www.SAP.or.id

4. Tetrode 
Tetrode ialah tabung yang memiliki 4 buah elektroda yaitu katoda, control grid, plate dan screen grid sebagai elektroda tambahan yang tidak dimiliki oleh trioda. Struktur dan simbol dari tetroda dapat dilihat pada Figure 19.

Tujuan dibuatnya tetroda ialah untuk mengatasi kelemahan pada trioda dalam hal interelectrode capacitance, terutama pada Cgp yaitu kapasitansi antara grid dan plate yang mengakibatkan terjadinya negatif feedback pada frekuensi tinggi dan berakibat trioda tidak dapat bekerja dengan baik pada frekuensi tinggi. Cara yang digunakan para tetroda untuk mengurangi Cgp ialah dengan menyisipkan electroda tambahan diantara control grid dan plate. Electroda ini dinamakan screen grid atau sering juga disebut grid No. 2. Pada Figure 20 dapat dilihat bahwa penambahan screen grid mengakibatkan Cgp yang pada trioda adalah kapasitansi langsung antara grid dan plate kini menjadi dua buah kapasitansi seri antara control grid dengan screen grid (C1) dan screen grid dengan plate (C2), dimana nilai total antara C1 dan C2 secara seri adalah lebih kecil daripada nilai Cgp. Pengecilan nilai terjadi karena jika dua buah kapasitor diseri maka nilai totalnya akan menjadi lebih kecil.

Screen grid pada tetroda selain beperan dalam mengurangi interelectroda capacitance juga berperan dalam melindungi control grid terhadap pengaruh medan listrik plate sehingga pada tetroda perubahan tegangan plate tidak terlalu mempengaruhi arus plate, hal ini dapat dilihat pada grafik karakteristik plate yang tidak terlalu menanjak.
Ketika tetroda beroperasi elektron dari katoda mengalir melewati celah yang ada pada anyaman control grid menuju plate akan tetapi karena karena screen grid juga memiliki tegangan yang cukup positif (lebih kecil dari tegangan plate) maka akan ada pula sebagian elektron dari katoda yang tertarik oleh screen grid, tetapi arus screen grid ini tidak terlampau besar dan tidak berpengaruh dalam mengurangi arus plate secara keseluruhan.

* Karakteristik Tetroda
Rangkaian uji untuk mendapatkan karakteristik plate pada tetroda dapat dillihat pada Figure 21 berikut ini.


Pada Figure 21 terlihat ada tiga buah sumber tegangan yang berbeda yaitu tegangan control grid (Ec), tegangan screen grid (Esg), dan tegangan plate (Eb) beserta meter untuk mengukur ketiga tegangan tersebut dan juga arus plate. Percobaan ini dilakukan pada tegangan screen grid yang tetap, sedangkan tegangan control grid diubah ubah nilainya. Pada setiap tegangan control grid yang tertentu tegangan plate dinaikkan secara bertahap dari 0 V sampai pada suatu nilai tertentu yang diperbolehkan bagi tetroda yang bersangkutan. Dari hasil percobaan ini akan didapat plate karakteristik seperti terlihat pada Figure 22 berikut.

Karakteristik tersebut dapat dijelaskan berdasarkan potongan kurva sebagai berikut ini :
Kurva a-b
Pada bagian ini terlihat bahwa terjadi kenaikkan arus plate bersamaan dengan kenaikkan tegangan plate
Kurva b-c
Pada bagian ini terjadi penurunan arus walaupun tegangan plate dinaikkan. Terjadinya hal ini dikarenakan adanya emisi sekunder pada pada plate. Ketika elektron dari katoda beremisi melewati control grid menuju plate, maka setelah sampai di plate elektron tersebut akan menumbuk elektron yang ada pada permukaan plate sehingga elektron pada permukaan plate terpental keluar. Oleh karena adanya screen grid yang pada saat ini memiliki tegangan yang lebih tinggi dari plate maka elektron hasil emisi sekunder lebih cenderung ditarik oleh screen grid yang memiliki tegangan yang lebih tinggi dari plate. Akibat mengalirnya elektron dari katoda ke screen grid maka arus plate juga menurun.
Proses emisi sekunder sesungguhnya juga terjadi pada trioda ketika elektron dari katoda menjangkau plate, namun karena trioda tidak memiliki screen grid maka elektron tersebut akan ditarik lagi oleh plate.
Kurva c-d
Pada bagian ini tegangan plate sudah melampaui tegangan screen grid sehingga elektron yang dihasilkan pada proses emisi sekunder di plate cenderung tertarik ke plate yang tegangannya sudah lebih tinggi daripada tegangan screen grid, akibatnya arus plate naik bersamaan dengan naiknya tegangan plate.
Kurva d-e
Pada bagian ini kurva sudah mendatar hal ini disebabkan karena kenaikkan tegangan plate sudah tidak lagi berpengaruh pada arus plate (untuk tegangan control grid yang sama). Arus plate yang stabil disebabkan karena screen grid saat ini berperan sebagai electrostatic shield atau pelindung electrostatis bagi control grid terhadap medan listrik dari plate.

* Konstanta Tetroda
- Mu
  Tetroda memiliki Mu yang besar daripada Trioda yaitu bisa melebihi 100. Hal
  ini  disebabkan karena tegangan plate tidak berpengaruh banyak terhadap
  perubahan arus plate.
- rp
  Tetroda memiliki plate resistance yang tinggi ini juga merupakan efek dari
  Electrostatic shield yang diberikan oleh screen grid. Pada kenyataanya plate
  resistance dari tetroda bisa mencapai 100 kohm.
- gm
  Dari persamaan 14 kita dapat melihat hubungan mu= gm x rp sehingga gm =
  mu/rp karena mu dan rp pada tetroda juga tinggi maka gm dari tetroda kurang
  lebih adalah sama dengan gm pada trioda secara umum.

* Kelemahan tetroda
Ketika tetroda menangani tegangan bolak balik maka tegangan pada plate akan berubah ubah naik dan turun seiring dengan naik turunya tegangan AC yang ditangani oleh tetroda tsb. Ada suatu keadaan dimana tegangan plate akan turun sampai menjangkau bagian b-c pada karakteristik plate. Ketika menjangkau bagian ini tentu saja sinyal keluaran dari teteroda akan cacat. Efek ini dinamakan "Dynatron Efect".
 

                                      Berlanjut ke Pentoda

Kembali ke baris ter atas

Kembali ke Menu Teori Vacuum Tube

Kembali ke halaman utama