|
|
Dropsy
Dropsy merupakan gejala dari suatu penyakit bukan penyakit itu
sendiri. Gejala dropsyi ditandai dengan terjadinya
pembengkakan pada rongga tubuh ikan. Pembengkakan tersebut
sering menyebabkan sirip ikan berdiri sehingga penampakannya akan menyerupai buah pinus (lihat gambar).
Pembengkakan terjadi sebagai akibat berakumulasinya cairan, atau
lendir dalam rongga tubuh. Gejala ini kerap disertai dengan
gejala lethargi, gangguan pernapasan, dan atau warna kulit pucat kemerahan.
Penyebab
Merupakan akibat dari infeksi virus, bakteri aeromonas, myobakteri,
atau parasit seperti Hexamita.
Kondisi air akuarium yang tidak bagus (seperti akibat terjadinya akumulasi
nitrogen) dapat memicu terjadinya gejala dropsy. Secara alamiah
bakteri penyebab dropsy kerap dijumpai dalam lingkungan akuarium, tetapi
biasanya dalam jumlah normal dan terkendali. Perubahan bakteri
ini menjadi patogen, bisa terjadi karena akibat masalah
osmoregulator pada ikan, atau karena hal-hal seperti: kondisi
lingkungan akuarium yang memburuk, menurunnya fungsi kekebalan
tubuh ikan, malnutrisi atau karena faktor genetik.
Infeksi utama biasanya terjadi melalui mulut, yaitu ikan secara
sengaja atau tidak memakan kotoran ikan lain yang terkontaminasi
patogen atau akibat kanibalisme terhadap ikan lain yang terinfeksi.
Tiga tingkatan penyakit yang mungkin terjadi adalah:
-
akut: infeksi terjadi dengan cepat
sehingga ikan mati tanpa menunjukkan gejala yang jelas.
-
kronis: infeksi terjadi secara
perlahan secara sistemik dan menujukkan berbagai gejala yaitu
pembengkakan rongga tubuh, yang bisa disertai dengan ulcer dan
atau exophthalmia.
-
laten: infeksi terjadi sangat
lemah sehingga ikan tampak tidak menunjukkan gejala penyakit,
tetapi berpotensial sebagai pembawa (carrier).
Pencegahan dan Pengobatan
Pastikan bahwa akurium selalu dalam kondisi prima (optimal), dan
hindari jangan sampai ikan stres. Ikan yang sakit harus
segera diisolasi dan dirawat secara optimal. Perendaman secara
kontinyu dalam jangka panjang dengan anti bakteri internal dalam
beberapa kasus bisa efektif. Meskipun demikian, apabila ikan
tidak respon, pengobatan bisa dilakukan melalui pakan (dicampur
dengan pakan), sebagai contoh: Oxytetracycline atau
Chloramphenicol dapat diberikan dengan dosis 55 mg/kg berat ikan
perhari, selama 10 hari; atau sulphamerazine dengan dosis 265 mg/kg
berat badan selama tiga hari.
|
|