Agenda
Kebakaran
113
Radar Bojonegoro
Wina
881-238 Tengku
Umar 38-40
Banyuwangi Mustika Depot Gajah Mada Indah 3 Telp 889-458 Kedung Doro Ayam Goreng Untung Suropati 12 Telp 884-374 Kembang Sari Rumah Makan Gajah Mada Indah Bl D/1 Tep 885-657
BASS FM 97,05 MHZ PUSPA JAYA FM 98,65 MHZ
BRAVO Swalayan Jl. Kartini 28 BINTER Swalayan JL Mastrip
Kayangan
Api
Bengawan
Solo
Anda
mempunyai Kegiatan sosial yang perlu dukungan Dana Silahkan Hubungi
webmaster
|
RENUNGAN Kehidupan Tidak Pasti Namun Kematian Pasti Ven. Dr. K. Sri Dhammananda Setelah menyadari dengan jelas bahwa kematian itu pasti datang dan merupakan suatu akhir yang wajar,dan harus dihadapi oleh setiap makhluk, maka sebenarnya kita tidak perlu takut akan kematian. Lahir,sakit, tua dan mati demikaianlah alur kehidupan manusia yang ingin membebaskan diri dari perangkap kematian, namun tak seorangpun yang dapat mengatasinya. Walaupun kesehatan tubunya telah dijaga dengan penuh perhatian namun tetap kian hari kian lapuk dan melemah, yang akhirnya menimbulkan suatu kesedihan untuk berpisah dengan tubuh tercinta. Manusia memang terganggu bukan hanya diakibatkan oleh sebab-sebab dari luar, tetapi juga disebabkan dari dalam, seperti misalnya pandangan mereka terhadap kematian. Hal ini sebenarnya tidak perlu ditakutkan, karena rasa takut dan ngeri hanya muncul di dalam pikiran kita. Keharusan untuk menerima kenyataan akan penderitaan sering menyakitkan terutama bagi pikiran yang tak mampu menghadapinya.Sekali kehidupan dimulai, maka akan terus meluncur menuju kematian. setelah menyadari hal ini, kita akan berani berhadapan dengan kefanaan kita sendiri. Ilmu pengetahuan mengajarkan kita bahwa kematian adalah proses pelapukan fisik dari tubuh manusia. Karena itu jangan membohongi diri sendiri dengan bayangan atau khayalan yang menyeramkan yang tak pernah terwujud. Seorang dokter termasyur William Oslet mengatakan :" Menurut pengalaman saya yang cukup lama di bidang kedokteran, sebenarnya banyak orang yang meninggal tanpa rasa sakit atau takut". " Sesuatu yang indah dan mengherankan terjadi pada mereka yang telah tiba di penghujung jalan kehidupan mereka; semua rasa takut akan kengerian hilang lenyap. Saya seringkali mengamati kebahagian yang terpancar dari mata mereka pada saat-saat terkhir kehidupan mereka", demikian pernyatan seorang perawat berpengalaman menceritakan pengalamanya. Kemelekatan ( rasa ingin menikmati dan memiliki untuk selama -lamanya) terhadap kehidupan didunia telah menciptakan rasa takut yang tidak wajar akan kematian. juga dapat menciptakan orang-orang Hypochardriac yaitu orang yang tidak pernah mengambil resiko. Bahkan untuk sesuatu yang benar sekalipun. Orang-orang yang seperti itu hidup dalam ketakutan bahwa sesuatu penyakit atau kecelakaan dapat memutuskan hidup mereka yang begitu berharga dan sangat dicintainya. Dengan menyadari bahwa kematian tidak dapat terelakkan, maka orang -orang seperti ini akan pergi berdoa untuk menyatakan harapan mereka agar jiwa mereka diterima disurga. namun tak seorangpun dapat berbahagia dengan godaan rasa takut dan harapan seperti itu. Akan tetapi nampaknya sukar bagi kita untuk mencela atau tidak mau tahu atas segala perwujudan naluriah untuk keselamatan diri mereka tersebut. Hanya ada satu cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan cara melupakan kepentingan pribadi dan berusaha menolong orang lain disertai pancaran kasih sayang dari dalam diri kita, yaitu dengan mengembangkan pelayanan kemanusian dan mencurahkan kasih sayang terhadap semua makhluk. Karena melalui peningkatan pelayanan terhadap orang lain maka anda akan segera menyadari sendiri bahwa segala harapan dan kemelekatan yang mementingkan diri sendiri, kesombongan dan anggapan hanya diri sendiri yang benar adalah tidak bermanfaat sama sekali. Menurut teori ilmu jiwa modern, tekanan mental yang berat dan hebat disebabkan oeh penolakan diri kita untuk menghadapi dan menerima kenyataan - kenyataan hidup. tekanan-tekanan tersebut, bila tidak diatasi akan dapat menimbulkan penyakit fisik yang hebat dan apabila kita membiarkan perasaan cemas dan sedih yang tidak pada tempatnya dalam menghadapi sesuatu masalah, malah akan memperburuk keadaan.kematian tidak harus ditakuti oleh mereka yang bersih dalam pikiran dan perbuatan. Kita hanya merupakan bagian kehidupan dari alam semesta. Oleh karena itu pada hakekatnya tidak ada sesuatu pribadi individu yang meninggal dunia. Sisa-sisa karma sebagai hasi buruk yang muncul dari perbuataan jahat dimasa ampau dapat mengikuti kita pada kelahiran kita yang berikutnya. Kejadian ini dapat dihindari apabila kita selalu berusaha mengumpulkan jasa-jasa kebaikan dengan cara menjalani kehidupan yang baik dan senantiasa melakukan perbuatan baik dimana saja dan setiap saat bila memungkinkan. Tidak ada "Juru Selamat " yang dapat diserahi untuk memikul beban kita agar dapat terbebas dari akibat perbuatan jahat yang pernah kita lakukan. Kita harus kerap kali mengingatkan pada diri kita akan nasehat dari Sang guru agung " Jadikan dirimu sendiri sebagai pulau dan pelindung bagi dirimu sendiri dengan bekerja dan berusaha yang giat"
|
||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|