Tanya: Saya
memikirkan mau tes AIDS, tapi saya belum yakin... dan saya juga cemas. Takut
sama hasilnya, begitu...
Jawab: Yang
membuat Anda merasa perlu tes kira-kira apa? Bisa tidak cerita sedikit
dahulu ke saya?
Tanya: Ya...
bagaimana ya? Saya sering pakai narkoba, dan saya dengar-dengar kita bisa
kena AIDS karena cucaw bersama.
Jawab:
Cucaw?
Tanya: Iya...
nyuntik bersama-sama teman, begitu. Terus terang saya sering menyuntik
dengan jarum suntik siapa pun yang tersedia di tempat bandar atau memakainya
bersama-sama teman-teman. Apa lagi kalau badan sudah sakaw [sakit
dengan gejala putus zat].
Jawab:
Betul memang, kalau memakai jarum suntik sama-sama seperti itu, Anda
berisiko tertular HIV, virus penyebab AIDS. Selain HIV, kita juga bisa kena
hepatitis C kalau memakai alat suntik lain bersama, seperti sendok, saringan,
air dan juga sabuk untuk mengikat lengan saat mau menyuntik. Masalahnya
karena orang terkena HIV, penampilannya biasa-biasa saja dan umumnya masih
sehat. HIV itu 'kan nama virusnya, sementara AIDS baru muncul waktu
orang sudah mulai sakit.
Tanya: Saya
betul-betul tidak pernah tahu soal itu. Tapi bisa tidak saya tes di sini?
Jawab: Bisa,
kalau memang Anda mau tes. Tetapi sebelum itu, saya perlu bertanya soal
pemakaian drugs... dan juga soal seks. Saya tahu bahwa mungkin sulit
buat Anda bicara mengenai ini. Tetapi, saya perlu informasi ini supaya saya
bisa melihat risiko Anda. Saya pastikan bahwa masalah ini cuma akan dibahas
di antara kita berdua saja. Apa Anda keberatan?
Tanya:
Kalau memang perlu, boleh saja. Tapi betul ya, jangan disampaikan
siapa-siapa!
Jawab:
Tentu! Nah, saya perlu tahu nih, sudah berapa lama Anda ... apa tadi
istilahnya? Cucaw?
Tanya:
Cucaw? Hmm... sekitar enam bulanan ini lah kira-kira.
Jawab: Anda
cucaw terakhirnya kapan?
Tanya:
Belum lama sih. Kira-kira semalam lah!
Jawab:
Semalam? Tampaknya saya lihat Anda sendiri ingin berhenti. Nanti kami bisa
merujuk Anda ke tempat yang paling tepat untuk membantu Anda menghadapi
masalah ini. Nah, kalau soal seks bagaimana? Apakah Anda aktif secara
seksual dan apakah pakai kondom kalau main seks?
Tanya: Yaaa...
aktif sih! Saya ada pacar, tetapi saya memang punya banyak pasangan lain.
Kalau lagi fly mana sempat sih berpikir jernih? Kadang juga tidur
bareng sama siapa pun yang punya putaw [heroin] kalau memang saya
habisnya... Menurut Anda saya sudah kena AIDS... eh ... sudah HIV-positif
karena seks?
Jawab: Kita
tidak bisa tahu Anda kena HIV atau tidak tanpa melakukan tes darah. Meski
begitu, saya harus jujur kepada Anda bahwa perilaku Anda menempatkan Anda
pada risiko terkena HIV. Anda sendiri sudah mengerti tentang HIV dan AIDS?
Tanya:
Belum... Saya dengar HIV itu bahaya, dan bisa membuat orang meninggal.
Katanya banyak yang sudah kena HIV... tetapi kalau saya lihat sih
teman-teman saya 'kan saya pilih-pilih betul. Mereka bersih dan
sehat-sehat kok.
Jawab:
Seperti yang saya bilang tadi, mereka yang membawa virus ini bisa kelihatan
sehat-sehat saja. Jadi penampilan sehat bukan jaminan mereka bersih virus.
Tanya: Aduh...,
kalau begitu saya mungkin sudah kena?
Jawab:
Semua orang yang melakukan perilaku yang berisiko mungkin saja terkena.
Untuk memastikannya, tes darah diperlukan. Begini, HIV itu ada terutama
dalam darah dan cairan kelamin. Kalau HIV masuk ke dalam tubuh, maka kita
dikatakan terinfeksi HIV. Setelah masuk tubuh, HIV lalu menyerang sel-sel
tertentu dalam tubuh yang sebetulnya adalah bagian dari kekebalan tubuh kita,
yang membuat antibodi HIV. Kehadiran antibodi HIV menunjukkan HIV sudah
masuk tubuh. Antibodi inilah yang dilihat lewat tes darah. Setelah
terinfeksi HIV, orang bisa sehat bertahun-tahun dan tidak tampak sakit atau
pun merasa sakit. Tetapi kalau kekebalan tubuhnya rusak karena HIV dengan
berjalannya waktu, maka apa yang disebut AIDS pun akan muncul. Dan tandanya
AIDS adalah seseorang yang punya HIV jadi sakit-sakitan. Bagaimana? Sejauh
ini penjelasan saya cukup bisa dipahami tidak?
Tanya: Ya,
saya mengerti. Jadi kalau ada antibodi, artinya kita sudah ada virusnya.
Tapi tahu antibodi sudah ada atau tidak bagaimana?
Jawab:
Tahunya lewat tes darah. Tetapi ada waktu yang disebut 'masa jendela' antara
saat virus masuk dengan saat tubuh mengeluarkan antibodi yang bisa dilihat
lewat tes. Waktu ini bisa antara tiga minggu hingga enam bulan. Artinya,
Anda dapat dites tiga minggu dari perilaku risiko terinfeksi HIV terakhir,
tetapi harus dites lagi enam bulan setelah perilaku risiko itu.
Tanya:
Tesnya bagaimana?
Jawab:
Darah Anda diambil sedikit, lalu dikirimkan ke laboratorium untuk dites.
Tanya:
Sebaiknya saya dites tidak? Saya agak cemas!!!!
Jawab:
Keputusannya ada pada Anda. Saya tidak bisa memutuskan apa lagi memaksakan
Anda. Tetapi yang saya lihat adalah, apakah Anda memutuskan tes atau tidak,
Anda tampaknya akan tetap cemas. Di satu sisi saya mengerti Anda cemas kalau
hasilnya positif. Tetapi kalau tidak tes Anda juga akan dibayangi kecemasan
sama yang hari ini membawa Anda datang ke sini.
Tanya: Oke...
oke... selain cemas... Apa untungnya saya tahu saya positif atau tidak?
Kalau saya tahu saya positif, saya nanti malah makin takut dan lebih baik OD
[overdosis] saja!!
Jawab:
Hasil tes 'kan bisa positif, bisa negatif. Tetapi biar pun hasilnya,
Anda tetap perlu memikirkan perubahan perilaku Anda. Kalau hasil tesnya
negatif, artinya Anda bisa lebih tenang. Tetapi penting Anda menjaga
agar hasil tes Anda tetap negatif, dengan menghindari perilaku berisiko.
Kalau pun cucaw, memakai jarum untuk sendiri saja, dan kalau main
seks, memakai kondom. Selain itu, disarankan Anda dites lagi setelah enam
bulan untuk meyakinkan Anda betul-betul bersih virus.
Tanya: Oke!
Tapi kalau positif bagaimana?
Jawab:
Kalau hasil tesnya positif, yaitu bahwa Anda betul terkena HIV, maka
Anda bisa menjaga kesehatannya lebih baik. Para peneliti tetap mencari
obat-obatan dengan harga terjangkau untuk mengobati HIV. Memang sejauh ini
belum ada obat yang mampu menghilangkan virusnya, tetapi Anda bisa tetap
mempertahankan kondisi tubuh selama mungkin dengan berbagai cara. Yang pasti,
pemakaian narkoba Anda tidak membantu menjaga kesehatan fisik Anda. Anda
juga perlu berhati-hati supaya tidak menularkan HIV pada teman-teman,
melalui menyuntik narkoba atau seks. Ingat bahwa darah dan cairan kelamin
Anda bisa menularkan HIV kepada orang lain. Kalau Anda memutuskan tidak
melakukan tes, Anda juga tetap harus berhati-hati supaya tidak cucaw
bersama-sama lagi, dan tidak bersanggama tanpa kondom. Karena belum tes,
'kan kita tidak tahu apakah Anda terinfeksi atau tidak. Kalau memang
belum, 'kan sebaiknya menjaga diri jangan sampai kena. Kalau sudah,
supaya Anda tidak menularkan ke orang lain.
Tanya: Tapi
saya takut kalau orang tahu hasilnya! Nanti bagaimana?
Jawab: Kami
memakai kode untuk semua klien. Jadi, hanya konselor yang tahu hasilnya.
Para konselor dilarang membahasnya dengan orang lain. Terserah Anda
menyatakan hasil tes Anda kepada orang lain. Dan kami akan membantu kalau
Anda mau ketahui keluarga atau pasangan Anda. Kira-kira, reaksi Anda sendiri
bagaimana jika hasilnya positif? Dan siapa kira-kira dapat mendukung Anda?
Tanya: Aduh... saya takut akan merasa dunia saya runtuh. Saya masih
belum terbayang. Saya takut saya tidak kuat menahan hasilnya sendiri.
Jawab: Saya
mengerti. Tetapi masalahnya begini... Kalau hasil tes positif, umumnya orang
akan depresi. Jadi Anda perlu mencari dan membentuk dukungan buat Anda
sendiri. Anda akan sulit menyembunyikan perasaan Anda dari orang di rumah
atau yang dekat Anda. Kalau Anda tidak yakin akan didukung orang lain, kami
siap mendukung Anda di saat-saat sulit dan untuk berbicara tentang apa pun.
Jadi Anda tidak sendirian. Kalau Anda membutuhkan bantuan untuk membahas
hasil tes Anda dengan orang lain dalam kehidupan Anda, entah pacar atau
orang tua Anda, kami pun bersedia.
Tanya:
Terima kasih kalau Anda bersedia mendukung seperti itu.
Jawab: Ada
pertanyaan lain?
Tanya:
Pikiran saya buntu. Kalau tes, minimal saya ada kesempatan, sekecil apa pun
itu, untuk mungkin lega kalau tahu hasilnya ternyata negatif.
Jawab:
Betul... Sulit memang membuat keputusan, tetapi ini harus menjadi keputusan
Anda sendiri. Yang bisa saya lakukan adalah mendukung keputusan apa pun yang
Anda ambil.
Tanya:...Oke...
sebaiknya saya tes saja sekarang. Ketimbang bulak-balik... Mudah-mudahan
hasilnya tidak seburuk yang saya bayangkan! |