Home | The Novel | The Story | The Concept | The Publisher

THE AUTHOR

 

 

Contextual QA | Personal QA | Misc. QA | Back

 

 

 

 

 

 

 

General QA

1. Apa yang melatarbelakangi Anda untuk menulis cerita ini dan bagaimanakah proses kreasi serta ide penulisan novel ini muncul?

Ide novel Nar'Kobar pertama kali muncul dua tahun yang lalu saat salah satu keponakan saya bertanya kepada saya: “ Om , para setan dan hantu itu ngapain sih pakek harus nakut-nakutin manusia segala? Apa nggak ada kerjaan lain? Apa untungnya untuk mereka dan dengan tujuan apa?” Dari pertanyaan-pertanyaan ini maka muncullah suatu ide atau gagasan dalam diri saya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut melalui suatu karya tulis fiktif berupa novel.

Terus terang, saya bukan pakar di bidang dunia supernatural, saya juga bukan seorang paranormal atau dukun. Tapi sejak lama tertarik untuk ‘mengamati' hal-hal yang bersifat ‘supernatural' atau ‘fiksi ilmiah'. Saya mencoba untuk mengungkap kehidupan para ‘hantu' atau ‘setan' ini berdasarkan imajinasi dan pemikiran saya sendiri dan juga berdasarkan cerita-cerita dan konsep-konsep rekan-rekan saya yang menggeluti bidang ‘supernatural' ini sejak lama. Jadi, meskipun novel ini dikemas dalam bentuk fiksi yang ‘nyantai', ‘berbau ‘futuristik', dan ‘sok ilmiah', novel ini juga mengungkap berbagai pengalaman pribadi dari rekan-rekan saya tadi.

Dalam novel ini saya mencoba untuk melihat dari sudut pandang para ‘hantu' dan ‘setan' atau para ‘jin' tersebut, bukan dari sudut pandang manusia yang cenderung menganggap mereka sebagai fenomena gaib yang berkesan ‘misterius' dan ‘menyeramkan', tetapi sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki rutinitas kehidupan sehari-hari, layaknya makhluk-makhluk berjiwa lainnya.

2. Mengapa tokoh utamanya bernama Nar'Kobar?

Saya memilih nama Nar'Kobar karena mengingatkan saya akan NAR—Neraka, dan KOBAR—Kobaran. Jadi bisa menggambarkan ‘Api neraka yang berkobar-kobar'. Serem, kan ? Selain itu ‘Nar'Kobar' ‘ rhymes with' ‘Narkoba' sehingga mudah untuk diingat. Dan memang dalam cerita ini saya menggambarkan si Nar'Kobar sebagai ‘The ultimate Narkoba' untuk manusia.

3. Mengapa ceritanya tidak terfokus pada satu tokoh saja? Bukankah judul novelnya ‘Nar'Kobar—The Motivator'?

Mungkin judul yang lebih tepat untuk novel ini adalah “The Jiinayil Aq'lun” karena novel ini tidak melulu memfokuskan cerita pada si Nar'Kobar dan lebih memfokuskan cerita pada ‘the ideas behind the story' atau ‘pesan-pesan atau konsep-konsep terselubung' di balik cerita. Tapi kata ‘Nar'Kobar' jauh lebih mudah diingat dari kata ‘Jiinayil Aq'lun', kan ?

Dalam novel ini, saya mencoba untuk bertutur dalam gaya bertutur sineas besar asal Jepang— Akira Kurosawa, seperti dalam karya-karya klasiknya—The Seven Samurai dan RAN. Dalam karyanya, tidak ada tokoh sentral yang mendominasi cerita. Semua tokoh memiliki peran seimbang tanpa saling mendominasi. Seperti halnya Akira, saya lebih memfokuskan cerita pada ‘the idea/concept/message behind the story', bukan pada tokoh-tokoh sentralnya. Tidak ada tokoh sentral yang bersifat ‘immortal' seperti biasanya dalam gaya bertutur ‘hero oriented' ala Hollywood semacam Rambo dan sebagainya. Semua tokoh dalam cerita ini bisa saja mati setiap saat seperti kita. Nar'Kobar hanyalah tokoh ‘pengiring' dan pengungkap cerita yang bisa mati kapan saja. Mungkin setelah trilogi-nya selesai kali, ya. Kalo keburu mati, ntar siapa yang cerita? The ideas behind the story is the real goal here—not Nar'Kobar.

4. Berapa lamakah proses penulisan novel ini?

Cukup lama juga sih. Kurang lebih enam bulanan, lah. Sebenarnya, yang lebih menyita waktu adalah mencari penerbit yang ‘sreg' untuk menerbitkan buku ini. Untuk ini saya harus mencari dan menunggu sampai hampir satu tahun. Alhamdulillah, akhirnya, pucuk dicinta ulam tiba. Thanks to Pak Kafi ‘Jabrix' Kurnia, Mas Aries , dan para Akoerers lainnya yang telah mewujudkan salah satu impian saya. I will forever be in your debt, guys!

5. Dalam bagian ‘Prakisah' novel Nar'Kobar tercantum bulan Juni 2005 sebagai tanggal penandatanganan kontrak Anda dengan penerbit, namun buku ini baru dirilis pada bulan Januari 2006. Berarti ada selang waktu selama 8 bulan. Mengapa proses penerbitannya bisa sampai selama ini? Apakah ada kendala-kendala tertentu yang membuat proses ini sedemikian lama?

Memang banyak sekali kendala yang muncul saat proses penerbitan buku Nar'Kobar. Proses editing sempat terganggu beberapa bulan oleh masalah ‘gangguan kesehatan' yang tiba-tiba saja menimpa saya dan editor saya—Mas Aries, secara bertubi-tubi. Selain harga kertas yang melonjak tajam karena pohon penghasil kertasnya dicolongin orang, berbagai masalah teknis pun bermunculan, sampai-sampai salah satu ponakan saya sempat berpikir bahwa ‘mereka' sengaja ‘mengganggu' proses penerbitan buku ini karena kemungkinan adanya ‘kebenaran' dalam isi cerita Nar'Kobar. Mungkin ‘mereka' merasa terancam oleh ‘sesuatu' di dalamnya.

Maybe, the truth is here.. in this novel.... not out there....

6. Siapa yang Anda maksudkan dengan ‘mereka'?

Ya... rekan-rekannya si Nar'Kobar, lah. Para jin yang tergabung dalam sistem Jiinayil Aq'lun. He..he..

7. Saya mendengar konon Anda sampai sempat dikunjungi ‘mereka' segala? Apakah benar seperti itu?

Ah, kata siapa? He..he.. tapi memang, saya pernah dikunjungi salah satu dari ‘mereka'. ‘Dia' bilang bahwa saya dilarang menulis lagi tentang ‘mereka' kalau tidak ingin dikunjungi lagi oleh ‘dia'.

8. Terus reaksi Anda gimana?

Selain berkeringat dingin, saya nekat bilang sama ‘dia', “Ah, EGP en so what gitoh!”

Justru dengan adanya ‘kunjungan' itu, kini saya jadi tambah bersemangat untuk mengungkap ‘mereka'. Kalo mereka saja sampai ‘concern' soal buku ini, so pasti ada apa-apanya, kan ?

9. Apakah ‘dia' pernah muncul lagi?

Belum tuh. Tapi EGP, lah. Yang nongol kan cuma si Nar'Kobar doang? He..he..

10. Lalu bagaimana dengan proses penulisan buku-buku kelanjutan dari trilogi ini?

Sampai saat ini saya masih dalam proses penulisan buku ketiga dari trilogi ini, yang Insya Allah akan rampung bulan Maret 2006. Untuk buku kedua, alhamdulillah, telah rampung dan sudah siap untuk diterbitkan. Saya sedang mencoba untuk mendesain cover-nya. Untuk ini saya mohon dukungan dan doa dari para pembaca agar buku kedua ini bisa secepatnya berada di tangan para pembaca. Insya Allah.

11. Kalau tidak salah Anda sendiri yang membuat desain cover untuk Nar'Kobar pertama?

Ya. Untuk desain layout, logo, dan ilustrasinya saya sendiri yang bikin. Typography-nya dibantuin Mas Erwin — desainer Akoer.

12. Saya tidak melihat foto dan keterangan tentang Anda di cover buku atau di dalam buku novel tersebut seperti biasanya dalam buku-buku novel lainnya. Mengapa demikian?

Soal foto, saya sengaja tidak mejeng foto saya di cover buku karena sudah pasti bakalan kalah pamor sama foto si Nar'Kobar di sampul depan yang so pasti lebih cute . He..he.. Selain itu, dari segi artistik, foto saya bakalan ngerusak komposisi cover tersebut. Saya juga ingin agar pembaca dapat mengapresiasi buku saya, tanpa terganggu ‘embel-embel' tentang saya.

Keterangan lengkap tentang ‘embel-embel' saya sudah ada di website Akoer.com. Kalau ada pembaca yang ingin mengenal saya lebih jauh, langsung kontak saya aja deh. Saya juga bakalan seneng banget dapet temen baru. Bukannya GR nih, tapi kalau sekiranya ada pembaca yang ‘nekat' ingin menjadi fans saya—jangan deh. Mendingan juga jadi teman saya saja atau sekalian saja jadi fans-nya Tuhan. Bukankah semua karya cipta itu dari dan milik Tuhan?

13. Bisakah Anda ceritakan sekilas tentang buku kedua dari novel Nar'Kobar?

Buku kedua dari novel ini akan berjudul ‘Nar'Kobar—The Hero'. Buku ini merupakan ‘direct sequel' dan ‘completion' dari buku pertama yang mungkin terasa agak ‘menggantung'. Kisah dalam buku ini dibumbui intrik-intrik romantik-politik yang menggelitik, dan berlatarkan perang besar yang terjadi di alam jin. Pokoknya Insya Allah bakalan terasa lebih seru, lebih bermutu, dan tentunya lebih ‘entertaining' dari buku pertama.

14. Bagaimana dengan buku ketiga?

Timeline untuk events atau kejadian-kejadian dalam buku ketiga akan sedikit meloncat dari buku pertama dan kedua. Meskipun sebagian tokoh-tokoh sentral yang sama masih berperan, tapi kejadiannya berlangsung 17 tahun setelah events dalam buku pertama dan kedua terjadi, yaitu tahun 2025. Dalam buku ini akan bermunculan tokoh-tokoh lainnya, sesuai dengan tuntutan timeline kejadian. Dan tentunya, ceritanya pun akan lebih bersifat futuristik. Buku ini akan berjudul ‘Nar'Kobar—The Traitor' atau ‘The Conspirator', yang menceritakan ‘The final war between GOOD versus EVIL' dalam pengertian atau konteks tertentu. Saat ini, pengerjaan buku ini baru mencapai setengahnya dari keseluruhan cerita. Memang pengerjaannya agak sulit karena lebih bersifat futuristik dan fiksi ilmiah. Tapi bumbu-bumbu roman dan humor-nya masih ada kok.

15. Apa arti logo yang tertera di sampul depan dan lembar pertama?

Ini adalah logo Jiinayil Aq'lun. Gambar mata artinya 'niniping' atau memata-matai, mengamati, mempelajari. Dalam hal ini objeknya adalah manusia. Segitiga dalam logo itu menunjukkan ketiga sudut J'mar, yaitu J'mar Kha'riin segi kanan, J'mar Kha'dum segi kiri, dan Kha'fziir sebagai puncaknya, lingkaran dalam adalah para Ririwa. Sedangkan simbol-simbol karakter di sekitar lingkaran dalam adalah simbol dari berbagai ras yang tergabung dalam sistem Jiinayil Aq'lun. Lingkaran luar artinya suatu wadah atau organisasi.

16. Foto siapakah yang ada di atas buku si Nar'Kobar pada ilustrasi di cover depan?

He..he..he.. itu foto Lena. Cantik, nggak?

17. Maksud Anda, tokoh Lena dalam novel ini memang benar-benar ada dan bukan fiktif?

He..he.. what do you think? Lena memang cantik, ya.

 

   
 

Designed by: Andhika Pramajaya