STRAIGHT ‘FUCKIN’ EDGE

 

Straight Edge……..kalimat yang satu ini pasti sudah sangat familiar di kuping kalian. Mendengar kalimat ini pikiran kalian mungkin akan tertuju pada Youth Of Today, Earth Crisis atau band-band lainnya dengan X besar di tangan mereka, lirik tentang gaya hidup poison free dan hal semacamnya. Sejak pemunculannya pertama kali lebih dari dua puluh tahun yang lalu straight edge telah mengalami banyak metamorfosa, baik ke arah yang baik maupun yang buruk. Sebagian dari kita menggangapnya sebagai sebuah pergerakan tetapi ada juga yang menggangap straight edge tidak akan pernah menjadi sebuah pergerakan karena orang-orang yang ada di dalamnya tidak pernah benar-benar perduli terhadap filosofi di dalamnya dan hanya sekedar menjadikan hal ini sebagai sebuah trend semata. Dan pro kontra ini masih terus berlanjut seperti tidak berujung.

          Sebuah pengakuan muncul dari Ian Mackaye bahwa saat menulis lagu “Straight Edge” atau “Out Of Step” ia tidak pernah membayangkan akan memulai sebuah pergerakan. Ide yang keluar dari dalam dirinya terhadap hedonisme bergaung luas dalam scene hardcore menjadi sebuah pergerakan yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Suka atau tidak straight edge telah menjadi salah satu bagian dari scene hardcore bagaimanapun kalian membencinya.

Cikal bakal pergerakan ini adalah sebuah band punk asal Washington DC Teen Idles yang muncul pada akhir era 70an. Melalui lirik-lirik positif yang ditulis oleh bassist mereka Ian MacKaye konsep dari pergerakan ini sebenarnya telah dimulai. Tetapi pioner sebenarnya adalah ketika Ian MacKaye mengajak bandmatenya di Teen Idles, Jeff Nelson, untuk membuat sebuah band baru yang diberi nama Minor Threat. Saat itu scene punk disana mulai menjadi besar tetapi dipenuhi dengan banyak hal-hal negatif. Alkohol, drugs dan menghirup lem menjadi sebuah hal yang wajar ditemukan pada sebuah show. Karena sebagian besar show di sana diadakan di klub-klub yang menyediakan alkohol maka remaja di bawah umur 21 tahun dilarang masuk untuk menonton. Perkecualiannya adalah all ages show yaitu show yang diadakan untuk segala umur dimana kemudian remaja yang berumur di bawah 21 tahun mendapat tanda X di bagian belakang telapak tangan mereka untuk memberikan tanda untuk menghindari mereka mengkonsumsi alkohol ( dengan tanda X ini mereka dapat mudah dikenali sebagai para minor ).

Banyak dari para remaja kemudian merasa tidak puas dengan bagaimana berkembangnya scene mereka dengan semua hal negatif yang ada di dalamnya. Mereka kemudian membuat lirik mereka sendiri menentang pemakaian drugs. Mereka mulai menyebarkan idealisme lain yang lebih konstruktif dari pada yang disampaikan band-band punk pada saat itu. Diantara remaja tersebut adalah Ian MacKaye tadi, dan band barunya Minor Threat. Ia dan Minor Threat membuat suatu insiatif untuk menyebarkan pesan-pesan positif dalam lagu-lagu mereka. Mereka kemudian memutuskan untuk memberikan tanda X di bagian punggung tangan mereka sebagai bentuk solidaritas kepada para minoritas. Sebuah hal yang kemudian diikuti oleh para punker-punker tua saat itu untuk penghentian pengkonsumsian alkohol dan drug dengan mereka bersama-sama dimana hal ini kemudian menjadi semacam trademark di scene hardcore untuk menandakan seseorang adalah seorang straight edge.

          Saat Minor Threat membuat lagu yang berjudul “Out Of Step” maka sebenarnya perjalanan pergerakan ini telah dimulai. Lagu inilah yang menjadi titik awal pergerakan ini. Lagu tersebut bercerita mengenai penolakan mereka terhadap hal-hal yang sebenarnya dianggap “sangat wajar” saat itu. Bagaimana mereka mencoba melangkah keluar dari dunia yang mereka kenal selama ini, dunia yang selama ini dianggap wajar. Minor Threat menawarkan sebuah alternatif dari keadaan yang ada waktu itu. Dari lagu inilah kemudian definisi dari straight edge itu sendiri berasal. Awal mula definisi straight edge adalah sebuah janji atau sumpah terhadap diri kita sendiri untuk menolak mengkonsumsi tembakau, alkohol, drugs dan promiscuity sex (sex bebas dengan berganti-ganti pasangan). Di kemudian hari definisi ini kemudian akan berevolusi dengan ditambahkan paham vegetarianisme dan veganisme. Sebuah tanda bahwa pergerakan ini terus berkembang dan tidak statis. Saat Minor Threat mengeluarkan lagu “Straight Edge” mereka (bukan Minor Threat yang pasti) merasa telah menemukan nama yang tepat untuk pergerakan ini. Lagu yang bercerita mengenai bagaimana menjadi seseorang yang menantang arus negatif yang terjadi di sekelilingnya ini dianggap memiliki hubungan erat dengan lagu “Out Of Step”.

        Semenjak itu pergerakan ini terus berkembang dan menemukan pengikut-pengikut barunya. Puncaknya adalah saat pemunculan sebuah band asal New York Youth Of Today pada pertengahan tahun 80an. Cikal bakal band ini adalah sebuah band asal Connecticut yang bernama Violent Children dimana Ray Cappo dan John Porcelly bermain. Setelah menemukan ketidakcocokan dengan personel lainnya mereka kemudian memutuskan untuk pindah ke New York dan memulai sebuah band baru dengan nama Youth Of Today. Keadaan New York saat itu sama persis seperti yang ditemui oleh Ian MacKaye pada masanya. Dengan ciri khas vokal yang unik, kekuatan lirik dan karisma dari sang vokalis Ray Cappo, Youth Of Today kemudian mencapai popularitas yang tidak terduga-duga. Sebagian besar scene New York berubah straight dan band-band straight edge mulai bermunculan. Scene straight edge tumbuh di mana-mana……New York, Boston, Utah, dan seluruh penjuru Amerika bahkan Eropa. Straight edge menjadi sebuah trend yang harus diikuti saat itu. Hal inilah yang membuat straight edge mulai mendapat reputasi buruknya.

          Ketika sesuatu menjadi trend maka hal itu mereka ikuti tanpa pernah benar-benar percaya terhadapnya. Demikian halnya yang terjadi pada straight edge. Ketika hal ini terjadi mulai timbul pemaksaan terhadap mereka yang tidak straight edge untuk menjadi straight edge. Hal yang terjadi adalah kebalikan dari keadaan ketika pergerakan ini dimulai. Akan terjadi keributan jika seseorang menolak mematikan rokoknya atau membuang minuman kerasnya pada sebuah punk/hardcore show. Orang-orang ini menunjukkan ke-straight-annya dengan kekerasan-kekerasan. Mereka menyebut orang-orang ini sebagai “Hate Edge”. Saya pernah membaca sebuah zine Malaysia dimana terdapat sebuah artikel yang mengkritik seorang straight edge kid yang mengamuk dan merusak sebuah warung yang menjual minuman keras pada sebuah hardcore show di sana. Hal yang terparah terjadi di scene Salt Lake City. Pada malam Haloween 1998 seorang bocah berumur 15 tahun, Bernando Repreza, terlibat perang mulut dengan sekelompok anak yang berakhir dengan pemukulan dan penusukan. Pelakunya diduga adalah geng straight edge yang dikabarkan banyak terdapat di sana. Tewasnya Bernando membuat media massa mulai menaruh perhatian dan membuat berita-berita jelek tentang straight edge. Sama halnya dengan yang terjadi di scene hardcore. Banyak yang kemudian membenci dan menjelek-jelekan straight edge. Straight edge mulai menemukan musuh-musuh karena ulah segelintir orang ini.

          Kekerasan ini terus berlanjut sampai muncul istilah Hardline. Hardline dianggap sebagai salah satu bentuk evolusi dari straight edge. Hardline adalah sebutan untuk pergerakan dimana orang-orang menjalankan gaya hidup straight edge, anti animal-abuse, dan anti aborsi dengan cara-cara yang militan. Adalah hal yang sangat baik yang mereka perjuangkan hanya saja terkadang cara yang mereka gunakan tidak tepat. Tetapi tidak semua penganut Hardline menggunakan kekerasan dalam tindakan mereka. Tetapi mereka lebih menyukai tindakan langsung (direct action) daripada menjadi pasifis dan hanya menggunakan kata-kata.

Straight edge is never about violence! Itu bukan tujuan utama straight edge…….dan tidak akan pernah! Tujuan utama dari straight edge adalah untuk mendapatkan pikiran yang jernih dan menggunakan pikiran itu untuk mulai memikirkan mengenai keadaan di sekitar kita dan mulai melakukan perubahan yang baik terhadapnya. Tujuan utama dan pertama dari straight edge sebenarnya bersifat internal yaitu terhadap diri kita sendiri. Tapi bukan sesuatu hal mustahil jika nantinya hal ini akan berpengaruh terhadap lingkungan di sekitar kita. Setiap straight edge kids akan memiliki alasannya masing-masing mengapa ia memilih gaya hidup ini. Jika bukan karena untuk mendapatkan gaya hidup yang lebih sehat bisa juga untuk mendapatkan kontrol diri atau alasan-alasan lainnya. Satu yang pasti……menjadi straight edge karena trend akan sia-sia karena straight edge hanya akan sekedar menjadi alat penyombongan diri belaka. Dan bukan itu tujuan yang mau dicapai oleh pergerakan ini. Straight edge tidak menjadikan seseorang menjadi lebih baik daripada mereka yang bukan straight edge. Straight edge atau bukan kita adalah sama.       Straight edge tidak akan berhasil apabila seseorang melakukannya dengan terpaksa. Pemaksaan seseorang menjadi straight edge adalah sesuatu yang tidak bisa ditolerir terlebih bila dilakukan dengan kekerasan. Straight edge seharusnya menjadi sebuah personel choice, pilihan dari seorang individu yang timbul karena kesadaran dari dalam dirinya. Oleh karena itu kita harus menghargai pilihan orang lain sebagaimana mereka akan menghormati pilihan kita.

Selama ini straight edge dianggap selalu menjadi salah satu biang perpecahan yang terjadi di scene hardcore. Pengkotak-kotakan terhadap straight edge dan non straight edge menyebabkan beberapa orang memandang straight edge dengan sinis. Masalah yang terjadi adalah karena beberapa straight edge kids lebih suka bergaul dan mengelompok hanya dengan sesama straight edge kids saja. Mereka mulai menjauh dan cenderung meninggalkan scene untuk membuat scene di dalam scene. Sebenarnya hal ini cukup wajar sebagaimana skinnhead-skinhead dan punker-punker lebih suka bergaul dengan sesamanya. Hal ini terjadi karena adalanya kesamaan-kesamaan diantara mereka yang menyebabkan mereka merasa lebih “nyaman” jika berada diantara sesamanya yang memiliki visi serupa. Asalkan masih dalam tahap yang wajar dan tidak terlalu jauh hal ini bukanlah suatu pengkotak-kotakan.

Banyak juga yang kemudian mempertanyakan mengenai pelabelan straight edge itu sendiri. Banyak dari mereka yang mengklaim tidak mengkonsumsi tembakau, alkohol, do drugs dan promiscuity sex menolak melabelkan diri mereka sebagai seorang straight edge dengan alasan pengkotak-kotakan tadi. Tapi lalu apa perbedaannya kita dengan mereka diluar hardcore scene yang juga melakukan gaya hidup poison free ini. Jika kita cukup perduli terhadap dunia ini maka label straight edge bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan. Jika seseorang tidak mau melabelkan dirinya sendiri sebagai straight edge maka itu adalah haknya. Tapi bukankah harcore adalah juga tentang sebuah alternatif, alat untuk membuat perubahan dan sarana penolakan terhadap masyarakat mainstream? Melabelkan diri sebagai straight edge akan mempengaruhi orang lain walaupun secara tidak langsung. Jika mereka di luar scene hardcore melakukan gaya hidup poison free untuk diri mereka sendiri maka kita di hardcore scene, dengan pelabelan straight edge ini, melakukannya selain untuk diri kita sendiri tetapi juga untuk menginspirasi orang lain, baik orang-orang di dalam hardcore scene maupun di luar. Dan hal ini kita lakukan karena kita perduli dan menginginkan dunia yang lebih baik.

Sudah lebih dari dua puluh tahun umur dari pergerakan ini. Berawal dari sebuah lagu pergerakan ini telah berkembang dengan memasukkan unsur vegetarianisme, veganisme; berevolusi menjadi hardline bahkan bertransformasi menjadi christiancore dan krsnacore. Tidak ada seorangpun yang tau berapa tahun lagi umur pergerakan. Lima tahun?….sepuluh tahun?......atau lima puluh tahun lagi? Satu yang pasti…….selama masih ada orang-orang yang perduli terhadap dunia ini, api ini tak akan pernah padam.

 “The main purpose of straight edge is to have a clear mind and to use that clear mind to reach out other people and do what you can to start think about fairness......make things more justice to society......being canibal free reaction. It’s about freedom and using that freedom as a vehicle to progression to make us more peaceful people and make this world more just.”                                                                               Karl Buenchner (EarthCrisis.......RIP)

 

 

 

 

 

NEW! 10 GREATEST SXE BANDS

Ada banyak banget band-band sxe yang telah kita kenal, yang rilisannya ikut memenuhi koleksi kaset dan cd kita. Sebagian mungkin malah telah sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Saya nyoba ngangkat band-band sxe terbaik yang bukan hanya dari segi musikalitasnya belaka tapi juga dari bagaimana mereka memperjuangkan idealisme mereka, dan bagaimana band-band ini menancapkan pengaruhnya di scenenya masing-masing. Sebagian band-band ini sudah ada dalam pikiran saya, sebagian lagi saya ambil dari pendapat teman-teman (thanx guys…..). Saya memasukkannya secara acak. Jangan ngambek kalo kalian nggak setuju dengan versi saya atau band fav kalian nggak ada di sini (bikin aja versi kalian sendiri!).

 

 MINOR THREAT

                Kayaknya nggak bisa disangkal lagi bahwa band ini adalah salah satu band sxe terbesar dalam sejarah hardcore. Terutama karena merekalah yang  bisa dibilang mempelopori gerakan ini sekitar 20 tahun yang lalu!!! Minor Threat berdiri pada awal tahun ’80 di Washington D.C. Band ini bermula dari sebuah band yang bernama Teen Idles. Band inilah yang dapat dikatakan peletak dasar dari Minor Threat berikut dengan pesan-pesan positifnya. Pada wawancaranya dengan In-Effect zine mereka mengklaim bahwa mereka telah terlebih dahulu membawa pesan-pesan yang dapat dikatakan sebagai sxe sebelum Minor Threat terbentuk. Hal ini mungkin karena sebagian besar lirik dari Teen Idles dibuat oleh sang basist Ian Mackaye yang kemudian menjadi frontman dari Minor Threat. Setelah Teen Idles bubar Ian MacKaye mengajak drummer Jeff Nelson serta ex-Government Issue Brian Baker dan Lyle Preslar untuk membentuk Minor Threat. Dan inilah formasi solid mereka, Ian pada vokal, Jeff pada drum, Brian pada bass dan Lyle pada gitar. Formasi ini sempat berubah pada tahun 1982 saat Brian keluar untuk kemudian digantikan oleh Steve Hansen.

Pada tahun 1983 mereka mengeluarkan full length album pertama dan satu-satunya yang berjudul Out Of Step yang langsung mendapat tempat di hati hc kids saat itu. Bisa dibilang album ini sukses tapi kesuksesan inilah yang diyakini sebagai salah satu penyebab bubarnya band ini. Minor Threat merilis satu EP, satu album, dan beberapa single sepanjang sejarahnya.

            Merekalah band pertama yang mulai memakai tanda X di tangan yang kemudian dikenal sebagai simbol sxe. Mereka jugalah yang memberi nama gerakan ini yang diambil dari salah satu lagu mereka yang berjudul “Straight Edge”. Dan mereka ikut ambil bagian dalam pendefinisian sxe itu dalam lagu mereka “Out Of Step”. Dan dalam lagu-lagunya Minor Threat berbicara mengenai perlawanan terhadap alkohol, kebiasaan minum dan mendorong setiap orang untuk berpikir untuk diri mereka sendiri dan memiliki pikiran yang sehat dan bersih. Musik mereka bisa dikatakan sebagai peralihan dari punk menuju hardcore.

          Ian juga dalah pengikut setia teori DIY. Setelah Minor Threat bubar Ian meneruskan mengurus labelnya Dischord bersama Jeff dan terus menerapkan DIY ethic. Kemudian ia membentuk Fugazi yang meraih cukup sukses sebagai band indie. Tapi ia tetap selalu membawa semangat DIY pada Fugazi sebagaimana ditunjukkannya saat ia selalu berusaha menekan harga tiket, dimana ia menentukan harga tiket maximal untuk setiap shownya dan menentang adanya pembatas panggung.

 

 

 YOUTH OF TODAY

          Bicara tentang band sxe tidak mungkin kita melewatkan nama Youth Of Today. Band inilah yang disebut-sebut sebagai biangnya second wave sxe di pertengahan tahun 80an. Pertama terbentuk di awal tahun 80an, cikal bakal band ini yaitu sebuah band asal Connecticut, Violent Children. Setelah menemui ketidakcocokan dengan beberapa personel lainnya duo Ray dan Porcell kemudian memutuskan untuk membentuk Youth Of Today dan kemudian pindah ke New York. Selain Ray Cappo pada vokal dan Porcell pada gitar mereka mengalami banyak pergantian lineup. Tetapi susunan lineup mereka yang paling solid adalah Ray (vokal), Porcell (gitar), Walter (bass), Sammy (drum).

           Mereka pindah dari kampung halaman mereka ke New York dimana saat itu mabuk adalah satu-satunya hal yang banyak dilakukan oleh para punker dan hc kids di sana. Dan saat itulah mereka memutuskan bahwa New York adalah tempat yang paling tepat untuk memulai perjuangan mereka menyebarkan sxe. Dan memang perjuangan mereka berhasil. Scene New York berubah total menjadi scene sxe. Banyak band-band sxe yang bermunculan seperti Gorilla Biscuit, Judge, Side By Side, dll. Merekalah yang bisa dibilang sebagai band yang berjasa membangkitkan kembali sxe movement setelah era Minor Threat tenggelam. Saat mereka hadirlah sxe mencapai puncak kejayaannya (tentu saja di Amerika sana). Bahkan saat itu bisa dikatakan sxe menjadi sebuah trend yang harus diikuti. Banyak hc kids yang menjadi sxe hanya karena sxelah hal yang cool saat itu. Mulailah bermunculan gang-gang sxe yang lebih banyak menampilkan sisi positif mereka daripada sisi negatif mereka. Maka pada masa YOT pulalah sxe garis keras-alias hardline-mulai muncul. Banyak hardliner yang memang benar-benar perduli tetapi banyak juga hardliner yang muncul dari hc kids yang menjadi sxe karena trend tadi. Dan sxe mulai mendapat cap negatif.

          Anyway.......full length pertama mereka yaitu Can’t Close My Eyes. Dan seterusnya yaitu Breakdown The Walls dan We’re Not In This Alone. Dan di saat mereka selesai merilis We’re Not In This Alone mereka mulai merasakan perlawanan dari diri mereka sendiri dan kemudian Youth Of Today memutuskan untuk bubar. Ray kemudian pergi ke India dan mengikuti aliran Hare Krsna sedang Porcell pergi mengasingkan diri ke Penslyavania dan secara kebetulan juga menjadi seorang Hare Krsna. Kemudian mereka bertemu kembali dan memulai sebuah band Krsnacore yaitu Shelter sampai saat ini. Kabar terakhir yaitu Youth Of Today mengadakan reunion tour di Eropa ,walaupun tanpa formasi asli mereka, musim panas tahun ini.

 

 GORILLA BISCUIT

          Melewatkan era “youth crew sxe” sepertinya tidak cukup diwakili hanya oleh satu band saja karena begitu banyak band yang muncul dan memiliki pengaruh yang tidak sedikit di era ini. Selain Youth Of Today ada satu buah nama lagi yang sepertinya sudah sangat familiar di telinga kita. Gorilla Biscuit adalah nama yang cukup aneh tetapi band ini adalah salah satu icon sxe hardcore pada eranya. Berdiri pada akhir ‘80an dengan formasi Anthony Civarelli (vokal), Walter (gitar), Arthur (bass) dan Sammy (drum) band ini ikut membangun New York menjadi sebuah scene sxe. Berbeda dengan band-band sxe lainnya pada saat itu, mereka sangat reaksional, mereka mencoba memindahkan pergerakan jauh dari cara-cara militan yang telah dibangun oleh banyak hxc fans di sekitar band-band favorit mereka. Sebagaimana kita tau era akhir 80an sxe mulai menjadi sangat militan. Banyak sxe kids mulai mempraktekkan kekerasan terhadap non sxe kids terutama saat band favorit mereka bermain. Hal inilah yang dicoba dihindarkan oleh Gorilla Biscuit melalui lirik-lirik lagu mereka. Selain itu mereka juga mematahkan tipikal “straight edge on your face“ dengan attitude mereka yang cenderung lebih having fun.

          Rilisan pertama band ini yaitu sebuah EP yang dikeluarkan oleh label New York Revelation Records yang diberi judul sama seperti nama band mereka “Gorilla Biscuit” pada tahun 1998. Setahun  kemudian mereka mengeluarkan satu-satunya full length mereka “Start Today” kembali lagi oleh Revelation Records. Tetapi kemudian pada tahun 1990 Walter memutuskan keluar dari band untuk membentuk Quicksand dan akhirnya Gorilla Biscuit bubar. Tetapi sisa dari band kemudian memutuskan untuk kembali membentuk sebuah band hardcore dengan musik yang lebih melodik dan catchy dengan nama CIV. Posisi Walter pada gitar digantikan oleh Charlie. Setelah mengeluarkan beberapa EP pada Revelation Records CIV kemudian memutuskan untuk menerima tawaran dari sebuah major label dan merilis full length pertama mereka “Can’t Wait One Minute More” dengan Walter dan Don Fury sebagi produser pada tahun 1994. Setelah full length ini tidak ada kabar lagi dari CIV. Saat ini Walter dan Sammy bergabung lagi dalam sebuah band emo yang bernama Rival School.

 

 BOLD

Sebuah band yang juga menjadi fenomena pada pertengahan ’80 adalah Bold. Siapa yang tidak mengenal band ini, dengan logonya yang sangat khas...yang kemudian banyak ditiru band-band youth crew lainnya. Mungkin banyak yang sudah tau bahwa Bold dimulai dari sekelompok pelajar SMP berumur 13 tahun yang satu sekolah dengan anggota-anggota dari Youth Of Today, oleh karena itu Bold sering disebut sebagai adik dari Youth Of Today, yang sepakat untuk membentuk sebuah band dengan nama Crippled Youth. Kemudian mereka mengganti nama band mereka menjadi Bold, yang kemudian menjadi salah satu band sXe paling populer sampai saat ini.

Walaupun masih terlalu muda tapi mereka mampu menarik perhatian dan menjadi salah satu bagian terpenting dalam sXe revival di akhir ‘80an. Satu-satunya full length mereka Speak Out, dirilis oleh Revelation Records pada tahun 1988, menjadi salah satu album klasik dalam sejarah sXe. Setahun kemudian Revelation kembali merilis Ep mereka yang berjudul Bold. Kemudian pada tahun 1993 Reveleation merilis ulang Speak Out dengan tambahan beberapa lagu. Beberapa lagu mereka seperti Nailed to the X dan Clear menjadi anthem dalam sejarah sXe.

 

  JUDGE

Saat scene sXe mulai redup dimana kebanyakan sXe-ers memutuskan untuk kuliah dan meninggalkan sXe sebagai bagian dari perkembangan hidup mereka, saat itulah Judge muncul. Didirikan oleh dua ex-member dari Youth Of Today, Porcell dan Mike Feraro, band ini bermula dari sebuah project untuk mengingat era drug-free hardcore. Tahun 1988 mereka mulai merekam Ep pertama mereka di Don Fury studio yang diberi judul New York Crew. Dengan lagu-lagu seperti Fed Up dan In My Way, band ini cepat mencapai popularitas dan berkembang dari sebuah side project menjadi sebuah full time band.

Lagu-lagu mereka berlirik hard-edge againts alkohol dan obat-obatan seperti sosok vokalis mereka Mike yang lebih dikenal dengan nama Mike Judge. Mike Judge adalah sebuah sosok tough sXe guy yang kemudian menjadi panutan para hateedge.......sebuah hal yang sama sekali tidak diinginkannya.

Berbeda dengan band-band sXe sebelumnya Judge memiliki sound yang jauh lebih berat dan cenderung metalic tapi masih dengan semangat old school. Rilisan-rilisan Judge semuanya dirilis oleh Revelation Records yaitu Chung King Can Suck It (1989), Bringin’ It Down (1989) dan The Storm (1991).

 

  TEN YARD FIGHT

   

        Salah satu scene hardcore yang berpengaruh dalam perkembangan sxe movement adalah Boston. Selain terkenal dengan band-band tough guy-nya scene ini juga memiliki banyak band sxe hero. Diantaranya yaitu Floorpunch, In My Eyes dan.......Ten Yard Fight. Band terakhir ini saya ambil sebagai perwakilan dari scene mereka karena bisa dibilang band inilah yang paling memiliki pengaruh.

          Ten Yard Fight berdiri pada pertengahan tahun ‘90an. Band ini berawal dari band main-main dari para penggemar American Football (rugby) dimana mereka menggunakan metafora rugby untuk hal-hal yang mereka yakini. Vokalis sendiri diajari bagaimana cara bernyanyi oleh Brian McTernant (Battery). Pada show pertama mereka di tahun 1995, sang vokalis Anthony “Wrench” Moreschi muncul diatas panggung dengan kostum rugby lengkap dengan corengan hitam tepat di bawah mata. Kaget dengan reaksi positif dan bagaimana menggilanya hc kids saat penampilan mereka, akhirnya band ini memutuskan untuk menjadi lebih serius.

          Ten Yard Fight mulai bermain di East Coast. Philadelphia, New York, Connecticut, Virginia, dan tentu saja Boston adalah tempat bermain mereka yang paling utama. Saat itu hanya sangat sedikit band seperti mereka. Tetapi tradisional hardcore telah kembali! Setelah menjual lebih dari 1000 demo, seorang teman baik mereka, Rama Mayo, mendekati mereka untuk merilis 7” pada label barunya Big Wheel Recreation. Dan “Hardcore Pride” EP menjadi rilisan kedua dari BWR dan salah satu rilisan hardcore yang paling banyak dikoleksi pada masanya. Rilisan tersebut terjual habis kurang dari seminggu! Saat itu mereka sedang mengadakan East Coast tur. Selanjutnya Equal Vision menjadi label kedua Ten Yard Fight setelah mereka menyetujui merilis ulang “Hardcore Pride” ditambah dengan demo klasik mereka. Salah satu alasannya adalah karena Steve Reddy dari Equal Vision adalah kenalan lama mereka.

          Kemudian TYF merilis sebuah LP yang diberi judul “Back On Track”. Mulai pada rilisan ini lirik-lirik mereka selalu terkesan galak. Seperti dapat kalian lihat pada lirik lagu We Know The Truth.

 

We Know The Truth
People like you make me so fucking sick. Pushing your poison in my face. Well face up to this. Preying on the innocent. Strike them while they’re young. Advertising ploys convince them that they’re having fun. Our future lies in strength and. Our strength lies in youth. Your fucked up products may be legal but... We know the truth! The war on drugs what a fucking joke. They’d never ban the products that help them fucking cope. Never mind the lives wasted everyday. For the right amount they’ll look the other way.

 

Kemudian mereka melakukan beberapa pergantian line-up yang cukup penting, selalu melakukan tur dengan line-up yang berbeda-beda. Mereka dua kali tur USA, sekali ke Eropa dan bahkan melakukan tur selama seminggu di Puerto Rico. Terakhir kali mereka merilis EP 6 lagu “The Only Way”. Walau mendapat respon yang baik tapi dengan berubahnya tujuan hidup dari anggota band akhirnya pada tahun 1999 TYF memutuskan untuk bubar. Pada show terakhir mereka, pada bulan Oktober, bersama teman-teman baik mereka IN MY EYES, REACH THE SKY, BANE dan RIGHT BRIGADE, di sebuah klub terbesar dimana mereka pernah bermain di Amerika. Dan show itu sold out dalam waktu seminggu. Show ini kemudian terkenal dengan “Edge Day” untuk merayakan straight edge worldwide. Dan “The Only Way:1995-1999” akhirnya dirilis hampir setahun setelah show terakhir mereka. Dan “Edge Day” kedua adalah acara spesial untuk peluncuran video mereka dan sayangnya juga merupakan show terakhir untuk band Boston sxe hebat lainnya In My Eyes. TYF naik kembali ke panggung sekali lagi dan memainkan 5 lagu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Dan itulah terakhir kalinya TYF terlihat di panggung bersama-sama.

 

  EARTH CRISIS

            Kalo Youth Of Today bisa dibilang sebagai pencetus second wave sxe maka Earth Crisis bisa dibilang sebagai pencetus third wave sxe. Merekalah satu-satunya band sxe yang paling mendapat sorotan bahkan dari dunia luar sekalipun. Mereka pernah diliput oleh CNN (Earth Matters), TBS, FOX (America's Most Wanted), CBS (48 Hours), MTV (Music News), and ABC (World News Tonight). Karl, vokalis mereka yang karismatik bahkan pernah berbicara di depan Congress (DPRnya Amerika) tentang bahaya drug dan isu-isu tentang remaja.

Band ini adalah band sxe pertama yang populer karena membawa idealisme vegan disamping Straight Edge. Merekalah yang mulai menginspirasi untuk memasukkan veganisme ke dalam Straight Edge. Selain itu band ini adalah satu dari sedikit band yang memiliki lirik yang bisa disebut jenius. Walau lantang, kalo boleh disebut militan, dalam menyuarakan animal liberation dan sxe tetapi mereka mengemasnya dengan lirik yang cerdas.

          Band ini dimulai pada awal tahun 90an. Pada tahun 1992 dan 1993 mereka merilis EP All Out War dan Firestrom. Setelah mendapat sambutan yang cukup luar biasa mereka kemudian merilis full length pertama mereka Destroy The Machine dan kemudian dilanjutkan dengan Gomorrah’s Season End. Ditambah lagi dengan album live performance di kampung halaman mereka yang diberi judul The Oath That Keep Me Free yang kesemuanya dirilis oleh Victory Records. Kehebatan mereka cukup untuk membuat mereka dilirik oleh Roadrunner Records yang kemudian merilis album mereka selanjutnya yaitu Breed The Killers. Musik mereka pada album ini lebih brutal daripada album-album mereka sebelumnya demikian juga dengan karakter vokal Karl yang semakin garang. Album-album mereka selanjutnya dirilis kembali oleh Victory Records. Kelihatnya Victory Records cukup senang dengan kedatang kembali anak emasnya dengan berturut-turut merilis tiga album Earth Crisis dalam jangka waktu dua tahun yaitu Slither, Last Of The Sane dan Forever True (1991-2001).

          Pada akhir tahun 2001 secara mengejutkan Earth Crisis memutuskan untuk bubar. Pada official statement pada website mereka tidak ada alasan yang mereka berikan atas bubarnya Earth Crisis. Yang jelas menurut mereka, mereka masih akan terus memperjuangkan ideologi mereka walaupun tidak dalam bentuk Earth Crisis lagi. Sekedar informasi tambahan Karl sekarang tergabung dalam Nemesis, tapi sayang saya sendiri belum pernah mendengarkan musik mereka.

 

 MAINSTRIKE

          Lho kok Mainstrike sih? Kan masih ada band-band kaya Chain Of Strength, Wide Awake atau Hands Tied? Saya memilih Mainstrike karena saya mencoba mengangkat band yang juga memiliki pengaruh besar dan bisa dianggap memberi pengaruh besar dalam penyebaran sXe yang mungkin belum kita tahu. Awalnya saya agak kebingungan apakah akan memasukkan nama ManLiftingBanner atau Mainstrike di sini karena keduanya sama-sama hebat dan berpengaruh. Tetapi karena beberapa alasan akhirnya saya memilih Mainstrike.

          Mainstrike berdiri pada tahun 1994 dengan frontmannya Big, yang merupakan ex-member dari ManLiftingBanner, di “The Goudvishal”, Arnhem Belanda. Seperti yang dikatakan Johnny Forward (vokalis dari ReachingxForward), merekalah yang mempelopori kebangkitan band-band youth crew (mereka menyebutnya Youth Crew Revival) berikut dengan filosofi sxenya. Mereka sangat berpengaruh terhadap kemunculan band-band sxe youth crew sekitar tahun 97-an di Belanda, bahkan juga sampai ke beberapa negara tetangganya seperti Belgia, Jerman, dan Portugal. Rilisan pertama mereka “Youth Crew” demo yang keluar pada tahun 1995 lah menyebabkan mereka mulai mendapatkan perhatian yang cukup besar dari para hc kids saat itu. Tapi rilisan mereka berikutnyalah, Times Still Here 7” di Crucial Response Records, yang membuat mereka menjadi sangat populer. Rilisan inilah yang menjadikan mereka sebagai salah satu band sXe Eropa terpenting.

          Pada maret ’97 mereka mengeluarkan full length pertama mereka “A Quest For The Answers”. Rilisan ini mulai memasukkan unsur awal ‘90an European hardcore, awal 80-an NYHC, dan tentu saja youth crew, yang kemudian memberikan ciri khas tersendiri dalam musik mereka. Lirik mereka dalam album ini mulai lebih banyak mengenai isu-isu sosial ketimbang tipikal topik-topik yang biasa disodorkan band-band youth crew. Mereka menjadi semakin besar dan mulai melakukan show-show yang lebih besar daripada yang telah mereka lakukan sebelumnya, termasuk menjadi headline pada beberapa festival sxe hardcore internasional. Kemudian pada Maret ’98 mereka mengeluarkan full length kedua mereka pada Crucial Response Records, yang diberi judul “No Phasing Phase”. Setelah ini proyek besar mereka selanjutnya yaitu US Eastcost Tour dengan Commited, Ensign, dan Stretch Arm Strong. Setelah merasa mendapatkan semua yang mereka inginkan, mereka memutuskan untuk bubar setelah US Tour ini. Mereka kemudian memainkan show terakhir mereka pada Oktober 1999. Sebuah 7” perpisahan kemudian dirilis Crucial Response beberapa waktu kemudian.

 

 LIAR

            Kalo ditanya band sxe Eropa mana yang paling besar mungkin Liar-lah jawabannya. Setelah eksis lebih dari 6 tahun dan mengeluarkan 4 buah full length dan beberapa split EP mereka masih tetap hadir di scene H8000 untuk terus berbicara mengenai sxe. Walaupun terus mengalami pergantian line-up tapi tidak mengurangi semangat mereka untuk tetap eksis. Band inilah yang bisa disebut sebagi the godfather of sxe dalam genre metal hardcore, terutama di kampung halaman mereka di Belgia sana. Walau saat ini banyak band metal hardcore yang membawa ideologi vegan sxe tapi merekalah salah satu dari sedikit band yang masih memakai ideologi ini sebagai dasar pemikiran dalam bermusik. Coba cek website mereka www.liar.be dimana terdapat tulisan-tulisan mereka mengenai bahaya rokok, alkohol dan argumen mengapa mereka menentang legalisasi mariyuana.

          Liar tebentuk di Konhjik, Belgia pada tahun 1995 dari sebuah side project bernama Wheel Of Progress. Saat Wheel Of Progress bubar beberapa dari mereka memutuskan untuk membentuk Liar, sebuah nama yang mereka ambil dari judul lagu Rollins band. Anggota dari Liar tergabung dalam beberapa band lain seperti Congress, Blindfold, dan Reggression. Musik mereka brutal dan metal dengan pesan-pesan positif. Dan ternyata penampilan Liar cukup mengejutkan teman-teman mereka. Pada tahun yang sama setelah 10 kali latihan dan beberapa show mereka merilis Falls Of Torment melalui Goodlife Records. Rilisan ini kemudian menjadi sejarah dalam sxe metal hardcore di H8000. Sesudah itu Liar mulai melakukan banyak show dan band side project berubah menjadi band serius. Pada tahun 1997 mereka mengeluarkan album kedua mereka Invictus pada label yang berbeda yaitu Genet Records. Album inilah yang menurut mereka album terbaik mereka sejauh ini. Invictus laku keras hingga out of press dan Liar berencana untuk melakukan re-release di masa depan. Tahun 1998 album ketiga mereka Deathrow Earth dirilis oleh (balik lagi ke) Goodlife Records. Menurut beberapa orang album ini lebih metal dari album-album mereka sebelumnya. Para metalhead mulai melirik Liar dan Liar mulai melakukan show bersama band-band metal. Yang paling berkesan yaitu saat mereka tampil bersama Bolt Thrower. Dan merekapun melakukan serangkaian tur bersama Earth Crisis dan Facedown. Setelah mengalami beberapa pergantian line-up akhirnya pada tahun 2001 mereka mengeluarkan album bersama label Jerman Alveran Records. Dan album inipun mendapat tanggapan positif. Dan pada awal tahun ini mereka merilis spilt album bersama Sunrise dengan 3 buah lagu baru dan lagu klasik Shatter dari album Falls Of Torment. Saat ini mereka sedang dalam proses pengerjaan album baru mereka yang katanya akan dirilis dalam bentuk enhaced CD yaitu berupa tambahan video beberapa live performance mereka.

          Oh iya vokalis dari band ini juga memiliki sebuah label sxe yang khusus hanya mengeluarkan rilisan dari band-band sxe yaitu Sobermind Records dan bisnis clothing sxe 24 edge. Berbeda dengan label sekampung halaman mereka Goodlife Records yang mulai berkompromi dengan idealismenya, Sobermind Records masih tetap setia pada komitmen mereka untuk merilis hanya band sxe hingga saat ini.

 

 POINT OF NO RETURN

            Kalo kalian mau tau band sxe mana yang menjadi perwakilan dari Thirth World Country maka jawaban yang paling pantas adalah Point Of No Return. Band asal Sao Paulo, Brazil ini bermula dari sebuah side project dari anggotanya Self Convicted yang sepakat untuk membuat sebuah band yang perduli terhadap isu-isu politik, perjuangan negara dunia ketiga dan animal liberation. Menurut mereka tujuan dari eksisnya PONR adalah sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem yang memperbudak, menindas, menyiksa dan menghancurkan setiap individu yang hidup sebagaimana keseluruhan planet ini juga.

Berdiri pada tahun 1996 setahun kemudian rilisan pertama band ini keluar yaitu empat buah lagu dalam kompilasi Liberation Records (label Brazil) “Voices”. Setelah itu mereka mulai memainkan banyak show bersama band-band penting asal Brazil lainnya dan mulai menjadi icon dari Brazil politikal hardcore. Pada tahun 1999 mereka merilis demo tape pertama mereka "Um Convite à Luta" (An Invitation to The Struggle). Kemudian di tahun yang sama mereka merilis sebuah 7" "What Was Done" yang dirilis oleh label Amerika Catalyst Records dan diundang untuk ambil bagian dalam kompilasi "Justice for the Enslaved" oleh label Inggris Sure Hand.

          Sejarah dimulai ketika mereka merilis full length pertama mereka pada tahun 2000 "Centelha" (Sparks), oleh Liberation Records. Album ini kemudian dirilis juga oleh label Argentina, Columbia dan Amerika! Mulai dari sini mereka mulai dikenal di Amerika Latin, Eropa dan Amerika. Sampai akhirnya mereka melakukan tur internasional pertama mereka ke Eropa yang diberi nama "MacacoKerTumultoTour2K". Musik mereka yang menurut beberapa orang mengkombinasikan post-Earth Crisis metal mosh dan elemen death metal dengan screaming dari tiga orang vokalis dengan karakter yang berbeda-beda. Ditambah lagi dengan lirik mereka yang tidak berhenti-berhenti menyuarakan perlawanan dan sxe dengan perspektif yang berbeda dari negara dunia pertama.

          Setelah hampir tujuh bulan mengalami break dan diisukan bubar, PONR kemudian kembali pada tahun 2002 dengan merilis album baru mereka "Liberdade Imposta, Liberdade Conquistada" (Imposed Freedom, Conquered Freedom), kembali lagi oleh Liberation Records. Lirik dalam album ini semuanya dalam bahasa Portugis membahas mengenai isu-isu politik dan sosial dalam bentuk yang lebih kritis dan dewasa dan memberikan perspektif yang sama sekali baru mengenai straight edge dan hardcore. Setelah melakukan tur mini di Brazil, PONR kembali ke Eropa untuk tur Eropa mereka pada musim panas 2002. Dengan banyaknya koneksi yang mereka bangun mereka ikut berjasa membuka jalan untuk band-band Amerika Latin bermain di Eropa dan Amerika.

 

 

 

NEW! WHEN STRAIGHT EDGE WALKED THE EARTH

Artikel ini adalah sebuah artikel mengenai straight edge dilihat dari sudut pandang seorang feminis. Thanx to Laura for this articles!

    Jadi sXe telah mati di luar Eropa dan ada yang atu kenapa? Popularitasnya yang lebih dikarenakan sebagai sebuah trend daripada sebuah pergerakan dan tentu saja hal ini menjadikan orang-orang sulit untuk berpegang kepada sesuatu yang begitu dangkal. Mungkin mereka perlu diingatkan ethics dari sXe sebenarnya sangat radikal, revolusioner dan progresif. Menjadi seorang sXe berarti kita mengatakan tidak kepada beberapa alat yg paling manipulatif yang digunakan oleh para pemegang kekuasaan untuk menjauhkan kita sebagai seorang individu yang bebas. Mereka ingin membawa kita kepada kebodohan dan kepasifan. Mereka ingin kita memiliki keinginan-keinginan palsu dan membuat kita melupakan keinginan akan kebebasan. Mereka ingin mencari uang dari keinginan-keinginan palsu ini. Semua hal di atas membuat saya perduli tentu saja, tapi akhir-akhir ini saya menjadi semakin dan semakin sadar akan pentingnya STRAIGHT EDGE AS A FEMINIST CHOICE. Aspek feminis adalah terutama adalah mengenai alkohol tapi saya akan menyebutkan aspek “dont fuck” sebelumnya secara singkat.

DON’T FUCK

    Saat saya mendengar lirik dari Ian MacKaye saya sungguh terkesan mendengar seorang pria berbicara mengenai seksualitas yang bertanggung jawab untuk sebuah perubahan. Faktanya adalah pria diajarkan untuk menjadi konsumen dari seksualitas dan konsumen dari wanita, dalam hal yang sama mereka diajarkan untuk mengkonsumsi semua hal lainnya dalam masyarakat kapitalis. Akhir-akhir ini wanita telah dibrainwashed dengan cara yg sama. Kita tidak belajar bagaimana caranya berinteraksi dengan manusia, kita belajar bagaimana menggunakan tubuh seseorang dan melupakan bahwa tubuh itu adalah bagian dari sebuah individu yang lengkap. Pria dengan sikap seperti ini berlaku penuh kebencian terhadap wanita dan kadang-kadang mereka membutuhkan perilaku ini disalurkan keluar jika mereka pernah menginginkan untuk berperilaku berbeda. Racun konsumerisme seksual semuanya berinteraksi antara pria dan wanita. Hal ini juga adalah cara lain pria mendapatkan kekuasaan atas wanita dalam masyarakat patriarkal kita.

DON’T DRINK

    Alkohol memiliki sebuah kegunaan. Seorang teman saya baru-baru ini menunjukkan satu kemungkinan aspek positif dari mabuk – fakta bahwa kadang-kadang kita perlu untuk sementara waktu lari dari diri kita sendiri untuk tetap bijaksana dalam dunia yg gila ini. Tapi cara saya melihatnya bagaimanapun juga, kita memiliki cara yg lebih sehat dalam melakukan ini dan dalam kondisi apapun saya tidak dapat berpikir seseorang yg saya kenal memiliki pendekatan yg moderat untuk menggunakan alkohol sebagai sebuah pelarian sementara dalam hal ini. Saya sendiri telah mengalami banyak bentuk dari alkoholisme.

NB:tujuan dari artikel ini adalah untuk mensharingkan apa yg saya yakini bahwa alkohol adalah sangat destruktif. Saya tidak mendukung larangan tertentu terhadap alkohol.

VOMIT ON THE STREETS OF LONDON

    Saya hidup dalam sebuah masyarakat yg alkoholik. Kadang-kadang saya berpikir bahwa semua orang di Inggris adalah alkoholik. Semua budaya working class dibangun dengan mabuk di pub pad malam hari. Pub tidak digunakan sebagai tempat untuk bertemu orang-orang atau menghabiskan waktu dengan teman. Dalam sebuah pub atau bar seseorang secara terus-menerus ditekan untuk minum alkohol dan minum lebih dan lebih lagi. Hidup di Inggris Raya sangat mahal dan orang-orang menghabiskan proporsi terbesar dari pendapatan mereka untuk minum. Sering kali tentu saja, mereka mabuk karena mereka depresi akibat masalah-masalah finansial mereka!

VIOLENCE ON THE STREETS OF LONDON

    Sebagai catatan, saya sadar bahwa alkohol tidak menciptakan kekerasan. Alkohol hanya menghadirkan kenyataan; ia membuka semua emosi yg biasanya kita jaga dibawah kontrol. Beberapa orang adalah pemabuk yg riang, beberapa adalah pemabuk yg penuh haru, beberapa adalah pemabuk yg cerewet dan menjengkelkan, beberapa adalah pemabuk yg penyedih. Tapi pemabuk yg paling sering kita lihat bagi sebagian besar dari kita adalah mungkin pemabuk yg kasar (penuh kekerasan). Setiap malam Minggu di hampir setiap jalan di Inggris selalu dapet kita temui pria-pria dengan umur yg bervariasi yg hidup dengan penuh kemarahan yg terpendam. Mereka telah dibesarkan untuk hidup dengan stereotype maskulin yg tough dan selau mencari kekuatan. Semua keinginan-keinginan palsu mereka secara konstan menjadi frustasi (sebagaimana jika kita terus menghabiskan uang untuk memuaskan mereka). Satu-satunya emosi yg mereka telah pelajari untuk diekspresikan adalah yg destruktif. Jadi sudah jelas bahwa masalah semakin dalam daripada sekedar alkohol, tapi selama orang-orang menggunakan alkohol sebagai penolong, sebuah penyaluran, dan sebagai pelarian mereka tidak akan menemukan solusi yg konstruktif dan positif terhadap permasalahan mereka.

PROFITING FROM MISERY AND VIOLENCE

    Sebagian besar dari kita mungkin memiliki atau mengalami pengalaman menakutkan dengan orang mabuk. Beberapa dari kalian mungkin telah dibesarkan dengan satu atau lebih alkoholik dan hidup dalam ketakutan akan yg akan terjadi saat seorang anggota keluarga mulai minum. Kebiasaan minum menguras pendapatan keluarga. Kebiasaan minum mengubah orang-orang yg kita cintai menjadi monster kasar diluar perkiraan kita. Kebiasaan minum adalah faktor terbesar bagi kekerasan orang-orang (secara fair aja; biasanya pria) terhadap pasangan dan anak mereka. Alkohol adalah obat-obatan nomer satu yg digunakan oleh pria untuk memperkosa teman kencan mereka. Pengusaha pabrik alkohol tau semua ini. Mereka tidak pernah perduli.

PROFITING FROM RAPE

    Definisi dari pemerkosaan harus dibuat jelas sebelum kita lanjutkan lebih jauh. Banyak orang yg masih belum apa itu pemerkosaan. Pemerkosaan adalah saat seseorang memanipulasi atau memaksa seseorang untuk melakukan percintaan tanpa persetujuan penuh mereka. Pemerkosaan dapat terjadi bahkan saat pemerkosa percaya si orang lain telah setuju. Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk memastikan batasan seksual mereka dan batasan seksual pasangan mereka. Jika seseorang ingin membatasi batasan seksualnya pada titik tertentu, pasangannya harus menghormati ini; tanpa kecuali. Menjadi mabuk bukan sebuah alasan untuk melewati batasan seseorang.

    Saya melihat produksi dari minuman alkohol secara keseluruhan sebagai kejahatan dan industri yg tidak berethik. Kapitalis alkohol mendapatkan laba mereka dari menjual sesuatu yg secara kimia adalah sebuah racun. Racun ini digunakan orang untuk membuat diri mereka tidak sadar dan saat mereka mabuk hal ini secara umum mencegah mereka untuk mengambil sebuah peran positif di dunia. Seorang yg mabuk adalah paling baik, konsumer pasif dan paling buruk, adalah penjahat, pemerkosa dan pelaku kekerasan domestik. Alkohol mempromosikan kesenangan akan seksisme dan kebencian terhadap wanita. Kebiasaan minum akan membuatmu lebih feminim dan lebih maskulin. Alkohol akan meningkatkan kemampuanmu sebagai seorang konsumen seksual. Alkohol akan membuatmu bercinta. Perusahaan-perusahaan alkohol secara sempurna sadar akan penggunaan alkohol sebagai sebuah obat-obatan untuk memperkosa teman kencan dan mereka memasarkan produk mereka untuk pria dengan janji akan hasil-hasil seksual.

    Secara pribadi saya terkejut menemukan begitu sedikit kampanye yg ada untuk menginformasikan wanita akan bahaya dari kebiasaan minum. Saat ini ada sebuah poster kampanye yg lumayan bagus di bar-bar di London memperingatkan wanita untuk tidak menerima minuman dari pria tidak dikenal atau meninggalkan minuman mereka begitu saja karena penggunaan obat seperti Rohipnol. Pria membius wanita secara terang-terangan biasanya  jarang ditemui. Pria menggunakan alkohol sebagai sebuah obat untuk memperkosa adalah biasa dan dapat diterima karena tentu saja tidak seorangpun tau bahwa hal ini terjadi. Satu-satunya kampanye yg pernah saya dengar ttg hal ini adalah Women’s Campaign of the National Union dari pelajar-pelajar di UK. Mahasiswa-mahasiswa baru di Universitas UK secara terus-menerus didesak untuk minum saat mereka pertama datang dan kebanyakan berakhir dengan minum berlebihan. Banyak wanita berakhir dengan bercinta dalam kondisi mabuk dalam situasi ini dimana seringkali tidak aman dan/atau secara penuh setuju. Sayangnya usaha kampanye wanita NUS tidak pernah mendapatkan citra yg baik di mata para pro-drinking. Banyak perkumpulan-perkumpulan mahasiswa hanya bertahan dengan laba dari alkohol pada bar-bar mereka.

 

THINK ABOUT IT

Every alcohol manufacturer in the world

Every bar in the world

Every bar employee in the world

…must get some percentage of their profits from the use of

alcohol to rape women.

…must get some percentage of their profits from people who beat

up their partners and children while under the influence.

…must get some percentage of their profits from alcoholics who

drink themselves to death.

This is the industry you are supporting when you buy alcohol.

 

    Saya tidak puas terhadap diri saya sendiri dengan menjadi straight edge. Saya merasa sedih dan frustasi karena efek dari mabuk telah dan masih ada di dunia dan terjadi setiap hari. Saya merasa begitu khawatir terhadap keamanan diri saya sendiri saat saya berjalan dimana orang mabuk seperti akan menyerang saya atau teman saya sewaktu-waktu.

 

IN A WORLD WITHOUT ALCOHOL

There would be one less excuse for rape.

There would be one less tool for rapists.

Many more people would be forced to confront their demons.

Just think of the relative peace in our streets and homes…