Jl. Pasteur 12A
Bandung 40131
Telp: (022) 2030027  FAX: (022) 2038230

 
 


Halaman Depan
Sejarah GKI Pasteur

Visi & Misi
Struktur Organisasi

Jadwal Kegiatan
Tema Khotbah
Berita
Opini

Situs GKI lainnya

Buku Tamu:

Isi buku tamu
Lihat buku tamu


 

 

Dari buku Laporan Perkembangan Kehidupan Jemaat GKI Pasteur
Periode April 2000 - Maret 2001

Mengembangkan spritualitas bersama dalam memasuki abad XXI

Oleh: Pdt. Bachtiar Kokasih, M.Th.

Dalam kehidupan pertumbuhan rohani seseorang, ada tiga tingkat/aspek  pertumbuhan rohani, yakni spiritualitas pribadi, yang kedua spiritualitas relasional serta yang ketiga adalah spiritualitas bersama.

Spiritualitas pribadi  mempunyai tiga dimensi pertumbuhan rohani, yaitu :

Hubungan pribadi yang unik dengan Allah. Seseorang mempunyai hubungan unik dengan Allah pertama-tama melalui doa. Entah doa syukur, doa syafaat/permohonan, doa pengakuan, doa pujian, doa pengabdian diri/dedikasi atau pun doa perenungan/meditatif, dan lain-lainnya.

Yang kedua seseorang semakin menjadi sadar akan kehadiran Allah dalam alam, sesama manusia atau pada dirinya sendiri via pengalaman iman. Dimensi yang kedua ini sedang diadopsi dan dikembangkan oleh Tim Spiritualitas GKI Jawa Tengah, yang disebut doa kontemplatif. (berasal dari kata Latin con= di depan, temple= kuil/tempat suci). Seseorang dapat mengalami pertumbuhan rohani kapan saja, dan di mana saja melalui merasakan getaran kehadiran Allah melalui pengalaman sehari-hari yang sederhana. Misalnya mengalami kehadiran Allah dengan pengalaman mencium bunga mawar, atau menyambut matahari terbit dengan sukacita seperti pengalaman seorang anak kecil untuk pertama kali dapat berjalan sendiri, dllnya.

 Mempunyai arah dan tujuan hidup yang luhur pada diri seseorang dan berupaya mencapainya.

Ke tiga dimensi spiritualitas pribadi ini dikembangkan secara intensif di biara-biara, dan dikenal dengan spiritualitas padang gurun, di mana seseorang menyepi, jauh dari berbagai keinginan dengan mematikan nafsu dan hasratnya, seperti makan-minum, berpakaian, berucap dan lain-lainnya.

2.  Spiritualitas Relasional

Spiritualitas relasional adalah penting dikembangkan di mana pertumbuhan rohani seseorang dapat bertumbuh melalui berelasi, bersahabat dan hidup bersama seperti suami dan istri. Seseorang yang telah mengembangkan hidup rohani bersama dengan orang lain secara mendalam adalah pribadi yang tertantang oleh kehidupan pertumbuhan rohani sesamanya maupun pengalaman hidup sesamanya. Orang yang demikian tentu akan terbuka pada beraneka-ragam perbedaan, melalui terbuka  terhadap cara-cara berkawan secara baru, serta terbuka terhadap pandangan yang baru dan segar serta cara berinteraksi dengan sesama. Sebagai contoh ketika kita beribadah dalam persekutuan kelompok kecil kita memainkan peran dalam spiritualitas relasional melalui merayakan kemurahan Allah bersama, melalui musik, simbol iman, dll. Pula sebagai contoh ketika kita melihat seseorang mengalami kesukaran, hati kita tergerak oleh belas kasih untuk menolong dan bekerjasama dengan yang bersangkutan mengatasi kesukaran dan kesulitan hidupnya.

3.  Spiritualitas Bersama

Kalau kita  mengembangkan kehidupan rohani kita semata hanya pada pertumbuhan rohani pribadi dan relasional saja seperti di atas, maka hidup rohani kita masih sektarian. Maksudnya, hanya terarah pada lingkungan dalam/internal, yang tidak tekait dengan masalah/issue kemiskinan manusia, ketidak-adilan yang sedang terjadi di tengah masyarakat. Serta bersikap masa bodoh dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat disekitarnya. Namun kalau seseorang mau mengembangkan pertumbuhan rohaninya dengan kesadaran bahwa Allah juga sedang terlibat dalam proses penciptaanNya di tengah masyarakat kita. Maka mau tidak mau kita harus terlibat dalam pekerjaan Allah sebagai rekan sekerja Allah guna menyatakan kehendak Allah dalam situasi nyata serta bertindak seturut perintah Injil Yesus Kristus. Hal ini dapat pula dilakukan melalui kesediaan dan kesungguhan kita untuk melindungi hak-hak azasi sesama kita. Pula iman kita menjadi semakin peduli dengan kenyataan bahwa lingkungan alam kehidupan kita ini rapuh dan mudah rusak serta dirusakkan oleh sesama. Sehingga kita membutuhkan kerjasama antar sesama yang menghargai akan urgensi/kemendesakan tindakan kita guna memelihara dan menghargai kehidupan manusia dan lingkungan sekitar. Jadi spiritualitas bersama adalah sikap hidup rohani yang sadar dan menghargai krisis yang sedang terjadi di sekitar kita termasuk lingkungan kita. Serta pemahaman bahwa untuk mengatasinya dibutuhkan kerjasama antar sesama yang  menghargai kehidupan manusia,  serta alam semesta dan kelestariannya, demi menunjang kehidupan manusia.

Nah, pemahaman tiga aspek pertumbuhan rohani di atas berguna membantu serta membimbing pandangan dan hidup pertumbuhan rohani kita dalam memahami tema pelayanan jemaat GKI Pasteur tahun 1999 - 2000 yang mengambil tema: JEMAAT GKI PASTEUR MEMASUKI TAHUN 2000 DENGAN MENINGKATKAN SPIRITUALITAS BERSAMA.

Tema ini mengandung pengertian bahwa hidup rohani kita terus dikembangkan dan ditingkatkan dalam aspek pertumbuhan rohani pribadi, relasi serta bersama masyarakatnya mengatasi krisis-krisis yang sedang terjadi di tengah bangsa kita. Dengan demikian dalam situasi krisis yang menyulitkan, serta menghadapi berbagai dampak, baik langsung dan tidak langsung, dari globalisasi, pertumbuhan rohani kita tidak surut dan padam. Namun justru sebaliknya, pertumbuhan rohani kita menjadi semakin sadar, bertanggungjawab, mendewasa dan matang serta membawa manfaat dan berkat bagi pribadi dan bagi sesamanya secara luas.                                                                                              

 
Visi & Misi (1)
Visi & Misi (2)
Visi & Misi (3)
Visi & Misi (4)
Visi & Misi (5)
Visi & Misi (6)

Visi & Misi (7)

Visi & Misi (8)