|
HISTORY
|
DANSAMANIA Sept-Des 2001, No.20 ___________________________ Ethnic
Nite di Ballroom
Hotel Borobudur pada tanggal 21 Oktober 2001. Tidak kurang dari 320 pedansa hadir dalam HUT DGC ke
–5 . Para pedansa hadir dalam pelbagai aneka busana etnik yang memukau dan
mengejutkan. Begitu seringnya DGC menyelenggarakan malam dansa dengan “tema
dress code” , yang selalu sukses, menjadikan malam HUT DGC ke-5 (???) ini
sebagai suatu malam istimewa bagi pedansa. Banyak pedansa yang sudah memikirkan
busana yang akan dikenakan beberapa bulan sebelumnya. Umumnya semua ingin tampil
beda, namun…. Harus memilih busana yang bisa untuk dansa : cha-cha, rumba,
waltz, dsb. Pelbagai kreasipun bermunculan, dari pakaian Cina, Arab,India,
Betawi, Melayu, dsb. Bahkan para penyanyi Grasshoppers pun (Alfred dan Liana) juga mengenakan kostum
“Jasser Arafat” dan “India”. Para panitia mengenakan baju India.
Sambutan dilakukan oleh ketua panitia Dr
Rani Novian SpKK,
yang mengenakan busana India. Sebagai pasangan etnik terbnaik terpilih : Bapak Ardi-Ibu
Dewi
(busana Timur Tengah) Bapak
Andrew Yow- Ibu
Rita(busana Cina, warna merah)
, Bapak Nanang-Ibu Sita (busana Arab, warna merah). Pria etnik paling unik: Dr Subianto SpKK dengan busana India, lengkap dengan
sepatu mancungnya; wanita etnik paling unik:
Dr Myrni Wibowo SpJ, Dr Ade Djoewari SpKk, Dr Emmy
Salman,MpH. Sesuai dengan tema “dari anggota untuk anggota”
Di Olympiade Athena 2004,
dansa batal dipertandingkan. Komite
Olimpiade International (IOC), Rabu (13/12/2000) secara resmi menyatakan menutup
pintu bagi cabang olahraga baru yang berusaha di pertandingkan di Olimpiade 2004
di Athena mendatang. Keempat cabang olahraga baru yang batal dipertandingkan
adalah: dansa ruangan, ski air, rugbi, dan bridge. Sedangkan cabang olahraga
yang baru dipertandingkan di Olimpiade Sydney , yaitu: taekwondo, sofbol,
voli pantai, dan triatlon tetap dipertahankan Hal ini diumumkan oleh Gilbert
Felli, direktur olahraga IOC kepada wartawan di Lausanne, sambil menambahkan
bahwa pembatalan disebabkan karena anggaran dasar Olympiade yang hanya membatasi
jumlah atlet yang bertanding tidak lebih
dari 10.000 orang. Komite khusus akan mempelajari kemungkinan penambahan cabang
olahraga untuk Olimpiade 2008 dan 2012. (sumber Astaga.com) Vienna
Waltz Night Dream, charity night
yang diadakan oleh yayasan Bina sekolah dasar (Ibu Asti) mengambil tempat di JW
Marriott Hotel Jakarta pada tanggal 10 November 2001, dengan salah satu sponsor
adalah kedutaan besar Austria. Agak berbeda dengan acara dansa sebelumnya,guan
mendapatkan suasana “Vienna” dress
code ditekankan pada undangan : black
tie dark suit, long dress evening dress. Tapi ada juga yang hadir dengan
gaun mini warna hitam. Undangan banyak dari kalangan kedutaan. Yang menarik, rungan baru dibuka setelah tamu hadir, rupanya
karena makanan disajikan. Sambil menikmati santap malam, suasana dibangun dengan
musik-musik klasik alunan Strauss. Show “the real Vienna waltz” dilakukan oleh 10 pasangan muda, yang membentuk
tarian formasi indah. Dilanjutkan dengan show tarian ballet ( 1 pria, 3 wanita)
yang sangat indah. Semua di iringi musik dari Johan Strauss. Musik disambung
tanpa jeda oleh Band Grasshoppers yang malam itu lebih banyak melantunkan irama
quick waltz dan slow waltz. Acara cukup sukses, namun dancefloor cepat
berantakan, terdorong-dorong oleh para pedansa. Untuk suasana yang berbeda,
acara ini cukup sukses.
First Tango illustration, 1856 LINE
DANCING (LD) Semakin
lama, Line Dancing(LD) semakin popular di tempat-tempat dansa . Yang
dimaksudkan dengan LINE DANCING adalah dansa berjejer tanpa pasangan, dan
melakukan gerakan yang seragam. Yang paling popular di Indonesia so pasti: POCO-POCO. Tentu sudah dikenal semua pedansa. Yang kedua
popular adalah : SAJOJO.
Semua diiringi dengan lagu bernama sama. Belakangan timbul lagi dansa COUNTRY, dengan lagu pengiringnya: “Achy breaky
Heart”, dan bahkan Dansa Melayu SERAMPANG
12
sudah sangat banyak pengikutnya. Belajar LD biasanya ngak usah khusus, asalkan
bisa meniru dan menghafal, lama-lama juga bisa mengikuti. Dansa serampang 12,
biasanya diiringi lagu Serampang 12 atau Layang-layang selayang pandang….. Ada
pula LD DANGDUT, yang menurut
beberapa pedansa, tidak memberikan jiwa yang sama dengan irama dangdut
sesungguhnya. Mungkin para pedansa
bisa meniru gaya “pedangdut jalanan” yang benar-benar asyiiik di
warung-warung rokok pinggir jalan dan memperhalus gerakannya. Seperti TANGO yang
berasal dari daerah-daerah pemukiman kumuh di Argentina, dengan teks lagu yang
selalu melantunkan kesedihan, setelah di bawa ke Eropa, diperhalus, bahkan di
standarisasi, menjadikan TANGO sebagai salah satu olahraga Dansa yang
dipertandingkan di setiap lomba dansa ballroom bahkan TANGO merupakan dansa yang
paling sering tampil pada film-film bioskop. Keluhan mengenai LD dilantai dansa adalah,
kadang-kadang terbagi dalam beberpa kubu yang tidak serentak, sehingga dnace
floor terbagi menjadi beberapa kelompok. Ada pula beberapa pasangan yang masih
mencoba berpasangan, sehingga nampak kurang indah dan kurang kompak. Padahal
seni dansa adalah: olahraga, hiburan dan enak dilihat. _______________________________________ Pengurus
DGC Jakarta mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri Selamat Natal Selamat Tahun Baru 2002 semoga
di tahun mendatang acara dansa bertambah semarak. DANSAMANIA diterbitkan oleh Dance Gathering Club
Jakarta. Diedarkan cuma-cuma khusus untuk kalangan sendiri. Sekretariat: Jalan
Lembang 43, Jakarta Pusat telp 3106227, Fax: 3922245 Editor: Edwin Djuanda DANCE
GATHERING CLUB (DGC) Jakarta adalah suatu organisasi non-profit dengan tujuan
memajukan dan mempopulerkan olahraga dansa. Susunan pengurus:
Dr Melissa S.Luwia (ketua); Drg Juli S.Djuanda (sekretaris/ Bendahara) http://www.oocities.org/dansamania email:
edwin@djuanda.com |