Dalarn arti yang paling
sederhana, iman berarti tindakan. Maksudnya adalah menerapkan iman Anda pada
diri sendiri, pada sesama manusia, pada kesempatan-kesempatan yang tersedia
untuk Anda di Indonesia, dan pada Tuhan—dalam keadaan yang bagaimana pun.
Semakin berharga tujuan Anda, maka semakin mudah untuk mengikuti
prinsip-prinsip sukses dalam usaha Anda. Anda tidak
mungkin tidak memiliki antusiasme dan dedikasi untuk meraih tujuan-tujuan
yang berharga dan diminati.
Saya tidak berbicara apa yang menurut prakiraan saya benar, tetapi berbicara apa yang menurut sepengetahuan saya benar. Kebenaran ini bukanlah penemuan saya. Saya tidak menaruh klaim pribadi atas kebenaran ini kecuali tentang apa yang telah saya amati sebagai penerapan yang tidak berubah-ubah dalam perjalanan hidup setlap hari selama beberapa dasawarsa.
Kalau
Anda menuntut bukti yang positif akan kebenaran dari hukum-bukum sukses ini,
saya hanya dapat memberi Anda seorang saksi, yaitu diri Anda sendiri. Anda
dapat membuktikan secara sederhana dengan menguji dan menerapkan hukum-hukum
ini untuk diri Anda sendirl.
Kalau Anda menuntut lehib
banyak sumber-sumber yang lehih bisa dibuktikan dan memiliki otoritas,
maka saya minta Anda untuk melihat filsafat Yesus Kristus, Plato,
Sokrates, Epiktetus, Konfusius, Emerson, James,
dan Mnsterberg. Dari
karya-karya tulisan merekalah saya telah meringkas dasar-dasar yang lehih
penting. Dan saya menambahkannya dengan pengalaman-pengalarnan yang saya
kumpulkan.
Yang terkandung dalam
prinsip penerapan iman adalah agar Anda tabah dalarn mempraktekkan Perintah
Utama dalam kehidupan sehari-harl. Sudah lebih dari empat ribu tahun, manusia
telah mengajarkan Perintah Utama sehagai aturan perbuatan yang cocok. Tetapi
sayangnya, dunia telah menerima prinsip ini tetapi secara total kehilangan
inti dari perintah universal yang tegas. Kita telah menerima Perintah Utama
hanya sebagian aturan yang sehat tentang tingkah laku yang etis tetapi kita
gagal untuk mengerti apa yang merupakan dasar dari hukum ini.
Hukum tersebut berbunyl:
Kita memanen apa yang kita tanam. Kalau Anda memilih aturan tingkah laku yang
Anda manfaatkan untuk membimbing Anda mengadakan transaksi dengan orang
lain, Anda akan berbuat adil dan jujur kalau Anda mengetahui bahwa
Anda menggerakkan kekuatan yang akan memiliki akibat (baik atau buruk) dalam
kehidupan orang Iain. Semua itu kembali akan membantu atau menghalangi Anda,
ini tergantung pada sifat perbuatannya.
Hak istimewa Anda adalah
memperlakukan orang lain dengan adil. Tetapi kalau Anda mengerti dasar
dari Perintah Utama, Anda harus mengetahui bahwa
tindakan-tindakan yang tidak
adil itu berasal dari akar-akarnya. Hukum ini tidak dimaksudkan hanya untuk
menyingkirkan tindakan-tindakan Anda yang tidak adil dan tidak baik kepada orang
Iain. Hukum ini jauh lebih mendalam dan hasil-hasilnya tergantung pada
setiap pemikiran yang Anda keluarkan.
Jadi, hukum ini tidak hanya menyarankan agar "berbuat pada orang lain sama seperti Anda menginginkan agar mereka berbuat pada Anda," (Perintah Utama). Tetapi juga harus "berpikir tentang orang lain sama seperti Anda menginginkan agar orang lain berpikir tentang Anda," agar Anda sendiri sepenuhnya menarik manfaat-manfaat dari hukum universal yang agung.
Karakter Anda merupakan
jumlah total pemikiran dan perbuatan Anda. Jadi tidak mungkin, memberikan
pelayanan yang bermanfaat bagi orang lain, atau melakukan tindak
kebaikan untuk orang lain,
tanpa menerima manfaat untuk diri Anda sendiri. Juga sama tidak mungkin,
untuk memelihara pemikiran dan perbuatan yang merusak, tanpa membayar
hukuman sehingga Anda kehilangan kekuatan dan kedamaian pikiran yang sesuai
dengan perbuatan Anda sendiri.
Anda adalah manusia yang memiliki daya tarik. Anda menarik karakter-karakter yang harmonis dengan karakter Anda sendiri dan menolak semua karakter lain. Kalau Anda ingin menarik manusia yang penuh pertimbangan, baik hati, senang memberi, dan berhasil, maka Anda harus menjadi orang yang memiliki kualitas yang sama. Hanya Anda sendiri yang bisa memilih.