Ringkasan buku
Jesus and The Dead Sea Scrolls -- The Truth Under Lock and Key?,
karya Klaus Berger (1993)

Bagian 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |


Menghitung Umur Naskah-naskah Kuno


Salah satu faktor kunci untuk mengetahui arti penting Naskah Laut Mati bagi, serta hubungannya dengan, Kristen awal tentu saja adalah tahun penulisan naskah itu. Dengan melihat berbagai kesamaan antara komunitas penulis naskah dengan catatan sejarah tentang komunitas Kristen awal, maka masalah umur naskah dapat menjadi penguat untuk membenarkan bahwa keduanya adalah kelompok yang sama. Selanjutnya, kita dapat memperkirakan implikasinya pada pokok-pokok keyakinan Kristen.

Secara teknis, ada tiga cara untuk menghitung umur naskah-naskah kuno: palaeografi, arkeologis, dan uji Cabon-14 atas bahan yang dipakai. Palaeografi adalah kajian komparatif atas kaligrafi kuno. Dengan mengasumsikan kemajuan linier dalam evolusi bentuk tulisan tangan, metode ini membantu untuk melihat perkembangan bentuk huruf-huruf. Bersandarkan pada bentuk tulisan semata, bukan pada isinya, orang dapat memperkirakan apakah suatu naskah berasal dari abad pertama Masehi atau abad pertama Sebelum Masehi, misalnya.

Metode arkeologis menggunakan bukti-bukti arkeologis dari sekitar tempat naskah itu ditemukan untuk mengidentifikasi waktu penulisannya. Dalam kasus Naskah Laut Mati, di antara bukti-bukti arkeologis di Qumran, yang paling penting bagi tim internasional adalah koin-koin yang ditemukan di bekas reruntuhan bangunan di sana. Berdasarkan koin-koin inilah tim menyimpulkan rentang waktu kehidupan komunitas di Qumran; dan melalui penafsiran atas bukti-bukti ini mereka menentukan tahun penulisan dan kronologi naskah Qumran.

Cara ketiga adalah dengan mengukur kandungan unsur Carbon-14 dalam bahan yang dipakai. Setiap makhluk mengandung bentuk radioaktif dari unsur Carbon, yaitu Carbon-14. Selama masih hidup, jumlah Carbon radioaktif itu tetap pada tingkat tertentu. Setelah mati, suatu organisme berhenti mengambil Carbon-14 dari lingkungan. Carbon radioaktif yang terkandung pada jaringan meluruh pada kecepatan yang konstan. Ini menjadi jam alamiah yang dapat digunakan untuk mengetahui umur sebuah materi organik.

Di samping ketiga cara itu, acuan-acuan kepada peristiwa atau pribadi yang termuat dalam suatu tulisan juga dapat dipakai untuk memperkirakan periode sejarah ketika naskah tersebut ditulis. Acuan semacam ini memberi suatu terminus a quo bagi tulisan tersebut. Maksudnya, suatu naskah tak mungkin ditulis sebelum waktu yang berkenaan dengan peristiwa atau pribadi yang diacu.[]

Bagian 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |


Bandung, Desember 1996. Pernah dipublikasikan di Majalah berita mingguan UMMAT


Kembali ke Halaman Depan