Temperatur
Secara umum ikan telah beradaptasi untuk hidup pada kisaran suhu
tertentu. Kisaran ini bervariasi dari satu spesies ke spesies
lainnya. Meskipun beberapa spesies dapat mentolerir perbedaan lintang tertentu, sehingga, misalnya, memungkinkan
ikan-ikan daerah tropis yang memiliki persyaratan hidup berbeda
digabungkan dalam satu akuarium, akan tetapi pengawasan ekstra
hati-hati tetap diperlukan. Suhu rendah dibawah normal dapat
menyebabkan ikan mengalami lethargi, kehilangan nafsu makan, dan
menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Ikan jangan
dibiarkan berada dalam suhu yang terlalu dingin hanya karena alasan
untuk menghemat listrik. Apabila seorang akuaris tidak dapat
merawat ikan dengan baik, maka sebaiknya ia tidak usah merawat ikan
sama sekali. ¨Sebaliknya pada suhu yang terlalu tinggi ikan
dapat mengalami stress pernapasan dan bahkan dapat menyebabkan
kerusakan insang permanen.
Peningkatan suhu kadang-kadang diperlukan untuk meningkatkan laju
metabolisma ikan sehingga perlakuan tersebut diharapkan dapat menolong
mempercepat proses penyembuhan suatu penyakit, dan atau mempercepat
siklus hidup suatu parasit sehingga parasit tersebut dapat segera
dienyahkan. Meskipun demikian, perlu diperhatikan bahwa semakin hangat
air maka oksigen terlalut akan semakin sedikit, oleh karena itu intensitas
aerasi perlu ditingkatkan.
Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan ikan mengalami
"shock". Hal ini kerap terjadi terutama pada saat
memasukan ikan baru kedalam suatu akuarium dimana usaha
penyesuaian suhu tidak dilakukan dengan baik, atau pada saat
menambahkan air baru yang memiliki temperatur tidak sama.
Penurunan suhu secara perlahan, seperti terjadi apabila heater
tidak berfungsi, jarang menimbulkan shock, meskipun demikian
temperatur hendaknya dikembalikan ke kondisi semula secara
perlahan-lahan dalam waktu satu jam atau lebih.
Dalam kasus temperatur terlalu panas, seperti akibat termostat
yang tidak berfungsi dengan baik, maka intentsitas aerasi
hendaknya ditingkatkan untuk mengkompensasi kadar oksigen terlarut
yang rendah, dan biarkan temperatur akuarium dingin secara
alami. Apabila suhu meningkat sampai melebihi 32°C, dan
apabila ikan masih bertahan hidup, maka penggantian air sebanyak 20%
dengan air dingin bisa dilakukan. Pengembalian air hendaknya
dilakuakan secara perlahan dengan cera disiphon plus peningkatan
aerasi.
Penyesuaian Suhu
Suhu dapat diturunkan atau ditingkatkan sesauai dengan kebutuhuan
dengan menggunakan perangkat tertentu. Untuk meningkatkan suhu
dapat digunakan heater yang telah dirancang secara khusus untuk
akuarium. Heater hendaknya selalu terendam air , heater yang
terekspos ke udara terbuka secara tidak sengaja seperti pada saat
penggantian air dapat menyebabkan kerusakan fatal pada heater
tersebut, dan bahkan bisa menimbulkan shock listrik. Untuk itu
matikan heater sebelum melakukan penggantian air atau sebelum
melakukan kegiatan apapun yang menyebabkan terjadinya penurunan
ketinggian air akuarium.
Untuk menurunkan suhu air dan mempertahanakannya pada suhu rendah,
seperti untuk keperluan akuarium tanaman dan koral, dapat digunakan
chiller. Chiller merupakan alat yang akan menyerap panas dari
air dan memembebaskannya ke udara. Prinsip kerjanya kurang lebih
sama dengan prinsip kerja alat pendingin ruangan atau lemari
pendingin.
Baik heater maupun chiller hendaknya digunakan sesuai dengan
kapasitasnya. Banyak pilihan yang dirancang sesuai dengan volume
air akuarium tertentu. Pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan.
Untuk mengukur temperatur digunakan termomter khusus akuarium,
berbagai model tersedia di toko perlengkapan akuarium
Beberapa model termometer akuarium

|