Seorang laki-laki dan istrinya melancong ke Barat dan mengunjungi Lembah Gema.
"Cobalah," kata istrinya
"Kurasa ini konyol, tapi aku akan mencoba," kata si suami. Setelah itu dia berteriak sekuat suaranya,"Bohong!"
Sesaat kemudian dia berkata,"Nah, tidak ada apa pun yang terjadi."
"Cobalah sekali lagi," kata istrinya.
Kali ini dia berseru, "Aku laki-laki paling tampan di dunia!"
Kemudian terdengar gema seruannya yang pertama, "Bohong!"

Tiga orang Jenderal dari Amerika, Rusia dan Indonesia sedang makan siang bersama sesudah meninjau latihan perang bersama.
"Serdadu Amerika adalah yang paling berani di dunia," seru Jenderal Amerika.
"Apa buktinya," tanya kedua jenderal yang lain.
" Mayor Jhonny, tembak tanganmu," perintah Jenderal Amerika kepada salah seorang serdadunya.
Serdadu itu menembak tangannya sendiri sehingga harus diamputasi. Jenderal Rusia tidak mau kalah
"Letnan Anatoly, tembak kepalamu,"
Serdadu Rusia itu menembak kepalanya sendiri sehingga tewas. "Saya akan membuktikan kalau serdadu Indonesia lebih berani daripada serdadu kalian." Seru jenderal Indonesia.
"Kopral Jono sini, tembak kepalamu,"
"Tidak mau, tidak mau!" seru Kopral Jono.
"Betulkan serdadu Indonesia lebih berani," kata Jenderal Indonesia, "Jenderal aja di lawan."

Sebuah tim survey dibentuk untuk memastikan siapakah bangsa yang terkuat di dunia. Tim itu berkeliling dunia dan meneliti setiap bangsa. Akhirnya setelah setahun meneliti, tim itu mengumumkan hasilnya. Ternyata bukan bangsa Amerika ataupun Rusia, namun yang terkuat adalah bangsa Indonesia, karena di Indonesia terdapat orang yang bisa memangku bumi(Mangku Bumi) dan memaku alam(Paku Alam)

Koclok, presdir PT. Goblok Tapi Oye, sedang berada di Kuala Lumpur untuk perjalanan bisnis. Suatu malam dia naik taksi. Untuk mengisi waktu si sopir mengajukan teka-teki kepada Koclok.
"Siapakah anak orang tuaku yang bukan saudara kandungku,"
Setelah berpikir lama akhirnya Koclok menyerah, "Apa dong jawabannya?"
"Ya, saya sendiri," jawab si sopir.
Koclok," Wah, teka-teki ini bagus, teman-temanku harus menebaknya".
Oleh karena itu setelah dia kembali ke Jakarta dia memberi teka-teki kepada teman-temanya
"Siapakah anak orang tuaku yang bukan saudara kandungku?"
Teman-temannya menyerah dan menanyakan jawabannya.
"Jawabannya adalah seorang sopir taksi di Kuala Lumpur"

Dua orang sahabat duduk-duduk di bar sambil membicarakan seorang teman lainnya. "Aku tidak mengerti mengapa Andi bisa kehilangan uang begitu banyak di pacuan kuda,: kata orang pertama, " tapi dia begitu mujur kalau main poker."
"Itu mudah dipahami," kata sahabatnya." Dia tidak pernah mendapat kesempatan untuk mengocok kuda di pacuan."