Best viewed with

 

Info Luo Han - Cupang Hias - Pojok Koi - Arwana - Diskus - Akuarium Laut- Koleksi Hobiis - Info Perundangan - Info Karantina - Forum Diskusi - Maskoki

 Kualitas Air

Hama/Penyakit

Filter

Akuarium/Tank

Direktori Ikan

Direktori Tanaman Air

Pakan Ikan

Aquascaping

Berbagai Masalah dan Pemecahannya

O-Fish Home

MANVIS (Pterophyllum scalare) BREEDING: Day by Day
Oleh: Banjar Widodo

AIR : PAM, PH : 6.5 - 7.5, DH : 4
1. Tanggal : 08.10.02 / MEMILIH INDUKAN.
Indukan yang siap untuk dipijahkan bisa dilihat dari perut betinanya yang agak gendut dan atau pasangan yang mulai berduaan.
Penjodohan bisa dilakukan dengan beberapa cara :
a. Ikan berpasangan sendiri, lalu dipisahkan dari kelompoknya dan dimasukan ke aquarium ukuran sedang 50 x 50 x 40 cm.
b. Ikan berpasangan sendiri dan didiamkan bersama kelompoknya di aquarium 100 x 50 x 40 cm, pasangan ini akan mojok dan bermesraan, letakan pralon.
c. Menjodohkan pasangan manvis tanpa menunggu ikan berpasangan terlebih dahulu dan dimasukan ke aquarium pemijahan 50 x 50 x 40 cm.
Percobaan terhadap ketiga cara di atas telah dilakukan dan ternyata produktivitas nya hampir sama, namun untuk alasan teknis cara a) dan c) paling umum dipakai, juga penggunaan air baru bisa untuk meningkatkan birahi.
Pada aquarium pemijahan diletakan media penempel telur berupa pralon diameter 10 cm yang dibelah dua dengan tinggi sekitar 12 cm dan ditaruh dekat dinding.
Memberikan makan jentik nyamuk / cuk secukupnya 2 x sehari pagi dan sore untuk mempercepat kematangan telur.

2. Tanggal : 09.10.02 / PROSES KAWIN.
Pasangan mulai mendekati pralon dan mulai membersihkan permukaan pralon secara bergantian dengan menggunakan mulutnya, berenang naik turun yang berlangsung sekitar 2 - 3 jam. Setelah selesai bersih2 maka pasangan yang berbahagia ini mulai bercumbu dimana jantan dan betina saling menggesekan badannya didekat pralon sampai akhirnya sang betina mulai mengeluarkan telurnya dan menempelkannya pada permukaan pralon satu persatu secara beraturan dengan posisi perut menggesek permukaan pralon. Si jantan menyongsong telur2 tersebut dengan berenang sejajar pralon dan menyemprotkan sperma. Proses itu berlangsung ber-ulang2 sampai seluruh telur keluar dan dibuahi, yang berlangsung sekitar 2 - 3 jam.

3. Tanggal : 09.10.02 / MEMINDAHKAN PRALON / TELUR HARI KE - 1.
Setelah proses perkawinan selesai maka sebaiknya pralon tersebut cepat dipindahkan ke aquarium penetasan 20 x 20 x 15 cm yang sebelumnya telah di isi air yang telah di aerasi selama 1 - 2 hari setinggi 12 cm dan ditetesi anti jamur untuk melindungi telur dari serangan jamur. Untuk itu bisa digunakan metylene blue, acryflavine, neoblue, atau emolin sebanyak 1 - 2 tetes atau 2 x dari standard pemakaian yang tertulis. Mana yang lebih cocok dari obat ini sangat dipengaruhi kondisi air di tempat breeding masing2, untuk itu perlu dilakukan beberapa kali percobaan. Untuk kondisi air saya maka emolin lebih cocok untuk breeding manvis dimana tingkat penetasannya > 90% sementara yang lain < 70% dengan tingkat mortalitas yang tinggi.
Aerator bisa diberikan dan bisa juga tidak (inipun sangat tergantung jumlah kandungan oksigen di air), namun bila menggunakan aerator usahakan udara yang keluar sekecil mungkin sekitar 1 titik per detik.
Peletakan aquarium penetasan pada tempat gelap dan terang menghasilkan tingkat penetasan yang berbeda, dimana tempat yang agak terang tingkat penetasannya lebih tinggi (jamur lebih sedikit). 

4. Tanggal : 10.10.02 / TELUR HARI KE - 2 (24 JAM).
Siang hari telur yang semula bening kekuningan mulai berubah warna menjadi agak gelap dan dibagian dalamnya ada bintik kecil kehitaman.

5. Tanggal : 11.10.02 / TELUR HARI KE - 3 (48 JAM).
Pagi hari sebagian telur mulai menetas dan bergerak - gerak dan sebagian kecil ada yang lepas dari pralon dan jatuh kedasar aquarium dan sebagian lagi menggantung pada pralon. Satu dua telur mulai ada yang berubah warna menjadi putih tanda busuk. Diamkan proses ini berlangsung dengan sendirinya.

6. Tanggal : 12.10.02 / TELUR HARI KE - 4 (50 JAM).
Pagi hari semua telur telah menetas dan sebagian besar masih mengelantung pada pralon dan sebagian kecil jatuh kedasar aquarium. Jumlah yang menetas diperkirakan sekitar 300 ekor dan telur yang busuk sekitar 20.
Biarkan proses ini berlangsung dengan sendirinya.

7. Tanggal : 13.10.02 / BURAYAK UMUR 1 HARI.
Sebagian burayak yang menggantung sudah mulai rontok kedasar aquarium dan bergerombol di bawah pralon, sedangkan sebagian kecil masih menggelantung pada permukaan pralon. Kelihatan burayak sudah mulai menggerak gerakan badannya dengan cukup aktif secara bergerombol namun belum mampu berpindah tempat atau berenang ketempat lain.

8. Tanggal : 14.10.02 / BURAYAK UMUR 2 HARI.
Semua burayak telah rontok dan jatuh kedasar aquarium dan bergerombol disekitar kaki pralon. Bentuknya mulai sedikit memanjang dan yolk sack nya mulai mengecil namun warnanya masih kuning segar dan belum perlu diberi makan.

9. Tanggal : 15.10.02 / BURAYAK UMUR 3 HARI.
Pralon dikeluarkan dari aquarium dan burayak mulai diberi makan berupa artemia atau kutu air disaring / tidak disaring. Atas pertimbangan ekonomis dan praktis, saya memberikan pakan pertama berupa kutu air tanpa disaring karena walaupun kutu air dewasa lebih besar dari mulut burayak namun reproduksi kutu air sangat cepat dan bayinya bisa disantap burayak. Percobaan telah dilakukan pula dengan artemia dan kutu yang disaring, hasilnya hampir tidak ada perbedaan.
Perlu diperhatikan bahwa umur 3 sampai 10 hari adalah saat yang sangat menentukan dan kritis bagi kelangsungan hidupnya karena yolk sack sudah mulai habis dan burayak mulai beradaptasi dengan lingkungan dan makanan dari luar. Salah penanganan, burayak akan mati satu persatu. Hati2 kuantitas kutu yang diberikan, terlalu banyak bisa menyebabkan burayak mati dikeroyok kutu, sebaliknya terlalu sedikit bisa menyebabkan kematian juga karena burayak tidak mampu untuk bergerak mengejar makanan, jadi mereka hanya menunggu makanan yang lewat didepan mulutnya atau kutu yang sekarat. Kalau burayak bisa makan satu kutu saja yang bisa lelihatan dari warna perutnya yang berubah warna dari kepucatan menjadi kekuningan maka selamatlah dia melewati hari yang kritis ini. 


10. Tanggal : 16.10.02 / BURAYAK UMUR 4 HARI
Burayak mulai belajar berenang / terbang dan berkumpul dipojok aquarium yang menerima sinar paling banyak.
Perhatikan sinar !!! sifat kutu senang gelap sedangkan burayak manvis suka terang yang artinya tidak akan ketemu karena kedua pihak bergerombol di dua sudut yang berbeda / berlawanan. Jadi agar diusahakan pertemuan keduanya.
Sedot sisa kutu yang mati / kotoran dengan menggunakan selang kecil dan jangan tambahkan air baru dulu karena burayak belum kuat menerima perubahan, lalu beri kutu air secukupnya.

11. Tanggal : 17.10.02 / BURAYAK UMUR 5 HARI.
Burayak sudah cukup gesit berenang tapi masih bergerombol dipojok aquarium yang paling banyak kena sinar matahari. Satu dua burayak ada yang mati karena seleksi alam (nggak makan kali).
Bersihkan dasar aquarium dari sisa2 kutu yang mati dengan menggunakan selang kecil dan masukan kutu air baru secukupnya. Kualitas air harus benar2 dijaga. Aerator sedikit diperbesar menjadi 1 - 2 titik per detik namun jangan sampai mengaduk air di aquarium karena akan fatal bagi burayak.
Perhatikan sinar !!! usahakan agar kutu air menyebar dan ikan juga menyebar sehingga bisa saling berdekatan dan kutu bisa jadi santapan yang lezat.

12. Tanggal : 18.10.02 / BURAYAK UMUR 6 HARI.
Burayak mulai pandai berenang namun kebiasaan ngumpul dipojok masih dominan. Sebagian sudah ada yang mulai memisahkan diri dari kelompoknya untuk mencari makanan dan mendekati kelompok kutu air. Berenang di atas, ditengah dan didasar aquarium.
Sisa kutu air yang mati disedot dengan menggunakan selang kecil dan untuk pertama kalinya tambahkan air yang sudah di aerasi 2 hari sebanyak yang dibuang lalu dimasukan kutu air baru secukupnya. Walaupun burayak sudah cukup kuat berenang dan air di aquarium sudah banyak berkurang karena disedot namun penambahan air tidak perlu dilakukan karena sangat riskan terutama. untuk burayak yang masih lemah. Pengalaman beberapa kali penambahan air pada aquarium lain sebelumnya mengakibatkan kematian 20 - 50% burayak selang 1 - 24 jam setelah ditambahkan air. 

13. Tanggal : 19.10.02 / BURAYAK UMUR 7 HARI.
Burayak sudah mulai agak gesit dan berenang menyebar walaupun sebagian masih ngumpul dipojok. Karena air di aquarium penetasan sudah tinggal separo sementara burayak makin besar / padat maka burayak harus dipindahkan ke aquarium yang lebih besar yaitu 50 x 50 x 30 cm dan dipelihara ditempat ini selama 1 - 2 minggu tergantung jumlah ikan yang hidup. Berikan pakan kutu air sedikit lebih banyak dari biasanya disesuaikan luas permukaan aquarium.

14. Tanggal : 20.10.02 / BURAYAK UMUR 8 HARI.
Berikan pakan kutu air seperti biasanya dan perhatikan sinar dan kebersihan air dengan menyedot sisa pakan dan kotoran setiap hari.
Setelah berumur 10 hari maka burayak sudah lewat masa kritis, mereka sudah aktif untuk mencari dan mengejar makanan yang dibutuhkan. Untuk mempercepat pertumbuhan bisa diberikan makanan tambahan cacing sutera atau cuk kalau sudah mau namun kutu air harus masih tetap diberikan.
Setelah burayak berumur 2 - 3 minggu sebaiknya dipindahkan ke aquarium yang lebih besar misalnya 100 x 50 x 40 cm agar tidak terlalu rapat dan dapat mempercepat pertumbuhannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

Copyright  2002 © O-FISH. All Rights Reserved