|
|
Pemeliharaan
Seperti disebutkan sebelumnya arwana bukan termasuk
ikan yang sulit dipelihara. Yang diperlukan adalah meluangkan
waktu beberapa saat setiap hari atau beberapa jam setiap minggu untuk
merawat mereka dan mencek kondisinya (Lihat
Tip Perawatan Rutin Akuarium). Berikut adalah beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam memelihara arwana.
Akuarium.
Secara umum, lebih besar ukuran akuarium akan lebih
baik. Sebagai ikan berukuran besar arwana memerlukan ruang gerak
yang cukup banyak. Panjang akuarium disarankan 3 kali dari
panjang ikan yang diperlihara, sedangkan lebarnya kurang lebih 1. 5
kali panjang ikan. Akuarium sebaiknya ditempatkan di tempat yang
tidak terlalu banyak kegiatan/gangguan, untuk menghindari ikan manjadi
stress. Hindari pula penyalaan lampu yang mendadak, hal ini
sering menyebabkan ikan menjadi panik, sehigga ikan dapat menabrak
kaca atau benda lainnya dalam akuarium dan ikan bisa terluka. Tutup
akuarium dengan baik untuk menghidari ikan melompat ke luar
akuarium. Pastikan tidak ada lubang yang bisa diterobos oleh
ikan tersebut pada tutup akurium yang berasangkutan dan pastikan pula
tutup tersebut tidak akan terdorong oleh kekuatan lompatan ikan.
Hindari memelihara arwana dengan jumlah 2-3 ekor
dalam satu akuairum, karena sifat agresif mereka akan menyebabkan ikan
"berkelahi" satu dengan yang lainnya. Akan tetapi anda boleh
memelihara arwana bersama apabila jumlahnya lebih dari 6 ekor
sekaligus. Dalam jumlah sekian banyak, sifat agresif
arwana menjadi sangat berkurang. Belum ada penjelasan yang
memadai mengenai fenomena ini.
Manipulasi pencahayaan sering dapat menimbulkan
pantulan warna ikan dengan lebih baik. Letakkan lampu di bagian
depan akuarium, dan set sudut reflektor sedemikan rupa sehingga bisa
memberikan pantulan yang optimal. Banyak pilihan lampu dijual
dipasaran dengan spektrum bervariasi, anda bisa bereksprieman dan
memilih spektrum yang anda kehendaki. Lampu-lampu full spektrum
secara alamiah akan memantulkan warna-warna alami dari iklan ybs.
Parameter Air.
pH. Arwana dapat hidup pada selang pH
cukup lebar, meskipun demikian, disesuaikan dengan kondisi aslinya, di
alam, disarankan agar mereka dipelihara pada selang pH netral sampai
agak masam (pH 6.0 - 7.0).
Kesadahan. Arwana berasal dari perairan
dengan kesadahan rendah, oleh karena itu direkomendasikan untuk
memeliharanya pada selang kesadahan ini (GH = 8°).
Temperatur. Arwana
direkomendasikan untuk diperlihara pada selang suhu 26 - 30 °C.
Seperti halnya jenis ikan yang lain, hindari terjadinya perubahan suhu
mendadak. Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan shock pada
ikan yang bersangkutan, dan dapat memicu berbagai masalah. Suhu
terlalu tinggi untuk jangka waktu lama diketahui dapat menyebabkan
tutup insang menggulung, hal ini tentu akan sangat menggangggu
keindahan ikan tersebut.
Penggantian Air. Sebagai karnivora,
arwana akan memproduksi kotoran dalam jumlah relatif banyak dengan
kandungan unsur nitrogen tinggi. Oleh karena itu, kadar amonia,
nitrit, dan nitrat dalam akuarium arwana sering kali menjadi masalah.
Kecuali anda mempunyai sistem filter yang
baik, maka penggantian air secara rutin merupakan hal yang perlu
dilakukan. Penggantian air sebanyak 25 - 30 % setiap minggu
sangat direkomendasikan. Apabila anda memiliki banyak waktu bisa
juga dilakukan penggantian setiap dua kali seminggu sebanyak 20
%. Dalam penggantian air, perlu diperhatikan bahwa suhu dan pH
air pengganti harus relatif sama dengan air akuarium. Hindari
terjadinya lonjakan paramater air pada saat melakukan penggantian air.
Pakan
Pemberian Pakan. Pemberian
pakan pada arwana bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Secara umum dapat dikatakan untuk arwana dengan ukuran panjang tubuh
diatas 35 cm pakan dapat diberikan sehari sekali atau setiap dua hari
sekali. (Ingat di alam mereka belum tentu bisa mendapatkan pakan
setiap hari. Diet dengan mengikuti pola alami ini sering dapat
menghindarkan gangguan kesehatan pada arwana). Pada arwana
dengan ukuran panjang 15 - 35 cm pakan bisa diberikan 2 kali sehari,
sedangkan untuk arwana dengan ukuran panjang kurang dari 15 cm,
dianjurkan untuk diberi pakan 3 kali sehari.
Jenis Pakan. Arwana merupakan ikan
karnivora, di alam mereka memakan serangga, ikan, udang, cacing,
dan beberapa jenis amfibi kecil seperti katak. Oleh karena itu
pakan hidup merupakan diet utama bagi arwana. Dalam banyak kasus
arwana dapat pula menerima pakan buatan, tertuma setelah melalui
tahapan pengenalan terlebih dahulu. Seperti dianjurkan untuk
jenis ikan lainnya, pakan hendaknya diberikan secara bervariasi.
Cara ini akan mampu mengurangi resiko terjadinya kekurangan gizi
tertentu pada ikan yang bersangkutan. Dengan bervariasi,
kebutuhan gizi yang tidak bisa dipenuhi oleh satu jenis pakan,
diharapkan akan dipenuhi dari jenis pakan yang lain. Jangan
terburu nafsu dengan keinginan untuk mencerahkan warna ikan.
Warna adalah anugerah ibu alam, yang memiliki fungsi dan tugas
tertentu pada ikan, dan binatang pada umumnya (dijelaskan dibagian
lain). Kenalilah fungsi warna pada ikan (dan binatang
secara umum) sebelum anda menjejali peliharaan anda dengan pakan-pakan
artifisial tertentu. Apabila ikan anda sehat dan diberikan diet
yang seimbang serta lingkungan yang menyenangkan bagi ikan
tersebut maka mereka akan menunjukkan terimakasihnya
dengan menampakkan warnanya yang cemerlang.
Hindari jenis pakan yang mengandung kadar lemak
tinggi. Kadar lemak tinggi diketahui dapat memicu terjadinya
gejala mata melorot (drop eye). Jangan pula anda berikan pakan
secara berlebihan. Apabila arwana mengalami kelebihan pakan
dalam jangka lama, mereka akan kehilangan nafsu makan dan tidak akan
mau makan selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu. Kelebihan
pakan tidak jarang menyebabkan arwana berumur pendek dan sampai tahap
tertentu akan mempengaruhi kemampuannya ber-reproduksi.
Penggunaan pakan hidup hendaknya didahului dengan
tindakan karantina yang memadai. Hal ini perlu dilakukan untuk
menghindari masuknya bibit penyakit kedalam sistem akuarium
anda. Terutama, dari jenis-jenis pakan hidup yang berasal atau
hidup dalam air, seperti udang, ikan, atau kodok. Hindari pula
memberikan serangga yang telah mati, karena kemungkinan serangga itu
mati akibat insektisida, kecuali anda yakin betul asal
muasalnya. Begitu bula dengan kodok, tidak jarang kodok dipanen
dari perairan yang tercemar insektsida.
Dalam memberikan pakan hidup, buang bagian-bagian yang
diperkirakan dapat melukai mulut ikan, seperti kaki loncat (kaki
belakang) pada kecoa atau jangkrik, atau duri "tanduk" pada
kepala udang. Boleh juga anda melemahkan pakan hidup tersebut sebelum
diberikan pada ikan, agar tidak terjadi "kejar -mengejar"
berlebihan dalam ruang akuarium yang sempit. Tapi lakukan
pelemahan itu dengan cara "hewani".
Beberapa jenis pakan yang sering
diberikan pada arwana adalah:
Ikan.
Ikan hidup, daging ikan
Udang. Udang
hidup, daging udang, krill.
Serangga:
Jangkrik, Kecoa, Kelabang
Cacing/ulat:
Cacing sutera, cacing tanah, bloodworm, ulat Hongkong
Amfibi: Kodok,
kadal
Pakan Buatan:
Pellet
|
Dua tipe "duri tanduk" pada
dua jenis udang berbeda.
|
|
Perhatikan kaki belakang jangkrik
diatas. Untuk membuangnya, gunakan gunting tajam
untuk mengurangi penderitaannya
|
|
|
Salah satu spesies krill
|
|
|