Teknik
transmisi data yang ada pada GSM
sekarang ini bersifat membatasi
pertumbuhan komunikasi data
bergerak, hal ini dikarenakan
kanal radionya yang bersifat
tunggal dan berkecepatan rendah,
senantiasa harus diperuntukkan
khusus bagi setiap pengguna data
selama durasi komunikasi (istilah
teknisnya bersifat dedicated),
misalnya untuk SMS (Short Message
Service) 9,6 kbps. Pendekatan yang
demikian ini (yang komunikasinya
bersifat tersakelar rangkaian)
pada akhirnya menyebabkan reduksi
atau pengurangan kapasitas sistem
secara keseluruhan dan memboroskan
lebarpita. Kondisi ini mendorong
naiknya biaya operasi bagi
operator jaringan yang pada
gilirannya akan dibebankan kepada
pemakainya. Sementara itu, GPRS
yang menggunakan teknologi
tersakelar paket (packet
switching) memungkinkan semua
pengguna dalam sebuah sel dapat
berbagi sumber-sumber yang sama;
dengan kata lain para pelanggan
menggunakan spektrum radio hanya
ketika benar-benar mentransmisikan
data. Efisiensi penggunaan
spektrum pada akhirnya berarti
kinerja yang lebih baik dan biaya
yang lebih rendah. GPRS dapat
menawarkan laju data sampai 115
kbps atau lebih, dengan
menggabungkan kanal-kanal dan
menggunakan teknologi penyandian
yang baru.
Sebenarnya,
GPRS memang tidak menawarkan laju
data tinggi yang memadai untuk
multimedia nyata, namun secara
pasti merupakan kunci untuk
menghilangkan beberapa batas pokok
bagi pengayaan layanan-layanan
data bergerak. Faktor-faktor yang
lainnya seperti layanan-layanan
dan aplikasi-aplikasi inovatif,
terminal yang sudah akrab
bagi pengguna dan WAP untuk
perbaikan hubungan dengan berbagai
piranti nirkabel, juga akan
membantu evolusinya.
Secara rinci ada beberapa faktor
yang menjadi pertimbangan bahwa
GPRS merupakan teknologi kunci
untuk data bergerak, yakni;
- mampu
memanfaatkan kemampuan
cakupan global yang dimiliki
GSM
- memperkaya
utiliti investasi untuk
perangkat GSM yang sudah ada
- merupakan
teknologi jembatan yang bagus
menuju generasi ke 3
- menghilangkan
atau mengurangi beberapa
pembatas bagi akses data
bergerak
- berbasis
paket dan dengan demikian
memenuhi lalu lintas data
(yang lazimnya bersifat
rentetan; burst) yang mampu
memberi layanan pada banyak
pengguna
- memiliki
laju data sampai 115 kbps yang
berarti dua kali lipat
daripada koneksi 'dial up'
56 kbps yang berlaku
- menampakkan
diri sebagai komunikasi yang 'selalu'
terhubung sehingga memiliki
waktu sesi hubungan yang
pendek dan akses langsung ke
internet
- menawarkan
QoS (Quality of Service=
kualitas layanan), mendukung
adanya tundaan yang telah
dispesifikasikan pada tingkat
hak, mana yang akan
didahulukan yang kriterianya
berbeda-beda, serta berbagai
kelas reliabilitas
- menawarkan
kosep 'satu pipa paket
bagi keduanya' yakni suara dan
data, dengan
demikian lebih baik dalam
mendukung integrasi layanan
- menawarkan
hubungan komunikasi dalam
bentuk point to point atau
multipoint
- memiliki
keamanan yang sudah menjadi
ciri bagi data yang
terpaketisasi.
Karena
GPRS berbasis paket, biaya atau
tarif penggunaannya ditentukan
oleh banyaknya data yang
yang ditransfer bukan berdasar
waktu hubungannya. Ini berarti
cocok untuk layanan rentetan
internet. GPRS memberikan
transmisi data pada laju kecepatan
yang lebih dari cukup untuk
sebagian besar aplikasi pasar
massal, misalnya:
- aplikasi
kantor bergerak
- layanan
atau penjualan di lapangan
atau masyarakat
- layanan-layanan
kelompok yang berbasis
panggilan (contoh:
- informasi
stok pasar)
- akses
nirkabel ke basis-basis data
- akses
intranet/internet bergerak
- e-commers
(perbankan, titik-titik lokasi
penjualan)
- pesan-pesan
- Pengaturan
atau manajemen armada atau
konvoi
- Informasi
kepadatan lalu lintas,
penuntun perjalanan/ sistem
reservasi
- sistem
keamanan
- Telemetri
- Highway
charging system
<<
back
-
next
>>
|