HOME | EMAIL | LINK | ABOUT ME

 

 

 

 


 
:: THE CHOICE ::

Jilid II
Bagian I: AHLI KITAB

BAB 2-1-1
SASARAN PERTAMA

"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (QS. Ali Imran (3) : 110).

Membiarkan Mereka Sendiri?
  Ayat di atas adalah salah satu ayat kitab suci Al-Qur'an yang paling sering dipakai untuk menerangkan beberapa hal. Saya telah mendengar lusinan ceramah yang membawakan setengah pertama dari ayat tersebut, berhenti pada kata "Allah" diikuti dengan penjelasan yang berbeda. Hal yang sama saya lakukan dengan penjelasan lebih dari setengah lusin topik yang berbeda.

Selama sesi tanya jawab di akhir ceramah di Newcastle (sebuah kota di Northen Natal, Afrika Selatan), saya ditanya mengapa dalam ceramah dan tulisan saya tidak membiarkan saja orang-orarig Yahudi dan Kristen. Dalam menjawab per-tanyaan ini, saya membaca setengah pertama dari ayat di atas, dan meminta kepada pendengar yang sudah mengenal kutipan tersebut mengangkat tangan. Sebelas orang dari seki-tar 300 pendengar mengangkat tangannya. Saya kemudian meminta kepada 11 orang tersebut untuk menurunkan ta-ngannya jika ada yang hafiz Qur'an karena mereka tentunya mengetahui keseluruhan ayat tersebut berdasarkan daya ingatnya yang baik. Tiga dari sebelas orang tersebut menu-runkan tangannya. Saya meminta sisanya yang berjumlah delapan orang untuk menyelesaikan setengah yang berikut-nya dari ayat tersebut, dan semuanya salah. Hal yang sama juga saya alami pada masa lalu ketika harus mengingat ayat tersebut.

Berdasarkan pengalaman, belum pernah saya mende-ngar sebuah penjelasan dari setengah berikutnya ayat ini, dan juga tidak seorang komentator Qur'an pun telah berkata sesuatu tentangnya. Sepertinya ada suatu konspirasi dalam hal ini. Tetapi tidak ada konspirasi. Setengah pertama dari ayat tersebut dapat dipakai untuk menjelaskan atau mempe-ringatkan penyimpangan sesuai dengan penyimpangan yang dilakukan. Mereka tampaknya terlalu puas hanya dengan setengah pertama ayat tersebut.

Jawaban untuk pertanyaan, "Mengapa mengusik orang--orang Yahudi dan Kristen?" dapat ditemukan dalam sete-ngah yang berikutnya dari kutipan Al-Qur'an di atas,
"Sekiranya Ahli Kitab (maksudnya Yahudi dan Kris-ten) beriman (terhadap kitab suci Al-Qur'an) tentulah itu lebih baik bagi mereka (dengan kata lain, juga baik untuk kamu, umat Islarn) di antara mereka (yaitu Yahu-di dan Kristen) ada yang beriman, tetapi kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (QS. Ali Imran (3): 110)

Pada awalnya, dalam ayat yang memperkenalkan risa-lah ini, Allah menganugerahkan kepada umat kemuliaan, hak-hak istimewa dan status yang tinggi, menjadi "Orang-orang terbaik yang dilahirkan untuk umat manusia". Kemu-liaan dan status yang tinggi ini berarti membebankan kepada kita tugas dan tanggung jawab agar tidak mementingkan diri sendiri serta membagi status yang mulia ini dengan umat ma-nusia lainnya.

Ahli kitab -Yahudi dan Kristen- adalah sasaran per-tama kita, karena mereka telah dipersiapkan untuk meneri-ma pesan ini. Selain itu, banyak Nabi telah menyampaikan pesan ini kepada mereka. Mereka tidak mengingkari kitab suci yang dibawa oleh nabi-nabi tersebut dan membanggakan wahyu Taurat, Zabur dan Injil dari masing-masing Nabinya. Karena itu mereka adalah umat yang paling tepat dan paling siap menerima Islam. Mereka seharusnya yang paling utama menyampaikan keinginan mereka terhadap keinginan Allah dalam Islam -sebuah wahyu yang terakhir telah ada dan dikonfirmasikan kepada mereka: Tetapi mereka jugalah yang pertama menolaknya: mengapa menolak? Apa pertimbang-an mereka?

Namun demikian, tidak semua mereka telah sesat, Allah meyakinkan kita bahwa di antara kaum Yahudi dan Kristen terdapat sebagian yang beriman dengan tulus, "Teta-pi kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."

Bagi Umat Kristen yang Baik
Kita harus menerapkan metoda penyampaian pesan yang paling efektif, baik kepada orang yang baik dan juga orang yang suka menentang dan sombong. Untuk orang yang baik di antara mereka, bukalah kitab suci Al-Qur'an dan terangkan ayat-ayat pada surat ke 3, dimulai dengan ayat 42 ini:

"Dan (ingatlah) ketlka Malaikat (Jibril) berkata, 'Hai Mariam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu, melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).
Hai Mari,am, ta'atlah kepada Tuhanmu, sujud dan ru-ku'lah bersama orang-orang yang ruku.'
Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muham-mad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa diantara mereka yang akan memeli-hara Mariam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ke-tika mereka bersengketa.
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata, `Hai Mariam sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalrmat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al-Masih `Isa putera Mariam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), dan dia berbicara dengan manusia da-1am buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang orang yang saleh. "

Mariam berkata, "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak; padahal aku belumn pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun."Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehen-dak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya, "Jadilah", lalu jadllah dia:

Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al-Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil. Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka), "Sesungguh-nya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mu'jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung, kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di ru-mahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh berrman." (QS. Ali Imran (3): 42-49).

Dalam pendekatan Anda terhadap umat Kristen, buat-lah asumsi bahwa setiap orang Kristen adalah Kristen yang baik dan tulus, kecuali jika mereka membuktikan yang seba-liknya. Baca ayat-ayat Al-Qur'an di atas jika mungkin bersama lafal Arabnya- frase demi frase. Anda tidak dapat membayangkan pengaruh yang dahsyat dari kalimat-kalimat Allah ini yang dialami pada pendengar. Saya berulangkali melihat air mata keluar dari mata para pendengar persis se-perti dinyatakan dalam Qur'an yang mulia:

"Dan apabila mereka mendengarkan apa yang ditu-runkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan airmata disebabkan kebenaran (Al-Qur'an) ... " (QS. Al-Maidah (5): 83).

Ini adalah pendekatan yang positif. Perlakukan mere-ka dengan baik dan perasaan sayang yang patut mereka teri-ma. Tetapi jika mereka menampakkan kebencian dan kese-ngitan mereka terhadap Nabi Muhammad, kitab suci Al--Qur'an dan Islam, kita berhak mengubah pendekatan yang dilakukan. Dalam menghadapi kejadian seperti ini kita telah diberi peringatan melalui kalimat terakhir yang dikutip dari ayat pada permulaan bab ini:

"Tetapi kebanyakan mereka adalah orang orang yang fasik. "


Sumber: Ahmed Deedat, The Choice (Dialog Islam-Kristen), Pustaka Al-Kautsar, Jakarta,  Cetakan Kedua, September 1999 (Revisi).