Ringkasan buku
The White House

Bagian 1 | 2 | 3 | 4 |



Wanita-wanita di Gedung Putih


Dari seluruh keluarga presiden, keluarga Richard Nixon adalah yang paling aneh menurut Agen Rahasia Gedung Putih. Sebagaimana Lyndon Johnson, Nixon tidak tidur sekamar dengan istrinya. Tapi Johnson selalu berkonsultasi pada istrinya tentang isu-isu yang dihadapinya, sementara Nixon tampaknya tak punya hubungan apa-apa dengan istrinya, Pat. Dia juga jarang bicara dengan kedua anak perempuannya, Tricia dan Julie.

"Nixon tak pernah pegangan tangan dengan istrinya," ujar seorang Agen Rahasia. "Di San Clemente, dia berjalan di lapangan golf sembilan-lubang bersama istri dan anak-anaknya, dan tak sepatah kata pun tertukar di antara mereka." Dia menambahkan, "Nixon tidak akan memulai percakapan kecuali untuk mendiskusikan masalah... Dia selalu hitung-hitung efek apa yang akan timbul."

Bill dan Hilary Clinton hidup dalam hubungan perkawinan yang dingin. Bill terkenal punya hubungan asmara dengan beberapa wanita sekaligus pada saat yang sama. Yang paling lama dengan Gennifer Flowers, dua belas tahun -- kasus yang dengan cerdik berhasil disangkalnya dalam pencalonan diri menjadi presiden. Hillary sendiri berpacaran dengan Vincent Foster, Deputi Penasihat Gedung Putih, yang belakangan bunuh diri. "Hillary hanya berkepentingan pada karier politik suaminya. Jika karier politik Bill mati, saya menduga mereka akan bercerai dalam bulan berikutnya," ramal Roger L. Perry, pejabat sekuriti Gedung Putih.

Orang selalu ingin tahu kehidupan pribadi para presiden. "Masyarakat ingin tahu apakah sang presiden itu orang yang dapat dipercaya," kata George Reedy, asisten Bush. "Cara terbaik mengukurnya dewasa ini adalah melalui kesetiaan dalam perkawinan."

Astrolog Nancy

Hubungan presiden dengan istrinya paling unik pada keluarga Reagan. Nancy Reagan sangat ketat mengontrol suaminya, dan Reagan sangat penurut. Sejak awal karier politiknya, penampilan panggung Reagan diatur oleh istri keduanya ini. "Pernahkah aku menasihati Reagan? Oh ya, tentu," tulis Nancy Reagan dalam My Turn: The Memoirs of Nancy Reagan. "Akulah yang paling mengenal dia, dan akulah satu-satunya di Gedung Putih yang tidak punya agenda sendiri -- kecuali membantu dia."

Kebetulan pula nasihat Nancy selalu tepat. "Cintaku pada Ronnie begitu besar, tapi kuakui ada satu kelemahan dia: Dia sangat naif pada orang-orang di sekitarnya. Ronnie cenderung berprasangka baik pada orang lain. Itu baik dalam persahabatan, tapi dapat menimbulkan masalah dalam politik."

Adalah Nancy yang mendesak Reagan untuk memecat Raymond Donovan, sekretaris Reagan, ketika dia diselidiki terlibat dalam kasus penyogokan. Demikian pula dalam kasus kepala staf Reagan, Donald Regan, yang menjadi tidak disukai akibat kecerobohannya. Nancy membujuk Reagan untuk memaafkanya. Nancy juga mencoba membuat Reagan memecat William Casey ketika dia banyak dikecam akibat keterlibatannya dalam kasus Iran-Kontra. Tapi tak berhasil.

Konon kebanyakan nasihat Nancy dalam soal-soal yang menyangkut jadwal perjalanan dan waktu operasi medis bagi suaminya berasal dari astrolog Joan Quigley. Nancy bukan istri presiden yang pertama bersandar pada klenik. Istri Abraham Lincoln percaya pada 'dukun' Madame Laurie dari Georgetown. Julia Tyler, istri kedua Presiden John Tyler (1841-1845), mengatakan dia menerima pesan-pesan 'dari sisi yang lain' melalui mimpi-mimpinya.

Nancy sendiri tidak begitu disukai para staf. Dia banyak menuntut dan bertingkah. Nancy Reagan marah jika dia menerima majalah langganannya Vogue dan Mademoiselle lebih lambat dari teman-temannya. William Bell, mantan Agen Rahasia, berkomentar, "Menurut saya, Nancy terlalu sombong. Tapi saya kira, dia sangat hebat dalam melindungi Reagan."

Humas Gedung Putih

Para istri presiden biasa ikut mempengaruhi keputusan-keputusan suami mereka. Dolley Madison, istri Presiden James Madison (1809-1817), pernah membuat suaminya mengangkat temannya Anthony Morris ke Spanyol untuk sebuah misi diplomatik. Presiden Millard Fillmore (1850-1953), konon tak pernah mengambil langkah penting tanpa membicarakannya terlebih dahulu dengan istrinya, yang mengikuti perkembangan topik-topik masa itu.

Mary Todd Lincoln, meski tidak punya peran resmi, ingin dipanggil sebagai "Nyonya Presiden Lincoln." Martha Wshington, istri George Washington, ikut menanamkan benih tradisi kerajaan di Gedung Putih dengan meminta orang-orang membungkuk hormat jika dia lewat. Dia berpakaian seperti ratu, menggunakan tata rias rambut mirip mahkota tinggi. Dia tidak pernah mengoreksi orang yang menyapanya dengan sebutan the presidentess atau Lady President.

Sebagai figur humas, setiap first lady mencanangkan sebuah proyek yang biasanya dilupakan begitu dia meninggalkan Gedung Putih. Lady Bird Johnson mempromosikan kampanye perbaikan pemandangan Amerika --disebut Program Pengindahan. Pat Nixon mengangkat soal "sukarelawan". Betty Ford mendukung hukum yang membolehkan aborsi dan mempromosikan bantuan bagi orang cacat tubuh dan mental. Nancy Reagan mendukung program melawan penggunaan obta-obatan terlarang di kalangan anak muda.

Rosalyn Carter mengambil peran yang lebih aktif dengan memberi kesaksian di hadapan Kongres untuk meminta dana yang lebih besar bagi program kesehatan mental. Tapi di antara mereka hanya Hilary Clinton yang mengambil peran operasional. Dia menangani reformasi sistem perawatan kesehatan. Sementara Barbara Bush dipandang sebagai istri presiden yang paling independen dan tak banyak tingkah.[]

Bagian 1 | 2 | 3 | 4 |



Bandung, September 1997. Pernah dipublikasikan di Majalah berita mingguan UMMAT

Kembali ke Halaman Depan