Logo Oneweb

| muka | indeks isi | buku | trivia | seniman | jejaring | tamu | info | mesin pencari |

Catatan


Celana Joko Pinurbo
Lalu ia ngacir, tanpa celana dan berkelana mencari kubur ibunya, hanya untuk menanyakan, "Ibu, kau simpan di mana celana lucu yang kupakai waktu bayi dulu?". Celana dan kuburan, di tangan Joko Pinurbo, menjadi rangkaian kata yang tersatukan. Ia membongkar makna kata dan menghidupkan makna baru lewat hal yang sepele dan seram, seperti, celana, vagina, ranjang, kuburan, ziarah, dan kematian.

Etika Global
Hans Kung menyatakan tak akan ada tatanan baru tanpa sebuah etika dunia yang baru; sebuah etika global. Ia mendefinisikan etika global sebagai sebuah konsensus dasar tentang nilai-nilai pengikat dan sikap dasar yang dikukuhkan oleh semua sistem kepercayaan (agama) meskipun terdapat perbedaan dogmatis, dan yang sesungguhnya bisa juga disumbangkan oleh kaum non-beriman (ateis). Lalu, bagaimana mencapai konsesus itu untuk membangun etika global?

Proses Osmosis Kebudayaan Indonesia
Peneliti budaya Indonesaia, Claire Holt, wafat pada 1970 dengan meninggalkan Art in Indonesia: Continuities and Change (1967), sebuah karya yang boleh dibilang magnum opus. Fokus utama karyanya adalah melacak benang-benang utama kontinuitas, diskontinuitas, perubahan-perubahan gaya atau perasaan-perasaan dalam struktur sejarah seni di Indonesia, dari masa prasejarah sampai modern. Proses dinamika sejarah kesenian Indonesia bagi Holt adalah semacam proses osmosis kebudayaan yang terus-menerus. Istilah osmosis itu juga digunakan oleh Denys Lombard, dalam karya monumentalnya, Nusa Jawa: Silang Budaya. Seno Joko Suyono mencoba Membaca Ulang Claire Holt.

Kebudayaan Daerah dan Sastra Indonesia
Sastra bukan sekadar latar. Ia berisi tokoh-tokoh, peristiwa-peristiwa, problema-problema, dan tentu suasana serta alur beserta konfliknya. Masing-masing unsur tersebut bisa ada bisa tidak, bisa dominan bisa sekadar membayang. Namun, Manusia adalah bagian yang tidak bisa dihilangkan dari sastra. Bahkan, pada sajak-sajak paling liris dan imajis pun kita akan menemukan intensi pada manusia. Hanya manusia dan yang mengacu kepada manusia yang menjadikan karya sastra teguh sebagai karya sastra. Maka di tengah kecenderungan memilih Indonesia atau memilih daerah, sastra tidak akan mendapat apa-apa dari keduanya jika tidak melibatkan unsur terpenting, yakni hadirnya manusia. Demikian Agus R Sarjono.

Sastra, Dukun, Dokter
Dalam kritik sastra Indonesia belum banyak studi tentang motif penyakit dan pengobatan dilakukan, tapi ada beberapa tulisan singkat mengenainya. Misalnya, dua peneliti Belanda, de Josselin de Jong dan Jordaan, meneliti motif penyakit dalam teks-teks klasik dan menginterpretasikan bahwa teks-teks yang menggambarkan seorang raja kena penyakit merupakan sebuah bentuk kritik politik. Dalam sebuah artikel di jurnal RIMA, Australia, Helen Pausacker dan Charles A Coppel membahas hubungan antara cinta, penyakit, dan citra perempuan dalam novel-novel Melayu Pasar karya para pengarang Tionghoa Peranakan. Katrin Bendel memulai studinya tentang Dukun dan Dokter dalam Sastra Indonesia.

Teknofobia Tolkien
Kalau JRR Tolkien menyaksikan film Lord of the Rings: The Two Towers, pastilah dia kecewa berat, karena sebenarnya Tolkien sangat cemas pada yang namanya teknologi robotik dan skeptis terhadap modernisme. Dia lebih suka bernostalgia ke alam pedesaan Inggris yang tenang yang tidak terganggu rel kereta api dan derum mobil, seperti hidup para Hobbit di kampungnya yang damai. Itulah teknofobia Tolkien.

Weapons of Mass Destruction
American Dialect Society memilih "weapons of mass destruction" sebagai kata-kata tahun 2002 dalam pertemuannya di Atlanta. Kata-kata lainnya adalah "wombanization" (sinonim dengan feminization), "Neuticles" (merek biji kemaluan palsu untuk binatang peliharaan tanpa gender), "Blog" (catatan pribadi yang ditampilkan di Web), dan "Iraqnaphobia" (kecemasan terhadap perang melawan Irak).

Dapatkah Musik Pop AS Memikat Arab?
Amerika akan mengeskpor antologi tulisan pengarang Amerika ke Arab untuk mempropagandakan bahwa Amerika itu beragam dan tak begitu jahat seperti dikabarkan media Arab selama ini. Amerika seharusnya mengikuti cara pemerintah-pemerintah Arab yang sadar bahwa musik adalah bentuk ekspresi yang paling kuat, bukan buku. Itu sebabnya mengapa mereka memakainya sebagai propaganda sekaligus melarangnya.

Harga Naik, Jangan Gelap Mata
Keputusan pemerintah untuk menaikkan tarif listrik, tarif telepon, dan harga bahan bakar minyak disambut protes dan demonstrasi. Tapi, coba lihat ini. Jumlah telepon di negeri berpenduduk 210 juta jiwa ini tak sampai 8 juta sambungan, sedikit lebih rendah ketimbang jumlah nomor telepon seluler yang tersedia. Selain itu, hampir separuh rumah tangga belum menikmati jaringan listrik PLN. Walhasil, boleh dikata kenaikan tarif telepon hanya akan menerpa tak sampai sepuluh persen penduduk yang tergolong rumah tangga terkaya di negeri ini. Maka, jika tarif telepon disubsidi, berarti lebih dari 90 persen rakyat yang miskin terambil haknya. Opini Tempo.

Kiai Muda yang Memelihara Anjing
A Mustofa Bisri menulis cerpen Gus Muslih yang digambarkan sebagai seorang kiai muda yang cerdas, kritis, tegas, dan lugas. Apabila melihat sesuatu yang dianggap tidak benar, tanpa ragu dia akan menyalahkan. Ungkapan favoritnya: qulilhaqqa walau kaana murran, katakanlah yang benar meski terasa pahit. Banyak hal yang sudah berjalan lama di daerah kami yang dihujat dan dipertanyakan olehnya. Misalnya kebiasaan keluarga yang mendapat musibah kematian, memberi makan kepada para tamu yang bertakziah, dan memberikan uang salawat kepada kiai atau modin. Terakhir, daerah kami geger ketika Gus Muslih memelihara anjing.

Memetakan Kebudayaan Indonesia
Kongres Kebudayaan Ke-5 akan berlangsung di Bukittinggi, Sumater Barat, 20-23 Oktober mendatang dengan ketua steering commite Prof. Dr. Toety Herati dan wakil-wakilnya Ignas Kleden, Ridwan Saidi, dan Putu Wijaya. Menurut budayawan Jacob Sumardjo, kongres kebudayaan kali ini seharusnya kembali memperhatikan budayanya yaitu pandangan, totalitas mendasar tentang keberadaan tingkah laku, pola pikir orang Indonesia sekarang ini sesuai dengan bidangnya masing-masing. Jacob berharap kongres memperhatikan lokalitas-lokalitas baik secara primodial maupun historis karena pola berpikir di Indonesia kini sangat plural di setiap daerah.

Kebenaran Jurnalisme dan Kebenaran Hukum
Fakta jurnalisme tidak selalu identik dengan fakta hukum (rechtsfeit). Tidak selamanya kebenaran jurnalisme didukung kebenaran menurut kacamata hukum (rechtswaarheid). Kebenaran jurnalisme cenderung pada kebenaran formal (semu). Sedangkan kebenaran hukum cenderung mengutamakan kebenaran hakiki (materielewaarheid). Namun, kebenaran jurnalisme yang bersifat formal (semu), menurut pengalaman Time vs mantan Presiden Soeharto (tahun 2000), ternyata dapat menjadi kebenaran materiil jika hakim meyakininya (menjadi keyakinan hakim). Andi Muis mengupas Kasus "The Washington Post".

Bahasa, Faktor Pembeda Manusia?
Faktor apa yang membedakan manusia dari binatang? Berabad-abad para pemikir menyimpulkan bahwa budaya, terutama bahasa, adalah faktor pembedanya. Persoalannya, sejumlah penelitian hati-hati terhadap sejumlah jenis binatang beberapa waktu belakangan ini menunjukkan bahwa binatang juga berbudaya dan berbahasa. Ahli bahasa Amerika, Noam Chomsky, berkolaborasi dengan dua biolog Harvard, Marc Hauser dan W. Tecumseh Fitch, mencoba membuktikan bahwa manusia masih berbeda dalam hal bahasa dalam artikel di Science, "The Faculty of Language: What Is it, Who Has It, and How Did It Evolve?", naskah pertama Chomsky tentang evolusi bahasa. Benarkah bahasa faktor pembedanya?.

Tolkien tentang Beowulf
JRR Tolkien dulu telah menerjemahkan dan memberi komentar sepanjang 2.000 halaman atas legenda Beowulf dalam Beowulf, the Monsters and the Critics yang disampaikannya dalam kulia di British Academy pada 1936. Naskah berharga itu kini tak sengaja ditemukan Michael Drout, sarjana bahasa Inggris Abad Pertengahan dari Amerika. Konon, kisah Beuwulf inilah yang menginspirasi Tolkien menulis Lord of the Rings. Drout mengaku betapa sukarnya mengedit naskah kuno itu. Naskah itu dinilai sebagai kritik penting dalam sejarah sastra Inggris, karena Tolkien telah membalik pandangan bahwa Beowulf adalah kisah kelam menjadi sebuah epos sastra.

Berpulangnya Agam Wispi
Agam Wispi lahir 31 Desember 1930 di Pangkalan Susu dan meninggal 1 Januari 2003 di sebuah verpleghuis (rumah jompo) tempat tinggalnya dua tahun belakangan ini di Amsterdam. "Puisi, hanya kaulah lagi tempatku pulang," tulis Agam di pengasingannya. Alex Supartono menulis memoriam mengenai si penyair Yang Berpulang Sebelum Pulang.

Hegemoni Keraton Yogyakarta
Hegemoni kekuasaan Keraton Yogyakarta dimulai ketika belum terbentuk kesadaran kritis individu yakni saat sultan mengangkat 45 jurukunci untuk menjaga situs Parangkusumo yang diyakini sebagai tempat pertemuan Ratu Kidul dengan Panembahan Senopati. Artikel.

Parlemen Amatiran
Kemelut tentang amandemen UUD45 lahir dari pemerintahan para amatir: memperkuat kekuasaan eksekutif dan parlemen sengaja menyerahkan sebagian kekuasaannya (pembentukan undang-undang) kepada eksekutif. MPR jadi tak merasa perlu minta pendapat rakyat (referendum) karena mengandaikan rakyat telah memberi kuasa penuh kepada MPR, dan kuasa ini tidak dapat ditarik lagi. Demikian kesimpulan Dr. Ir. Sudarsono H. M.A., Kepala Badan Diklat Depdagri dan alumni The University of Tokyo dalam Government By Amateurs.

Indonesia dari Kacamata Pascakolonialisme
Sudah saatnya kini kita mulai berpikir dengan cara yang sedikit pascakolonial dengan meragukan kembali anggapan-anggapan lama tentang Indonesia. Tak tertanganinya konflik disini mungkin karena kita masih berpegang pada asumsi-asumsi kolonial. Anggapan tersebut berguna untuk mengamankan kekuasaan, tetapi tak berguna untuk menciptakan masyarakat damai. Ignas Kleden melakukan penggalian arkeologis atas kebudayaan Indonesia dalam Arkeologi Perdamaian.

Di Balik Buku Terakhir Harry Potter
Catie dan ibunya baru menamatkan buku ketiga, Harry Potter and The Prisoner of Azkaban, ketika dokter memutuskan bahwa hidup si kecil yang mengidap neuroblastoma (kanker ganas pada anak-anak) tinggal beberapa minggu lagi. Ibunya lalu menyurati penerbit Rowling di Edinburgh. Si pengarang menjawabnya sendiri dan bahkan membacakan buku keempat Harry Potter yang sedang dikerjakannya lewat telepon supaya si upik tahu apa yang terjadi di buku itu sebelum dia wafat. Tapi Catie tak pernah menamatkan kisah itu. Kisahnya.

Manusia adalah Produk Rekayasa Alien
Pekan lalu, dunia sains diguncang oleh klaim Brigitte Boisselier bahwa bayi klon pertama di dunia telah lahir. Bayi bernama Eve itu hasil dari rekayasa DNA di Clonaid, lembaga milik sekte Raelian pimpinan Claude Vorhilon, jutawan penggemar balap motor yang percaya bahwa alien menciptakan manusia pada 25 ribu tahun yang lalu dengan teknologi DNA. Wartawan News of the World menyamar sebagai pengikut sekte itu dan mengungkap bagaimana seks bebas menjadi menu utama ritual mereka di Wimborne, Dorset, Inggris. Laporannya

Menyerang Irak Bersama Shakespeare
Selera militer mencerminkan masanya. Semasa Perang Sipil Amerika, tentara kubu Selatan dan Utara sama-sama mengantongi Les Miserables Victor Hugo. Di awal abad ke-21 tak ada tentara yang perang tanpa novel seperti A Farewell to Arms Ernest Hemingway atau trilogi Regeneration Pat Barker. Pada 1942 Departemen Perang AS menerbitkan sastra edisi angkatan bersenjata, buku khusus lapangan dengan format murah, sederhana, mudah diselipkan di kantong amunisi, dan berhuruf cukup besar agar bisa dibaca di bawah cahaya lilin. Ada Odyssey hingga karya Virginia Woolf yang dicetak 123 juta eksemplar untuk 1.300 judul. Kini, sebelum menyerang Irak, Pentagon membekali prajurit AS buku Henry V Shakespeare, The Art of War Sun Tzu, Medal of Honor: Profiles of America's Military Heroes from the Civil War to the Present Allen Mikaelian, dan War Letters: Extraordinary Correspondence from American Wars yang diedit Andrew Carroll. Beritanya

Konservatisme Amerika
Menurut Francis Fukuyama, konservativisme Amerika tak lain dari realisme politik internasional yakni pandangan bahwa dunia politik merupakan perjuangan tanpa sesal demi kekuasaan sebagai peranan penguasa negara-negara-bangsa yang harus menengok ke diri mereka sendiri demi keamanan mereka. Kaum realis fokus pada keseimbangan kekuatan dan kesiapan militer. Sebaliknya, internasionalisme liberal memandang kemungkinan tatanan global muncul berdasarkan pada berbagi norma dan nilai, diimplementasikan melalui meningkatnya sistem hukum dan organisasi internasional yang padat. Kau internasionalisme liberal fokus pada lemaga, aturan, dan batas-batas hukum. Artikelnya

Pembaharun Jejaring
Untuk mempermudah penelusuran koleksi pranala, saya memperbaharui halaman jejaring, terutama perubahan struktur dan penambahan pranala pada jejaring filsafat, dan penambahan kecil pranala ke novel Kuntowijoyo di Indeks Seniman.

Anugerah untuk Pelukis Rusli
Anugerah Hamengku Buwono IX dari UGM tahun ini diberikan kepada pelukis senior Rusli yang seangkatan dengan pelukis Nashar dan Affandi. "Anugerah itu terlalu besar bagi saya dan gemanya tidak hanya berhenti pada saya, tetapi untuk semua seniman agar bekerja lebih baik dan tulus," ujar seniman yang terkenal enggan menjual lukisannya dan maniak sepakbola ini. Beritanya.

Pram Siapkan Novel Jalan Raya Pos
Karena sirkulasi buku-bukunya tak jelas, Pramudya Ananta Toer "turba" ke Yogya tempat penerbit Lentera Hipantara yang dikelola anak keempatnya, Astuti Ananta Toer, bersama aktivis Yogya. Dia pun tengah mempersiapkan penerbitan buku terbarunya, Jalan Raya Pos, novel berlatar pembangunan jalan Anyer-Panarukan di masa Daendels (1812-1813). Dia juga mampir ke rumah sobat lamanya sesama giat di Lekra, Djoko Pekik. Beritanya

Aku Ingin Mencium Papua
Garin Nugroho membikin film layar lebar pertama tentang Papua. Dia mengangkat tema politik Papua kontemporer, terutama di era otonomi daerah. Fokusnya: pencarian cinta di tengah ketidakberdayaan dan kekerasan yang terus berkecamuk. Beritanya

Utuy Tatang Sontani di Pengasingan
Utuy mendarat di Peking dengan segala kebesarannya: novel Bunga Rumah Makan, Awal dan Mira dan Tambera sudah diterjemahkan ke bahasa Mandarin, namanya terkenal sejak keterlibatannya dalam Konferensi Penulis Asia Afrika di Tashkent 1958, dan Utuy adalah salah satu pimpinan LEKRA, organisasi kebudayaan kiri terbesar di Indonesia dan anggota CC PKI yang berkunjung ke negara sosialis. Alex Supartono menuliskan kembali perjalanan eksil Utuy dalam "Rajawali Berlumur Darah: Karya-Karya Eksil Utuy Tatang Sontani" yang pernah dimuat di jurnal kebudayaan Kalam.

Anatomi Konflik Era Pasca-Soeharto
Sidney Jones, Indonesia Project Director pada International Crisis Group, menilai Soeharto telah mewariskan sistem keadilan dalam sebuah keadan yang kacau, dan bahkan bila ada kehendak politik untuk mengubahnya sekarang, yang nyatanya belum terjadi, perlu beberapa dekade untuk membangun kader hakim dam jaksa yang profesional. Hilangnya kredibilitas pengadilan memiliki beberapa dampak atas resolusi konflik: memperlemah legitimasi lembaga negara secara umum, mendorong orang melakukan keadilan dengan caranya sendiri, dan mendorong orang mencari sistem hukum alternatif. Artikel

Ilmuwan Indonesia Lakukan Plagiarisme
Inilah wajah kelam etika ilmu para peneliti Indonesia. UGM Yogyakarta pernah menemukan tesis master yang lulus dengan sangat memuaskan padahal dia jiplakan dari skripsi mahasiswa bernilai C. Senat UGM pernah membatalkan gelar doktor bagi Drs. Syaiful S Azhar MS atau Ipong S. Azhar karena kasus plagiat terhadap karya Nurhasim, Februari 2000. Bahkan, LIPI beberapa kali menemukan karya ilmiah yang ditulis pejabat di lingkungan LIPI ternyata jiplakan dari salah seorang peneliti muda LIPI. Universitas Indonesia telah menindak tiga pengajar tetapnya karena kasus plagiat. Baca beritanya.

Obituari John Rawls
John Rawls, professor emeritus di James Bryant Conant University, yang bukunya, A Theory of Justice (1971), menggagas sebuah masyarakat berdasarkan persamaan dan hak-hak pribadi, meninggal karena serangan jantung pada Minggu (24 November 2002) di usia ke-82 di rumahnya di Lexington, Massachussets. Artikel dengan sejumlah pranala di Perlentaucher.

Jürgen Habermas tentang Politik Luar Negeri Amerika
"Banyak orang Amerika yang belum menyadari luas dan ciri dari tumbuhnya penolakan dari, kalau bukan dendam melawan, kebijakan Administrasi Amerika sekarang di seluruh Eropa, termasuk Inggris Raya. Kesenjangan emosional akan menjadi lebih dalam daripada yang dulu terjadi di penghujung Perang Dunia II," kata profesor emeritus filsafat di Universitas Frankfurt itu. Wawancara selengkapnya di The Nation.

Duka untuk Bali
Bom itu meledak di Kuta, Bali. Bencana kemanusiaan terbesar kedua setelah Tragedi WTC di Amerika. Info dan daftar korban di Indo.com.

V, Puisi Hiperteks
Puisi Stephanie Strickland, V, adalah puisi pertama yang muncul dalam format cetak dan web sekaligus sebagai satu karya. V: WaveSon.nets/Losing L'una (Penguin 2002) dipilih Brenda Hillman untuk Alice Fay Di Castagnola Prize dari Poetry Society of America. "Hypertext writers have written extensively on the potential of links to create a highly fluid and discontinuous text which changes with each reading," tulis Jaishree K. Odin dalam esai Image and Text in Hypermedia Literature: The Ballad of Sand and Harry Soot di Iowa Review (1 September 2002) tentang puisi Strickland itu. Download versi pdf.

Panitia Nobel dari Akademi Swedia memilih Imre Kertész sebagai pemenang Nobel Sastra 2002, "untuk tulisannya yang menjunjung tinggi pengalaman individu yang rentan melawan kesewenang-wenangan sejarah."

Dari Arsip: Setelah lebih dua puluh tahun, Suku Naga kembali dipentaskan oleh Bengkel Teater Rendra di Jakarta, 1998.

Kuliah Being and Nothingness Sartre
Bagi yang berminat mendalami pemikiran Jean-Paul Sartre, ada baiknya membaca Jean-Paul Sartre's Being and Nothingness Class Lecture Notes (Fall 1995) oleh Paul Vincent Spade, profesor filsafat di Indiana University, ini. Materi sebesar 1,2 Mb ini dapat didownload di Pvspade.com.

Perubahan Ke-3 Wajah Situs Ini
Selalu tak ada kepuasan dalam soal penampilan. Maka dengan berat hati (karena nanti mengubah seluruh halaman) perwajahan diubah.

Pasokan dari Indonesia dalam festival Film Tiga Benua sudah tercatat baik dengan terpilihnya film Telegram yang disutradarai Slamet Rahardjo untuk maju. Film tersebut merupakan salah satu dari 10 film yang dijagokan para juri. Tapi, mengapa dia tak mendapat penghargaan? Savitri Scherer mencoba menguraikannya.

Pemenang Pertama Electronic Literature Awards
Electronic Literature Organization (ELO) mengumumkan pemenang Electronic Literature Awards, hadiah tahunan pertama senilai US$ 10.000 yang digelar organisasi ini, di New School University, Manhattan, AS, Jumat (18/5/2001) lalu. Pemenangnya: Waves of Girls Caitlin Fisher untuk prosa dan Windsound John Cayley untuk puisi. Lexia to Perplexia Talan Memmot dan Patchwork Girl (CD-ROM) Shelley Jackson meraih penghargaan untuk fiksi. Cyberpoetry Underground (CD-ROM) Komninos Zervos dan Him Dane meraih penghargaan untuk kategori puisi.

Saya mencoba mengupas dua puisi Fandra Febriand alias Butre yang berjudul Galau dan Yang Tersisa.

Artikel ini lebih merupakan outline atau tepatnya serpihan-serpihan pemikiran ketika saya membaca gagasan Michael Foucault..

Kuburan itu terletak di pemakaman Dunsmuir, Oregon, AS. Kuburan yang masih segar dan merah. Sementara sekelompok orang berencana untuk menggantung seorang negro. Resensi atas buku yang memuat kasus ini pernah kutulis di Detikcom.

Nasib Bayi Prematur
Siapakah yang berhak memutuskan nasib bayi prematur? ABC News.com pada 5 Juli 2000 menulis sebuah artikel menarik. Judulnya: An Ethical Dilemma: Who Should Decide Whether Premature Babies Live or Die?. Menurut laporannya, lebih dari 400.000 bayi lahir prematur di Amerika Serikat setiap tahun. Sebagian besar cacat permanen.... Heran, orang-orang Amerika ini. Keputusan untuk mempertahankan atau tidak mempertahankan hidup bayi prematur bukanlah sebuah dilema. Hak untuk hidup adalah hak azazi manusia. Sekali manusia itu eksis, hadir di muka bumi, dia punya hak untuk dibiarkan hidup.

Dari Liberalisme ke Nihilisme
Thomas S. Hibbs berpendapat bahwa liberalisme cenderung melahirkan nihilisme. Ada dua gairah dominan dalam sebuah demokrasi, katanya: cinta kebebasan dan kehendak pada persamaan. Keduanya problematis. Otonomi radikal adalah ilusi, katanya, tapi upaya untuk mempertahankan hidup tanpa dibatasi oleh ketegangan tradisi atau kepercayaan memisahkan kita dari yang lain dan dari masa lalu kita.Selengkapnya....

pembaharuan terakhir: Jumat, 27 Juni 2025
Lihat siapa pengunjung situs ini.