![]() Ringkasan buku |
Bagian 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |Ditolak Menjadi Warga IsraelDalam isu-isu yang menyangkut Israel, Meyer Lansky menemukan sesuatu yang benar-benar ingin dipedulikannya, sebuah isu yang dapat menampung kemarahan, harapan dan kecemasannya, semua emosi yang telah dia coba tekan dan abaikan dalam menjalankan imperium bisnisnya. Orang lain mungkin akan mengelu-elukan tim olah raga unggulannya, atau membangga-banggakan prestasi anak-anaknya. Tapi bagi Lansky, seluruh emosi afiliasi seperti itu tercurah kepada Israel. Namun reputasinya yang gelap membuat negeri itu tak memiliki kegairahan yang sama kepadanya. Pada bulan Agustus 1962, satu bulan setelah ulang tahunnya yang keenam puluh, Meyer Lansky melakukan kunjungan ke Israel untuk pertama kali dalam hidupnya. Lawatan dua minggu ini ternyata berpengaruh kuat terhadap identitas keyahudian Meyer Lansky. "Ayah tak pernah memperlihatkan keyahudiannya selama membesarkan kami," kata Buddy Lansky. "Kami merayakan Natal, dan makan babi... Kami tak tahu apa Yahudi itu." Tapi setelah mengunjungi Israel, Lansky tampaknya menemukan dimensi baru. Dia mulai bicara dan membaca tentang politik Israel. Dia marah pada orang Arab dan benci kebijakan Amerika yang menurutnya menguntungkan pihak Arab. Dia juga mulai mengenang masa kecilnya di Grodno, dan kecintaannya pada kakeknya, Benjamin. Komitmen Meyer Lansky kepada Israel telah tampak sekitar dua puluh tahun sebelumnya. Pertama, dalam bantuan yang diberikannya kepada Haganah di Florida maupun di pelabuhan New Jersey pada akhir 1940-an. Satu dekade sebelum itu, dia juga telah menggalang bandit-bandit untuk mengacaukan pertemuan organisasi pro-Nazi, German-American Bund. Dan pada tahun 1948, ketika komunitas Yahudi Florida sepakat untuk mendirikan tempat ibadah mereka sendiri -- yang dinamai Sinagog Temple Sinai -- Lansky menyumbang 1000 dollar untuk membuat Lampu Abadi, lentera dekoratif untuk melindungi lilin yang menerangi kuil itu siang malam. Lentera itu di taruh di atas gulungan naskah Taurat yang disimpan dalam tabut -- miniatur tempat suci Kuil Sulaiman di Yerusalem. Tapi semenjak awal 1960-an, Meyer Lansky menjadi "Jewish Minded" dalam cara baru dan lebih menikam. "Dia jadi sering berkunjung ke kantor saya," kenang Rabbi David Shapiro. "Kami duduk berbincang-bincang. Dia selalu mempesona saya dengan ketenangan dan kecerdasannya -- seorang manusia yang benar-benar matang... Dia senang berdiskusi tentang dunia dan tentang Israel." Perkenalan dengan Tibor Rosenbaum pada tahun 1965 juga membetot urat sentimen keyahudian Lansky. Rosenbaum adalah seorang agen dalam Gerakan Hazalah, operasi Perang Dunia II yang membantu orang-orang Yahudi Hungaria untuk melarikan diri ke Swiss dan Palestina. Pada tahun 1948, Rosenbaum berhasil membantu pengapalan senjata-senjata dari Czekoslowakia ke Israel yang baru berdiri. Meyer Lansky amat terkesan akan seorang Israel yang begitu aktif dan secara intim terlibat dalam nasib Israel -- seorang Yahudi yang menggunakan bakat-bakat Yahudinya tanpa malu-malu demi Yahudi. Rosenbaum mengilhami Lanksy untuk merangkul sepenuhnya identitas Yahudi di paruh akhir kehidupannya. Pada tahun 1970, Meyer Lansky berkunjung ke Israel untuk kedua kalinya. Selama kunjungan pertamanya delapan tahun yang lalu, Meyer tidak berhasil menemukan makam kakek dan neneknya, Benjamin dan Basha Suchowljanski. Pada tahun 1962 Yordan menguasai wilayah pemakaman Yahudi di Bukit Olives. Tapi dengan pendudukan Israel di Yerusalem Timur pada tahun 1967, orang Yahudi dapat masuk ke tempat itu. Beberapa bulan setelah kedatangannya pada tahun 1970, Lansky pergi ke Yerusalem untuk melacak akar-akarnya. Dalam kunjungan kedua yang ternyata cukup lama ini, Meyer Lansky berpikir untuk mendapatkan hak bermukim di Israel -- sebagian juga karena alasan mencari perlindungan dari tuntutan-tuntutan pengadilan yang gencar diarahkan kepadanya di Amerika Serikat. Berdasarkan undang-undang Law of Return, setiap keturunan Yahudi berhak untuk mendapatkan status sebagai warga negara Israel. Tapi karena catatan kriminalitasnya, pemerintah Israel menolak meluluskan permohonan Lansky. Gavrial Bach, hakim agung Israel, menyatakan, "Meyer Lansky adalah orang yang paling berbahaya di seluruh dunia." Dia dideportasikan kembali ke Amerika Serikat. Di sana Lanksy langsung dihadang oleh berbagai dakwaan pengadilan yang terutama menyangkut pengelakan pajak. Tapi dia tetap tidak dipenjara dengan uang jaminan, bahkan dakwaan-dakwaan lainnya tidak dihiraukan dengan alasan kondisi kesehatannya yang kronis. Selama menjalani kariernya sebagai mafia terbesar AS sepanjang abad kedua puluh, Meyer Lanksy hampir tak pernah menjalani hukuman serius atas dakwaan-dakwaan yang dijatuhkan padanya. Dia selalu bisa lolos, baik karena bukti-bukti pihak penuntut yang dinyatakan tidak cukup kuat atau bebas dengan uang jaminan. Kecerdasannya disebut-sebut sebagai faktor yang membuatnya nyaris seperti kebal terhadap segala tuntutan FBI dan Departemen Kehakiman AS. Menetap di Israel selalu menjadi masa depan yang diimpikan Meyer Lansky. Meski pernah ditolak, pada tahun 1977 dia kembali mencoba untuk mendapatkan hak bermukim di negeri itu. Kali ini dia merasa prospeknya cukup besar karena partai Likud garis keras Menachem Begin secara tak terduga memenangkan pemilu mengakhiri masa kekuasaan partai Buruh David Ben-Gurion dan Golda Meir yang telah berlangsung selama hampir tiga puluh tahun. Begin adalah orang yang dalam masa gerilyanya tahun 1948 banyak memanfaatkan bantuan Lansky yang menyelundupkan senjata-senjata dari New Jersey. Lansky menulis surat permohonan pribadi kepada Menachem Begin. Namun surat itu ternyata tak pernah sampai ke tangan si alamat, tapi justru jatuh ke tangan Menteri Dalam Negeri dan langsung ditolak dengan berdasarkan penolakan sebelumnya. Untuk kedua kalinya Lansky gagal mendapatkan hak menjadi warga Israel. Pada musim gugur 1980, Meyer Lansky berupaya masuk ke Israel tidak kurang dari enam kali, baik sebagai imigran maupun turis. Empat upaya terakhir dilancarkan setelah dia bebas dari tuduhan-tuduhan yang dihadapkan padanya di Amerika. Pada bulan September 1980, diputuskan dia boleh masuk Israel dengan syarat menyimpan uang jaminan $100.000. Meyer Lansky tak bersedia, "Aku tak ingin mengunjungi Israel dengan bersyarat." Baginya itu adalah penolakan yang sangat menghinakan. Sampai akhir hayatnya "otak mafia" Amerika itu tak berhasil merengkuh cita-citanya menjadi warga Israel dan dimakamkan di sana. Dia meninggal pada tahun 1983 akibat kanker paru-paru dan dimakamkan di Miami dengan sebuah upacara Yahudi Orthodoks.[] Bagian 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |Bandung, April 1997. Pernah dipublikasikan di Majalah berita mingguan UMMAT Kembali ke Halaman Depan |