menjadi daya tarik satu dengan yang lain karena menemukan kesempatan untuk saling membagi hal yang sama bersama. Saling membagi yang lebih dalam dan kuat, dengan semangat yang lebih akan menjadi daya tarik. Seseorang tidak pernah merasakan lengkap dengan dirinya; tidak peduli seberapa banyak dia menikmati pengalamannya atas sesuatu, dia akan memahami setengah ekspresinya dan dia akan mencari seseorang lainnya sebagai setengah yang lainnya untuk membuat ekspresi tersebut lengkap. Ini adalah satu kaidah hukum yang mendasar dari kasih: saling membagi. Kasih Agape Ini adalah jenis kasih yang dilahirkan oleh rasa dimiliki, menjadi satu dengan, dan kewaspadaan kita terhadap menjadi satu dengan sesuatu. Contoh terbaik dan hidup dari ini adalah kasih seorang ibu terhadap anaknya. Kasus kesadaran ibu, bahwa anak itu miliknya dan dia dimiliki oleh anaknya, tidak diragukan lagi adalah sebuah realita. Mereka adalah bagian dari satu dengan yang lainnya. Ini adalah kasih yang tak bersyarat; ini adalah refleksi dari kasih itu sendiri. Catatan ‘kamu dan saya’ hilang secara total di dalam kehangatannya yang sangat kuat. Semua sampah psikologis hilang dan larut di dalamnya. Anak dari seorang ibu mungkin saja menjadi ciptaan yang terburuk di dunia, tetapi ibunya akan tetap mengasihinya, tanpa syarat. Jika kita dapat mencapai kesadaran mutlak terhadap kesatuan dengan seluruh ciptaan, keberadaan kita merupakan bagian integral dari penciptaan, dan menghubungkan diri kita sendiri dengan Roh Kekal dari Kekuatan Penciptaan, kita dapat mencapai kekuatan kasih agape untuk segala sesuatu yang ada di alam semesta. Ada dua hal yang hilang, tidak ada lagi ‘kamu dan saya’ yang tersisa, segala sesuatu menjadi satu, segala sesuatu berasal dari Roh Kekal dan Kekuatan Pencipta yang sama. Sebuah kesadaran persaudaraan yang belum pernah terjadi sebelumnya muncul, dan berlaku secara spontan di dalam semua segi kehidupan kita. Kita tidak punya lagi noda psikologis. Kita sampai pada titik mencintai bahkan kepada musuh kita, seperti yang dikatakan oleh Yesus. Kita mencapai kemanunggalan dengan Sang Pembuat dan Buatannya yang di dalamnya kita menjadi bagian, dan keakuan menghilang. Keakuan adalah racun psikologis, ibu dari semua kegelapan, kenegatipan, kegagalan, kesakitan dan dosa di dalam diri manusia. Untuk mencapai tahapan kesadaran ini membutuhkan pendidikan, perbaikan, latihan dan pengalaman bertahun-tahun di bawah bimbingan yang benar. Ini adalah sebuah proses kepatuhan terhadap sosok yang sudah tua, yang di dalam diri orang tersebut para siswa mengenali ‘Diri yang lebih Tinggi’ bermanifestasi, dan melaluinya para siswa belajar untuk mengakui dirinya yang lebih rendah kepada ‘Diri yang lebih Tinggi’. Nampaknya seperti patuh kepada orang lain, tetapi sesungguhnya kepatuhan terhadap Diri itu sendiri. Setiap orang yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang pokok bahasan ini selakan baca pasal yang berjudul ‘sufism’ dalam buku saya yang berjudul I Come from behind Kaf Mountain. Bagi pembaca yang mempunyai pertanyaan-pertanyaan, saya terbuka dengan bebas untuk pertanyaan-pertanyaan. Dengan cuma-cuma saya peroleh, dengan cuma-cuma saya akan berikan: aspirasi adalah urusan Anda dan tentu saja ada anggarannya; harganya adalah ke-Aku-an Anda. The Caucasion book of Longevity and WELL BEING, Murat Yagan ISBN 0-939660-28-8 |