|
|
Perbanyakan Tanaman Air.
Sebagaimana halnya tanaman darat, perbanyakan tanaman air dapat
dilakukan dengan berbagai cara, baik secara generatif dengan
biji, maupun secara vegetatif dengan menggunakan bagian tubuh
tanaman. Perbanyakan secara vegetatif diketahui lebih sederhana
dibandingkan dengan cara gerneratif. Berikut adalah
beberapa cara perbanyakan tanaman air secara vegetatif:
Sulur
Tanaman air berbatang pendek seperti Valliseneria atau Cryptocoryne
pada umumnya membentuk sulur (cabang lateral) yang menjalar
dipermukaan media. Pada ujung sulur ini, tumbuhan baru akan terbentuk
yang selanjutnya akan membentuk sulur lagi dan begitu
seterusnya. Anda dapat memisahkan tumbuhan baru ini dengan cara
memotong sulur tersebut dan memindahkannya ke tempat lain. Pemotongan
hendaknya dilakukan apabila individu baru tersebut telah berukuran
kurang lebih 1/3 atau 1/2 ukuran induknya. Untuk spesies
Cryptocoryne dianjurkan untuk dipotong setelah individu baru
berukuran sama dengan induknya. Pemotongan yang dilakukan
terlalu dini, pada saat invidu masih terlalu kecil, akan menyebabakan
invidu baru tersebut mati.
Sulur Tanaman
Untuk tanaman terapung, seperti Pistia sp, sebaiknya tidak dilakukan pemotongan.
Pada umumnya apabila invidu baru tanaman terapung telah bisa
mandiri, sulur akan membusuk dan putus dengan sendirinya.
Tunas Daun
|
Beberapa jenis
tanaman air dapat membentuk tunas daun, seperti misalnya
Microsorium pteporus, atau beberapa spesies Ceratopteris. Tunas
akan terbentuk pada pinggiran daun tanaman yang bersangkutan.
Pada jenis yang lain tunas tumbuh ditempat yang seharusnya untuk
bunga, seperti pada jenis Aponogeton. Sedangkan pada
beberapa jenis Echinodorus tunas tumbuh pada bagian tangkai
bunga yang terendam air. Anda dapat memisahkan
tunas-tunas ini sebagai bakalan individu baru.
Pada jenis
Ceratopteris, tunas dapat dipicu dengan memotong daun tua dari
tumbuhan induk. Rendam potongan daun ini. Pada potongan
daun tersebut selanjutnya akan terbentuk tunas-tunas baru.
|
Akar Tinggal.
Spesies Cryptocarion, Achinodorus, dan beberapa
jenis lainnya memiliki akar tinggal sebagai modifikasi batang. Pada
akar tinggal ini bisa muncul tunas-tuna baru. Tunas ini dapat
dipisahkan untuk memberbanyak individu tanaman yang
bersangkutan. Pemisahan tunas hendaknya dilakukan apabila tunas
tersebut setidaknya telah memiliki 10 helai daun, atau ukurannya telah
mencapai separuh dari tanaman induknya.
|
Dalam
melakukannya, keluarkan akar tinggal tanaman dari dalam
media, kemudian potong akar tinggal tersebut dengan pisau yang
tajam sedekat mungkin ke tanaman induk. Hati-hati cabut
tunasnya. Tutup kembali akar tanaman induk dengan media.
Selanjutnya tunas dapat dipindahkan ketempat lain.
Akar tinggal tua dapat pula
dijadikan sebagai bibit tanaman baru, dengan catatan, selama akar tersebut masih
hidup. Potong akar tinggal yang tidak berdaun sejauh 5 cm
dari tajuk daun. Selanjutnya potong-potong akar tersebut
sepanjang masing-masing 5 cm. (Untuk Nyphaea dan Nuphar
dianjurkan 10 cm). Kemudian tanam akar tersebut ditempat
baru. Setelah beberapa lama dari akar tersebut akan muncul
tanaman baru. |
Stek Batang.
Stek batang dilakukan
dengan memotong batang tanaman induk, selanjutnya batang tersebut
ditanam dalam media. Gunakan pisau tajam dalam melakukan
pemotongan, jangan dipatahkan dengan tangan. Potongan batang
sebaiknya berukuran antara 15 - 20 cm dan memiliki setidaknya 3 atau
lebih bakal tunas cabang.
Pada tanaman-tanaman
yang tidak sensitif seperti Ludwigia, Hygrophila, Heteranthera
zosterifolia, potongan batang dapat dilakukan sepanjang bisa
ditemukan 1 -
2 bakal tunas cabang.
|
|
Pemisahan
|
Pemisahan
dapat dilakukan pada suatu rumpun tanaman. Potong rumpun tanaman tepat
ditengah-tengah., sehingga masing-masing memiliki titik tumbuh
vegetatif. Pendekan akar tanaman, kemudian buang sebagian
daun sehingga proporsional dengan tajuk akar
masing-masing pisahan. Selanjutnya tanam masing-masing pisahan
tersebut pada media yang sesuai. |
|
|