|
|
Pakan Ikan
(Hal 1 dari 3 halaman)
Ikan, seperti pada umumnya mahluk bertulang belakang
lainnya, memerlukan berbagai jenis gizi untuk memenuhi kebutuhan
energi yang diperlukannya untuk hidup dan berkembang. Berbagai
kandungan gizi pada pakan ikan memiliki fungsi tersendiri untuk
menjaga ikan agar tetap hidup dan tumbuh: protein, lipid, dan karbohidrat
diperlukan untuk menyediakan energi, disamping itu protein pada
khususnya diperlukan untuk pertumbuhan. Komposisi pakan ikan
oleh karenanya memegang peranan yang penting. Sebagai contoh, protein
yang diberikan pada ikan harus dapat menyediakan semua asam amino
esensial yang diperlukan, lipid harus mengandung jenis asam lemak yang
tepat. Berbagai jenis hara lainnya juga diperlukan tetapi jumlah
keperlukannya sangat sedikit.
Proporsi keperluan gizi ikan dan jumlahnya
ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu: spesies, tahap pertumbuhan,
status reproduksi, dan faktor-faktor luar seperti suhu, habitat, dan
musim.
Spesies ikan telah berevolusi sedemikian rupa untuk
memenuhi kebutuhan pakannya yang sesuai, oleh karena itu berbagai perilaku
dalam mencari makan bisa bervariasi dari yang bisa disebut normal:
seperti memakan tumbuhan, invertebrata akuatik, atau memakan ikan lain; sampai
yang mungkin tergolong aneh: seperti memakan sirip atau sisik, memakan
buah-buahan, kotoran, atau lumpur. Mereka juga telah berevolusi dalam
tatacara mengamankan pakan mereka.
Diet dan Sistem Pencernaan.
Salah satu jenis evolusi ikan terhadap jenis
pakannya dicirikan dengan terdapatnya sistem pencernaan yang berbeda.
Beberapa ikan menjadi termasuk pada kelompok pemakan algae atau tumbuhan (hirbovora), lainnya termasuk pada pemakan daging
(karnivora),
sedangkan sisanya termasuk pada pemakan segala (omnivora).
Pengelompokan selanjutnya dapat dilakukan pada jenis pakan yang
dikonsumsi, sebagai contoh ikan karnifora dapat dibagi lagi menjadi
ikan insektifora (pemakan serangga), mullusifora (pemakan
invertebrata),dan piscifora (pemakan ikan)
Ikan herbifora perlu mengolah pakannya berupa "sayuran".
Ikan jenis ini berevolusi dengan membentuk usus yang panjang yang agar
dapat mengakomodasikan keluaran yang kontinyu secara perlahan dari
bahan-bahan asal tumbuhan yang dicernanya. Pada beberapa spesies
sistem pencernaannya mengandung jenis bakteri tertentu untuk mambantu
dalam memroses serat-serat tumbuhan seperti selulosa agar dapat
menghasilkan gula sederhana yang selanjutkan akan diserap dengan mudah
oleh tubuhnya.
Ikan pemakan ikan secara fisiologi telah beradaptasi untuk mampu
mengolah ikan secara keseluruhan. Ikan ini tidak memerlukan usus
yang panjang. Mereka pada dasarnya dilengkapi dengan perut yang mampu
mencerna pakan dalam jumlah besar dengan bantuan asam perut dan
berbagai jenis enzim.
Dengan kondisi sistem perncernaan yang berbeda tersebut akan
menjadi jelas bagi kita mengenai permasalahan-permalahan yang
mungkin timbul apabila kita memberikan pakan berupa sayuran pada ikan
pemakan ikan, atau sebaliknya, memberikan ikan mentah pada ikan
pemakan sayuran. Ikan pemakan daging pada umumnya sangat
bersifat selektif, sehingga apabila dipaksakan untuk memakan pakan
berbahan dasar sayuran, maka perutnya tidak akan efesien dalam
mengolah jenis pakan tersebut. Akibatnya ikan bisa kelaparan dan
mengalami ketidakseimbangan gizi yang pada akhirnya akan membawanya ke
kematian. Berbeda halnya dengan ikan piscivora, ikan herbivora
kebanyakan lebih bersifat pemakan fakultatif -mereka berevolusi
memakan bagian tumbuhan karena makanan tersebut paling banyak tersedia
bagi mereka, akan tetapi pada dasarnya mereka gemar makanan lain yang
lebih bergizi apabila tersedia. Oleh karena itu ikan herbivora akan
memakan dengan lahap daging ikan segar yang diberikan padanya.
Dan karena kandungan gizinya lebih tinggi dibandingkan dengat dengan
diet normlanya, berupa tumbuhan, ikan tersebut malah bisa mendapatkan
gizi lebih banyak dari yang diperlukan.
Kelebihan protein pada diet ikan akan digunakannya sebagai sumber
energi dan akan lebih dikataboliskan dibandingkan dengan
karbohidrat dan lipid. Kelebihan protein yang tidak
proposional pada akhirnya akan di ekskresikan dalam bentuk amonia yang
bisa menjadi bahan cemaran pada air akuarium.
Perkembangan kekhususan jenis pakan ikan
Perlu diingat bahwa ikan-ikan yang mempunyai kekhususan sangat
spesifik pada jenis pakannya ketika dewasa, ternyata, pada umumnya,
pada masa burayak memiliki kesamaan dalam jenis pakannya. Ibu
alam rupanya telah menciptakan mekanisme ini untuk memudahkan hidup
mereka, dengan berbagai alasan. Pertama mereka mungkin
tidak bisa mencerna jenis pakan untuk ikan dewasa, sebagai contoh ikan
pemakan ikan bisa mendapatkan kesulitan untuk mendapat ikan yang lebih
kecil dari tubuhnya ketika masih burayak untuk dimakan. Kedua apabila
dari masa burayak sudah terspesialisasi maka pakan tertentu tidak akan
dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi pertumbuhannya. Banyak bukti
menunjukkan bahwa ikan-ikan yang dewasanya adalah herbivora, ternyata
pada masa burayaknya adalah omnivora atau pemakan serangga.
Ketiga, ukuran burayak yang kecil mengisaratkan bahwa mereka mampu
mendeteksi dan memanfaatkan makanan renik, seperti invertebrata
akuatik, yang ukurannya terlalu kecil bagi ikan dewasa. Oleh
karena itu, burayak akan memangsa jasad renik pada awal kehidupannya,
setelah itu meningkat pada pakan hidup kecil lainya ketika
mereka tumbuh, sebelum akhirnya berubah total pada masa
dewasanya. Hal ini perlu diketahui dalam hubungannya dengan
pemberian pakan pada burayak ikan.
|
Teknik Budidaya:
Cacing Tanah
Infusoria
Microworm
Paramecium
Rotifera
Ulat Hongkong
|
|
Pengalaman
Kultur
Kutu Air (Daphnia
sp)
Oleh:
Yeremia
Dengan kultur sendiri yang sederhana ini
saya tidak pernah lagi membeli kutu air. Apabila
diperlukan, cukup memanennya dari ember kultur
Selanjutnya........ |
|
|