Komunikasi Sadar

Home

Bagian:

1.  A_Memancarkan kepribadian.

B_Pikir Apa?

C_Aspek_Pesan

2.  Jendela_Johari

3._ Bahasa_ Tubuh

4.  Mendengar

5._Makna_Pesan

6._Pengaruh Harus Balik

Teks-Teks_Pelajaran

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mendengar

Kalau Anda ingin berhubungan secara baik dengan orang lain, mendengar dengan baik adalah topik penting. Arti mendengar dengan baik adalah Anda mengerti pesan orang lain. Mendengar orang lain adalah proses di antara pengirim dan penerima. Dengan mendengar secara baik penerima akan mengerti pengirim dan pengirim merasakan stimulasi untuk berbicara lebih. Penerima mengerti kata-kata yang diucapkan dan juga mengerti artinya. (Obyektip dan Subyektip) Mendengar adalah aktivitas aktif. Mendengar adalah aktivitas untuk belajar. 

Apa Anda perlu untuk mendengar dengan baik? 

1. Mau untuk mendengar. Artinya mendengar orang lain tanpa rasa prasangka tetapi dengan rasa menghargai. Ada kesulitan untuk mendengarkan orang yang Anda tidak sukai. 

2. Merasa bersama-sama orang lain. Membuka diri terhadap orang lain. Merasa sama dengan perasaannya, bercerita, kenapa penting, posisi orang lain. Masuk lebih dalam pada mengapa orang lain berbicara dan makna cerita orang lain.

Titik-titik perhatian mengenai mendengar dengan baik

·        Menunjukan perhatian Anda pada orang yang berbicara. Artinya, Anda berkonsentrasi terhadap orang lain. Biasanya perhatian mudah pergi kemana mana karena Anda hanya memperperhatikan emosi dan pikiran Anda sendiri.

·        Tidak berpikir untuk menjawab saat orang lain masih berbicara. Jangan mencoba  menjawab saat itu. Jika perhatian Anda, tidak pada orang yang berbicara, mungkin Anda tidak akan tahu secara tepat pembicaraan orang lain dan bisa saja kehilangan hal penting.

·        Tidak kehilangan detil-detilnya. Kalau Anda tidak tahu tujuan cerita, mungkin lebih baik bertanya pada diri-sendiri, „Dia mau kemana dalam cerita ini?“  “Apa yang penting dalam cerita ini ? “

·        Tidak berjalan terlalu cepat dengan jalan pikiran orang lain. Yang biasanya salah adalah berpikir seperti:  “OK, saya (sudah) tahu ide cerita itu.”

·        Jangan berikan pendapat Anda terhadap cerita. Seperti biasa, mudah untuk mendengarkan orang lain dan dari pengalaman diri sendiri Anda memberi warna terhadap cerita. Tetapi ingat selalu bahwa orang lain berbicara dari perasaan dan pengalaman dia. Berikan waktu tersendiri tentang perasaan Anda dari pengalaman Anda.

·        Mengontrol emosi diri sendiri. Kalau emosi Anda kuat, Anda tidak dapat mendengar dengan baik.

·        Diam saat pembicaraan. Diam sewajarnya di dalam cerita. Anda atau orang lain perlu waktu berpikir. Tunggu sampai dia siap berbicara lagi.

·        Membuat ringkasan-ringkasan. Mengulangi perasaan dan pikiran-pikiran saat Anda mendengar. Seperti ini Anda akan tahu kalau Anda mengerti orang itu.

·        Tidak menghalangi orang lain. Mendengar baik artinya ambil waktu.

·        Memilih waktu yang baik. Kalau Anda tidak berkonsentrasi untuk mendengar, lebih baik Anda jelaskan tentang hal ini. Anda bisa memilih waktu lain. 

Titik-titik baik mendengar pada makna pesan: 

Apa yang orang lain mau saya tahu? TINGKAT ISI 

·        Memberi pertanyaan terbuka. Ini memberi orang lain kemampuan berbicara seperti yang dia inginkan.  Misalnya “Bisa berbicara lebih lanjut tentang.....?” Atau “ Apa Anda merasa tepat demikian?” Tidak memberi pertanyaan tertutup. Pertanyaan yang hanya memungkinkan jawaban ya dan tidak.

·        Tidak memberi pertanyaan dengan sugesti, yaitu pertanyaan-pertanyaan seperti Anda inginkan orang lain berbicara menurut jalan pikiran Anda. Tidak memberikan hal yang baru. Misalnya “Anda juga berpikir seperti.........”. Lebih baik “Apa Anda sendiri merasa ................?”

·        Memberi pertanyaan-pertanyaan kalau Anda tidak mengerti.

·        Membuat ringkasan dengan beberapa kata, supaya tidak lupa pada ide.

·        Membuat jelas hal-hal yang penting atau tidak.

·        Mencoba menyatakan perasaan terhadap orang lain. Misalnya “Saya mengerti Anda merasa sakit hati.” Orang lain akan merasa Anda mengerti dia. 

Bagaimana Anda mendengar? TINGKAT HUBUNGAN 

·        Mendengar secara baik bisa terlihat. Mendengar baik tidak hanya dengan telinga tetapi juga dengan mata dan sikap. Membuat kontak mata menyatakan bahwa Anda mendengar dengan penuh perhatian. Duduk dengan baik. Semua sikap mempengaruhi orang lain.

·        Memberi semangat kepada pencerita. Dengan reaksi “ya-ya” dan  “hm-hm”, Anda menunjukkan bahwa Anda mendengar dengan penuh perhatian.

·        Perhatikan bahasa tubuh orang lain. Suara kuat atau tidak, intonasi, mimik, sikap dan gerakan tubuh yang bisa menguatkan pesan atau tidak atau berbicara lain. Misalnya – menceritakan sebuah cerita yang ramah dengan muka marah membuat hal tersebut dapat tidak dipercaya. (Berbicara lain)- Dengan suara kecil Anda menyatakan ide Anda sehingga membuat makna ide menjadi tidak kuat.- membuat gerakan-gerakan tangan menguatkan cerita.  

Salah mendengar 

·        Sikap tidak berminat. Seringkali Anda tidak tahu diri. Biasanya dengan cerita cerita yang terlalu lama atau Anda tidak mau tahu.

·        Tidak memberi cukup waktu untuk orang lain berbicara. Kalau cerita tersebut dekat dengan emosi Anda, dan dalam hal ini Anda merasa kuat, tetaplah diam dan jangan cepat berbicara.

·        Membicarakan kisah diri sendiri. Cerita orang lain membuat Anda berpikir tentang pengalaman Anda kemudian sebelum Anda tahu, Anda sudah ambil posisi sebagai penerima dan mulai membicarakan kisah Anda. Orang lain merasa seperti tidak mau berbicara lagi, dan akhirnya dia berpikir “Ini bukan tentang saya lagi.”

·        Pikiran kemana-mana. Nampak sepertinya Anda mendengarkan, tetapi sudah sibuk dengan hal lain. Kalau anak-anak berbicara: “ Ibu tidak mendengar.” Mungkin saja Anda berpikir bahwa cerita-cerita tersebut tidak penting dan tidak menarik.

·        Bereaksi cepat. Bahaya untuk terlalu cepat membuat konklusi. Kadang-kadang situasi berbeda dengan yang Anda semula pikirkan.

·        Memberi penentuan harga, misalnya dengan menegur seseorang. Dengan reaksi negatif seperti ini, pencerita tidak mau berbicara lagi dan dia bisa saja membela diri.

·        Memberi nasihat atau memberitahukan tentang ide Anda. Misalnya “Kalau jalan seperti ini, harus bisa.” Lebih baik, “Bagaimana tidak bisa?”

·        Waktu yang tidak tepat. Cobalah mendengar pada waktu yang tidak tepat bagi Anda. 

Pertanyaan untuk pendengar agar mendengar dengan baik: 

1.      Telinga bagus                                       

2.      Mengerti

3.      Hormat

4.      Konsentrasi

5.      Perhatian

6.      Kesabaran

7.      Perhentian/jeda

8.      Waktu