Ringkasan buku
The Little Man: Meyer Lansky and the Gangster Life,
karya Robert Lacey

Bagian 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |



Legenda di Masa Hidupnya Sendiri


Jackie Mason, seorang komedian terkenal di Amerika Serikat, pernah berkomentar tentang Mafia yang dikutip Miami News 18 Desember 1975, "Orang-orang Italia dengan bahu bidang dan kacamata gelap itu?" dia bertanya, "Bagaimana mungkin mereka bisa menciptakan sesuatu semacam Mafia kalau mereka tidak diajari oleh seorang Yahudi?" Orang Yahudi yang dimaksudnya adalah Meyer Lansky, imigran Amerika asal Polandia yang menumbangkan dominasi Italia di dunia kelam bandit-bandit mafia. Lewat film The Godfather II, di mana karakter Lansky diperankan oleh Lee Strasberg dengan nama Hyman Roth, Meyer Lansky menjadi legenda di masa hidupnya sendiri.

Sebagaimana halnya tokoh legenda, banyak mitos yang melekat seputar figur Meyer Lansky. Lansky dilahirkan pada tahun 1902 di Grodno, sebuah kota kecil di perbatasan Polandia dan Russia. Nama aslinya Meyer Suchowljanski. Dengan tinggi badan hanya lima kaki tiga inci, dia digelari "little man" oleh FBI yang mencatatnya sebagai kepala Mafia modern yang pertama. Konon dia mengubah namanya menjadi bergaya Amerika ketika akan memulai bisnisnya yang melanggar hukum bersama bandit legendaris lainnya Benjamin "Bugsy" Siegel.

Bisnis gelap Lansky mendapat dorongan pertamanya dari pemberlakuan undang-undang Prohibition oleh Akta Volstead pada tahun 1920 hingga 1933. Prohibition adalah undang-undang yang melarang pembuatan dan penjualan minuman keras di Amerika Serikat. Setiap gangster tahu ini adalah kesempatan meraup jutaan dollar dari peluang bisnis yang melanggar undang-undang tersebut.

Lansky dan Siegel memulai aktivitas penyelundupan minuman keras dengan kedok bisnis penyewaan mobil dan truk. Mitra bisnis mereka antara lain Arnold Rothstein, penyelundup terbesar yang sangat menguasai sistem kekuasaan dan bisnis New York, dan Charles "Lucky" Luciano, mafia Italia yang beroperasi di kota yang sama.

Sebelum genap berusia dua puluh tahun, Lansky, bersama Siegel, telah berhasil menguasai segala macam bisnis ilegal di Amerika, mulai dari perjudian, penyelundupan minuman keras dan narkotik, prostitusi, penjualan mobil curian, hingga pasukan pembunuh bayaran. Antara tahun 1932 dan 1934, bersama Lucky Luciano, dia mendirikan Sindikat Kriminal Nasional serta menjadi salah seorang mandor dan bankirnya.

Di kalangan teman-temannya, Lansky dikenal sebagai seorang jenius. Dia pembaca buku yang hebat. Dia memiliki daya ingat dan kemampuan matematis yang luar biasa. Dalam menjalankan bisnis kotornya, dia melakukan semua perhitungan di luar kepala. Biaya awal, pengeluaran untuk transportasi dan proteksi, profit margin, dan, yang paling penting, pembagian hasil di antara mereka -- sumber pertikaian yang tak jarang berujung pada saling tembak -- dihitungnya secara akurat, tanpa bantuan pensil dan kertas. Tapi Lansky jujur. Tak pernah terjadi pembunuhan akibat pembagian yang tak adil dalam setiap urusan yang melibatkan Meyer Lansky. "Aku banyak mendengar dan membaca tentang orang-orang dalam berbagai jenis usaha," jelasnya. "Hanya orang yang bisa dipercaya dan punya integritas yang bisa mencapai posisi puncak."

Dia juga bukan orang yang tamak, "Uang takkan pernah menguasaiku," ujarnya suatu kali. Dengan integritas ini Lansky berhasil menjalankan bisnis yang sangat efisien. "Sekitar pertengahan 1920-an," dia berkisah pada seorang wartawan Israel, Uri Dan, "kami berhasil menjalankan bisnis pengapalan yang paling efisien di seluruh dunia." Bersama Lucky Luciano, dia membangun kode etik baru bagi kejahatan-terorganisir di AS: tak berstruktur, laissez-faire, saling percaya, dan kemitraan berorientasi-profit.

Pada tahun 1936, Lansky mulai membangun operasi perjudian di Florida dan New Orleans. Dia juga membangun "imperium" yang sama di Kuba dengan mengatur perjanjian untung-rugi dengan Diktator Kuba pra-Castro, Fulgencio Batista. Dia ikut memberi bantuan finansial bagi pengembangan kasino Bugsy Siegel di Las Vegas, dan kemudian memerintahkan eksekusi Siegel pada 1947 ketika Siegel mengingkari perjanjian dengan sindikat.

Ketika Fidel Castro naik ke pucuk pimpinan Kuba pada tahun 1959, dia memindahkan imperium judinya ke Bahama, membangun kasino-kasino di Grand Bahama dan kepulauan Paradise pada 1960-an setelah terlebih dahulu membina kerja sama dengan pemerintahan setempat. Lansky juga melebarkan bisnis perjudiannya ke wilayah-wilayah lain di Karibia dan bahkan menyeberangi Samudera Atlantik ke London. Di samping semua usaha ilegal ini, dia juga mengembangkan bisnis-bisnis sah seperti perhotelan, lapangan golf, perminyakan, dan pabrik pengalengan daging. Uang yang diperolehnya ditimbun di bank-bank Swiss. Pada tahun 1965, kekayaannya diperkirakan bernilai 300 juta dollar, atau setara dengan 1 milyar dollar menurut uang tahun 1990-an.

Salah satu mitos terbesar yang meliputi godfather mafia Amerika ini adalah gelarnya sebagai "tukang sulap" yang menemukan cara-cara cerdik untuk mencuci-uang (money-laundering), sebuah istilah yang pertama kali mencuat dalam pemeriksaan kasus Watergate pada tahun 1970-an. Cuci-uang adalah upaya untuk menghalalkan uang panas, dengan cara menyimpannya di bank luar negeri untuk kemudian dibawa masuk sebagai uang yang sah.

Menurut penyelidikan FBI, tak ada bukti yang mendukung mitos ini. Tapi Lansky memang memiliki rekening di bank-bank Swiss, hanya saja dia tak pernah membawa kembali uang itu masuk ke AS. Dia memperlakukan bank Swiss seperti perpanjangan tangan tempat penyimpanan uang tradisional di bawah kasur. Namun lewat keterlibatannya dengan bank-bank Swiss pada tahun 1965, dia berkenalan dengan Tibor Rosenbaum, seorang rabbi-bankir pendiri Bank Kredit Internasional (BCI) bersama Menteri Keuangan Israel, Pinchas Sapir.

Rosenbaum saat itu dikenal sebagai saluran utama bagi urusan-urusan perdagangan luar negeri pemerintahan Israel, baik yang resmi maupun yang sembunyi-sembunyi. Meyer Lansky mengagumi apa yang telah dilakukan Rosenbaum bagi Israel. Kekaguman ini mendorong Lansky untuk mempercayai Rosenbaum dan memenuhi permintaannya agar menyalurkan uang tunai yang dihasilkan dari kantung-kantung duit Meyer Lansky di Las Vegas ke BCI.

Melalui jalan inilah Lansky terlibat dalam jaringan Israel Corporation yang dibentuk oleh Pinchas Sapir bersama para milyuner Yahudi pada 1968.Bank Kredit Internasional di Jenewa dan Bank Perdagangan Dunia di Nassau, ibukota Bahama, bank-bank tempat uang panas Lansky, terkait erat dengan aktivitas cuci-uang yang dilakukan oleh Liga Anti-Defamasi (ADL), senjata rahasia Sindikat Kriminal Nasional pimpinan Meyer Lansky yang membuat Kongres Amerika menjadi semacam "Wilayah Pendudukan Israel" yang lain.[]

Bagian 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |



Bandung, April 1997. Pernah dipublikasikan di Majalah berita mingguan UMMAT

Kembali ke Halaman Depan