![]() Ringkasan buku |
Bagian 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |Bukti Ada Di Mana-ManaPenyembunyian fakta itu bukan masalah sulit bagi FBI seandainya tidak ada saksi mata. Tapi saksi mata ada di mana-mana. Lebih dari 150 orang dari berbagai lokasi di Long Island melaporkan melihat misil melesat naik dari permukaan laut dan bertabrakan dengan TWA 800. Tiga puluh empat orang di antaranya dinyatakan dapat dipercaya oleh FBI. Setiap saksi yang dipercaya ini menyatakan misil itu ditembakkan dari arah zona W-105, sebelah selatan-tenggara Long Island. Di taman sebuah restoran yang menghadap ke Teluk Shinnecock malam itu berlangsung acara pesta pengumpulan dana bagi Partai Republik. Linda Kabot memotret teman-temannya. Tanpa disadari pada latar belakang salah satu potret yang diambilnya, terekam gambar lesatan misil yang kemudian teridentifikasi sebagai misil BQM-74E milik Angkatan Laut AS. Foto itu merupakan salah satu bukti kuat dalam musibah ini. Pilot helikopter Air National Guard dalam konferensi pers juga ikut memberi kesaksian. Kapten Chris Baur yang bertugas malam itu menyatakan dalam wawancara dengan majalah Aviation Week bahwa dia melihat sebuah objek bergerak dari arah timur ke barat dan menabrak pesawat TWA 800. Apa pun yang telah terjadi, bukti yang paling mungkin dipelajari adalah bangkai pesawat malang itu sendiri, yang tersebar pada kedalaman 37 meter di dasar laut. Di Hangar Calverton Operasi pengangkatan serpihan TWA 800 dari dasar laut berlangsung sejak hari-hari pertama setelah musibah itu. Operasi ini sangat tertutup. Tak seorang pun boleh mendekati lokasi, kecuali tim penyelam dari Angkatan Laut dan Pengawal Pantai. Menurut sebuah sumber dari Pengawal Pantai, pada hari awal operasi tim itu telah dibrifing oleh CIA. Mereka diperingatkan bahwa pembocoran hasil operasi itu pada media apa pun merupakan pelanggaran terhadap keamanan nasional. Sumber itu juga mengatakan ada beberapa temuan yang tidak dibawa ke Hangar Calverton--tempat dilakukannya perakitan ulang puing-puing pesawat itu. Di antara yang diangkut ke tempat lain itu adalah serpihan misil Angkatan Laut dan bagian pesawat yang ditempeli bekas-bekas bahan bakar padat misil. Investigasi atas puing-puing pesawat dilakukan oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (National Transportation Safety Board atau NTSB). Mereka melakukan pekerjaan berat, seperti menyusun puzzle raksasa, untuk membuat perkiraan tentang sumber dan kehebatan ledakan yang telah terjadi. Posisi setiap pecahan di dasar laut diukur dengan satelit GPS (Global Positioning System). Dengan demikian tim NTSB bisa merekonstruksi jatuhnya bagian-bagian pesawat yang ditemukan. Dari pekerjaan ini dihasilkan sketsa yang terdiri dari garis-garis yang menghubungkan setiap serpihan di bawah laut dengan posisinya di udara andai pesawat itu tetap utuh. Kerusakan Mesin Meski banyak bukti kuat yang mendukung, FBI dan NTSB--dua lembaga pemerintah yang bertugas menyelidiki kasus ini--menyangkal keras kemungkinan misil AL sebagai penyebab jatuhnya TWA 800. Bahkan dari hasil rekonstruksi di Calverton, pemerintah AS secara resmi menyatakan penyebabnya adalah kerusakan mesin. Teori "kerusakan mesin" ini pertama kali dicetuskan dalam acara berita malam di stasiun teve NBC pada bulan November 1996. Dan kemudian diulang-ulang sebanyak empat kali penayangan. Bernard Loeb, pejabat teras NTSB, menyebut penyebab musibah itu adalah "ledakan akibat akumulasi uap bahan bakar" di tanki minyak bagian tengah. Dasar bagi pernyataan ini, menurut NTSB, adalah kebocoran pada tanki sehingga bahan bakar di sayap kiri pesawat mengalir ke sayap kanan. Kebocoran ini, jelas Loeb, telah berlangsung empat menit sebelum ledakan terjadi. Karyawan TWA tidak bisa menerima begitu saja pernyataan ini. Mereka tahu persis kelaikan terbang pesawat mereka. "Kalau memang kerusakan mesin, ya kami akan menerimanya," kata salah seorang dari mereka. "Tapi harus ada bukti. Karena kalau penyebab sebenarnya adalah misil, kami tak akan mendiamkannya."[] Bagian 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |Bandung, Oktober 1997. Pernah dipublikasikan di Majalah berita mingguan UMMAT Kembali ke Halaman Depan |