[LOCAL LOGO 1] Jurnal DIKI Bebas -- The Free DICK Journal
Rahmat M. Samik-Ibrahim
vLSM.org
[LOCAL LOGO 2]
WHAT's NEW | HOME | vv BOTTOM vv | NEXT>>>

| Pendahuluan | Latar Belakang | Jurnal DIKI Bebas | Kendala | Terimakasih |
<<<PREV | ^^TOP^^ | NEXT>>>

Pendahuluan

Berikut merupakan wacana pembentukan sebuah Jurnal DIKI Bebas, atau The Free DICK Jurnal. DIKI itu maksudnya Data Informasi Komunikasi dan Ilmu (Pengetahuan), atau DICK (Data Information Communications and Knowledge). Wacana ini masih "terbuka" untuk pendiskusian lebih lanjut perihal bagaimana bentuknya, pengelolaannya, dan lain sebagainya.

<<<PREV | ^^TOP^^ | NEXT>>>

Latar Belakang

Dahulu kala, dengan asumsi bahwa oocities.com merupakan URL ideal yang permanen, berbondong-bondong-lah masyarakat maya manfaatkan untuk keperluan webpage dan juga alamat email "@oocities.com". Eh, ternyata; hal ini buyar setelah pembelian oleh Yahoo!. Nasib serupa pun dialami oleh para pengguna dhs.org; semula layanannya gratis, eh sekarang diminta memberikan kontribusi. Belum lagi dengan kecenderungan berbagai pihak yang pindah alamat, pindah pekerjaan, dan juga pindah URL, meninggalkan URL sesat di mana-mana.

Ya, URL sesat ada di mana-mana, serta berdampak terhadap strategi mem-bookmark sebuah URL: apakah URL tersebut masih ada di sana tahun depan? Atau pindah ke mana? Katenye MDAMT, ga ada yg abadi kalau pindah url, di tempat lama bisa dikasih petunjuk url yg baru selama beberapa minggu supaya juga bisa dicache oleh misalnya gugel. Katenye Made, Digital preservation memang masalah dari dulu. Jadi, ada Internet Archieve, atau pun Inter Memory, atau pun Lots Of Copies Keep Stuff Safe -- LOCKSSTM.

vLSM.org -- sebuah Lembaga Suadaya Masyarakat -- mencoba untuk menanggulangi hal tersebut dengan memelihara sebuah repositori, http://KAMBING.vLSM.org/ yang terutama berisi perangkat lunak bebas Debian GNU/Linux (dibaca: the-one-true-linux). Kemudian dikembangkan direktori dokumen /bebas dengan alias http://BEBAS.vLSM.org/. Repositori BEBAS ini terdiri dari beberapa volume. Volume 01 umpamanya, berisi "artikel bebas" yang tidak terstruktur, termasuk koleksi dari pakar internet terkemuka Dr. Onno W. Purbo. Sedangkan Volume 03 merupakan mirror dari beberapa situs lainnya seperti the Linux Document Project.

<<<PREV | ^^TOP^^ | NEXT>>>

Jurnal DIKI Bebas

Niatnya sih, akan diterbitkan sebuah jurnal yang berisi artikel-artikel yang berhubungan dengan "Data", "Informasi", "Komunikasi" dan "Ilmu (Pengetahuan)" -- DIKI. Siapa saja boleh menyumbang artikel; boleh dari kalangan "akademisi", boleh dari kalangan "praktisi". Pendekatan penulisan pun bebas: aspek "teoritis" atau pun "implementasi".

"Jurnal" ini (eh istilah jurnal terlalu akademis?) akan menganut sistem OpenReview: setiap pengarang dipersilakan untuk mengirimkan draft untuk direview/ dipajang secara terbuka. Masyarakat dipersilakan untuk mengirimkan masukkan terhadap draft tersebut. Setelah itu, pengarang itu sendiri yang menentukan kelayakan dari tulisan bersangkutan, serta apakah mau diterbitkan atau tidak. Atau boleh saja setelah diterbitkan, pengarang melakukan update atau revisi.

Pengarang yang menentukan apakah diterbitkan atau tidak. Mengapa tidak, selama disk space memungkinkan? Tolok ukurnya ialah azas manfaat: masyarakat dipersilakan untuk menentukan langsung, mana yang bermanfaat (bagi dirinya), dan mana yang tidak. Zaman Editor yang Maha Kuasa harus segera diakhiri!

Tentu saja, sistem ini harus menganut lisensi GNU Free Document License atau yang setara. Jika tidak, akan merepotkan proses pendistribusian, penyalinan, alih media (umpama CDROM), dan lain sebagainya.

Begitu rampung/ ada kata OK dari sang pengarang, artikel akan langsung diterbitkan. Artikel tersebut tidak perlu lagi antri, seperti halnya pada penerbitan konvensional.

<<<PREV | ^^TOP^^ | NEXT>>>

Bahan Diskusi dan Kendala

Jurnal ini masih dalam bentuk wacana, sehingga masih perlu didiskusikan lebih lanjut perihal rinciannya. Berikut beberapa butir bahan diskusi -- namun tidak terbatas pada masalah tersebut:

  • Model editorial;

    Apakah menggunakan model editorial "tunggal" dan "absolut" ala mantan RFC-Editor, almarhum Jon Postel, yang secara konsisten membangun repositori RFC semenjak 1969? Atau menggunakan sistem "demokratis", dengan ada yang memilih (oleh siapa?) dan ada yang dipilih? Pola ini bisa sukses, tapi bisa ada potensi "gontok-gontokan" setelah jurnal mencapai kesuksesan. Tentunya kedua model tersebut di atas perlu mengikuti prinsip 4/12: sekurangnya 4 pemain aktif dan 12 pemain terkadang aktif. Siapa yang bersedia menjadi editor pertama? RMS46 dari vLSM.org tentunya... :-).

  • Format Artikel

    Apakah akan menggunakan utilitas umum seperti Mickey$oft Office? Atau menggunakan salah satu utilitas SGML-DTD seperti DocBook? Ada apa dengan PDF? Mengapa FSF tidak pernah menggunakan PDF? Kalau tidak menggunakan PDF, menggunakan apa dong? PS? HTML?

  • Back End

    Bagaimanakah mekanisme backend-nya? Siapa yang pernah mencoba:

<<<PREV | ^^TOP^^ | NEXT>>>

Terimakasih

Terimakasih, secara langsung atau pun tidak langsung, kepada pihak-pihak berikut. Mohon maaf, jika ada yang terlupakan, atau jika salah eja, atau jika salah gelar: Fade2Blac, I Made Wiryana, MDAMT, P.Y. Adi Prasaja.

<<<PREV | ^^TOP^^
[LOCAL LOGO 1] Copyright © 2002-2005 Rahmat M. Samik-Ibrahim . Provided AS-IS with no LIABILITY. Permission is granted to copy, distribute, and/or modify this webpage provided this notice is preserved. MIRRORS of this site: BisnisWeb - PadiNET - Fusilkom-UI. File revision: 9.8 2003/07/21 -- E-CONTACT. Special thanks for this webspace provider. [LOCAL LOGO 2]