SEORANG
RAJA & SEEKOR BURUNG ELANG (bag 3)
Rumi
menasihati kita :
Berdoalah
agar engkaupun terbebaskan dari kekafiran jiwa. Ahmad (Nabi Muhammad SAW) telah
membebaskan kamu dari berhala-berhala luaran. Berdoalah agar engkau memperoleh
kekuatan yang sama sehingga engkau dapat membebaskan diri dari berhala-berhala
yang ada dalam jiwamu.
Engkau
memperoleh agama sebagai warisan dari orang tuamu, sehingga tidak menghargai
inti ajarannya.
Sesuatu
yang kita peroleh sebagai hasil dari jerih payah lebih kita hargai. Sesuatu yang
kita dapatkan dengan mudah, apalagi sebagai warisan, biasanya tidak kita hargai.
Anak orang kaya biasanya menjadi bodoh. Dia menjadi ahli dalam bidang "Seni
menghamburkan uang orang tua".
Kita
semua memiliki orang tua yang sangat kaya. Kita semua memperoleh warisan agama
dari mereka. Lalu yang kita lakukan adalah menghamburkan warisan itu. Atau
menyimpannya dengan baik. Kita tidak pernah berupaya menanamnya dalam "usaha
kehidupan", sehingga modal awal itu bisa berlipat ganda.
Seorang
sufi menanam "modal agama" dalam "usaha kehidupan". Seorang
sufi adalah pengusaha yang pandai. Keuntungan yang dia peroleh dari "usaha
kehidupan" jauh melebihi modal awalnya.
Seperti
burung elang dalam kisah ini, kita sudah memiliki modal hidup di dalam istana,
menemani Sang Raja - modal apa lagi yang kita harapkan ? Layani Sang Raja dengan
baik, dan hidup di dalam istana akan menjadi semakin nyaman.
Jangan
menyia-nyiakan persahabatan dengan Sang Raja Hargailah pemberian-Nya. Jangan
menjadi bodoh dan meninggalkan istana-Nya.
|