DANSAMANIA
Berita Ballroom Dancing Indonesia

No.21;Jan-Feb-Mar 2002   No.20:Sept-Des2001

No.19:Mei-Ag2001  No.18:Jan-Apr2001  No.17:Ags-Des2000   No.16:ApMeiJunJul2000

No.15:JanFebMar2000   No.14:Okt,Nov,Des1999  No.13:JulAgsSep1999  no.12:Mr,Ap,Mei,Ju1999  No.11:Jan-Feb 1999  No.10:Nov-Des 1998

Official Publication from DANCE GATHERING CLUB JAKARTA. DANSAMANIA diterbitkan oleh Dance Gathering Club Jakarta. Indonesia   Editor: Edwin Djuanda

 

INDEX   LINK

DANSAMANIA HISTORY

No.21;Jan-Feb-Mar 2002

No.20:Sept-Des2001

No.19:Mei-Ag2001

No.18:Jan-Apr2001

No.17:Ags-Des2000 

No.16:ApMeiJunJul2000

No.15:JanFebMar2000

No.14:Okt/Nov/Des1999

No.13:JulAgsSep1999

no.12:Mr,Ap,Mei,Ju1999

No.11:Jan-Feb 1999

No.10:Nov-Des 1998

FOTO ETHNIC 2001

EMAIL

Dance Place in Jakarta

 

 

DANSAMANIA

Sept-Des 2001, No.20

___________________________

Ethnic Nite di Ballroom Hotel Borobudur pada tanggal 21 Oktober 2001.  

 

Tidak kurang dari 320 pedansa hadir dalam HUT DGC ke –5 . Para pedansa hadir dalam pelbagai aneka busana etnik yang memukau dan mengejutkan. Begitu seringnya DGC menyelenggarakan malam dansa dengan “tema dress code” , yang selalu sukses, menjadikan malam HUT DGC ke-5 (???) ini sebagai suatu malam istimewa bagi pedansa. Banyak pedansa yang sudah memikirkan busana yang akan dikenakan beberapa bulan sebelumnya. Umumnya semua ingin tampil beda, namun…. Harus memilih busana yang bisa untuk dansa : cha-cha, rumba, waltz, dsb. Pelbagai kreasipun bermunculan, dari pakaian Cina, Arab,India,  Betawi, Melayu, dsb. Bahkan para penyanyi Grasshoppers pun (Alfred dan Liana) juga mengenakan kostum “Jasser Arafat” dan “India”. Para panitia mengenakan baju India. Sambutan dilakukan oleh ketua panitia Dr Rani Novian SpKK, yang mengenakan busana India. Sebagai pasangan etnik terbnaik terpilih : Bapak Ardi-Ibu Dewi (busana Timur Tengah)  Bapak Andrew Yow- Ibu Rita(busana Cina, warna merah) , Bapak Nanang-Ibu Sita (busana Arab, warna merah). Pria etnik paling unik: Dr Subianto SpKK dengan busana India, lengkap dengan sepatu mancungnya; wanita etnik paling unik: Dr Myrni Wibowo SpJ, Dr Ade Djoewari SpKk, Dr Emmy Salman,MpH. Sesuai dengan tema “dari anggota untuk anggota” show kali ini dipersembahkan oleh pasangan Bapak Refli-Ibu Ninik (JIVE) dan pasangan Dr Edwin Djuanda-Ibu Juli (TANGO). Semua show mendapatkan sambutan yang meriah dari penonton.  

 

Foto –foto lebih lengkap bisa dilihat di

www.oocities.org/dansamania2/ethnic

 

Di Olympiade Athena 2004, dansa batal dipertandingkan.

Komite Olimpiade International (IOC), Rabu (13/12/2000) secara resmi menyatakan menutup pintu bagi cabang olahraga baru yang berusaha di pertandingkan di Olimpiade 2004 di Athena mendatang. Keempat cabang olahraga baru yang batal dipertandingkan adalah: dansa ruangan, ski air, rugbi, dan bridge. Sedangkan cabang olahraga  yang baru dipertandingkan di Olimpiade Sydney , yaitu: taekwondo, sofbol, voli pantai, dan triatlon tetap dipertahankan Hal ini diumumkan oleh Gilbert Felli, direktur olahraga IOC kepada wartawan di Lausanne, sambil menambahkan bahwa pembatalan disebabkan karena anggaran dasar Olympiade yang hanya membatasi jumlah atlet yang bertanding tidak lebih dari 10.000 orang. Komite khusus akan mempelajari kemungkinan penambahan cabang olahraga untuk Olimpiade 2008 dan 2012. (sumber Astaga.com)

Vienna Waltz Night Dream, charity night yang diadakan oleh yayasan Bina sekolah dasar (Ibu Asti) mengambil tempat di JW Marriott Hotel Jakarta pada tanggal 10 November 2001, dengan salah satu sponsor adalah kedutaan besar Austria. Agak berbeda dengan acara dansa sebelumnya,guan mendapatkan suasana “Vienna” dress code ditekankan pada undangan : black tie dark suit, long dress evening dress. Tapi ada juga yang hadir dengan gaun mini warna hitam. Undangan banyak dari kalangan kedutaan.  Yang menarik, rungan baru dibuka setelah tamu hadir, rupanya karena makanan disajikan. Sambil menikmati santap malam, suasana dibangun dengan musik-musik klasik alunan Strauss. Show  “the real Vienna waltzdilakukan oleh 10 pasangan muda, yang membentuk tarian formasi indah. Dilanjutkan dengan show tarian ballet ( 1 pria, 3 wanita) yang sangat indah. Semua di iringi musik dari Johan Strauss. Musik disambung tanpa jeda oleh Band Grasshoppers yang malam itu lebih banyak melantunkan irama quick waltz dan slow waltz. Acara cukup sukses, namun dancefloor cepat berantakan, terdorong-dorong oleh para pedansa. Untuk suasana yang berbeda, acara ini cukup sukses.

 

First Tango illustration, 1856

LINE DANCING (LD)

Semakin lama, Line Dancing(LD) semakin popular di tempat-tempat dansa . Yang dimaksudkan dengan LINE DANCING adalah dansa berjejer tanpa pasangan, dan melakukan gerakan yang seragam. Yang paling popular di Indonesia so pasti: POCO-POCO. Tentu sudah dikenal semua pedansa. Yang kedua popular adalah : SAJOJO. Semua diiringi dengan lagu bernama sama. Belakangan timbul lagi dansa COUNTRY, dengan lagu pengiringnya: “Achy breaky Heart”, dan bahkan Dansa Melayu SERAMPANG 12 sudah sangat banyak pengikutnya. Belajar LD biasanya ngak usah khusus, asalkan bisa meniru dan menghafal, lama-lama juga bisa mengikuti. Dansa serampang 12, biasanya diiringi lagu Serampang 12 atau Layang-layang selayang pandang….. Ada pula LD DANGDUT, yang menurut beberapa pedansa, tidak memberikan jiwa yang sama dengan irama dangdut sesungguhnya.  Mungkin para pedansa bisa meniru gaya “pedangdut jalanan” yang benar-benar asyiiik di warung-warung rokok pinggir jalan dan memperhalus gerakannya. Seperti TANGO yang berasal dari daerah-daerah pemukiman kumuh di Argentina, dengan teks lagu yang selalu melantunkan kesedihan, setelah di bawa ke Eropa, diperhalus, bahkan di standarisasi, menjadikan TANGO sebagai salah satu olahraga Dansa yang dipertandingkan di setiap lomba dansa ballroom bahkan TANGO merupakan dansa yang paling sering tampil pada film-film bioskop.

Keluhan mengenai LD dilantai dansa adalah, kadang-kadang terbagi dalam beberpa kubu yang tidak serentak, sehingga dnace floor terbagi menjadi beberapa kelompok. Ada pula beberapa pasangan yang masih mencoba berpasangan, sehingga nampak kurang indah dan kurang kompak. Padahal seni dansa adalah: olahraga, hiburan dan enak dilihat.

_______________________________________

Pengurus DGC Jakarta mengucapkan

Selamat Hari Raya Idul Fitri

Selamat Natal

Selamat Tahun Baru 2002

semoga di tahun mendatang acara dansa bertambah semarak.

 

 

DANSAMANIA diterbitkan oleh Dance Gathering Club Jakarta. Diedarkan cuma-cuma khusus untuk kalangan sendiri. Sekretariat: Jalan Lembang 43, Jakarta Pusat telp 3106227, Fax: 3922245   Editor: Edwin Djuanda

DANCE GATHERING CLUB (DGC) Jakarta adalah suatu organisasi non-profit dengan tujuan memajukan dan mempopulerkan olahraga dansa.

Susunan pengurus:  Dr Melissa S.Luwia (ketua); Drg Juli S.Djuanda (sekretaris/ Bendahara)

http://www.oocities.org/dansamania

email: edwin@djuanda.com