Eunike
 EDISI 12  
April - Juni 1998 

Menu Utama


Daftar Isi
 Renungan Ibu

 Serba-Serbi Pergumulan Ibu

 Anda di PHK

 Mutiara Bina Balita

 Kebutuhan Anak

 Tahukah Anda


Email
Email:
emailbox@cbn.net.id

Renungan Ibu: "Ketakutan"

ah, ternyata kita telah melalui hari-hari yang sulit. Mertua saya mengatakan hal yang terjadi pada tanggal 14 Mei ternyata lebih mengerikan dari apa yang ia alami pada tahun 1966. Dengan demikian, kita bisa mempunyai cerita menarik untuk kita sampaikan pada anak kita nanti, ya?", demikian komentar seorang ibu di dalam KTB Eunike.

   Sejarah kehidupan orangtua seringkali menjadi kebanggaan anak-anak mereka. Apa yang dialami dan bagaimana orangtua mereka menghadapi dan mengatasi kesulitan yang ada. Pertanyaannya adalah : "Bagaimana kita sebagai orangtua beriman, menghadapi dan mengatasi masa-masa sulit?", "Bolehkan kita mengungsi?", "Apakah ketakutan merupakan suatu yang wajar? Atau menunjukkan iman yang kecil?"

   Mazmur 56:5 yang diucapkan oleh Daud menunjukkan kepada kita bahwa rasa takut adalah suatu perasaan yang wajar dihadapi oleh setiap orang yang berada di dalam bahaya. Tuhan mengizinkan anak-anakNya mengalami rasa takut, bingung, dan khawatir. Permasalahannya adalah "apa yang kita lakukan pada saat kita ketakutan. Di dalam Mazmur yang diinspirasikan oleh Allah, Daud mengatakan: "pada waktu aku takut, aku percaya kepada Tuhan". Bagi orangtua beriman dua hal terjadi pada waktu bersamaan: pada waktu perasaan takut muncul, keputusan hati untuk percaya pada Tuhan juga muncul". Rasa takut tidak bisa diatasi langsung dengan tindakan, tapi harus terlebih dahulu diatasi dengan "keputusan iman". Seseorang dapat memelihara rasa takut jikalau ia mengambil keputusan demikian. Ia dapat memeliharanya dengan membayangkan hal yang jauh lebih mengerikan daripada fakta yang sedang terjadi. Dia juga bisa mengembangbiakkan rasa takut dengan menularkannya kepada orang lain.

   Kita juga bisa mendidik anak kita untuk menjadi penakut, yaitu dengan cara memelihara rasa takut itu baik-baik. Lindungilah anak secara berlebihan ketika saatnya ia harus belajar mandiri. Temani anak anda terus-menerus, ketika teman-temannya bisa pergi sendiri dalam suatu acara berkemah. Gendonglah anak anda terus-menerus untuk buang air kecil di pagi hari. Jangan panggil dia untuk turun dari tempat tidur dan berjalan sendiri ke kamar mandi. Jangan pernah berikan kesempatan kepada anak untuk naik kendaraan umum sepulang sekolah, atau membeli karcis sendiri. Laranglah anak anda untuk naik tangga, atau memanjat suatu tempat yang tidak terlalu bahaya. Jangan biarkan anak anda terluka sedikit pun. Ceritakanlah semua rasa takut anda kepada anak anda. Biarkan anak anda menyaksikan ketakutan dan kepanikan anda.

   Kita pun dapat mendidik anak untuk tidak menjadi penakut, jika kita melakukan hal sebaliknya. Sudah barangtentu semuanya ditentukan oleh sikap iman kita sendiri secara pribadi.

- Ev. A K, MDiv.