|gerbang|pembuka|jawa barat|sumedang|darmaraja|jatibungur|jatigede|tukang web|peta situs|
| cibungur-jatibungur | sejarah | artikel | prestasi | foto satu | foto dua |

Selamat Datang,
Di Dusun Cibungur - Desa Jatibungur - Kecamatan Darmaraja - Kabupaten Sumedang - Jawa Barat - Indonesia

Situs ini aku persembahkan untuk sebuah desa di mana saya dilahirkan. Desa yang terletak pada sebuah plato yang berada diantara pegunungan kecil{antar montana}. Golempang, Cakrabuana, Gunung Gebos dan bukit-bukit yang menghiasi antar lingkaran daerahnya. Parahyangan......The land of Gods.

Banyak hal yang membuat saya selalu berfikir tentang tempat ini hanya untuk mengenangnya. Itu dikarenakan banyak hal pula yang tertinggal di sini selama puluhan tahun hanya untuk tumbuh dan berkembang. Romantika kehidupan aku ukir, aku rajut sehingga menjadi benang kehidupan yang sulit aku gunting layaknya sebuah film kehidupan. Begitu pula mimpi-mimpi indah yang akan selalu hidup, aku untai dari kegelapan malam dan doa pada udara dingin Cibungur.

Ibarat ikan Salmon yang selalu menyusuri dimana dia dilahirkan, dan dia akan selalu kembali. Begitupun halnya dengan saya terhadap tempat ini. Ketika tumbuh dan berkembang selama itu pula suatu bawaan dasar yang kuat terhadap alam dimana aku besar selalu menyelimuti alam pikiranku. Adalah rasa cinta yang begitu besar yang selalu membuat aku terhanyut akan alam ini, dan aku bagian darinya.

Namun, keindahan alam yang selalu aku banggakan tak seindah nasib tempat ini. Banyak hal yang membuat sakit hati kami untuk mengenangnya hanya sebagai pelipur lara. Desa Jatibungur diantara keindahan dan kemunafikan orang-orang yang pada masa itu memerintah dan pemerintah sebagi payung rakyat. Tak ada kemajuan, hanya kemunduran belaka. Saya selalu berduka kepada tanah ini yang paling aku cintai dimanapun dan sampai kapanpun.
Kami selalu menemukan kerikil-kerikil tajam yang melukai kaki kami untuk melangkah. Tidak seperti daerah lain yang maju pesat, kampungku justru makin sunyi bagaikan sebuah kampung tua tak berpenghuni, karena sebagian besar penduduknya malah pindah {exodus} ke kampung lain. Celakanya yang exodus itu justru orang-orang yang paling kaya dan sebagai penggerak ekonomi rakyat. Ini disebabkan karena kampung kami adalah salah satu desa yang akan terkena genangan Bendungan Jatigede.
Tetapi Jatigede adalah sebuah proyek yang terkatung-katung hingga kini, dan kami merasa tersiksa atas ini. Kami berduka hingga kami bagaikan hidup diatas tanah asing bagi diri sendiri. Padahal tanah ini adalah tanah harapan dan hidup matinya kami.
Sebagai warga negara kami juga berhak atas penghidupan kami yang layak sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945. Oleh karena itu website ini hanya memandang dari satu segi kami sebagai korban yang terkatung-katung oleh sebuah proyek yang tak berujung. Tetapi kami juga warga negara ini yang berhak atas penghidupan yang layak.


English | Indonesia | Sunda - Sahman© 2005