Luo Han
Dicintai, disayang, diabaikan dan tidak luput pula dibenci. Itulah
resiko yang sering disandang oleh ikan-ikan jenis hibrid. Luo
Han ( Louhan, Lohan?) atau Hua Luo Han, atau flower horn atau entah apalagi julukannya nanti, kehadirannya
mengundang kontroversi dikalangan penggemar ikan hias. Ikan yang
tidak eksis secara alamiah di alam ini, diketahui merupakan hibrid
yang dibuat manusia. Oleh karena itu, tidak heran
kehadirannya sempat membuat berang mereka, terutama yang
menamakan dirinya pencinta cichlid sejati. Mereka menganggap ikan ini
adalah hasil ulah manusia yang bermain-main sebagai tuhan, dan mahluk
ini pun tidak urung mendapat julukan sebagai Franken-fish (Pelesetan
dari mahluk "robot" ciptaan Dr. Frankenstein).
Walau bagaimanapun, ikan ini telah mengambil hati banyak penggemar
ikan hias, terutama di wilayah asia yang kental dengan hal-hal yang berbau
"keajaiban". Warna yang ditampilkannya memang menjanjikan.
Pola rajah pada tubuhnya sering dikaitkan
dengan kepercayaan bahwa ikan ini bisa membawa keberuntungan
sehingga membuat ikan
tersebut mendapat tempat di hati para kelompok penggemar ikan hias
tertentu dan tentu saja berakibat mengatrol nilai jualnya.
Apapun pendapat orang mengenai ini adalah sah-sah saja, meksipun demikian,
dalam
uraian disini , Luo han akan dibahas dari sisi mahluk hidup sebagai ikan.
Diakui sebagai ikan yang "dibuat" dengan menggunakan
pendekatan teknologi mutakhir, ikan ini merupakan hibrid dari
berbagai spesies famili Cichlid. Meskipun
"asal-muasalnya" sepertinya "dirahasiakan" ia diduga
merupakan hibrid dari:
Amphilophus trimaculatus
Amphilophus citrinellus
Amphilophus labiatus
Amphilophus festae
Cichlasoma citrinellum X Cichlasoma synspilum
dan beberapa spesies lainnya
Luo han pertama kali muncul sekitar tahun 1996-1997 di Malaysia.
Pada saat itu diduga ikan ini merupakan keturunan dari Amphilophus
trimaculatus. Setelah beberapa generasi penampilan ikan ini
berubah dari induk aselinya. Selanjutnya beberapa peternak mulai
menyilangkan ikan tersebut dengan Blood Parrot yang merupakan hibrid
dari C. citrinellum X C. synspilum. Dari hasil
persilangan inilah lahir cikal bakal Luo han, atau Flowerhorn yang
dikenal saat ini. Pada awalnya hasil silangan tersebut belum
bisa diterima pasar, tapi setelah dilakukan "penyempurnaan"
maka dihasilkan bentuk dan corak warna yang disukai. Kemudian
ikan tersebut diberi nama Flowerhorn atau Luohan. Proses seleksi
dan penyilangan terus berlangsung sehingga dihasilkan berbagai jenis
Luo Han dengan beraneka warna dan corak.
Hanya 3% dari hasil proses hibrid ini kemudian menghasilkan spesies
terpilih,
sisanya terpaksa "dibuang". Sedikitnya presentasi
"keberhasilan" serta lamanya waktu tunggu untuk sampai pada
masa reproduksi dan dapat melihat hasil yang representatif (minimal ukuran 5 cm),
merupakan salah satu alasan harga ikan ini menjadi relatif tinggi.
Nama Latin.
Sebagai hibrid dari berbagai spesies, Lou Han tidak mempunyai nama
Latin, Penulisan nama Latin bagi hibrid dari berbagai spesies berbeda
adalah dengan menuliskan semua nama Latin induknya. Sebagai
contoh untuk hibrid hasil kawin silang antara Betta imbellis dengan
Betta splendens ditulis sebagai Betta imbellis X Betta splendens. Karakter.
Famili Cichlids diketahui merupakan golongan ikan yang paling cerdas,
selain itu juga paling menarik. Kepribadiannya yang unik dan kemampuannya untuk
mengenal pemiliknya merupakan hal yang membuat famili ikan ini disukai
dan menimbulkan kesenangan tersendiri bagi pemilikinya. Karakter
demikian diketahui melekat juga pada Luo Han. Bahkan,
tidak jarang, disarankan
untuk dilatih agar meningkatkan kemampuan tersebut. Selain itu
dua karakter Cichlid yang lain juga erat melekat pada Luo Han,
yaitu sifat agresif dan teritorial. Bahkan dilaporkan ikan ini
bersifat sangat
teritorial. Oleh karena itu, hal ini merupakan
"warning" yang perlu diperhatikan bagi para pemelihara Luo
Han, agar ia tidak sampai mencederai ikan lain yang lebih kecil.
Luo Han disarankan untuk dipelihara secara soliter. Ia dapat
mencederai tidak saja ikan lain, tetapi juga jenisnya sendiri. Perawatan
Meskipun
tidak ada referensi di alam dan juga belum teruji, untuk syarat hidup
Luo Han dapat digunakan patokan umum dari induk aselinya. Luo
Han direkomendasikan untuk dipelihara pada kisaran pH 7- 7.8,
dan pada kisaran suhu 25 - 30° C. Pemberian
pakan dianjurkan 4 - 5 kali dalam satu hari, dengan jumlah yang cukup,
berupa pakan hidup seperti udang atau
ikan. Diduga ikan ini mempunyai usia harapan 8-9 tahun. Breeding.
Luo Han diketahui relatif mudah diternakan. Meskipun tidak
jarang pula dilaporkan pada masa kawin tersebut mereka bisa saling
mencedarai. Untuk dapat melakukan pemijahan setidaknya
diperlukan betina yang telah berukuran minimal 10 cm. Sedangkan
jantanya harus dipilih yang memiliki ukuran lebih besar. Tempatkan
pasangan ini pada sebuah akuarium, tetapi dengan diberi sekat
pemisah. Biarkan mereka menjadi terbiasa dengan pasangannnya
satu sama lain pada kondisi demikian. Pada saat si betina telah
menunjukkan tanda-tanda akan bertelur lepaskan sekat tersebut. Amati
perilaku mereka setelah disatukan. Apabila ternyata berkelahi
terus menerus selama beberapa saat (jam) segera pisahkan mereka.
Coba untuk menyatukan kembali pasangan ini beberapa minggu
kemudian. Disamping itu bisa juga dicoba dengan
memasangkan dengan jantan atau betina yang lain. Apabila pemijahan
berhasil. Perhatikan apakah mereke tetap akur dan menjaga telurnya
atau tidak. Apabila mereka cenderung berkelahi, pisahkan si
jantan. Dan biarkan si betina menjaga telurnya.
Beberapa kasus menunjukkan bahwa si betina memakan juga telurnya,
apabila ini terjadi pisahkan juga betinanya. Telur biasanya
akan menetas setelah satu minggu. Setelah menetas biarkan induk
betina bersama burayak selama satu minggu, setelah itu pisahkan. Perwatan
burayak dilakukan dengan mengacu pada perawatan keluarga cichlid
lainnya.
|