Presiden.2 Pak Harto.
Lain dengan sifat BK yang keras dan dinamis, orang yang tidak disukai
langsung digertak dan dilabrak kalau pak Harto ini orangnya kalem tetapi kalau dia tidak suka orang bisa diceKAL dan dipendEM. Perhitungan selalu dipakai untuk melaksanakan kemauannya.
BK yang memberi kuasapun di-ceKAL, dihukum belum tetapi ditahan sampai ke-pendEM, sampai ajalnya.
Setelah terjadinya peristiwa 30 September, pimpinan negara yang lumpuh
dkuasai tentara.Tetapi PH (pak Harto) sebagai komandan Kostrad, yang berhak mengambil pimpinan dia tidak pernah (berani) bertemu dengan BK untuk mempertanggung jawabkan kebijaksanannya. Inilah kelihaiannya untuk menghadapi BK, yang akhirnya dengan cara ini dan itu lewat para jendral yang masih ada, BK akhirnya memberikan Super Semar (SUrat PERintah SEpuluh MARet yang maksudnya memberi kekuasaan kepada PH untuk mengembalikan ketertiban negara/ Yang sampai sekarang tidak ketahuan surat aslinya, dimana rimbanya)
Sambutan dunia barat melimpah ruah dan bagi-bagi sedekah.
Hitung-hitung masih untung, lawan komunis yang tidak menang di Vietnam,
banyak minta korban nyawa dan dana, di Indonesia tidak perlu ikut-ikut,
komunis ditumpas dengan ganas. Baik sebagai balas dendam tentara tetapi juga seperti cari muka kepada "si dia" yang kaya.
Begitulah Indonesia yang sudah miring-miring kekiri arahnya berbalik
kekanan.
Dan negara baratpun tidak segan-segan memberi sumbangan, baik pemikiran atau permodalan, yang bisa membawa kebaikan ekonomi negara.
Tentarapun kebahagian. al. Australia kasih squadron angkatan udara juga
US dengan pesawat F-nya.
Pembangunan dimana-mana, perbaikan hidup sudah terasa.
Bikin pabrik pesawat terbang berhasil (walau belum banyak laku), pabrik
kimia dan yang lain, jalan layang dan satelit, membuat orang percaya Indonesia berhasil.
Keadaan ekonomi dunia menunjang kebutuhan Indonesia dalam pembangunan, walaupun hasil dari hutang ke hutang (memang maunya si-piutang). Tidak lepas dari politik karena mereka memang perlu orang kuat disatu negara yang stabil yang anti komunis jadi bisa mengurangi bebannya. Maka dilain-lain negarapun jendral atau para diktator tumbuh dengan restu dari negara barat.
Kehidupan yang enak bisa membawa manusia menjadi tamak.
Menumpuk kekuatan dan kekuasaan menjurus menjadi menumpuk kekayaan.
Kelanjutannya, tidak perlu malu, apa yang berbau "bapak&ibu" semua
beres dan maju.
Aturan main sudah ditentukan. KKN tumbuh subur seperti jamur.
KKN bagi mereka diartikan Kerukunan Korupsi Negara, semua sudah rukun dan akur, tidak perlu iri dan dengki karena punya bagiannya
sendiri-sendiri.
Seperti roda berputar, ada kalanya diatas ada kalanya dibawah.
Seperti juga PH, karena situasi dunia sudah berobah, Uni Soviet
berantakan dan ancaman komunis sudah tidak ada, pihak baratpun sudah mulai berpaling.
Para diktator yang tadinya di sokong seperti sudah disuruh jalan sendiri.
Ditambah gejolak ekonomi dunia, Indonesia juga tidak bisa lepas dari krisis.
Istilah yang dipopulerkan PH tut wuri andayani yang artinya pemimpin
memberi contoh yang baik diikuti tetapi berobah tut wuri mbebayani. Karena PH, sudah keterlaluan, sebagai pemimpin sudah tidak baik, jadi tidak perlu lagi diikuti malah dianggap berbahaya (mbebayani).
Demikianlah kisah PH yang cukup lama dimahligai kepresidenan yang para
pembantunya selalu berkata .... menurut kehendak Bapak....
Lebih tiga puluh tahun PH berkuasa jauh lebih lama daripada BK
yang besar sekali sumbangannya kepada bangsa, hanya kurang sepuluh
tahun berkuasa penuh.
Perlajaran: Dimana saja orang kuasa didunia tidak bisa sendiri, tidak
mungkin bisa mengelak pengaruh lingkungan.
BK dengan idenya demokrasi terpipin gagal dan PH yang punya istilah
musyawarah untuk mupakat, juga tidak tepat, karena para pelakunya
hanya berkiblat kepada penguasa untuk menyenangkan dan melindungi
dirinya agar bisa selamat.
Kebijaksanaan adalah hasil penggabungan. Bukan dari diri sendiri,
tetapi dari
kanan kiri, dari kawan, lingkungan dan pengalaman.
|