Tanggal 4 Juni. Tank-tank menggelegar ditengah kota Beijing - memasuki lapangan Tiananmen; mendobrak rintangan barikade melindas kerumunan mahasiswa sambil memuntahkan peluru; menyebabkan "Kota Beijing berkepul mesiu dan lidah api, dan jalan-jalannya bergelimpangan korban-korban yang tewas dan terluka. Patung Liberty (Kebebasan) setinggi 10 meter yang dibuat oleh para mahasiswa itu dibakar. "Demikian diberitakan (USA Today) 5 Juni 1989. Dunia pun tersentak.
Banyak orang menoleh kepada "DEMOKRASI." Bisakah tindakan sewenang-wenang yang brutal menguasai bumi? Saya gemetar memikirkannya.
Akankah "Terorisme", yang bagaikan ikan gurita raksasa, mencengkeram dunia? akankah suatu "Pemerintahan Tunggal" di dunia menjadikan bumi ini sebuah "Surga"? Atau, akankah "Perang Dunia Ketiga" mengakhiri semuanya?
Kita akan terus menjelajahi perjalanan yang mengerikan dari balik gambaran yang bakal terjadi, dan sekilas menatap pemandangan yang menggetarkan.
Banyak mata tertuju kepada "AMERIKA SERIKAT." Negeri ini masih merupakan kubu kemerdekaan terbesar ditengah dunia kita yang kacau ini.
(Walter Cronkite), seorang komentator berita kawakan, setelah mengamati beberapa krisis luar negeri berbicara tentang America Serikat. "Negara ini, ujarnya, "Adalah Harapan Terakhir Umat Manusia."
Tetapi ada sesuatu terjadi di negeri ini. Sesuatu yang ganjil. Banyak hal sedang berubah. Apakah Anda menyimak kecenderungan itu? Peluru-peluru telah menyobek kepala President AS pada bagian lehernya, sehingga dia terhenyak disandaran jok mobil limousin kenegaraannya. Seluruh bangsa geger. President Kennedy tewas.
Perut saya menggeliat dimana saya sedang mengemudikan mobil pulang ke rumah petang itu. Orang-orang hilir mudik dijalan-jalan, atau pulang ke rumah sambil membisu. Sebagian orang terisak. Sejak awal tahun 60-an pembunuhan-pembunuhan, demonstrasi-demonstrasi, huru-hara dan keributan melanda kita bagaikan kobaran api yang merambat dengan cepat-sekali.
"Pada malam tanggal 13 Maret 1964, tigapuluh delapan orang dengan tenangnya, menyaksikan dari jendela rumah mereka di New York City suatu peristiwa pembunuhan yang begitu kejam, berlangsung selama setengah jam penuh, tanpa berbuat apa-apa! Tigapuluh delapan orang menyaksikan Catherine Genovese ditikam senjata tajam berkali-kali didepan rumahnya, tanpa peduli. Mereka hanya membungkukkan badan melihat keluar dari jendela masing-masing, seakan sedang menonton suatu pertunjukan larut malam, menunggu sampai adegan itu berakhir, lalu kembali ketempat tidur mereka!"
Tetapi sikap manusia sedang berubah. Dewasa ini masyrakat geram terhadap tindakan kejahatan. Seorang pencoleng yang menyambret dompet seorang wanita dijalan sebuah kota telah dikeroyok oleh para saksi mata yang marah dan memukulinya sampai sekarat! Sikap-sikap orang telah dipoles oleh kengerian zaman kita ini. Kini marilah kita menyingkapkan kisah yang telah tercatat tentang krisis besar yang sedang menggerogoti Amerika Serikat.
Semua itu bermula di sebuah pulau karang. Kabut kelam menyapu pemandangan dikaki langit. Sesesok tubuh duduk terpaku diatas karang yang datar. Namanya "YOHANES PEWAHYU". Ia sangat terkesan dalam penglihatan itu. Apa yang diliahatnya adalah sesuatu yang fantastik! Binatang-binatang yang bersosok aneh. Pasukan-pasukan yang saling bertempur. Bangsa-bangsa yang bangkit.
Tidak mengherankan jika bangsa yang terbesar didunia disebutkan dalam "NUBUATAN." Apa yang disaksikan Yohanes adalah peristiwa-peristiwa ramalan yang bakal terjadi di Amerika Serikat yang sangat pasti akan berpengaruh bagi Anda!
Perhatikanlah dengan seksama sementara pemandangan itu disingkapkan.
"Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga." Wahyu 13:11. Seekor "Binatang" dalam nubuatan melambangkan sebuah "kerajaan." Daniel 7:23.
Bilamana seekor binatang muncul dari dalam "Laut," itu melambangkan dalam Nubuatan sebagai muncul ditengah-tengah "Banyak orang dan Bangsa-bangsa." (Kawasan yang padat penduduk,Highly Populated Area). Wahyu 17:15. Muncul dari "Bumi" berarti sebaliknya. Jadi disini berarti ada suatu bangsa yang muncul dari wilayah "Belantara." (Unpopulated or Wilderness area)
Gantinya menaklukkan kekuatan-kekuatan lain untuk memapankan diri, bangsa ini muncul dari wilayah yang semula tidak berpenduduk. Berbeda dari bangsa-bangsa Eropa yang sering tergenang darah, bangsa ini muncul dengan diam-diam, tenang "Bagaikan seekor domba." Dapatkah Anda tebak bangsa apa dari dalam Dunia Baru yang bangkit menjadi Perkasa , yang menjanjikan kekuatan dan keadidayaan, yang sesuai dengan keterangan dalam ayat tersebut diatas?
Tentu! Itulah " AMERIKA SERIKAT."
Ia muncul bagaikan sebuah tanaman dari dalam tanah. Seorang penulis terkemuka abad lampau berkata tentang "misteri kemunculannya dari kekosongan, "dan menambahkan, "bagaikan sebuah benih bisu, kita tumbuh menjadi suatu kekuatan." Penduduk Eropa yang datang ke America oleh karena tertindas / penganiayaan agama, dan penduduk tetap yaitu suku-suku Indian bertemu dalam satu daratan kosong, bandingkan dengan suatu kota yang penuh sesak, dan hanya jutaan penduduk didalam zaman dahulu kala. Amrica adalah satu padang "Belantara."
"Dan bertanduk dua sama seperti anak domba."
"Tanduk-tanduk seperti tanduk anak domba itu menunjukkan keremajaan, kelemahlembutan, serta melambangkan "Kebebasan Sipil dan Ber-Agama."(Civil And Religious Freedom). Deklarasi Kemerdekaan dan Konstitusi America Serikat memantulkan pandangan-pandangan luhur ini. Oleh karena prinsip-prinsip mendasar ini maka bangsa ini menjadi besar. Orang-orang yang tertindas dan teraniaya dari segala tempat didunia ini, melihat kepada America Serikat dengan pengharapan.
Tetapi Binatang dengan "Tanduk Dua" yang seperti anak domba itu "Berbicara Seperti Seekor Naga." Dan seluruh kuasa Binatang yang Pertama itu dijalankanya didepan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah Binatang Pertama, yang luka parahnya telah sembuh. Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi didepan mata semua orang. Wahyu 13:12, 13.
"Luar Biasa!!"
Bukalah mata Anda lebar-lebar. Sementara drama ini tersingkap, Anda akan melihat keajaiban-keajaiban dari suatu alam yang menakjubkan!
"…Dan ia menyuruh mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu." Wahyu 13:14.
Dapatkah Anda bayangkan negara Amerika Serikat melakukan hal serupa itu? Bagaimana itu bisa terjadi?
Perhatikan dengan teliti!!
Dua tanduk dari binatang seperti anak domba dan kemudian dengan suara Naga itu menunjukkan suatu perubahan kepribadian. Perubahan yang sesungguhnya! Berbicara tentang negara ini bagaikan seekor "Naga" menujukkan penggunaan kekuatan. Prinsip ini, yang akan kita lihat, digunakan oleh binatang seperti Macan Tutul (binatang pertama) dalam Wahyu 13, yang memaksakan penurutan Agama melalui Undang-undang! Tindakan serupa itu oleh pemerintah America Serikat langsung bertentangan dengan prisip utamanya mengenai Kebebasan Beragama. Konstitusi menjamin bahwa "Kongres tidak membuat undang-undang pengesahan agama, ataupun melarang pemeliharaannya secara bebas." (Congress shall make no law respecting an establishment of religion, or prohibiting the free exercise thereof.")
Bangsa Amerika -- "Bebicara seperti seekor Naga"? Apakah kedengarannya menggemparkan? Pernahkah Anda perhatikan akhir-akhir ini sikap-sikap orang yang menjadi semakin tidak sabar dan kemudian menjadi marah? Marah terhadap tindak kejahatan? Marah terhadap kecurangan Politik, Agama dan kejahatan Social?
Melihat kepada kecenderungan-kecenderungan yang mengerikan sekarang ini, dapatlah dimengerti mengapa bangsa ini harus "Berbicara" seperti itu. Dalam satu tahun, orang-orang Amerika telah membelanjakan 4 milyar dolar untuk Pornografi. Perceraian mempengaruhi puluhan juta rumah tangga, merusak kehidupan serta menghancurkan hati banyak orang.
Pembunuhan masal, tidak mempedulikan orang-orang lanjut umur, tindakan sewenang-wenang terhadap wanita, anak-anak bahkan bayi, semuanya memuakkan. Orang-orang yang berkuasa atas silemah membunuh pria, wanita dan anak-anak kecil.
Jutaan orang America ketagihan mariuana, "ganja", heroin dan obat bius serta obat terlarang lainnya, menatap dunia dengan "mata nanar" kemudian mengusik masyarakat dengan perilaku mereka yang terkendali dan tindak kejahatan.
Sebuah laporan baru-baru ini kepada "Federal Communication Commission" menyatakan bahwa, "rata-rata anak-anak America antara usia 5 sampai 14 tahun, menyaksikan tindakan kekejaman yang merusak atau mengorbankan tigabelas ribu manusia melalui layar Televisi." Sebuah sub-komite Senat AS mengungkapkan bahwa dalam satu dasawarsa kekejaman yang ditayangkan lewat Televisi meroket, dan kenakalan dalam kehidupan meningkat hampir 200%!
Film-film kaset Video sangat mengerikan untuk disebutkan mengisi ruang tamu keluarga dan benak atau dipikiran orang-orang Muda maupun Tua. Pelacuran, Homoseksual, dan ketergantungan obat-obatan, telah menularkan AID dan ARC (AIDS Related Complex) -- Gejala yang berkaitan dengan AIDS kepada orang-orang tidak bersalah. Orang-orang Miskin yang menderita dan mengeluh putus asa menghadapi maut semakin bertambah jumlahnya. Menurut laporan majalah (Life), sekelompok orang dari antara mereka bergeletakkan ditanah dalam posisi lingkaran, mengumpulkan sisa-sisa tenaga mereka untuk tertawa bergantian."
Dalam kata-kata seorang komentator, "Sesungguhnya Amerika akhirnya tersandung menuju Ketebing yang Curam. Menukik ke jalan "Imoralitas", terjerumus semakin jauh menuju ke titik akhir, "Tanpa menyadari untuk kembali kejalan yang benar."
Tindakan kejahatan berlipat ganda setiap "Sepuluh tahun."
Bagaimana dengan masalah Ekonomi?
Negeri ini berantakan. Terbenam didalam hutang yang begitu banyak, sehingga banyak orang yang bertanya-tanya, apa yang kelak akan terjadi. Banyak suami-istri yang sudah pensiun telah kehilangan tunjangan kesehatan dan tunjangan pangan mereka, atau terpaksa bercerai dan hidup di luar nikah agar bisa tetap memperoleh tunjangan itu.
Kecurangan Politik dan Agama telah menyebabkan Konstitusi Negara sekalipun menghadapi tantangan yang begitu berat! Orang-orang marah. Bangsapun marah. Perubahan nilai-nilai kehidupan dan kemarahan akan keadaan zaman ini (yang dengan cepat memenuhi nubuatan) tercermin dari kata-kata yang tercetus dari mulut seorang Iman Jesuit, "saya benar-benar tidak mengerti penghormatan yang diberikan oleh setiap orang di sini terhadap "Konstitusi Amerika." Saya ingin mendengar beberapa orang Amerika bangkit berseru, Beri kami keadilan. Beri kami sopan-santun. Dan….dengan Konstitusi Amerika."
Apakah menajubkan kalau Amerika "Berbicara seperti seekor Naga?" Tidak begitu mengherankan jika para pendeta diseluruh negeri ini, dalam upaya menggagalkan malapetaka nasional, menggerakkan jutaan orang terjun ke arena politik. Maksudnya ialah bahwa ada sesuatu yang harus dilakukan. Para pemimpin dari "Gereja Electronik" melancarkan kampanye untuk mengajak 50 juta umat Kristiani! Ada suatu gerakan hebat untuk Mempersatukan Kekuatan-kekuatan demi Kebaikan bersama.
Pat Roberson, pengkhotbah yang medirikan 700 klub, yang berambisi untuk menapak jenjang politik yang tertinggi berkata, "kecuali umat Kristen menghendaki suatu bangsa dan suatu dunia yang ditata kembali menurut Model humanistik/hedonistik, adalah sangat vital bahwa kita mengendalikan dan mengarahkan pemerintah AS menjauhui Komisi Tiga Negara (Trilateral Commission) dan Dewan Hubungan Asing (Council Foreign Relation)." Dia berbicara agar beralih kepada Tuhan "Untuk menggembleng orang-orang Kristen kepada gerakan politik."
Majalah US News & World Report menyatakan, "Suatu perang Suci Politic yang belum pernah terjadi sebelumnya sedang melanda negeri ini."
Sedang tersebar perasaan bahwa kecuali bangsa AS kembali kepada Allah maka mereka dapat memperbaiki masalah-masalah yang menyedihkan. Para pemimpin mengatakan bahwa hal ini bisa tercapai jika umat Kristen bersatu. Robert Grant, pemimpin Suara Kristen mengajak: "Kalau umat Kristen bersatu, kita bisa berbuat apa saja. Dan itulah yang kami ingin lakukan. Melalui siaran TV yang dipancarkan secara national dia menyatakan: "Kita dapat berbuat apa saja, kita dapat mengubah Konstitusi. Kita dapat memilih seorang President. Kita dapat mengubah ataupun membuat sesuatu undang-undang di negeri ini. Dan hal itu mendorong kami melakukannya. Jika kita haru hidup dibawah hukum, yang seharusnya memang demikian, kita harus hidup dibawah undang-undang Allah dan Hukum Moral." Dan ini bukan hanya merupakan pendapat satu orang saja.
Dalam sepucuk surat yang ditujukan kepada pemimpin Religious Rountable, ditanyakan apakah sudah saatnya kini seseorang mempengaruhi parlemen untuk menjadikan "Hari Minggu" sebagai satu hari perbaktian di Negara Amerika?
"Dalam jawabannya, H. Edward Rowe, directur pelaksana, menulis, "Parlemen dan keputusan oleh Presiden untuk memaksakanya -- ya!" Gerakan ini membuat kita bertanya-tanya bahwa suratkabar-suratkabar dan media nasional menyampaikan imbauan ini kepada masyarakat bahwa "adalah tanggung jawab pemerintah untuk mendekritkan pelaksana pemeliharaan hari Minngu secara Nasional" dan bahwa, "Tidak akan ada pemulihan dari kesulitan ekonomi sampai Undang-undang "Hari Minggu" secara National dipaksakan dengan tegas!"
Tidak mengherankan jika dalam suatu dengar pendapat di dewan perwakilan rakyat negara bagian Karolina Selatan (salah satu negara bagian di AS), Tuntutan yang dianjurkan oleh Anderson Wakil Pemerintah sendiri agar Undang-undang Hari Minggu guna memperbaiki keadan masyarakat, telah disambut dengan tepuk tangan membahana. Siapa yang menyangsikan bahwa Presiden AS telah menyatakan kesediaannya untuk melakukan apa yang belum pernah dilakukan oleh Presiden AS lainnya -- mendukung legislatif yang akan membantu merontokkan pemisahan Gereja dan Negara!
"…Dan di berbicara seperti seekor Naga." Wahyu 13:11, 12.
Kita masih belum melihat apa-apa! Bersiaplah untuk menyimak be-berapa fakta yang menggetarkan.
Inilah pertanayaan besar saat ini - Siapa Dia Binatang yang Pertama Itu?