![]() Ringkasan buku |
Bagian 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | "MEREKA ITU MANUSIA TIKUS"Empat hari setelah Operasi Crimp dimulai, pemandangan di base camp AS mulai tampak seperti setting film-film Perang Dunia Kedua. Korban di pihak AS terus berjatuhan akibat serangan acak tentara Viet Cong. Komunis-komunis itu muncul dan lenyap seperti sihir. Suatu sore, ketika tentara AS hendak beristirahat, terdengar ledakan beberapa granat dan tembakan dari dalam kompleks base camp. Kolonel Haldane bergegas ke asal suara itu di sektor Kompeni B. Bersama Sersan Stewart Green, Haldane menemukan pintu perangkap terowongan di tengah markas mereka sendiri. Stewart Green mengeksplorasi terowongan itu. Dia baru kembali dua setengah jam berikutnya, setelah menempuh satu setengah mil di bawah tanah. Itulah eksplorasi pertama tentara AS ke dalam terowongan bawah tanah Viet Cong. Keesokan harinya dilakukan eksplorasi yang lebih menyeluruh. Green menemukan pintu perangkap ke tingkat kedua yang dilindungi sekeranjang granat. Di lantai dua itu terdapat sebuah kamar yang lebih rendah, berisikan catatan Kompeni D-308 Viet Cong. Mereka bahkan menemukan lantai ketiga, yang di ujungnya terowongan itu bercabang dua. Satu cabang memuat lubang keluar yang ukurannya hanya cukup untuk dilalui seorang Vietnam bertubuh kecil dengan merangkak. Cabang lain kembali ke terowongan utama yang ditemukan Stewart Green. Penemuan ini menyingkapkan apa yang sebenarnya harus dihadapi tentara AS: mereka berhadapan dengan tentara tikus, dan harus melawan mereka di dalam lubang-lubang tikus itu. Manual Teknis Terowongan bawah tanah Cu Chi merupakan bagian paling kompleks dari jaringan yang--pada puncak Perang Vietnam pertengahan tahun 1960-an--merentang dari gerbang kota Saigon hingga perbatasan dengan Kamboja. Terowongan-terowongan itu menghubungkan desa-desa, distrik-distrik, bahkan propinsi. Panjangnya mencapai ratusan kilometer. Di dalamnya dijalankan fungsi-fungsi umum seperti tempat tinggal, gudang penyimpanan, markas besar, dan hampir seluruh fasilitas yang dibutuhkan Komunis Vietnam Selatan untuk berperang. Jenderal William Westmoreland, komandan angkatan bersenjata Amerika di Vietnam dari 1964 hingga 1968, menulis dalam memoarnya: "Tak ada orang yang punya kemampuan menyembunyikan instalasi mereka di bawah tanah melebihi Viet Cong; mereka itu manusia tikus." Awalnya terowongan itu digali sebagai tempat persembunyian Viet Minh, gerilyawan nasionalis yang melawan penjajah Prancis, pada 1940 dan 1950-an. Dengan kedatangan pasukan AS mengagresi tanah air mereka dengan kekuatan teknologi perang tak tertandingi, jaringan terowongan itu menjadi benteng pertahanan yang luar biasa ampuh. Dari sebuah manual pembuatan terowongan yang ditemukan tentara sekutu pada 28 September 1967, diketahui betapa canggihnya Viet Cong mengembangkan teknik terowongan itu. Berulang kali manual itu menekankan bahwa fungsi utama terowongan bawah tanah adalah untuk penyerangan, bukan tempat berlindung. Jalan terowongan itu harus dibuat zigzag dengan sudut antara 60 dan 120 derajat. Tujuannya agar ledakan bom di bawah tanah tidak menimbulkan "efek yang menghancurkan" karena jalaran api ledakan jadi terhalang. Manual itu juga menentukan ukuran jalur-jalur penghubung tidak boleh lebih dari 1,2 m dan tidak boleh kurang dari 0,8 m. Ketinggian terowongan tidak boleh lebih dari 1,8 m dan tidak boleh kurang dari 0,8 m. Ketebalan minimum atas antara tingkat adalah 1,5 m--"untuk menghindari getaran yang disebabkan ledakan bom dan bunyi kendaraan yang lewat di atas tanah." Tugas Harian "Terowongan itu adalah segalanya bagi kami selama Operasi Crimp," kata Kapten Nguyen Thanh Linh, pemimpin batalion Viet Cong. "Setiap orang yang bisa menembakkan senjata, boleh ikut berperang. Laki-laki dan perempuan, anak-anak maupun orang tua. Kami menggunakan terowongan terutama untuk melancarkan serangan tiba-tiba dan untuk memata-matai. Pengamatan ini membantu kami memutuskan jenis perangkap apa yang perlu dipasang dan akan dipasang di mana." "Untuk menggali terowongan itu, kami membagi kerja secara ilmiah," jelas Kapten Linh lagi. "Orang tua membuat keranjang untuk mengangkut tanah, wantia tua memasak, pemuda dan pemidi menggunakan tenaganya untuk menggali tanah. Bahkan anak-anak ikut membantu dengan mengumpulkan daun untuk menutup pintu perangkap. Peralatan yang kami gunakan adalah sekop dan cangkul tua." Penyair dan penulis Saigon, Vien Phuong, banyak melewatkan waktunya dalam terowongan ketika perang. "Menggali terowongan adalah tugas harian kami. Selain terowongan tempat tinggal, saya punya dua atau tiga terowongan kosong lain. Jika musuh mendatangi yang pertama, atau mengebom hancur terowongan yang lain, saya masih punya satu lagi. Jadi kami harus menggali setiap hari. Tanah Cu Chi adalah campuran tanah dan pasir. Di musim hujan, tanah itu halus seperti gula, di musim kering, keras seperti batu. Kalau saya berhasil menggali tiga puluh sentimeter selama enam jam sehari, itu sudah sangat bagus. Kami menggali bertiga dalam satu kelompok. Satu orang menggali, satu mengangkat tanah, dan satu lagi membuangnya." Mayor Nguyen Quot pernah menghabiskan waktu lima tahun hidup dalam terowongan. "Pada awalnya terowongan adalah strategi lokal," jelasnya. "Pertama-tama ditujukan untuk individu, kemudian untuk keluarga. Setiap keluarga bertanggung jawab atas terowongannya masing-masing. Kemudian rumah-rumah dalam satu desa saling dihubungkan oleh sebuah terowongan. Tak lama kemudian kami membuat terowongan yang menghubungkan desa-desa. Akhirnya terbentuklah terowongan komunikasi utama, terowongan rahasia, dan terowongan palsu. Semakin keras Amerika berusaha mengusir kami dari tanah air kami sendiri, semakin dalam kami menggali ke bawahnya." Seiring dengan meningkatnya intensitas perang di Vietnam, distrik Cu Chi makin menjadi fokus perhatian Amerika. Dengan artileri, serangan udara, bom, semprotan zat kimia dan gas ke dalam terowongan, Amerika merajah Cu Chi. Seluruh batalion tentara Komunis tetap bertahan. Hutan Cu Chi berubah menjadi gurun, desa-desa hancur, penduduk diungsikan. Tetapi terowongan mereka tetap utuh, melindungi kaum sipil dan militer menanti kemenangan.[] Bagian 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | Bandung, November 1997. Pernah dipublikasikan di Majalah berita mingguan UMMAT Kembali ke Halaman Depan |