Ikan Mati Mendadak
Salah satu pengalaman yang paling buruk dan sering membuat
frustasi para akuaris adalah apabila menjumpai ikan peiharaannya
mati secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas, dan tanpa ada
indikasi sakit atau masalah lainnya. Apabila hal demikian
terjadi, biasanya hampir tidak dapat ditentukan dengan pasti apa
sebenarnya yang terjadi dengan akuarium kita. Meskipun demikian
beberapa hal berikut ini dapat menjadi penyebab kejadian tersebut.
Untuk ikan laut, beberapa kasus menunjukkan bahwa kematian mendadak
berhubungan erat dengan cara penangkapan yang
dilakukan. Di beberapa tempat, ikan hias laut ditangkap
dengan menggunakan cyanida. Cyanida merupakan racun yang
mempunyai efek tertunda. Kematian akibat penggunaan cyanida ini
dapat terjadi beberapa hari kemudian setelah ikan ditangkap.
Sehingga bisa terjadi ikan yang tampak sehat pada saat dibeli,
tiba-tiba mati setelah satu atau dua hari dalam akuarium. Oleh karena
itu, sebelum membeli ikan hias laut, carilah keterangan dimana ikan
tersebut ditangkap dan bagaimana cara penangkapannya. Ikan yang
ditangkap dengan menggunakan cyanida cenderung memiliki warna yang
lebih intensif.
Kematian mendadak dapat juga terjadi sebagai akibat stress yang
dialami ikan, terutama pada saat ditangkap dan dikirim.
Penanganan pada saat penangkapan dan transportasi yang buruk sering
menjadi penyebab kematian mendadak.
Ikan baru sering pula membawa bibit penyakit sehingga dapat
menyebabkan terjadinya wabah penyakit tiba-tiba dalam akuarium yang
semula dalam kondisi sehat dan terkontrol. Oleh karena itu,
jangan lupa agar selalu mengkarantinakan ikan baru seperlunya.
Sering juga terjadi ikan mati mendadak karena kondisi air yang
memburuk, meskipun secara visual air tersebut tampak
jernih. Sindrom akuarium
baru, misalnya, merupakan salah
satu pembunuh ikan nomer satu. Dalam suatu sistem akuarium
yang belum stabil, penambahan seekor ikan saja dapat menyebabkan
ketidak seimbangan ekosistem yang drastis, sehingga dapat menyebabkan
kematian seluruh ikan pada akuarium tersebut.
Terdapat kecenderungan bahwa para akuaris baru sering memberikan
pakan dalam jumlah berlebih. Kelebihan pakan akan meningkatkan
pertumbuhan bakteri pembusuk, sehingga dapat mengurangi kadar okigen,
dan menghasilkan bahan "beracun" lain yang dapat berakibat
fatal pada ikan. Apabila anda mendapati ikan anda
mati hari ini, padahal ikan tersebut baik-baik saja sehari
sebelumnya. Maka kemungkinan besar ikan tersebut mengalami
keracunan sebagai akibat kelebihan pakan.
Kematian mendadak tanpa tanda-tanda penyakit dapat disebabkan
sebenarnya oleh penyakit atau parasit tertentu yang belum mencapai
tahapan terdeteksi secara visual. Kematian mendadak juga
dapat terjadi sebagai akibat ikan kelaparan. Selain itu, dapat
pula terjadi sebagai akibat alamiah, yaitu ikan tersebut telah
mencapai batas akhir usianya. Apabila anda memelihara ikan
selama bertahun-tahun, kemudian mendapati ikan tersebut mati
tiba-tiba, padahal ikan tersebut dalam keadaan prima dan tidak
menunjukkan gejala penyakit sebelumnya, kemungkinan besar ikan
tersebut mati secara alamiah.
Penanganan.
Apabila anda mengalami kajadian ini, yang paling penting dilakukan
adalah jangan panik. Cek peralatan listrik, untuk mengetahui ada
tidaknya kebocoran listrik. Segera singkirkan ikan yang
mati. Apabila ada ikan lain didalamnya yang masih hidup, cek
perilaku dan penampakan fisik lainnya, apakah masih normal atau
tidak. Kalau perlu pindahkan ikan tersebut ke dalam akuarium
terpisah. Periksa parameter air. Lakukan koreksi
parameter air apabila terjadi penyimpangan. Ikuti prosedur
keracunan apabila ditemukan indikasi keracunan. Apabila
anda yakin tidak ada kalainan pada air. Anda dapat memulai melakukan
penanganan pada ikan yang tersisa. Tidak ada salahnya anda lakukan
otopsi pada ikan yang mati untuk melihat ada tidaknya kelainan pada
bagian internal ikan.
|