Best viewed with

 

Info Luo Han - Cupang Hias - Pojok Koi - Arwana - Diskus - Akuarium Laut- Koleksi Hobiis - Info Perundangan - Info Karantina - Forum Diskusi - Maskoki

Kualitas Air

Hama/Penyakit

Filter

Akuarium/Tank

Direktori Ikan

Direktori Tanaman Air

Pakan Ikan

Aquascaping

Berbagai Masalah dan Pemecahannya

O-Fish Home

 

White Spot pada Akuarium Laut

Penyakit white spot tidak hanya "dimiliki" oleh akurium air tawar, akan tetapi juga "dimiliki" oleh akuarium laut.  Berbeda halnya dengan white spot pada air tawar, pada lingkungan laut white spot disebabkan oleh protozoa berbulu getar bernama Cryptocaryon irritans.  Parasit ini biasanya masuk kedalam lingkungan akuarium melalui ikan-ikan yang terinfeksi atau bahan-bahan lain yang telah terkontaminasi.    Penampakan penyakit ini, secara umum,  mirip dengan white spot pada air tawar.

Siklus Hidup.

Siklus hiudp Cryptocaryon termasuk sederhana.  Mahluk ini merupakan parasit sejati, artinya dia tidak akan bisa hibup apabila dalam selang waktu tertentu tidak mendapatkan ikan sebagai inangnya.

Cryptocaryon hidup pada kulit dan insang ikan selama 7 hari, pada suhu air 24 - 27 ° C.  Fase hidup dalam tubuh ikan ini disebut sebagai trophont. Ukurannya berkisar antara 60 - 370 mikron.  Setelah dewasa, parasit ini akan meninggalkan tubuh ikan dan masuk dalam lingkungan air sebagai sebuah sel tunggal besar bernama tomont.  Tomont akan berenang dalam air selama 12 - 18 jam. Selanjutnya membantuk kista dengan dinding lengket sehingga memungkinkannya melekat pada benda-benda yang berada dalam akuarium, seperti batu karang, koram, atau kaca.  Kista ini berukuran 200 - 400 mikron. 

 

Siklus Hidup Cryptocoryon

 

Sel didalam kista kemudian membelah diri dan menghasilkan 200 parasit yang disebut tomite.  Proses pembelahan sel tersebut berlangsung sekitar 3 - 28 hari.  Masing-masing sel hasil pembelahan ini berukuran 25 - 60 mikron.  Setiap sel akan membentuk bulu getar yang selanjutnya akan menembus kulit kista dan berenang dalam air.  Parasit pada fase ini disebut sebagai theront.  Dengan ukuran sedemikian kecil theront tidak akan dapat dilihat dengan mudah dengan mata telanjang.

Theront hanya hidup beberapa jam saja dalam air apabila tidak mendapatkan ikan sebagai inangnya.  Begitu mendapatkan ikan, theront dalam waktu 5 menit akan membenamkan dirinya pada kulit dan insang, kemudian hidup dan tumbuh disana.   

Secara umum, pada temperatur air yang lebih tinggi siklus hidup Cryptocaryon akan berlangsung dalam periode lebih cepat dibandingkan bila berada pada temperatur normal.

Perlakuan

Seperti halnya pada white spot air tawar, perlakuan pada crytocaryon juga dilakukan dengan tujuan utama memutus siklus hidup parasit.  Pada saat berada dalam kulit ikan, Cryptocaryion akan sulit dicapai, oleh karena itu, perlakuan sering di arahkan pada fase-fase hidup mereka diluar tubuh ikan.

Pertumbuhan Cryptocaryon dalam tubuh ikan sangat bervariasi, sehingga perlakuan perlu dilakukan berulang kali untuk mangantisipasi Cryptocaryion yang masih tertinggal didalam kulit ikan selama perlakuan dilakukan.  Beberapa perlakuan yand dapat dilakukan adalah:

Penggantian Air:

Penggantian air akan dapat membantu menghilangkan parasit-parasit yang berada pada fase berenang.  Meskipun demikian perlakuan ini saja tidak akan efektif karena parasit pada fase melekat dan yang berada dalam tubuh ikan tidak akan ikut terbuang. Oleh karena itu perlakuan perlu dilakukan berulang kali yaitu dengan melakukan penggantian air secara menyeluruh setiap hari, selama 3 - 4 minggu.  Tidak praktis memang dan diperlukan kesabaran.

Filter Ultra Violet:

Parasit dapat pula dihilangkan dengan malalukan air akuarium pada filter ultra violet.    Parasit pada fase berenang akan dapat dimusnahkan asal dosis sinar yang diberikan memadai, yaitu 91.900 mikrowatt/detik/cm persegi.  perlakuan ini efektif bila dilakukan pada periode tertentu sehingga seluruh parasit hilang.

Perlakuan Kimia:

Formalin dengan dosis 25 ppm diketahui efektif dalam menghilangkan Cryptocaryon.  Perlakuan diberikan setiap 2 hari sekali selama 2 minggu dan air diganti seluruhnya diantara selang pemberian.

Tembaga (copper) merupakan perlakuan kimia yang sering dilakukan.  Bahan ini dapat disiapkan dengan melarutkan 1 gram tembaga sulfat (terusi)  + 2 gram metil biru  dan 0.25 gram asam sitrat dalam 1 liter air suling. Perlakuan dilakukan dengan memberikan 12.5 ml larutan tersebut untuk setiap 10 liter air.  Perlakuan diulang pada hari ke 4 dan ke 8 dengan dosis setengahnya.  Pada saat perlakuan, apabila anda menggunakan arang aktif pada filter anda maka arang tersebut harus diangkat terlebih dahulu.

Perlu diperhatikan bahwa tembaga sangat bersifat racun bagi invertebrata.  Oleh karena itu, tidak dianjurkan dilakukan apabila dalam akuarium anda terdapat invertebrata.  Untuk hal demikian perlakuan harus dilakukan di tempat lain.

Pencegahan.

Untuk mencegah berjangkitnya white spot pada akuarium laut  dapat dilakukan diantaranya adalah dengan membeli ikan pada pedagang yang dapat dipercaya.  Disamping itu, lakukan karantina ikan selama 2 - 3 minggu sebelum ikan-ikan baru tersebut dimasukan ke dalam akuarium utama.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Copyright  2002 © O-FISH. All Rights Reserved

 

1