Rukun Islam 5.8 : Haji adalah pekerjaan Syirik kepada Allah
Pendapat Drs. H. Amos (Pendeta Nehemia)
Pada kenyataannya sebagian besar pengikut agama bangsa Arab tidak mengetahui dan tidak menyadari bahwa yang disembah dan dipuja adalah pada hakekatnya batu hitam Hajar Aswad.
Penyembahan pada batu Hajar Aswad ini baru disadari pada waktu pengikut agama bangsa Arab ini melakukan rukun Islam yang kelima yaitu pergi ke Ka'bah di Makah dan harus menyembah dan mencium batu hitam HajarAswad tersebut.
Pada saat mencium batu hitam Hajar Aswad ini barulah orang tersadar bahwa yang dilakukan tidak lain adalah pekerjaan syirik yaitu mempersekutukan Allah dengan batu hitam tersebut. (hal. 83)
Tanggapan H. Ihsan L.S. Mokoginta (Wenseslaus)
Pada kenyataannya, justru umat Kristen yang keliru menilai Islam. Mereka keliru karena dibodoh-bodohi oleh para penginjil dan evangelis macam Himar Amos, dr. Suradi Ben Abraham dan Pdt. M. Matius cs. dengan mengatakan bahwa umat Islam melakukan perbuatan syirik karena menyembah Hajar Aswad. Alasannya, karena umat Islam mencium Hajar Aswad dalam ibadah haji.
Mereka tidak bisa membedakan kata 'menyembah' dengan kata 'mencium'. Karena menyembah disamaartikan dengan mencium, maka mereka menganggap bahwa umat Islam melakukan perbuatan syirik dengan mencium atau menyembah Hajar Aswad.
Padahal mencium Hajar Aswad itu bukan untuk menyembah, melainkan semata-mata sebagai ritual dan karena kepatuhan pada perintah Allah. Karena Allah memerintahkan untuk menciumnya, maka umat Islam mematuhi.
Dan perlu diingat, bahwa mencium Hajar Aswad bukanlah kewajiban atau keharusan, melainkan hanya sunnah saja.
Rahasia dan keistimewaan Hajar Aswad
Yang menarik untuk dikaji adalah pertanyaan mengapa Rasulullah menyuruh meraba/memegang batu Hajar Aswad, bahkan kalau bisa menciumnya?
Sejarahnya, batu hitam Hajar Aswad tersebut sudah ada ribuan tahun sebelum Nabi Muhammad dan Nabi Isa lahir ke dunia. Bermula ketika NabiYakub dalam suatu perjalanan dari Bersyeba menuju Paran. Karena merasa lelah, dia beristirahat pada suatu tempat sambil mengambil sebuah batu menjadi bantalnya. Saat itu Tuhan memberikan mimpi kepadanya, bahwa dari bumi tempat dia bermalam itu ada didirikan tangga yang ujungnya menjulang sampai ke langit. Dan pada tangga tersebut para malaikat Tuhan naik-turun. Ketika Nabi Yakub terbangun dari tidurnya, ia merasa takut dan berkata: "Sesungguhnya Tuhan berada di tempat ini tanpa aku ketahui, dan sungguh dahsyat tempat ini. Tempat ini pasti rumah dari Allah, dan pasti daerah inilah pintu gerbang menuju sorga".
Ketika Nabi Yakub bangun pagi-pagi, diambilnya batu tersebut, dituangkan minyak wangi pada batu itu, kemudian diambilnya batu tersebut, lalu mendirikannya sebuah tugu tanda peringatan sebagai rumah Allah. Maka tempat itu dinamakannya Bethel (Baitullah) yang artinya rumah Allah.
Apa yang dialami oleh NabiYakub hampir 40 abad yang lalu adalah mukjizat besar, sebab batu hitam yang dituangi minyak tersebut sampai saat ini masih tetap wangi.
Karena tempat NabiYakub bermimpikan tersebut adalah pintu gerbang menuju sorga, maka Nabi Ibrahim as. mewajibkan umatnya untuk berziarah ke sana setiap tahun bagi yang mampu. Sebab dengan berziarah ke tempat tersebut, akan bisa dilihat langsung kebesaran Allah, antara lain:
a. Ka'bah (Baitullah), merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang dibangun oleh Nabi Ibrahim as.
b. Sumur Zam-Zam, bukti kebesaran Allah atas Nabi Ismail.
c. Batu hitam Hajar Aswad yang masih tetap wangi sampai sekarang sebagai bukti kebesaran Allah atas nabiYakub as.
d. Maqam (tanda telapak kaki) Nabi Ibrahim ketika membangun Baitullah.
e. Makam (kuburan) Rasulullah saw. bersama sahabat-sahabatnya yang masih terpelihara sampai sekarang dll.
Haji itu sama artinya dengan ziarah. Maka umat yang melakukan ibadah haji itu sama artinya mereka melakukan ziarah ke tempat-tempat yang bersejarah dalam rangka melakukan perintah agama, sekaligus melihat langsung kebesaran Allah yang ada di sana .
Khusus terhadap batu hitam Hajar Aswad, Nabi Muhammad saw. menciumnya, karena dengan mencium bau wangi dari batu tersebut, memberikan kesan akan kebesaran Allah swt., karena atas kehendak Allah swt. batu hitam tersebut tetap wangi sampai saat ini. Dengan bisa memegang dan mencium harumnya batu hitam tersebut, yang tadinya hanya 'ilmul yaqin, maka sekarang menjadi 'ainul yaqin, bahkan haqqul yaqin.
Oleh karena itu memegang atau meraba dan mencium batu hitam Hajar Aswad oleh Nabi Muhammad saw. disunnahkan saja, bukan wajib.
Sumber: H. Insan L.S. Mokoginta (Wenseslaus) , PENDETA MENGHUJAT MUALLAF MERALAT . Penerbit: Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan (FAKTA) .Cetakan 1, Juni 1999
|
|