Rukun Islam 1g : Bersaksi Muhammad Hobby Kawin Cerai
Pendapat Drs. H. Amos (Pendeta Nehemia)
Mengapa Muhammad begitu mudah dapat kawin lagi atau menceraikan isteri-isterinya ?
Muhammad dapat dengan mudah menceraikan isteri-isterinya karena jika Muhammad menceraikan isterinya maka menurut surat 66 At Tahrim ayat 5, Tuhan akan memberi Muhammad pengganti isteri yang lebih cantik dan lebih baik budi pekertinya baik pengganti isteri itu seorang janda maupun seorang perawan.
"Jika dia menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya memberi ganti kepadanya dengan isteri-isteri yang lebih baik daripada kamu, (yaitu) yang muslimat, yang mukminat, yang taat, yang bertaubat, yang beribadah, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan" (Surat 66 At Tahrim ayat 5)
Oleh sebab itu para isteri Muhammad tidak boleh menyusahkannya, karena jika isteri-isterinya menyusahkan Muhammad maka Muhammad dapat langsung menceraikan isteri-isteri yang tidak lagi dia ingini atau sukai. (hal. 32)
Tanggapan H. Ihsan L.S. Mokoginta (Wenseslaus)
Menurut Himar Amos, sang murtadin, surat At Tahrim ayat 5 di atas berarti bahwa Tuhan telah menjamin Rasulullah dengan istri-istri baru yang lebih cantik, apabila beliau mau menceraikan istri lamanya. Sehingga, dengan jaminan itu maka Rasulullah menjadi hoby kawin-cerai berulang-ulang.
Itu menunjukkan bahwa Amos yang Himar itu tidak mengerti gaya bahasa.
Ketahuilah, bahwa ayat tersebut berkaitan sangat erat dengan tugas dan risalah yang diemban oleh Rasulullah. Mengingat beratnya tugas dan amanat beliau, yaitu memimpin umat manusia keluar dari gelap gulitanya alam yang penuh dengan syirik dan budaya jahiliyah menuju alam tauhid yang terang benderang di bawah naungan cahaya ilahi.
Sehubungan dengan itu, maka Allah memberikan peringatan kepada para istri Nabi agar tidak sombong dan merasa dirinya paling penting, seolah-olah Nabi tidak bisa berjuang di jalan Allah tanpa adanya mereka.
Maka Allah memberikan ancaman kepada para istri Nabi dengan At Tahrim ayat 5 yang mengatakan bahwa dengan sangat mudah Allah dapat mengganti posisi mereka dengan istri lain yang jauh lebih baik, lebih salehah dan lebih taat.
Dengan peringatan tersebut, maka para istri Nabi saling berlomba-lomba untuk memiliki sifat-sifat utama, menjadi mar'atus salehah, ummahatul muslimin.
Jadi, sama sekali tidak benar tuduhan Himar Amos bahwa Rasulullah hoby kawin cerai, begitu mudah menceraikan dan menikah lagi terus-terusan. Tuduhan ini, selain tidak ilmiah, juga tidak sesuai dengan fakta dan data. Sepanjang sejarah, tidak ada bukti bahwa beliau kawin-cerai dengan istrinya
Sumber: H. Insan L.S. Mokoginta (Wenseslaus) , PENDETA MENGHUJAT MUALLAF MERALAT . Penerbit: Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan (FAKTA) .Cetakan 1, Juni 1999
|
|