Dari buku Laporan Perkembangan Kehidupan Jemaat GKI
Pasteur
Periode April 2000 - Maret 2001
Mengembangkan
spritualitas bersama dalam memasuki abad XXI
Oleh: Pdt. Bachtiar Kokasih,
M.Th.
Dalam
kehidupan pertumbuhan rohani seseorang, ada tiga tingkat/aspek
pertumbuhan rohani, yakni spiritualitas pribadi, yang kedua
spiritualitas relasional serta yang ketiga adalah spiritualitas
bersama.
Spiritualitas
pribadi
mempunyai tiga dimensi pertumbuhan rohani, yaitu :
Hubungan
pribadi yang unik dengan Allah. Seseorang mempunyai hubungan unik
dengan Allah pertama-tama melalui doa. Entah doa syukur, doa
syafaat/permohonan, doa pengakuan, doa pujian, doa pengabdian diri/dedikasi
atau pun doa perenungan/meditatif, dan lain-lainnya.
Yang
kedua seseorang semakin menjadi sadar akan kehadiran Allah
dalam alam, sesama manusia atau pada dirinya sendiri via pengalaman
iman. Dimensi yang kedua ini sedang diadopsi dan dikembangkan oleh
Tim Spiritualitas GKI Jawa Tengah, yang disebut doa kontemplatif. (berasal
dari kata Latin con= di depan, temple= kuil/tempat suci). Seseorang
dapat mengalami pertumbuhan rohani kapan saja, dan di mana saja
melalui merasakan getaran kehadiran Allah melalui pengalaman
sehari-hari yang sederhana. Misalnya mengalami kehadiran Allah
dengan pengalaman mencium bunga mawar, atau menyambut matahari
terbit dengan sukacita seperti pengalaman seorang anak kecil untuk
pertama kali dapat berjalan sendiri, dllnya.
Mempunyai
arah dan tujuan hidup yang luhur pada diri seseorang dan
berupaya mencapainya.
Ke
tiga dimensi spiritualitas pribadi ini dikembangkan secara intensif
di biara-biara, dan dikenal dengan spiritualitas padang gurun, di
mana seseorang menyepi, jauh dari berbagai keinginan dengan
mematikan nafsu dan hasratnya, seperti makan-minum, berpakaian,
berucap dan lain-lainnya.
2.
Spiritualitas Relasional
Spiritualitas
relasional adalah penting dikembangkan di mana pertumbuhan rohani
seseorang dapat bertumbuh melalui berelasi, bersahabat dan hidup
bersama seperti suami dan istri. Seseorang yang telah mengembangkan
hidup rohani bersama dengan orang lain secara mendalam adalah
pribadi yang tertantang oleh kehidupan pertumbuhan rohani sesamanya
maupun pengalaman hidup sesamanya. Orang yang demikian tentu akan
terbuka pada beraneka-ragam perbedaan, melalui terbuka
terhadap cara-cara berkawan secara baru, serta terbuka
terhadap pandangan yang baru dan segar serta cara berinteraksi
dengan sesama. Sebagai contoh ketika kita beribadah dalam
persekutuan kelompok kecil kita memainkan peran dalam spiritualitas
relasional melalui merayakan kemurahan Allah bersama, melalui musik,
simbol iman, dll. Pula sebagai contoh ketika kita melihat seseorang
mengalami kesukaran, hati kita tergerak oleh belas kasih untuk
menolong dan bekerjasama dengan yang bersangkutan mengatasi
kesukaran dan kesulitan hidupnya.
3.
Spiritualitas
Bersama
Kalau
kita mengembangkan
kehidupan rohani kita semata hanya pada pertumbuhan rohani pribadi
dan relasional saja seperti di atas, maka hidup rohani kita masih
sektarian. Maksudnya, hanya terarah pada lingkungan dalam/internal,
yang tidak tekait dengan masalah/issue kemiskinan manusia,
ketidak-adilan yang sedang terjadi di tengah masyarakat. Serta
bersikap masa bodoh dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada
masyarakat disekitarnya. Namun kalau seseorang mau mengembangkan
pertumbuhan rohaninya dengan kesadaran bahwa Allah juga sedang
terlibat dalam proses penciptaanNya di tengah masyarakat kita. Maka
mau tidak mau kita harus terlibat dalam pekerjaan Allah sebagai
rekan sekerja Allah guna menyatakan kehendak Allah dalam situasi
nyata serta bertindak seturut perintah Injil Yesus Kristus. Hal ini
dapat pula dilakukan melalui kesediaan dan kesungguhan kita untuk
melindungi hak-hak azasi sesama kita. Pula iman kita menjadi semakin
peduli dengan kenyataan bahwa lingkungan alam kehidupan kita ini
rapuh dan mudah rusak serta dirusakkan oleh sesama. Sehingga kita
membutuhkan kerjasama antar sesama yang menghargai akan urgensi/kemendesakan
tindakan kita guna memelihara dan menghargai kehidupan manusia dan
lingkungan sekitar. Jadi spiritualitas bersama adalah sikap hidup
rohani yang sadar dan menghargai krisis yang sedang terjadi di
sekitar kita termasuk lingkungan kita. Serta pemahaman bahwa untuk
mengatasinya dibutuhkan kerjasama antar sesama yang
menghargai kehidupan manusia,
serta alam semesta dan kelestariannya, demi menunjang
kehidupan manusia.
Nah,
pemahaman tiga aspek pertumbuhan rohani di atas berguna membantu
serta membimbing pandangan dan hidup pertumbuhan rohani kita dalam
memahami tema pelayanan jemaat GKI Pasteur tahun 1999 - 2000 yang
mengambil tema: JEMAAT GKI
PASTEUR MEMASUKI TAHUN 2000 DENGAN MENINGKATKAN SPIRITUALITAS BERSAMA.
Tema
ini mengandung pengertian bahwa hidup rohani kita terus dikembangkan
dan ditingkatkan dalam aspek pertumbuhan rohani pribadi, relasi
serta bersama masyarakatnya mengatasi krisis-krisis yang sedang
terjadi di tengah bangsa kita. Dengan demikian dalam situasi krisis
yang menyulitkan, serta menghadapi berbagai dampak, baik langsung
dan tidak langsung, dari globalisasi, pertumbuhan rohani kita tidak
surut dan padam. Namun justru sebaliknya, pertumbuhan rohani kita
menjadi semakin sadar, bertanggungjawab, mendewasa dan matang serta
membawa manfaat dan berkat bagi pribadi dan bagi sesamanya secara
luas.
|