From: "Joshua Latupatti" <joshualatu@hotmail.com>
Date: Mon, 02 Apr 2001 09:35:16
RMS: PRO DAN KONTRA (3)
download artikel Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya
Salam Sejahtera!
F K M :
Kesalahan Indonesia, menurutnya, adalah tidak pernah melakukan penentuan pendapat secara
bebas untuk menentukan nasib sendiri. "Itu berarti sejak awal, Indonesia telah melakukan
pelanggaran moral, pelanggaran hukum dan pelanggaran HAM manusia (lihat surat perdana
Menteri RIS Muhamad Hatta, tanggal 28 Juli 1950 kepada pemerintah Nederland dan Surat
Muhamad Hatta, tanggal 28 Juli 1950 kepada UNCI)," jelas Manuputty, sembari
menambahkan, tuduhan separatis RMS merupakan upaya untuk mengklaim bahwa RMS
merupakan masalah dalam negeri.
JOSHUA:
Dengan SANGAT MENYESAL, saya harus mengakui bahwa FKM "tidak main-main" dengan
apa yang mereka katakan sebagai KAJIAN-KAJIAN ILMIAH!!! Saya berharap bahwa yang
menyanggah pernyataan FKM juga "tidak main-main" dengan TANGGAPAN mereka, tetapi
benar-benar menampilkan KAJIAN-KAJIAN ILMIAH TANDINGAN!!!
ROBERT TUTUHATUNEWA:
Jika RMS adalah sebuah negara merdeka, sambung Tutuhatunewa, semestinya RMS dari
waktu ke waktu mempertahankan kedaulatan negaranya. "Tapi ternyata RMS ditumpas habis
oleh pemerintah NKRI, dan sejak saat itu RMS menghilang dan tidak ada lagi dalam NKRI.
RMS sendiri kan tidak bisa menunjukkan secara jelas status wilayahnya? Apakah Dobo, Aru
itu merupakan batas wilayah RMS? Jadi RMS tidak punya batas wilayah yang jelas. Kemudian
rakyatnya siapa? Pemerintahnya barangkali ya. Tapi dua sayarat yang pertama itu, menurut
saya tidak dipenuhi," tegasnya.
JOSHUA:
Saya AMAT BERGEMBIRA, jika benar "RMS sudah ditumpas habis dari wilayah NKRI"!!!
Dengan demikian, saya akan punya DASAR KUAT untuk mengatakan bahwa "semua isu
tentang PENEMUAN DOKUMEN, PENGIBARAN BENDERA, dll. hal tentang aktivitas RMS,
sebelum adanya FKM, di Maluku, adalah DUSTA BESAR!!!! Saudara Robert Tutuhatunewa
akan sangat membantu saya, jika pernyataan saudara itu bisa DIBUKTIKAN!!! Tetapi, sebelum
Bung Robby membuktikannya, mungkin Bung harus pikirkan juga, bagaimana PERSEPSI
anda tentang ISRAEL, sehingga tidak terjadi "konflik internal"!!! Keadaan Israel sebelum
berdirinya Israel yang sekarang, "jauh lebih buruk dari RMS"
Sudahkah Bung Robby "membaca Seluruh Dokumen menyangkut Proklamasi 25 April 1950??
Ataukah pernah "meneliti Naskah Konvensi Linggarjati, Renville, Roem – Royen dan Meja
Bundar??? Dari mana anda tahu bahwa "RMS tidak bisa menyebutkan batas-batas
wilayahnya"??? Jika "batas-batas wilayah RMS" tidak disebutkan secara ekspilist di dalam
Dokumen RMS sendiri, mungkinkah hal itu disebutkan secara implisit dari "batas-batas"
wilayah RI atau RIS, di dalam hasil Konvensi-konvensi Internasional tersebut!!?? Coba dasari
argumentasi anda dengan "data hasil penelitian ilmiah" (sejarah?)!!!
ROBERT TUTUHATUNEWA:
Menurut dia, soal adanya pengakuan negara lain atas kemerdekaan sebuah negara tidak
terlalu penting. "Karena syarat ini hanya soal diplomasi. Yang penting tiga syarat pertama
harus dipenuhi dulu, yakni wilayah, rakyat dan pemerintah.
JOSHUA:
Saya percaya, "kalimat pertama" di atas akan menjadikan Sdr. R. Rutuhatunewa ini
"mahasiswa abadi", jika dia berkeras mem pertahankan pendapatnya di dalam "kuliah-kuliah
politiknya"!! Pemimpin Kemerdekaan RI hampir "tersangkut di pohon kelapa dan beringin",
ketika RI mendapat "pengakuan politik pertama", karena melompat terlalu tinggi!!! Saya hanya
mencoba sedikit jenaka untuk mengingatkan Sdr. Tutuhatunewa, bahwa "pengakuan negara
lain atas suatu negara itu MAHA penting"! Bagaimana saudara bisa diesbut "manusia" jika
orang lain tak pernah mengakui anda sebagai manusia???
ROBERT TUTUHATUNEWA:
Dan pada saat itu, yang ada hanya pemerintah RMS, tapi rakyat dan wilayahnya tidak jelas.
Jadi, dimana hakekat kemerdekaan RMS itu yang sebenarnya?" ujar Tutuhatunewa,
bertanya-tanya.
JOSHUA:
Jika Sdr. Tutuhatunewa "malas membaca", silahkan anda bertanya pada OOM
TUTUHATUNEWA di BELANDA sana!!! Duet kalian (dengan Pak Dullah Soulissa) bisa
berkembang menjadi TRIO, atau kita akan menonton "Tutuhatunewa VS Tutuhatunewa"!!!
Bagaimana Bung Robby??? Dari tadi, saudara Tutuhatunewa "berpendapat" melulu!!! Mana
dasarnya?? Ataukah saudara sudah "dewasa" pada tahun 1950, sehingga saudara
berpendapat berdasakan pengalaman sendiri???
ROBERT TUTUHATUNEWA:
Selain itu, kata dia, perjuangan RMS saat itu juga tidak punya landasan hukum. "Perjuangan
RMS saat itu hanya untuk kepentingan politik dari kelompok-kelompok tertentu, dimana lebih
didorong oleh kepentingan politik dari Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia. Jadi,
menurut saya ini latar belakang yang paling kuat timbulnya RMS saat itu," ujarnya
menengarai.
JOSHUA:
FKM sudah menyatakan bahwa "landasan hukum RMS" adalah berbagai "Konvensi
Internasional, sampai ke MEJA BUNDAR! Saya YAKIN, pengetahuan Sdr. Tutuhatunewa
tentang Konvensi Meja Bundar, hanya sebatas "belajar Sejarah di sekolah" kan?
Coba anda TELITI isi konvensi-konvensi tersebut, dan katakan apakah isinya TIDAK DAPAT
dijadikan landasan hukum bagi RMS!!! Selebihnya, argumen Saudara Tutunewa, mulai
terdengar seperti ASAL TUDUH!!! Hal ini sangat bertentangan dengan hakekat "ilmuan dan
pengamat politik"!!! Tadinya saya berharap bahwa kita dapat memberikan sekedar "contoh
yang baik", bagi terselenggaranya suatu diskusi ilmiah tentang RMS!
ROBERT TUTUHATUNEWA:
Tutuhatunewa mengingatkan bahwa Maluku baru akan merdeka kalau kontrak sosial yang
disepakati pada tanggal 17 Agustus 1945 dikhianati lewat perjuangan-perjuangan untuk
mengembalikan Piagam Jakarta.
JOSHUA:
Saya percaya, Bung Robby sedang lupa pada istilah PEMBATASAN MASALAH!!! Berarti saya
boleh lupa juga kan? Sekarang ini, beberapa daerah seperti "Cianjur" sudah mengeluarkan
maklumat kesepakatan untuk MEMBERLAKUKAN SYARIAT ISLAM di daerah tersebut!!!
Dibandingkan sengan "surat FKM", menurut pendapat saudara, adakah yang "makar" di sini??
Kalau ada, yang mana???
ROLLY UBRO:
SIWALIMA (29 MARET 2001):
Sementara itu, koordinator Yayasan Lantera Maluku, Drs Rolly Ubro mengingatkan agar FKM
tidak menjadikan akumulasi kekecewaan masyarakat Maluku terhadap kerusuhan yang
berkepanjangn selama dua tahun terakhir sebagai alasan untuk menuntut Maluku merdeka. Ia
menilai isi surat FKM kepada Presiden merupakan sesuatu yang keliru.
JOSHUA:
Pada dasarnya, "peringatan" Sdr. Rolly Ubro terhadap FKM untuk TIDAK menggunakan
"kerusuhan Ambon/Maluku selama 2 tahun lebih" ini sebagai alasan menuntuk kemerdekaan,
adalah HAK- nya! Begitupun, Sdr. Ubro harus mengatakan "mengapa TIDAK"!!! Jika Sdr. Ubro
membaca tulisan-tulisan seperti yg. ditulis oleh DR. G.J.A. Aditjondro tentang Maluku, maka
saudara akan merasakan pentingnya persiapan yang perlu dilakukan untuk sampai pada kata
TIDAK di atas, jika FKM melebarkan sorotan mereka kepada PERLAKUAN TERHADAP
MALUKU, di dalam masa-masa SETELAH Bung Karno, dan SEBELUM kerusuhan! Saat ini,
apakah "dasar penilaian" saudara untuk mengatakan bahwa "isi surat FKM itu keliru"???
Coba bandingkan "tiga" pernyataan berturutan di bawah ini!!!
ROLLY UBRO:
"Jika FKM menggunakan cantolan ke RMS, berarti semua masyarakat Maluku otomatis tidak
mendukung hal itu. Menurutnya, kalau berbicara mengenai RMS belum tentu semua orang
Maluku mendukung. "Kalau hal ini ditanyakan kepada basudara kita di Maluku Tenggara, pasti
mereka tidak mendukung RMS. Begitupun di Utara.
IZZAC TULALESSY:
Sementara itu, sejumlah kalangan malah menyatakan perjuangan FKM sebagai langkah yang
akan sia-sia belaka. Sebab, diyakini mayoritas masyarakat Maluku akan memilih tetap
bergabung dengan NKRI. [TRS]
F K M :
Kesalahan Indonesia, menurutnya, adalah tidak pernah melakukan penentuan pendapat secara
bebas untuk menentukan nasib sendiri.
JOSHUA:
Saya jadi bertanya, DARI MANA Sdr. Ubro memperoleh data untuk mendasari pernyataan
"semua masyarakat Maluku tidak mendukung" (FKM)??? Pernyataan tersebut kemudian
MELEMAH di dalam "BELUM TENTU semua orang Maluku mendukung"!! Lalu terhadap warga
Maluku Tenggara, saudara memberikan KEPASTIAN di dalam "pasti mereka tidak mendukung
RMS"!!! Saudara bisa lihat sendiri bahwa "bobot" pernyataan seperti begini tidak dapat
digunakan untuk MENDEBAT FKM! Pertanyaan yang SAMA untuk Sdr. Tulelessy, "DARI
MANA anda memperoleh data untuk menyatakan bahwa "mayoritas masyarakat Maluku akan
memilih tetap bergabung dengan NKRI"??? Di dalam hal ini "pernyataan FKM LEBIH DAPAT
DIPERTANGGUNG JAWABKAN, karena mereka memajukan FAKTA, sedangkan kedua
saudara Ubro dan Tulalessy hanya punya "pendapat pribadi"!!! Untuk "memperikirakan
sesuatu" saja, orang harus punya "serangkaian data" , apalagi menjatuhkan "vonis"!?
Kesalahan yang SAMA sudah terjadi, ketika kita mencoba "memperkirakan" pendapat warga
Timor-Timur!!
Coba saya sambung lagi pernyataan Sdr. Ubro di atas, dengan kelanjutannya!!!
ROLLY UBRO:
"Jika FKM menggunakan cantolan ke RMS, berarti semua masyarakat Maluku otomatis tidak
mendukung hal itu. Menurutnya, kalau berbicara mengenai RMS belum tentu semua orang
Maluku mendukung.
Karena pemerintah melihat bahwa itu merupakan konspirasi dari kelompok FKM sendiri untuk
mengembalikan romantisme masa lalu," tandasnya, dan tindakan FKM sangat tidak sehat
untuk kondisi Maluku saat ini.
JOSHUA:
Saya percaya, Sdr. Ubro akan melihat bahwa kedua paragraf di atas TIDAK punya hubungan
sebab akibat!!! Apa yang dilakukan oleh RMS dulu, dan akibatnya terhadap Maluku, BUKAN
sekedar "romantisme"!!! Pandai-pandailah memilih ungkapan, sebab "ribuan nyawa yang
melayang dan pengungsian besar-besaran ke Belanda", bukanlah sekedar sebuah
"romantisme" masa lalu!!! Apa yang dialami Maluku saat ini, TIDAK terlepas dari IMBAS masa
lalu tersebut!!! Jika Sdr. Ubro "pernah" berbicara dengan "orang tua" kita, maka mereka akan
mengatakan bahwa "Jangankan Maluku Merdeka, ketika Maluku diberikan otonomi untuk
melakukan ‘perdagangan langsung dengan pihak Internasional’ (dikenal dengan istilah
"zaman Barter"), warga Maluku sudah menganal apa artinya BERKELIMPAHAN itu!!! Apakah
"hidup" Sdr. Ubro sekarang boleh dikatakan "berkelimpahan"??? Tentu saya tidak perlu
memberikan ‘bukti’ jika saya katakan bahwa "Maluku sekarang TIDAK SEHAT atau malah
SAKIT PARAH"!! Tetapi jika Sdr. Ubro ingin meyakinkan FKM, bahwa "tindakan FKM sangat
tidak sehat untuk kondisi Maluku saat ini", JELASKANLAH apa alasannya!!!
ROLLY UBRO:
Dia tidak sependapat kalau dikatakan bahwa RMS diintervensi oleh Indonesia karena kekayaan
alam Maluku. Menurutnya, sinyalemen itu hanyalah merupakan interpretasi sepihak saja.
JOSHUA:
Apakah yang sedang dilakukan oleh Sdr. Ubro ini tidak termasuk INTERPRETASI PRIBADI
yang juga SEPIHAK??? Jika anda benar dengan pernyataan anda, dapatkah anda berikan
argumentasi yang menyatakan APA SEBABNYA RMS DIINTERVENSI oleh Indonesia??? Jika
menurut anda, "karena RMS melakukan tindakan MAKAR atau gerakan SEPARATIS terhadap
Indonesia, BUKTIKAN pendapat anda!!!
ROLLY UBRO:
Diingatkan, tokoh-tokoh Maluku pun ikut meletakkan dasar negara ini. "Johanis Latuharhari,
Soumokil dan Leimena telah sepakat untuk mengakui kedaulatan Republik Indonesia, tapi
Soumokil pada saat itu juga mengakumulasi kekecewaannya dengan mendirikan RMS. Dan,
saya harapkan agar masalah ini jangan dibawa-bawa ke generasi kita sekarang, karena
berakibat sangat fatal," ketus Ubro.
JOSHUA:
Bahwasanya TOKOH MALUKU punya andil dalam meletakkan dasar Negara Indonesia, TIDAK
PERLU DISEBUTKAN LAGI, dan hal itu TIDAK dapat digunakan untuk MENAKAR tindakan Dr.
Ch. Soumokil!!! DARI MANAKAH Sdr. Ubro memperoleh data tentang KESEPAKATAN
"Latuharhari-Soumokil-Leimena tersebut??? Bisakah Sdr. Ubro tolong jelaskan,
FAKTOR-FAKTOR APA SAJA YANG TERAKUMULASI DI DALAM KEKECEWAAN DR.
SOUMOKIL?? Apa yang Sdr. Ubro maksudkan dengan istilah "BERKIBAT SANGAT FATAL" di
atas?? Dapatkah Sdr. Ubro melihat bahwa pernyataan yang "hanya berupa pernyataan" akan
mengundang "pertanyaan" yang tidak sedikit???
(ke bagian-4)
Salam Sejahtera!!!
JL.
Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/maluku67
Send your comments to alifuru67@egroups.com |