Friday, April 27, 2001 09:27
For your information yah ... kalo cari teletubbies di Spore ... tidak akan pernah ada dan tidak pernah akan ketemu ... karena sejak 1 tahun lalu Teletubbies dilarang keras beredar oleh pemerintah Spore ... soalnya menurut pemerintah Spore, teletubbies mempengaruhi perkembangan psikologis dan perkembangan jiwa anak-anak ...
Teletubbies di sini peringkatnya udah sama seperti Morpin, Drugs, Cocaine dll, sama-sama di berantas dan sama-sama dihukum kalau sampai ketahuan jual dan beli, jadi kalau mau ke Spore, hati-hati kalo bawa Teletubbies yah ... lebih baik nggak usah bawa deh ...
Jadi ... hati hati buat yang punya anak di Indo ... soalnya gue enggak begitu yakin pemerintah Indo concern sama masalah kecil ginian.
Sejak siaran pertamanya di tahun 1997, Teletubbies sudah tersiar ke 120 negara dan menjadi terkenal sekali di kalangan anak2 kecil, terutama yang balita (Bawah Lima Tahun) dan batita (Bawah Tiga Tahun). Tapi banyak orang menyatakan bahwa tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam serial ini melambangkan homoseksual dan paganism.
Mengenai benar tidaknya anggapan tersebut, berikut ini adalah informasi
yang berhasil saya kumpulkan mengenai Teletubbies dan Christianity, serta pengaruhnya terhadap anak-anak.
Teletubbies mempunyai 4 (empat) tokoh Po, Laa-Laa, Dipsy, dan Tinky Winky. Po dan Laa-Laa adalah perempuan, Dipsy dan Tinky Winky adalah
laki-laki. Masing-masing memiliki kepribadian, symbol antena di kepala, dan warna
pakaian yang berbeda.
Dalam artikelnya di National Liberty Journal Pebruary 1999, Rev. Jerry Falwell (dari Jerry Falwell Ministries) (http://www.liberty.edu/chancellor/nlj/feb99/politics2.htm dan http://abcnews.go.com/sections/us/DailyNews/falwell990210.html) menyerang salah satu tokoh Teletubbies yang bernama "Tinky Winky" sebagai tokoh gay (homoseksual) dengan alasan, Tinky Winky menggunakan suara laki-laki, tetapi membawa dompet dan berpakaian warna ungu , dan menggunakan simbol segitiga terbalik di kepalanya. Akhir-akhir ini, banyak anggota-anggota dari komunitas homoseksual mengklaim bahwa warna ungu (purple) and symbol segitiga terbalik merupakan lambang-lambang mereka.
Ada artikel yang bagus sekali dari "Edutainment" tentang "Bagaimana Teletubbies mengajar anak-anak” (“How Teletubbies Teach Toddlers") oleh Berit Kjos (http://www.crossroad.to/text/articles/teletubbies10-99.html) yang menjelaskan lebih jauh mengenai pengaruh yang bisa diakibatkan oleh Teletubbies ini secara tidak langsung dan tidak disadari kepada anak-anak.
Menurut Kjos, secara tidak disadari, pikiran anak-anak dipengaruhi dengan cerdik sekali melalui gambar-gambar menarik dan pengalaman-pengalaman imaginatif (khayalan) yang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga mereka akan menerima perilaku multicultural, termasuk konsep mengenai seks dan gender (jenis kelamin). Ini berarti bahwa pikiran anak-anak secara tidak langsung dibentuk untuk bisa menerima kelainan-kelainan perilaku seksual seperti biseksual, homoseksual, sebagai sesuatu yang umum dan wajar. Juga melalui televisi di perut tokoh-tokoh Teletubbies, anak-anak secara tidak langsung diarahkan untuk menjadikan media sebagai dunia mereka. Dalam artikelnya Kjos juga membahas mengenai lambang-lambang yang digunakan oleh tokoh-tokoh Teletubbies ini.
Untuk lebih lengkapnya, silahkan kunjungi link-link berikut ini.