c

Ringkasan buku
The Tunnels of Cu Chi,
karya Tom Mangold dan John Penycate
Terbitan Berkley Group, Maret 1997

Bagian 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |


PERANG VIETNAM, PERANG ANTIKOMUNIS


Keterlibatan Amerika dalam Perang Vietnam lebih merupakan dorongan impulsif Presiden Kennedy setelah kekalahan totalnya di kancah Teluk Pigs, Kuba. Gagal menghadang komunis di negeri Fidel Castro, Kennedy bertekad melawan penyebaran paham itu di Asia Tenggara. Vietnam Selatan, kata Kennedy, adalah "tempat unjuk kekuatan menegakkan demokrasi."

Menyusul kekalahan Prancis di negeri itu pada 1953, Vietnam dipecah menjadi dua. Ho Chi Minh berhasil mengkonsolidasi pemerintahan Komunis di utara, sementara di selatan didirikan sebuah republik independen dengan bantuan AS. Ngo Dinh Diem yang Katolik menjadi presiden pertamanya.

Negara Boneka

Diam-diam, Viet Minh, gerilyawan nasionalis yang melawan penjajah Prancis pada 1940 dan 1950-an, tidak setuju dengan pemerintahan Diem. Sekitar 90.000 tentara aktif Viet Minh berkumpul kembali di utara, sembari menarik simpati dari rakyat yang tidak suka dengan "negara boneka" buatan AS di Selatan. Mereka berharap pemilu yang dijanjikan pada 1956 akan memberi kemenangan mutlak pada Ho Chi Minh, yang akan menyatukan kembali Vietnam.

Pemilu 1956 tidak terjadi. Ngo Dinh Diem di selatan justru menjadi otoriter. Dengan bantuan senjata dan uang dari AS, Diem menjalankan negara polisi yang bertujuan membinasakan kaum oposisi, yakni semua orang yang tergabung dalam Viet Minh yang komunis.

Kota Cu Chi di Vietnam Selatan dikenal sebagai pusat aktivitas revolusioner antipemerintah. Diperkirakan sekitar tiga per empat Viet Minh yang tinggal di Cu Chi saat itu ditangkap. Sebagian dipenjara, biasanya setelah terlebih dahulu disiksa. Sebagian lainnya dipenggal di depan umum dengan guilotin, seperti kebiasaan Prancis. Pada Desember 1958, ratusan orang yang dicurigai Komunis atau pembelot diracun hingga mati di penjara Phu Loi, sebelah timur Cu Chi.

Kebencian terhadap pemerintahan Presiden Diem meningkat. Pada April 1961, Angkatan bersenjata Vietnam Selatan (ARVN) menembaki para demonstran anti-Diem di desa Phuoc Hiep, sebelah utara Cu Chi. Pemerintah Komunis di Utara kemudian membentuk Fron Pembebasan Nasional (NLF) untuk membantu perang gerilya di Selatan. Dengan bantuan secara sembunyi-sembunyi dari rakyat, serangan Viet Cong terhadap Vietnam Selatan dimulai. Sasaran pertama adalah pos tentara dan polisi. Senjata yang diperoleh dari serangan-serangan yang berhasil melumpuhkan pos militer ARVN menjadi senjata-senjata pertama Viet Cong yang kemudian ditiru dan diperbanyak oleh rakyat.

Komitmen Amerika

Kelemahan rezim Diem mulai tampak. Satu per satu desa-desa di Cu Chi dan distrik sekitarnya melucuti datasemen lokal ARVN dan secara efektif melepaskan diri dari kontrol pemerintahan Diem. Pada Agustus 1963, Viet Cong sudah menguasai Ben Suc, desa paling strategis di distrik Cu Chi.

Kekalahan militer ARVN berlipat ganda, meski mereka punya peralatan lengkap bantuan AS. Kekalahan yang paling besar efek psikologisnya adalah perusakan batalion elite ARVN, unit Macan Hitam atau Panther, di desa Duong Long, sekitar satu mil sebelah utara Ben Suc, pada 31 Desember 1963. Macan Hitam terkenal kejam. Mereka memperkosa dan merampas, bahkan konon memakan jantung Viet Cong yang mati.

Kekuatan Komunis Vietnam makin hebat. Sebelum kedatangan pasukan AS, Viet Cong sempat merayakan kemenangan mereka dengan berparade di tengah kota Cu Chi. Pada 1965, desersi ARVN mencapai angka 2000 per bulan. Pada masa-masa terburuknya, ARVN pernah kehilangan satu batalion tentara dan satu ibu kota distrik dalam seminggu. Cu Chi dan Ben Suc jadi markas terkuat Viet Cong di Vietnam Selatan. Sasaran mereka adalah reunifikasi dan kemerdekaan Vietnam yang mereka rasa telah direbut dari mereka akibat dibatalkannya pemilu 1956.

Kegagalan ARVN menahan gelombang kesuksesan Viet Cong mengundang intervensi skala penuh militer AS di Vietnam pada Agustus 1965. Presiden Lyndon Johnson, pengganti Kennedy yang terbunuh pada November 1963, memutuskan untuk meningkatkan secara radikal komitmen Amerika untuk menghentikan Komunisme di Asia Tenggara. Kongres menyetujui rencana Johnson untuk mengirim pasukan dan menjatuhkan bom di Vietnam Utara.

Menjelang akhir 1965, perang darat di Vietnam Selatan menjadi fokus utama strategi Amerika. Jenderal Westmoreland yang mengepalai Komando Bantuan Militer Amerika memutuskan untuk membangun base camp permanen di sekeliling Saigon, dekat wilayah yang dikuasai Viet Cong. Pada 7 Januari 1966, lebih dari 8000 tentara dari Divisi Infanteri I, Brigade Udara ke-173, dan Resimen Royal Australia mendarat di Cu Chi. Perang pun berkobar. Diawali dengan Operasi Crimp untuk membabat habis wilayah Cu Chi.[]

Bagian 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |

>Bandung, November 1997. Pernah dipublikasikan di Majalah berita mingguan UMMAT

Kembali ke Halaman Depan