Best viewed with

 

Info Luo Han - Cupang Hias - Pojok Koi - Arwana - Diskus - Akuarium Laut- Koleksi Hobiis - Info Perundangan - Info Karantina - Forum Diskusi  - Maskoki

Kualitas Air

Hama/Penyakit

Filter

Akuarium/Tank

Direktori Ikan

Direktori Tanaman Air

Pakan Ikan

Aquascaping

Berbagai Masalah dan Pemecahannya

O-Fish Home

 

 

 

Cacing Jangkar

Meskipun diberi nama cacing jangkar (anchor worm), binatang ini sebenarnya adalah golongan udang-udangan dari keluarga Copepode.  Spesies utama yang sering menyerang ikan adalah Lernae cyprinacea. Cacing jangkar (sering juga disebut sebagai kutu jarum) merupakan parasit ikan berukuran besar sehingga dapat dengan mudah dilihat dengan mata telanjang.  Parasit ini, biasanya, lebih mudah dijumpai pada kolam-kolam ikan daripada dalam akuarium.

Dalam siklus hidupnya, cacing jangkar tidak memerlukan inang perantara.  Cacing jangkar jantan dan betina akan membentuk pasangan di permukaan tubuh ikan.  Dari pasangan ini selanjutnya hanya betina yang kemudian menjadi parasit.  Sedangkan si jantan sendiri akan mati setelah malakukan perkawinan.

Cacing jangkar betina menancapkan diri pada tubuh ikan dengan manggunakan alat khusus menyerupai jangkar (Gambar 1).  Alat ini ditancapkan menembus kulit ikan bahkan hingga dapat menembus jaringan otot dibawahnya.  Cacing jangkar kemudian menghisap darah dan residu sel ikan yang bersangkutan.

Gambar 1.  Lernae cyprinacea

 

Cacing jangkar betina akan membentuk dua buah kantung telur di bagian belakang tubuhnya, sehingga parasit ini sering tampak membentuk huruf Y atau T.  Telur-telur ini selanjutnya akan lepas kedalam air akuarium, menetas, dan bermetamofosis beberapa kali, melalui tahapan larva yang berenang bebas dan tahapan parasit.   Larva parasitik pada umumnya akan menjangkiti insang ikan.  

Tanda-tanda Serangan

Sebagai parasit berukuran besar, kehadiran cacing jangkar dapat dikenali dengan mudah melalui penampakan benda asing yang menancap pada tubuh ikan (Gambar 2).  Kahadiran parasit ini akan menimbulkan iritasi sehingga kerap ikan yang terjangkit akan tampak berusaha membebaskan diri dengan menggosok-gosokan badannya pada dekorasi akuarium atau benda lainnya.  Bahkan sering dijumpai ikan melucur dengan cepat kesana kemari.  Pada ikan berukuran kecil parasit dapat menyebabkan ikan menjadi sangat lemah dan bahkan mati.

Gambar 2. Cacing jangkar 

                   pada badan ikan

 

Luka tusukan yang diakibatkan oleh cacing jangkar sangat rentan terhadap infeksi sekunder seperti jamur atau bakteri.  Serangan dalam jumlah banyak pada insang dapat menyebabkan ikan mengalami kesulitan bernafas dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

Beerbeda dengan serangan cacing jangkar dewasa, serangan pada tahap larva relatif sulit dikenali.  Kehadirannya hanya dapat diketahui dengan melihatnya dibawah mikroskop.

Pencegahan dan Pengobatan

Ikan yang terjangkit hendaknya diisolasi untuk mencegah telur yang dikandung parasit tersebut  terlepas dan menetas dalam akuarium utama.  Penanganan dapat dilakukan secara fisik dengan mencabut secara hati-hati parasit tersebut dari tubuh ikan, dengan sarat ikan berukuran cukup besar sehingga proses pencabutan tidak menyebabkan ikan menderita,  dan dapat ditolerir oleh ikan yang bersangkutan.  Luka yang tersisa harus segera diberi perlakuan dengan antiseptik atau mercurochrome.

Perendaman dengan bahan kimia tertentu  dapat dilakukan untuk memusnahkan larva parasit.  Trichlorfon dan senyawa organofosgat diketahui efektif pada dosis  0.2 - 0.3 mg/liter.  Perlakuan diulang setiap 7 hari selama 4 - 6 minggu.

Pencabutan parasit dianjurkan dilakukan setelah parasit mati.  Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengoleskan kapas yang telah direndam PK pekat atau anti parasit pada tubuh parasit tersebut.

Perendaman pada larutan garam atau bahan kimia pencegah parasit komersial juga diketahui efektif.  Perendaman  jangka panjang dapat pula dilakukan dengan dichlofention (Bromex) pada konsentrasi 0.12 ppm/liter air.  Lakukan setiap minggu sekali hinggga parasit hilang, atau lakukan perendaman dengan waktu singkat, 5 - 10 menit, dalam larutan dengan konsentrasi 25 mg/liter; disertai dengan aerasi kuat.

 

 Copyright  2002 © O-FISH. All Rights Reserved