EDISI 14  
Oktober-Desember 1998 

Menu Utama


Daftar Isi
 Renungan Bagi Orang Tua

 Bintang Yang Sesungguhnya

 Bintang Di Malam Gelap

 Nona Kecil Bernama Jessica

 Papa Di PHK

 Tahukah Anda

 Ucapan Natal & Tahun Baru


Email
Email:
emailbox@cbn.net.id

Renungan Bagi Orang Tua

Lukas 1:5-17

ang wajar setelah sepasang suami istri menikah selama satu atau dua tahun, maka lahirlah anak bagi mereka. Zakharia dan Elizabeth sebagai suami istri mengalami ketidakwajaran, mereka telah menikah berpuluh-puluh tahun sampai lanjut usia tetapi mereka tidak mempunyai anak. Pada waktu mereka mengalami ketidakwajaran yang seperti ini, mereka sangat menyadari bahwa yang wajar; lahirnya anak di tengah-tengah keluarga adalah berkat Tuhan yang sangat berharga. Namun sayang sekali terkadang kita tidak sadar dan tidak memahami bahwa yang wajar adalah berkat Tuhan. Dan baru menyadari ketika kita mengalami hal-hal yang tidak wajar. Misalnya waktu kita sakit baru kita sadar yang wajar yaitu kesehatan itupun juga adalah berkat.

     Entah sudah berapa lama Zakharia dan Elizabeth menikah, tetapi sangat boleh jadi sudah lebih dari 30 tahun. Sebab Alkitab mengatakan mereka sudah lanjut usia dan bagi orang Yahudi yang boleh disebut sebagai lanjut usia adalah yang sudah berusia sekitar 60 tahun. Dalam usia dan kondisi sedemikian justru mereka mempunyai anak. Mempunyai anak pada masa lanjut usia pasti menghadapi banyak kesulitan yang tidak ditemui bila mempunyai anak pada usia muda. Apalagi pada masa itu di mana belum ada Sustagen Mama, Promil dll. Juga belum secanggih sekarang dalam hal menolong proses bersalin apalagi operasi caesar.

     Maksud Tuhan memberi Zakharia dan Elizabeth anak ketika mereka sudah lanjut usia jelas adalah karena Tuhan mempunyai rencana bagi mereka. Dan rencana Tuhan bagi mereka terwujud sempurna pada anaknya yaitu Yohanes Pembaptis. Yaitu dengan menjadi Yohanes sebagai yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya ..."

     Pada waktu seorang bayi lahir terlebih lagi apabila adalah anak sulung, kita sebagai orang tua dari bayi yang lahir sangat gembira dan menyadari sepenuhnya bahwa anak yang lahir adalah anugerah (pemberian) Tuhan yang paling berharga dalam hidup kita. Namun mungkin sedikit yang menyadari bahwa anak yang Tuhan anugerahkan harus dimengerti sebagai pemberian yang bukan sepenuhnya milik kita, melainkan adalah titipan dari Tuhan. Bahkan mungkin titipan Tuhan untuk waktu yang sangat singkat.

     Menyadari bahwa anak bukan sepenuhnya milik kita melainkan hanya titipan Tuhan, pengertian ini dapat kita kembangkan lebih lanjut. Yaitu bahwa kita sebagai orang tua mempunyai tanggung-jawab memelihara membesarkan dan mendidiknya. Mendidik bukan supaya waktu mereka dewasa menggenapkan rencana kita, tetapi supaya menggenapkan rencana Tuhan. Maka kita sebagai orang tua harus menggumuli apa rencana Tuhan atas diri kita dan bagi anak kita. Kemudian menjadikan rencana Tuhan atas anak kita sebagai rencana kita atas anak kita. Dan kita mulai mengarahkan pendidikan anak pada persesuaian dengan rencana itu.

- Pdt. Y T Y