|
|
Sindrom Akuarium Baru (New Tank Syndrome)
Sindrom akuarium baru atau "new tank syndrome" merupakan
peristiwa yang kerap dialami oleh mereka yang pertama kali berkenalan
dengan "dunia" akuarium, yaitu berupa kematian ikan secara
serentak pada akuarium yang baru di-"setup". Tidak
jarang sindrom ini menyebabkan para calon hobiis ikan hias jera, dan
tidak sedikit dari mereka yang akhirnya mundur dari hobi ini.
Sindrom akuarium baru, walaupun boleh dikatakan sebagai pembuhun ikan
berdarah dingin, sebenarnya merupakan fenomena normal, sebuah fenomena
alami. Sekali kita mengetahui penyebab sebenarnya dibalik peristiwa
ini, maka kita akan sangat mudah menghindarinya.
Seperti diketahui, dalam suatu sistem akuarium yang baru dibangun
lingkungannya boleh dikatakan masih steril. Steril dalam arti
belum ada bakteri yang tumbuh disana. Pada saat bersamaan
apabila pada periode ini ikan dimasukkan kedalamnya (apalagi dengan
populasi relatif padat), maka ikan pada saat itu, sudah akan mulai
memproduksi kotoran berupa: faeces, lendir dan hasil ekskresi
lainnya. Bahan-bahan ini pada dasarnya terdiri dari senyawa
nitrogen yang kemudian akan membentuk amonia.
Amonia merupakan bahan yang bersifat sangat beracun bagi
ikan. Keracunan sudah akan terjadi pada konsentrasi amonia 0.01
ppm dan pada level 0.1 ppm sudah akan menyebabkan
kematian. Pada akarium baru, bakteri pengurai amonia (yang akan
mengubah amonia menjadi bentuk yang kurang berbahaya) belum
tumbuh. Oleh karena itu, pada hari-hari awal akuarium
baru, amonia akan berakumulasi hingga mencapai tingkat beracun bagi
ikan yang hidup didalamnya.
Untuk menghindari kejadian diatas hal yang harus dilakukan adalah
dengan membiarkan kondisi akuarium stabil dan siklus nitrogen didalam
akuarium berjalan dengan baik. Siklus nitrogen merupakan siklus
tahapan nitrogen berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk lainnya
(Gambar 1), sedangkan kondisi faktual perubahan nitrogen dalam sebuah
sistem akuarium adalah seperti ditunjukkan pada gambar dibawah.

Tumbuhnya bakteri pengurai amonia didalam akuarium memerlukan waktu
dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Dua jenis bakteri
diketahui berperan dalam proses penguraian ini yaitu bakteri
nitrosomonas (bakteri yang berperan dalam pengubahan amonium menjadi
nitrit), dan bakteri nitrobakter (yaitu bakteri yang berperan dalam
pengubahan nitrit menjadi nitrat). Pertumbuhan bakteri
nitrosomonas secara alamiah dipicu oleh kehadiran amonia sebagai
sumber makanannya. Sebelum bakeri ini tumbuh, amonia akan
terus berakumulasi dalam akuarium. Apabila nitrosomonas
mulai tumbuh, secara perlahan kadar amonia akan
menurun. Hal disebabkan karena amonia tersebut mulai dikonsumsi
oleh bakteri nitrosomonas. Laju penurunan selanjutnya akan
ditentukan oleh laju perkembangan bakteri ini. Pada saat nitrit
terbentuk dan mulai berakumulasi, bakteri berikutnya (nitrobakter)
mulai tumbuh dan mulai mengkonsumsinya, serta menguraikannya
menjadi nitrat. Akibatnya nitrit yang berakumulasi akan menurun
dan digantikan oleh peningkatan nitrat. Secara grafis pola
peningkatan dan penurunan masing-masing bentuk nitrogen ini,
kurang lebih adalah seperti gambar berikut.

Siklus nitrogen didalam akuarium hanya terjadi sampai
terbentuknya nitrat, sehingga pada akhirnya, tidak dapat dipungkiri,
bahwa nitrat akan berakumulasi talam akurium. Meskipun demikian
nitrat, sampai tingkat tertentu, diyakini tidak berbahaya terhadap
ikan. Akan tetapi hal ini tetap harus menjadi perhatian para
akuaris karena sampai pada tingkat tertentu tadi akan tetap memiki
efek yang merugikan dan sering menimbulkan masalah pada
akhirnya.
|

Gambar 1. Siklus Nitrogen
Lengkap yang terjadi di permukaan bumi. 1.Proses
penjerapan NH3 dan NH4 oleh organisme untuk menjadi bagian tubuhnya
(bahan organik). 2.Pembebasan
NH4 oleh proses dekomposisi. 3.4.Oksidasi
NH4 (menghasilkan energi pada kondisi aerobik). 5.
Denitrifikasi oleh jasad renik pada kondisi anaerob (NO3 digunakan
sebagai pengganti O2 sebagai penerima elektron selama dekomposisi
bahan organik) 6. Proses
fiksasi nitrogen 7. Proses
pencucian nitrat kedalam tanah.
|