Saturday, February 24, 2001
T E R J E M A H A N A L Q U ' R A N(
Makna sahaja tanpa tafsiran )
J u
z 2 ( 1 surah ) |
|
Carian segera … sila klik tajuk
|
|
002 |
A l
B a q a r a h [ J u z 2
A y a t 1 4 2 - 2 5 2 ] Ø
Sekitar pemindahan
kiblat (142 – 152) Ø
Cobaan berat dalam menegakkan
kebenaran (153 – 157) Ø
Manasik Haji (158) Ø
La’nat terhadap orang-orang
yang menyembunyikan ayat-ayat Allah dan terhadap orang-orang kafir (159 –
162) Ø
Allah yang berkuasa dan
Yang menentukan (163 – 171) Ø
Makanan yang halal dan yang
haram (172 – 176) Ø
Pokok-pokok kebajikan
(177) Ø
Qishaash dan hikmahnya
(178 – 179) Ø
Wasiat (180 – 182) Ø
Puasa (183 – 188) Ø
Berjihad dengan jiwa dan harta
di jalan Allah s.w.t. (189 – 195) Ø
Haji (196 – 203) Ø
Perbuatan
orang-orang munafik (204 – 210). Ø
Hikmah
diutusnya para rasul dan pelbagai cobaan bagi para pengikutnya (211 –
214) Ø
Orang-orang
yang diberi nafkah (215) Ø
Hukum perang dalam Islam
(216 – 218) Ø
Khamar, judi, harta yang
dinafkahkan dan pemeliharaan anak yatim (219 – 220) Ø
Pokok-pokok hukum perkahwinan,
perceraian dan penyusuan (221 – 237) Ø
Kewajiban mengerjakan solat
biarpun dalam keadaan takut (238 – 239) Ø
Wasiat untuk isteri dan
mut’ah (240 – 242) Ø
Kewajiban berjihad dan
mengeluarkan harta di jalan Allah s.w.t. (243 – 252) |
|
|
A L B A Q A R A H ( S A P I B E T I N A )Surah 002 : Madaniyyah : 286 ayat ( Ayat 1 - 141 di dalam Juz 1 ) ( Ayat 142 – 252 di dalam Juz 2 ) ( Ayat
253 – 286 di dalam Juz 3 ) |
|
142. Orang-orang
yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata : “Apakah yang memalingkan mereka ( umat Islam ) dari kiblatnya ( Baitul
Maqdis ) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?” Katakanlah : “Kepunyaan Allah-lah
timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke
jalan yang lurus”. 143.
Dan demikian ( pula ) Kami telah menjadikan kamu ( umat
Islam ), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas ( perbuatan
) manusia dan agar Rasul ( Muhammad ) menjadi saksi atas ( perbuatan ) kamu.
Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu ( sekarang ) melainkan
agar Kami mengetahui ( supaya nyata ) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa
yang membelot. Dan sungguh ( pemindahan kiblat ) itu terasa amat berat,
kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak
akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang kepada manusia. 144.
Sungguh Kami ( sering ) melihat mukamu menengadah ke
langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil
Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan
sesungguhnya orang-orang ( Yahudi dan Nasrani ) yang diberi Al Kitab ( taurat
dan injil ) memang mengetahui, bahawa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah
benar dari tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka
kerjakan. 145.
Dan
sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang ( Yahudi dan Nasrani )
yang diberi Al Kitab ( Taurat dan Injil ), semua ayat ( keterangan ), mereka
tidak akan mengikut kiblatmu, dan kamu pun tidak akan mengikut kiblat mereka,
dan sebahagian mereka pun tidak akan mengikut kiblat sebahagian yang lain.
Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu
kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang
zalim. 146.
Orang-orang
( yahudi dan Nasrani ) yang telah kami beri Al Kitab ( Taurat dan Injil )
mengenai Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan
sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal
mereka mengetahui. 147.
Kebenaran
itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk
orang-orang yang ragu. 148.
Dan bagi
tiap-tiap umat ada kiblatnya ( sendiri ) yang ia menghadap kepadanya. Maka
berlomba-lobalah kamu ( dalam berbuat ) kebaikan. Di mana saja kamu berada
pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekelian ( pada hari kiamat ). Ssungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. 149.
Dan dari mana saja kamu keluar, maka palingkanlah
wajahmu ke arah Masjidil Haram ; sesungguhnya ketentuan itu benar-benar
sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa
yang kamu kerjakan. 150.
Dan dari
mana saja kamu keluar, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan
di mana saja kamu ( sekelian ) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya,
agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim
di antara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah
kepada-Ku. Dan agar kusempurnakan ni’mat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat
petunjuk. 151.
Sebagaimana
( Kami telah menyempurnakan ni’mat Kami kepadamu ) Kami telah mengutus
kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan
mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al Hikmah ( As-Sunnah
), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. 152.
Kerana itu,
ingatlah kamu kepada-Ku nescaya Aku ingat ( pula ) kepadamu, dan bersyukurlah
kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari ( ni’mat )-Ku. 154.
Dan
janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (
bahawa mereka itu ) mati: bahkan ( sebenarnya ) mereka itu hidup, tetapi kamu
tidak menyedarinya. 155.
Dan sungguh
akan Kami berikan cobaan kepdamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar, 156.
( iaitu )
orang-orang yang apabila ditimpa musyibah mereka mengucapkan “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun ” 157.
Mereka
itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka,
dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. 158.
Sesungguhnya
Shafaa dan Marwah adalah sebahagian dari syi’ar Allah. Maka barang siapa yang beribadah haji ke
Baitullah atau ber-’umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i
antara keduanya. Dan barang siapa yang mengerjakan sesuatu kebajikan dengan
kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha
Mengetahui. 159.
Sesungguhnya
orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan ( yang jelas
) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab,
mereka itu dila’nati Allah dan dila’nati ( pula ) oleh semua ( makhluk ) yang
dapat mela’nati, 160.
kecuali
mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan ( kebenaran
), maka terhadap mereka itu Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha
Penerima taubat lagi Maha Penyayang. 161.
Sesungguhnya
orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat
la’nat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya. 162.
Mereka kekal
di dalam la’nat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (
pula ) mereka diberi tangguh. 163.
Dan
Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan ( yang berhak disembah ) melainkan Dia, Yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang. 164.
Sesungguhnya
dalam penciptaan langit da bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera
yang belayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi
sesudah mati ( kering )-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis haiwan,
dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi;
sungguh ( terdapat ) tanda-tanda ( keesaan dan kebesaran Allah ) bagi kaum
yang memikirkan. 165.
Dan di
antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain
Allah; mereka menyintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya
orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (
pada hari kiamat ), bahawa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahawa
Allah amat berat siksaan-Nya ( nescaya mereka menyesal ). 166.
( Iaitu )
ketika orang-orang yang ditakuti itu berlepas diri dari orang-orang yang
mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan ( ketika ) segala hubungan antara
mereka terputus sama sekali. 167.
Dan
berkatalah orang-orang yang mengikuti: “Seandainya kami dapat kembali ( ke
dunia ), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka
berlepas diri dari kami.” Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal
perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan
keluar dari api neraka. 168.
Hai sekalian
manusia, makanlah apa yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; kerana sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. 169.
Sesungguhnya
syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan
terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.
170.
Dan apabila
dikatakan kepada mereka: “ Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka
menjawab: ”( tidak ), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati
dari ( perbuatan ) nenek moyang kami”. “( Apakah mereka akan mengikuti juga
), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak
dapat petunjuk?” 171.
Dan
perumpamaan ( orang yang menyeru ) orang-orang kafir adalah seperti
pengembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan
seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka ( oleh sebab itu ) mereka tidak
mengerti. 172.
Hai
orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan
bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. 173.
Sesungguhnya
Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang
yang ( ketika disembelih ) disebut ( nama ) selain Allah. Tetapi barang siapa
dalam keadaan terpaksa ( memakannya ) sedang ia tidak menginginkannya dan
tidak ( pula ) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
174.
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang
telah diturunkan Allah, iaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang
sedikit ( murah ), mereka itu sebenarnya tidak memakan ( tidak menelan ) ke
dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka
pada hari kiamat dan tidak akan mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang
amat pedih. 175.
Mereka
itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan
ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka! 176.
Yang
demikian itu adalah kerana Allah telah menurunkan Al Kitab dengan membawa
kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang ( kebenaran )
Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh. 177.
Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur
dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari
kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicinctai kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (
yang memerlukan pertolongan ) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (
memerdekakan )hamba sahaya, mendirikan solat, dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang
sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar( imannya ); dan mereka itulah orang-orang yang
bertaqwa. 178.
Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan
orang-orang yang dibunuh;
orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba dan wanita dengan
wanita. Maka barang siapa yang mendapat suatu pema’afan dari saudaranya,
hendaklah ( yang mema’afkan ) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah
( yang diberi ma’af ) membayar ( diat ) kepada yang memberi ma’afdengan cara
yang baik ( pula ). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari tuhan kamu
dan suatu rahmat. Barang siapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya
siksa yang sangat pedih. 179.
Dan dalam
qishaash itu ada ( jaminan kelangsungan ) hidup bagimu, hai orang-orang yang
berakal, supaya kamu bertaqwa. 180. Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu
kedatangan ( tanda-tanda ) maut,
jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapa dan karib
kerabatnya secara ma’ruf . ( Ini adalah ) kewajiban atas orang-orang yang
bertaqwa. 181.
Maka barang siapa yang mengubah wasiat itu, setelah ia
mendengarnya, maka sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang
mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 182.
( Akan tetapi ) barang siapa khuatir terhadap orang
yang berwasiat itu, berlaku berat sebelah atau berbuat dosa, lalu ia
mendamaikan antara mereka, maka tidaklah ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 183.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertaqwa. 184.
( iaitu ) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka
barang siapa di anatara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan ( lalu ia
berbuka ), maka ( wajiblah baginya berpuasa ) sebanyak hari yang ditinggalkan
itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat
menjalankannya ( jika mereka tidak berpuasa ) membayar fidyah, ( iaitu
) : memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati
amengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan puasa laebih
baik bagimu jika kamu mengetahui. 185.
( Beberapa hari yang ditentukan itu ialah ) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan ( permulaan ) Al Qur’an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda ( antara yang hak dan yang bathil ). Kerana itu, barang siapa di
antara kamu hadir ( di negeri tempat tinggalnya ) di bulan itu, maka
hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam
perjalanan ( lalu ia berbuka ), maka ( wajiblah baginya berpuasa ), sebanyak
hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan
tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. 186.
Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka ( jawablah ), bahawasanya
Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia
memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi ( segala perintah )-Ku
dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran. 187.
Dihalalkan
bagi kamu pada malam hari bulan Puasa bercampur dengan isteri-isteri
kamu ; mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian
bagi mereka. Allah mengetahui bahawasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu,
kerana itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma’af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang
telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu
benang putih dari benang hitam, iaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa
itu sampai ( datang ) malam, ( tetapi ) janganlah kamu campuri mereka itu,
sedang kamu beri’ktikaf dalam masjid.
Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa. 188.
Dan
janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu
dengan jelas yang batil dan ( janganlah ) kamu membawa ( urusan ) harta itu
kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang
lain itu dengan ( jalan berbuat ) dosa, padahal kamu mengetahui. 189.
Mereka
bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah : ”Bulan sabit itu
adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan ( bagi ibadat ) haji; Dan bukanlah
kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu
ialah kebajikan orang-orang yang bertaqwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu
dari pintu-pintunya dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung. 190.
Dan
perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, ( tetapi )
janganlah kamu melampaui batas, kerana sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas. 191.
Dan bunuhlah
mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka
telah mengusir kamu ( Mekah ) ; dan fitnah itu lebih besar bahayanya
dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil-haram,
kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu
( ditempat itu ), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang
kafir. 192.
Kemudian
jika mereka berhenti ( dari memusuhi kamu ), maka sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. 193.
Dan
perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan ( sehingga )
ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti ( dari
memusuhi kamu ), maka tidak ada permusuhan ( lagi ), kecuali terhadap
orang-orang yang zalim. 194.
Bulan haram
dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum
qishaash. Oleh sebab itu barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia,
seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertaqwalah kepada Allah dan
ketahuilah, bahawa Allah berserta orang-orang yang bertaqwa. 195.
Dan
belanjakanlah ( harta benda kamu ) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, kerana
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. 196. Dan sempurnakanlah ibdah haji
dan ‘umrah kerana Allah.
Jika kamu terkepung ( terhalang oleh musuh atau kerana sakit ), maka (
sembelihlah ) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu,
sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang
sakit atau ada gangguan di kepalanya ( lalu ia bercukur ), maka wajiblah
atasnya berfidyah, iaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila
kamu telah ( merasa ) aman, maka barang siapa yang ingin mengerjakan umrah
sebelum haji ( di dalam bulan haji ), ( wajiblah ia menyembelih ) korban yang
mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan ( binatang korban atau tidak
mampu ), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari ( lagi
) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh ( hari ) yang sempurna. Demikian
itu ( kewajiban membayar fidyah ) bagi orang-orang yang keluarganya tidak
berada ( di sekitar ) Masjidil-haram ( orang-orang yang bukan penduduk kota
Mekah ). Dan bertaqwahlah kepada Allah dan ketahuilah bahawa Allah sangat
keras siksaan-Nya. 197.
( Musim ) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi,
barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji,
maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa
mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, nescaya Allah
mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa
dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. 198.
Tidak ada dosa bagimu untuk mencari kurnia ( rezeki
hasil perniagaan ) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolakdari
‘Arafat, berzikirlah kepada Allah di Masy’arilharam. Dan berzikirlah ( dengan
menyebut ) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu ; dan
sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang yang sesat. 199.
Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya
orang-orang banyak ( ‘Arafah ) dan mohonlah ampun kepada Allah ;
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 200.
Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka
berzikirlah ( dengan menyebut ) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (
membangga-banggakan ) nenek moyangmu, atau ( bahkan ) berzikirlah lebih
banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa : ”Ya
Tuhan kami, berilah kami ( kebaikan ) di dunia”, dan tiadalah baginya
bahagian ( yang menyenangkan ) di akhirat. 201.
Dan di antara mereka ada orang yang berdoa : ”Ya
Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari siksa neraka”. 202.
Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian dari
apa yang mereka usahakan ; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. 203.
Dan
berzikirlah ( dengan menyebut ) Allah dalam beberapa hari yang berbilang.
Barang siapa yang ingin cepat berangkat ( dari Mina ) sesudah dua hari, maka
tiada dosa baginya. Dan barang siapa yang ingin menangguhkan (
keberangkatannya dari dua hari itu ), maka tidak ada dosa pula baginya bagi
orang-orang yang bertaqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, dan ketahuilah,
bahawa kamu akan dikumpulkan
kepada-Nya. 204.
Dan
di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik
hatimu, dan
dipersaksikannya kepada Allah ( atas kebenaran ) isi hatinya, padahal ia
adalah penentang yang paling keras. 205.
Dan apabila
ia berpaling ( dari kamu ), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan
padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak
menyukai kebinasaan. 206.
Dan apabila
dikatakan kepadanya: “Bertaqwalah kepada Allah”, bangkitlah kesombongannya
yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah ( balasannya ) neraka
Jahanam. Dan sungguh neraka Jahanam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya. 207.
Dan di
antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya kerana mencari keredhaan
Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. 208.
Hai
orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya,
dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu
musuh yang nyata bagimu. 209.
Tetapi jika
kamu menyimpang ( dari jalan Allah ) sesudah datang kepadamu bukti-bukti
kebenaran, maka ketahuilah, bahawasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. 210.
Tiada yang
mereka nanti-nantikan melainkan datangnya Allah dan malaikat ( pada hari
kiamat ) dalam naungan awan, dan diputuskanlah perkaranya. Dan hanya kepada
Allah dikembalikan segala urusan. 211.
Tanyakanlah
kepada bani Israil: “Berapa banyaknya tanda-tanda ( kebenaran ) yang nyata,
yang telah Kami berikan kepada mereka”. Dan barang siapa yang menukar ni’mat Allah
setelah datang ni’mat itu kepadanya, maka sesungguhnya Allah sangat keras
siksa-Nya. 212.
Kehidupan
dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang
hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertaqwa itu lebih
mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada
orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas. 213.
Manusia itu
adalah umat yang satu. ( Setelah timbul perselisihan ), maka Allah mengutus
para nabi, sebagai pemberi khabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah
menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara
manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih
tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab,
iaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, kerana
dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang
beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan
kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya
kepada jalan yang lurus. 214.
Apakah kamu
mengira bahawa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu ( cobaan
) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh
malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan ( dengan bermacam-macam
cobaan ) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya:
“Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan
Allah itu amat dekat. 215.
Mereka
bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu
nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” Dan apa saja
kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. 216.
Diwajibkan
atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah
sesuatu yang kamu benci.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
( pula ) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. 217.
Mereka
bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang
dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi ( manusia ) dari jalan Allah,
kafir kepada Allah, ( menghalangi masuk ) Masjidilharam dan mengusir
penduduknya dari sekitarnya, lebih besar ( dosanya ) di sisi Allah. Dan
berbuat fitnah lebih besar ( dosanya ) daripada membunuh. Mereka tidak
henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka ( dapat ) mengembalikan kamu dari
agama kamu ( kepada kekafiran ), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang
murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka
mereka itulah yang sia-sia amalannyadi dunia dan di akhirat, dan mereka
itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. 218.
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan
Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. 219.
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan
judi. Katakanlah : ”Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa
manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang
mereka nafkahkan. Katakanlah : “Yang lebih dari keperluan.” Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supatya kamu berfikir, 220.
tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu
tentang anak yatim, katakanlah : ”Mengurus urusan mereka secara patut adalah
baik, dan jika kamu menggauli mereka, maka mereka adalah saudaramu dan Allah
mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan pembaikan. Dan
jikalau Allah menghendaki, nescaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. 221.
Dan janganlah kamu nikahi wanita-anita
musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mu’min lebih
baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu
menikahkan orang-orang musyrik ( dengan wanita-wanita mu’min ) sebelum mereka
beriman. Sesungguhnya budak yang mu’min lebih baik dari orang musyrik
walaupun dia menarik hatimu. Mereka
mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke syurga dan ampunan dengan
izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya ( perintah-perintah-Nya )
kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran. 222.
Mereka
bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah : ”Haidh itu adalah kotoran”.
Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari manita di waktu haidh; dan
janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah
suci, maka campurilah mereka itu ditempat yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang
yang mensucikan diri. 223.
Isteri-isterimu
adalah ( seperti ) tanah tempat kamu bercucuk tanam, maka datangilah tanah
tempat bercocok-tanam itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (
amal yang baik ) untuk dirimu, dan bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah
bahawa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang
yang beriman. 224.
Janganlah
kamu jadikan ( nama ) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat
kebajikan, bertaqwa dan mengadakan ishlah di antara manusia. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 225.
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang
tidak dimaksud ( untuk bersumpah ), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (
sumpahmu ) yang disengaja ( untuk bersumpah ) oleh hatimu. Dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyantun. 226.
Kepada orang-orang yang meng-ilaa’ isterinya diberi
tangguh empat bulan ( lamanya ). Kemudian jika mereka kembali ( kepada
isterinya ), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 227.
Dan jika mereka berazam ( bertetap hati untuk ) talak,
maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 228.
Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (
menunggu ) tiga kali quru. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang
diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari
akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti, jika
mereka ( para suami ) itu menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak
yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’aruf. Akan tetapi para
suami, mempunyai satu tingkat kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. 229.
Talak ( yang dapat dirujuki ) dua kali. Setelah itu
boleh rujuk lagi dengan cara yang ma’aruf atau menceraikan dengan cara yang
baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali dari sesuatu yang telah kamu berikan
kepada mereka, kecuali kalau keduanya khuatir tidak akan dapat menjalankan
hukum-hukum Allah. Jika kamu khuatir bahawa keduanya ( suami isteri ) tidak
dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya
tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah
hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barang siapa yang
melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim. 230.
Kemudian jika sisuami mentalaknya ( sesudah talak yang
kedua ), maka perempuan itu tidak halal lagi baginya hingga dia kahawin
dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya,
maka tidak ada dosa bagi keduanya ( bekas susami pertama dan isteri ) untuk
kahwin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum
Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang ( mahu )
mengetahui. 231.
Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu mereka
mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan cara yang ma’aruf,
atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma’aruf ( pula ). Janganlah kamu
rujuki mereka untuk memberi kemudharatan, kerana dengan demikian kamu
menganiaya mereka. Barang siapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah
berbuata zalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan hukum-hukum
Allah sebagai permainan. Dan ingatlah ni’mat Allah padamu, dan apa yang telah
diturunkan Allah kepadamu iaitu Al Kitab ( Al Quran ) dan Al Hikmah (
As-Sunnah ). Allah memberi
pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertaqwalah
kepada Allah serta ketahuilah bahawasanya Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu. 232.
Apabila kamu
mentalaki isteri-isterimu, lalu habis iddahnya, maka janganlah kamu ( para
wali ) menghalangi mereka kahwin lagi dengan bakal suaminya, apabila telah
terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang ma’aruf. Itulah yang
dinasihatkan kepada orang-orang yang beriman di antara kamu kepada Allah dan
hari kemudian. Itu lebih baik bagimu dan lebih suci. Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui. 233.
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua
tahun penuh, iaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban
ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf.
Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah
seorang ibu menderita kesengsaraan kerana anaknya dan juga seorang ayah
kerana anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih ( sebelum
dua tahun ) dengan kerelaan keduanya dan permesyuaratan, maka tidak ada dosa
atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka
tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.
Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahawa Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan. 234.
Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan
meninggalkan isteri-isteri ( hendaklah para isteri itu ) menangguhkan dirinya
( ber’iddah ) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis
‘iddahnya, maka tiada dosa bagimu ( para wali ) membiarkan mereka berbuat
terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu
perbuat. 235.
Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu
dengan sindiran atau kamu menyembunyikan ( keinginan mengahwini mereka )
dalam hatimu. Allah mengetahui bahawa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam
pada itu janganlah kamu mengadakan janji kahwin dengan mereka secara rahsia,
kecuali sekadar mengucapkan ( kepada mereka ) perkataan yang ma’aruf. Dan
janganlah kamu berazam ( bertetap hati ) untuk beraqad nikah, sebelum habis
‘iddahnya.Dan ketahuilah bahawasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam
hatimu ; maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah bahawa Allah Maha
Pengampun lagi maha Penyantun. 236.
Tidak ada kewajiban membayar ( mahar ) atas kamu, jika
kamu menceraikan isteri-isterimu sebelum kamu bercampur dengan mereka dan
sebelum kamu menentukan maharnya. Dan hendaklah kamu berikan suatu mut’ah ( pemberian ) kepada mereka.
Orag yang mampu menurut kemampuannya dan oarang yang miskin menurut
kemampuannya ( pula ), iaitu pemberian menurut yang patut. Yang demikian itu
merupakan ketentuan bagi orang-orang yang berbuat kebajaikan. 237.
Jika kamu
menceraikan isteri-isterimu sebelum kamu bercampur dengan mereka, padahal
sesungguhnya kamu sudah menentukan maharnya, maka bayarlah seperdua dari
mahar yang telah kamu tentukan itu, kecuali jika isteri-isterimu itu
memaafkan atau dimaafkan oleh orang yang
memegang ikatan nikah, dan permaafan kamu itu lebih dekat kepada
taqwa. Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya
Allah Maha Melihat segala apa yang kamu kerjakan. 238.
Peliharalah
segala solat ( mu ), dan ( peliharalah ) solat wusthaa. Berdirilah kerana Allah ( dalam solatmu
) dengan khusuq. 239.
Jika kamu
dalam keadaan takut ( bahaya ), maka solatlah sambil berjalan atau berkenderaan.
Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah ( solatlah ),
sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. 240.
Dan
orang-orang yang akan meninggal dunia di antaramu dan meninggalkan isteri, hendaklah berwasiat untuk
isteri-isterinya, ( iaitu ) diberi nafkah hingga setahun lamanya dengan tidak
disuruh pindah ( dari rumahnya ). Akan tetapi jika mereka pindah ( sendiri ),
maka tidak ada dosa bagimu ( wali atau waris dari yang meninggal ) membiarkan
mereka berbuat yang ma’aruf terhadap
diri mereka. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana 241.
Kepada
wanita-wanita yang diceraikan ( hendaklah diberikan oleh suaminya ) mut’ah
menurut yang ma’aruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang bertaqwa. 242.
Demikianlah
Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya ( hukum-hukum-Nya ) supaya kamu
memahami. 243.
Apakah
kamu tidak memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampong halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu ( jumlahnya ) kerana
takut mati; maka Allah berfirman: “Matilah kamu”, kemudian Allah menghidupkan
mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai kurnia terhadap manusia tetapi
kebanyakan manusia tidak bersyukur. 244.
Dan
berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 245.
Siapakah
yang mahu memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik ( menafkahkan
hartanya di jalan Allah ), maka Allah
akan memperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang
banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan ( rezeki ) dan kepada-Nya-lah
kamu dikembalikan. 246.
Apakah kamu
tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah nabi Musa, iaitu ketika
mereka berkata kepada seorang nabi mereka: “Angkatlah untuk kami seorang raja
supaya kami berperang ( di bawah pimpinannya ) di jalan Allah”. Nabi mereka
menjawab: “Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak
akan berperang.” Mereka menjawab: “Mengapa kamu tidak mahu berperang di jalan
Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampong halaman kami dan
dari anak-anak kami?” Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka
pun berpaling, kecuali beberapa orang sahaja di antara mereka. Dan Allah
Maha Mengetahui orang-orang yang zalim. 247.
Nabi mereka mengatakan kepada mereka :
”Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu”. Mereka
menjawab : ”Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak
mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan
yang banyak?” ( Nabi mereka ) berkata : ”Sesungguhnya Allah telah
memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang
perkasa.” Allah memberikan
pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas
pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. 248.
Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya
tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya
terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan
keluarga Harun ; tabut itu dibawa oleh Malaikat. Sesungguhnya pada yang
demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman. 249.
Maka tatkala Thalut keluar membawa tenteranya, ia
berkata :”Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka
siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barang siapa tiada meminumnya, kecuali
menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku.” Kemudian mereka
meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan
orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu,
orang-orang yang telah minum berkata: ”Tak ada kesanggupan kami pada hari ini
untuk melawan Jalut dan tenteranya.” Orang-orang yang meyakini bahawa mereka
akan menemui Allah berkata: “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit
dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta
orang-orang yang sabar.” 250.
Tatkala
mereka nampak oleh Jalut dan tenteranya, mereka pun ( Thalut dan tenteranya )
berdoa: “Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kukuhkanlah
pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir”. 251.
Mereka (
tentera Thalut ) mengalahkan tentera Jalut dengan izin Allah dan ( dalam
peperangan itu ) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (
Daud ) pemerintahan dan hikmah, ( sesudah meninggalnya Thalut ) dan
mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak
menolak ( keganasan ) sebahagian manusia dengan sebahagian yang lain, pasti
rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai kurnia ( yang dicurahkan ) atas semesta
alam. 252.
Itu adalah
ayat-ayat Allah. Kami bacakan kepadamu dengan hak ( benar ) dan sesungguhnya
kamu benar-benar salah seoarang di anatar nabi-nabi yang diutus. 253.
. . . . . b e r s a m b u n g d
i J
u z 3 |
|
……….. |
|
|To
Juz 1|To Juz 3|
|
|
……….. |
|
|
|
|
|
” ”